Anda di halaman 1dari 2

PERTANYAAN :

1) Bagaimana cara mengatasi Faktor psikologis pada klien


sehingga dapat mengurangi peningkatan asam lambung
yang dapat menyebabkan GI rendah itu sendiri?
(Erning Puspita Ari Fanani, Kelompok 2)
Jawab :
Karena kita sebagai perawat, yang dapat kita lakukan adalah memberikan
edukasi, bagaimana kita bisa meningkatkan koping (pertahanan diri)
terhadap stressor tersebut. Bisa dengan cara mensugesti, hiponoterapi dan
mengalihkan stress itu ke dalam hal yang positif. Sehingga klien dapat
mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan psikologisnya. Dan
pemahaman konsep pendekatan psikosomatik. Intinya kita dapat melatih
pasien untuk mengendalikan stresnya dan meningkatkan respon tubuhnya
terhadap stress.
2) Bagaimana

mekanisme patologis dari awal sampai


terjadinya peningkatan asam lambung yang di pengaruhi
oleh psikologis. Mengingat yang dijelaskan adalah GI
rendah, bagaimana keadaan GI bagian atas yang apabila
asam lambung itu meningkat. (Ibu Anis)
Jawab :
Stres merupakan reaksi yang non spesifik bila seseorang menghadapi
ancaman atau sesuatu hal yang tidak menyenangkan. Bila seseorang
mengalami stres psikologis terjadi stimulasi di otak tepatnya di Hipotalamus.
Kecil besarnya stimulus di Hipotalamus tergantung kepada usia mulai
terpapar oleh stresor , berat dan lamanya stresor itu terjadi dan penerimaan
subjektif seseorang terhadap stresor tersebut ( kemampuan adaptasi). Stres
yang terjadi pada usia dini atau balita yang berkepanjangan dapat
menimbulkan hipersekresi permanen dari hormon kortikotropin dan
overaktifitas locus coeruleus yang membuat seseorang menjadi rentan untuk
mengalami gangguan psikosomatik bila menghadapi stresor setelah dewasa
bahkan oleh stresor yang ringan sekalipun.
Stimulus di Hipotalamus akan diteruskan ke organ saluran cerna dalam hal ini
lambung melalui pengaktifan poros brain-gut-axis. Terdapat dua jalur yang
dipengaruhi dalam axis tersebut:
a. Jalur neurogen,
Rangsangan konflik emosi pada otak akan mempengaruhi kerja
hipotalamus bagian anterior (depan) dan selanjutnya akan
diteruskan ke persarafan di lambung (nervus vagus), sehingga
lambung menjadi lebih sensitif.

b. Jalur neurohormonal,
Pada jalur ini, rangsangan konflik emosi diteruskan ke hipotamaus
anterior yang selanjutnya akan mengelurkan hormon kortikotropin .
hormon ini akan merangsang lepasnya hormon kortisol aktif di
kelenjar adrenal di ginjal. Adanya hormon kortisol yang meningkat
dalam darah akan mempengaruhi lambung melalui meningkatnya
produksi asam lambung dan terganggunya ketahanan mukosa
lambung melalui tertekannya prostaglandin.
Meningkatnya asam lambung dan menurunnya prostaglandin menyebabkan
terganggunya keseimbangan faktor agresif (perusak) dan faktor defensif
(penjaga) di lambung, maka muncullah keluhan seperti sakit GI rendah.
Lalu yang terjadi pada saluran pencernaan atas adalah dapat terjadi
gastroesofageal reflux disease (GERD), yaitu aliran balik asam lambung ke
esophagus. Dimana setelah terjadi refluk tersebut juga dapat menyebabkan
iritasi esophagus sehingga timbul lah ulkus peptikus.

Anda mungkin juga menyukai