DM
DM
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan
keadaan
pasien
dan
berdasarkan
keadaan
klinis,
status
gizi
dan
status
Perumusan Masalah
Bagaimanakah penatalaksanaan terapi diit pada pasien Diabetes Melitus (DM)
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui penatalaksanaan diit pada pasien dengan diagnosa Diabetes
Melitus yang disertai hiperglikemia.
2.
Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
D.
Manfaat
Studi kasus ini di harapkan dapat menambah ketrampilan mahasisiwa untuk
menangani diit pasien dengan diagnosa Diabetes Melitus yang disertai hiperglikemia.
Sedangkan untuk Instisusi rumah sakit sebagai bahan masukan untuk lebih
meningkatkan penanganan diit pada penyakit yang disertai komplikasi tertentu yang
memerlukan penanganan dengan diit khusus.
BAB II
ASSESMENT GIZI
A. INFORMASI UMUM / IDENTITAS PASIEN
a.
Inisial pasien
: Ny.P
b.
Umur
: 50 tahun
c.
Jenis kelamin
: Perempuan
d.
Suku bangsa
: Jawa/ Indonesia
e.
Status perkawianan
: Menikah
f.
keluarga lima, dengan tiga orang anak kandung dan satu suami.
B. DATA PAISEN SAAT AWAL MASUK RUMAH SAKIT
a.
Tanggal masuk RS
: 15 April 2009
b.
Tanggal kajian
: 23 27 April 2009
c.
Keadaan saat masuk RS : Datang dari UGD dengan hasil sejak 3 hari yang
lalu sesak nafas, nafsu makan turun, badan lemas. Ps mempunyai riwayat Dm
sejak 2 tahun yang lalu, pernah di rawat di RSJ, sering bingung.
d.
Diagnosis penyakit
e.
Terapi diit
: Diit Tim DM
Terapi pengobatan
Dosis
3x1 16 UI
1x18 UI
1x1 gr
2x500 gr
3x500 gr
2x8 gr
Tgl/bulan
20
21
Nilai normal
22
24
25
27
75-125
mg/dl
25
75-125 mg/dl
75-125 mg/dl
75-125 mg/dl
Normal
Tinggi
Tinggi
10-50 mg/dl
0,5-0,9 mg/dl
P < 32 U/L
P < 32 U/L
P 12-14 g/dl
135-155
Tinggi
Normal
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
mmol/l
95-108
Rendah
mmol/l
40-48%
3,4-5,4
Normal
Rendah
192,6
343,8 254,4
149,6
70,7
Ket
277,0
Tinggi
2,6
Ureum
Creatinin
SGOT
SGPT
Hb
Na
Cl
65,1
0,85
41,2
41
15
19,7
0,51
130
34,17
HT
K
46,7
2,54
mmol/l
16
Tanggal
23
24
25
100/60
108
24
110/50
80
22
100/60
80
20
100/60
80
20
Nilai normal
Ket
130/80 mmHg
72 x/menit
20-30 x/menit
Rendah
Tinggi
Normal
Suhu
36
Sumber : RM, 258690
36
36
36
36
36-37C
Normal
i.
ii.
Jumlah
makanan
Recall
Lunak
Asupan
Standar RS
Tanggal
Persentase
23 April
Kategori
2009
Recall
(kkal)
1248,65
1700
73,45%
Cukup
(gr)
52,62
55,55
106,303%
(gr)
41,16
36,5
108,90%
(gr)
167,435
275
63%
54,17
55,55
109,43%
40,67
161,075
36,5
275
107,64% 60,61%
Lunak
Asupan
Standar RS
Persentase
Kategori
1079,9
1700
63,5%
Sedang
47,37
55,55
95,69%
34,1
36,5
90,25%
137,345
275
51,68%
Lunak
Asupan
Standar RS
Persentase
Kategori
1176 ,9
1700
69,23%
Sedang
51,38
55,55
92%
38,64
36,5
100,3%
155,285
275
56,47%
April
2009
Rata-rata
Kh
1202,15
1700
70,7%
Cukup
Tanggal
25
Lemak
Asupan
Standar RS
Persentase
Kategori
April
2009
Recall
Protein
Lunak
Tanggal
24
Energi
iv.
BAB III
DIAGNOSIS GIZI
PROBLEM
Perubahan nilai
ETIOLOGI
Kelainan eksresi insulin
laboratorium yang
SIMPTOM
Kadar gula darah sewaktu
677,2 mg/dl
Kesimpulan :
Perubahan nilai laboratorium yang berhubungan dengan gizi yaitu kadar gula
darah sewaktu melebihi batas normal yang berhubungan dengan Kelainan
eksresi insulin, ditandai dengan Kadar gula darah sewaktu 677,2 mg/dl.
Status gizi kurang yang berhubungan dengan Pola makan salah, ditandai
dengan status gizi : 72,25% (kurang).
BAB IV
INTERVENSI GIZI
A. Perencanaan asuhan gizi
1. Tujuan Diit
Menghindari
atau
menangani
komplikasi
akut
pasien
yang
3. Mcam Diit
Jenis diit
Cara penberian
: diit Tim DM
: oral
Frekuensi
(agar-agar), 3X buah.
Rata-rata
Bentuk
Hasil
Jumlah
makanan
Lunak
Asupan
Standar RS
Persentase
Kategori
Recall
Tanggal
23-25
Energi
Protein
Lemak
Kh
(kkal)
1176 ,9
1700
69,23%
Sedang
(gr)
51,38
55,55
92%
(gr)
38,64
36,5
100,3%
(gr)
155,285
275
56,47%
April
2009
Berdasarkan data hasil recall tanggal 23-26 April 2009
didapatkan hasil rata-rata asupan energi sebesar 1176,9 kkal,
dibandingkan dengan jumlah energi standar RS sebesar 1700 kkal
yaitu 69,23%. Hasil persentase ini masuk dalam kategori sedang.
Membuat
perencanan
terapi
diit
pada
pasien
dengan
Pemorsian
Jenis
Keterangan
Energi
Tanggal 26 makanan
Lunak
Asupan
1107
April 2009
Perhitungan 1690,848
Presentase
65,47%
Kategori
Cukup
Berdasarkan data hasil asupan pada
Protein
Lemak
Karbohidrat
39,483
49,5
79,76%
23,5325 211,83
37,78
265,75
62,29% 79,71%
dengan
memberikan
leaflet
pada
pasien
yang
Bahan makanan
Sumber karbohidrat
Yang dianjurkan
Nasi, roti, mie, kentang,
10
kompleks
lemak
Mengandung banyak
jumlah terbatas
dipanggang, dikukus,
Mengandung banyak
dibakar.
11
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
Parameter yang
dimonitor
Kadar gula darah
Waktu
3X dalam satu
Metode yang
Target pencapaian
digunakan
Laboratorium
minggu
mendekati normal/
normal (75-125
LLA
Satu minggu
Pengukuran
mg/dl)
LLA mencapai
BB
Asupan makan
Satu minggu
Setiap hari
Penimbangan
Comstock
ideal
BB mencapai ideal
Asupan sesuai
kebutuhan
Hasil :
Energi (kkal)
1248,65
1202,15
1079,9
1107
12
Protein (gr)
52,62
54,17
47,37
39,483
Lemak (gr)
41,16
40,67
34,1
23,5325
Kh (gr)
167, 435
161,075
137,345
211,83
BAB VI
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Diabetes Melitus dikenal dengan penyakit kencing manis tidak asing
lagi bagi masyarakat. Penyakit ini disebabkan kadar glukosa dalam darah
tidak normal. Penyakit ini bila dibiarkan, akan menimbulkan komplikasi
yang berakibat fatal. Misalnya penyakit jantung, ginjal, kebutaan, amputasi
dan aterosklerosis (Pranadji, 1995).
Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein akibat defisiensi insulin absolut atau gangguan kerja (insulin
action) yang ditandai dengan hiperalikemi kronik dan kelainan pembuluh
darah (mikro dan makro angiopati) (Poltekkes, 2003).
Diabetes Melitus merupakan penyakit hereditas (diturunkan secara
genetik dan resesif). Diabetes Melitus pada kesehatan masyarakat sangat
besar artinya karena insiden di dunia cukup tinggi dan memerlukan
pengawasan jangka panjang. DM bisa terjadi pada semua umur dan
biasanya 50% terdapat pada umur 40-50 tahun, 5% terdapat pada umur
kurang dari 20 tahun dan hanya 3% di bawah umur 8 tahun. Antara umur
40-70 tahun biasanya resiko wanita lebih tinggi dari pria (perbandingan
3:2). Tetapi pada umur muda, pria lebih tinggi resikonya dari pada wanita.
Hal ini mungkin karena adanya hubungan antara obesitas dan kehamilan
yang sering (FK UI, Ilmmu Penyakit Dalam).
Karena bersifat degeneratif, maka usaha penyembuhan dilakukan
untuk mencegah kambuhnya penyakit ini, yaitu dengan cara pengaturan
menu makanan, pengobatan secara medik, olah raga dan pendidikan atau
penyuluhan. DM bukan hanya dianggap sebagai gangguan metabolisme
dari karbohidrat, tetapi menyangkut metabolisme protein dan lemak yang
diikuti dengan komplikasi-komplikasi yang bersiftat kronis atau menahun
terutama yang menimpa struktur dan fungsi pembuluh darah (Prahadji,
dkk, 1995).
Diabetes Melitus adalah suatu kelainan ditandai dengan adanya
gangguan
metabolisme
karbohidrat,
lemak
dan
protein
yang
D. Diagnosisi
(WHO Elepert Commite,1985)
1). Gejala klinik dan gula darah acak 200 mg/dl, pemeriksaan kadar darah
dengan menggunakan plasma / whole blood kapiler / vena.
2). Bila hasilnya meragukan dapat dilakukan pemeriksaan dengan tes
toleransi glukosa oral (TTOG) dengan muatan 75 gr glukosa dalam
250-300 cc air.
Diagnosis dengan TTOG
Kadar glukosa (mg/dl)
Darah lengkap
Vena
Kapiler
Diabetes
Melitus
Puasa
2 jam PP
<120
<180
Plasma
Vena
>120
>140
>200
>200
Gangguan toleransi glikosa
<120
<120
<140
120-180
140-200
140-200
Puasa
2 jam PP
Kapiler
>140
>200
<140
160-200
E. Komplikasi
1). Komplikasi akut
mulai dari rambut samapai ujung kaki termasuk semua alat tubuh di
dalamnya.
3). Gejala lain akibat komplikasi kronik : relinopati, netropati, infeksi,
kelaianan kulit, diabeti fook, katarak lentis, penyakit jantung, dan
pembuluh darah tepi.
F. Patologi terapi DM
1). Diit Diabetes Melitus
2). Latihan fisik
3). Penyuluhan kesehatan masyarakat
4). Obat hipoglikemia (OAD dan Insulin)
5). Cangkok pankreas
Nomor 1-3 merupakan terapi primer dan nomor 4-5 merupakan terapi
sekunder.
G. Penatalaksanaan gizi
1). Intervensi dan pendidikan pasien
15
Karbohidrat
Lemak
Lemak jenuh harus dibatasi samapai 1/3 kurang dari kalori lemak
yang dianjurkan dan lemak tak jenuh harus memenuhi 1/3 dari
total kalori lemak.
Alkohol
hiperlipidemia
dan
dapat
mencetuskan
dengan
DM
Natrium
Direkomendasikan
kepada
individu
untuk
16
17
18
BAB VII
PEMBAHASAN KASUS
A. Diagnosa Penyakit
Berdasarkan data subjektif dan objektif pasien didiagnosa menderita
Diabetes Melitus
B. Asupan Zat Gizi Selama Dirawat di RS
Kecukupan energi pasien saat dirawat di RS sudah cukup,yaitu energi
sebesar 69,23%, protein92%, lemak 100,3%, dan karbohidrat 56,67%.
C. Perkembangan Pemeriksaan Antropometri
Berdasarkan data antropometri pengukuran LLA pada awal kajian
sampai akhir kajian menurun selama menjalani perawatan di RS yaitu awal
kajian 22,5 cm kategori status gizinya kurang yaitu 72,25%. Akhir kajian
21,5 cm kategori status gizinya kurang yaitu 71,91%. BB akhir kajian
yaitu 36 kg sehingga status gizinya berdasarkan IMT tetap kurus yaitu
14,98%. Hal ini kemungkinan dikarenakan nafsu makan pasien mulai
menurun, tidak seperti pada awal masuk RS. Namun walaupun nafsu
makan pasien menurun tetapi tetap harus dimotivasi supaya selalu makan
teratur yaitu 3X makan pokok dan 3X selingan. Hal ini bertujuan agar
status gizi pasien tetap normal.
D. Perkembangan Terapi Diit
Diit yang diberikan oleh dokter spesialis penyakit dalam pada awal
masuk RS adalah DM 1700 kalori, protein 55,5gr, lemak 36,5gr,
karbohidrat 275gr, bentuk lunak. Studi kasus hari pertama mahasisiwa
melakukan anamnesa diit dan melakukan pengukuran antropometri dan
mengkaji data pemeriksaan fisik, klinis dan laboratorium. Dari hasil
assesment tersebut maka pasien diberi perencanaan diit DM 1690,848
kalori, protein 49,5gr, lemak 37,78gr, karbohidrat 267,75gr, bentuk lunak.
Karena keadaan pasien sudah mulai membaik dan gula darah sewaktu
sudah mulai turun mendekati normal yaitu 277mg/dl. Keadaan seperti ini
masih harus tetap dipantau agar kadar gula darah pasien dapat kembali
normal, yaitu dengan cara pasien harus selalu mematuhi diit yang sudah
dianjurkan disertai ada kemauan dari pasien untuk sehat dan sembuh.
19
20
BAB VIII
PENUTUP/KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil yang diperoleh dan pemeriksaan fisik, klinis, dan
laboratorium dapat disimpulkan bahwa diagnosa pasien adalah Diabetes
Melitus.
b. Terapi diit yang diberikan adalah diit Tim DM dengan energi = 1700 kkal, P
55,5 gr, L 36,5 gr, dan Kh 275 gr.
c. Presentase asupan selama dirawat di RS adalah 69,23% masuk dalam kategori
asupan sedang.
d. Dari pengukuran antropometri didapat IMT 14,98kg/m2 yaitu kurus.
e. Perkemangan fisik selama pengamatan pasien merasa lemas dan pusing
f. Perkembangan kadar glukosa darah mengalami penurunan yaitu 677,2mg/dl
menjadi 277mg/dl walaupun belum normal.
2. Saran
Pasien diharapkan untuk selalu menghabiskan makanan yang diberikan
dan mematuhi diit yang diberikan serta semua anggota keluarga agar selalu
memberi motivasi pada pasien agar kesehatan pasien menjadi lebih baik.
21