Mandailing
dalam bahasa
Minang berasal
dari
dua
digabung
menjadi mandehilang bermaksud ibu yang hilang dan kemudian berubah tutur menjadi sekarang.
Selain itu, Mandailing atau Mandahiling bisa juga berasal dari kata Mandala dan Hiling atau Holing,
yang artinya pusat negeri Kalinga atau Kalingga. Kalingga sendiri berasal dari kata Sanskrit Lingga,
yang berarti lelaki dan imbuhan ka atau ha, menjadi Kalingga atau Halingga, yang berarti 'kelelakian'.
Ciri Khas Batak
ketika bayi lahir, biasanya akan dibawa keluar rumah (dipatutoru), biasanya bakar kemenyan di luar
rumah, agar bayi yang telah terlahir tidak mendapat gangguan roh halus.
adanya Gordang yang hampir bersamaan. (Gordang sambilan di tanah Mandailing Godang)
banyaknya persamaan nama gunung, nama desa dan nama sungai di tanah Batak Mandailing dan
Batak Toba.
adanya cara-cara menyiram sesuatu yang baru kita beli. Biasa diberi nama ipangir, agar terlepas dari
marabahaya
adanya Ulos
adanya hata-hata yang bersamaan cara merangkai kalimatnya bila ada pesta ataupun pertemuan
adat.
adanya istilah-istilah dalam hubungan kefamilian seperti anak boru, kahanggi, mora, harajaan, ulaula dan lain-lain.
Rumah Adat Batak Mandailing disebut sebagai Bagas Godang sebagai kediaman para raja, terletak
disebuah kompleks yang sangat luas dan selalu didampingi dengan Sopo Godang sebagai balai sidang
adat. Bangunannya mempergunakan tiang-tiang besar yang berjumlah ganjil sebagaimana juga jumlah
anak tangganya.
Bangunan arsitektur tradisional Rumah Adat Batak Mandailing Sumatera Utara adalah bukti
budaya fisik yang memiliki peradaban yang tinggi. Sisa-sisa peninggalan arsitektur tradisional Batak
Mandailing masih dapat kita lihat sampai sekarang ini dan merupakan salah satu dari beberapa
peninggalan hasil karya arsitektur tradisional bangsa Indonesia yang patut mendapat perhatian dan
dipertahankan oleh Pemerintah dan masyarakat baik secara langsung baik tidak langsung.
Bagas Godang merupakan rumah berarsitektur Mandailing dengan konstruksi yang khas. Berbentuk
empat persegi panjang yang disangga kayu-kayu besar berjumlah ganjil. Ruang terdiri dari ruang
depan, ruang tengah, ruang tidur, dan dapur. Terbuat dari kayu, berkolong dengan tujuh atau sembilan
anak tangga, berpintu lebar dan berbunyi keras jika dibuka. Kontruksi atap berbentuk tarup silengkung
dolok, seperti atap pedati. Satu komplek dengan Bagas Godang terdapat Sopo Godang, Sopo
Gondang, Sopo Jago, dan Sopo Eme. Keseluruhan menghadap ke Alaman Bolak.
PAKAIAN ADAT PERNIKAHAN
Pada pernikahan adat mandailing, biasanya pengantin Mandailing menggunakan pakaian adat yang
didominasi warna merah, keemasan dan hitam. Pengantin pria menggunakan penutup kepala yang
disebut ampu-mahkota yang dipakai raja-raja Mandailing di masa lalu, baju godang yang berbentuk jas,
ikat pinggang warna keemasan dengan selipan dua pisau kecil disebut bobat, gelang polos di lengan
atas warna keemasan, serta kain sesamping dari songket Tapanuli. Sedangkan, pengantin wanita
memakai penutup kepala disebut bulang berwarna keemaasan dengan beberapa tingkat, penutup daerah
dada yaitu kalung warna hitam dengan ornamen keemasan dan dua lembar selendang dari kain songket,
gelang polos di lengan atas berwarna keemasan, ikat pinggang warna keemasan dengan selipan dua
pisau kecil, dan baju kurung dengan bawahannya songket.
Tarian Suku Mandailing
tarian adat biasanya sering dipertontonkan pada saat upacara adat mandailing, dimana uning-uning
dibunyikan (margondang), selalu dilengkapi acara manortor.Dalam pelaksanaannya pelaku
or-Tor terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu: Kelompok Manortor yang berbaris di depan, yaitu:
kelompok barisan Manortor adalah barisan yang dihormati oleh barisan mangayapi seperti Mora dan
Raja-Raja Adat) dan kelompok Pengayapi yang berbaris dibelakang. Pelaksanaan Tor Tor berdasarkan
taraf atau kedudukan seseorang yang Manortor, yaitu :
1. Tor Tor Suhut, Kahanggi Suhut, Mora dan Anak Boru.
2. Tor-Tor Raja-Raja.
3. Tor-Tor Raja Panusunan.
4. tor-Tor Naposo Bulung
5. Tor-Tor Sibaso.
Sudah tidak pernah lagi dilaksanakan karena tor-tor ini yang manortor harus manyarama atau
kesurupan sehingga dinilai bertentangan dengan ajaran agama Islam).
Arsik adalah salah satu masakan khas kawasan Tapanuli yang populer. Masakan ini dikenal pula
sebagai ikan mas bumbu kuning. Ikan mas adalah bahan utama, yang dalam penyiapannya tidak
dibuang sisiknya.
Bumbu arsik sangat khas, mengandung beberapa komponen yang khas dari wilayah pegunungan
Sumatera Utara, seperti andaliman dan asam cikala (buah kecombrang), selain bumbu khas Nusantara
yang umum, seperti lengkuas dan serai. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan
beberapa saat. Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga agak mengering.
Senjata Tradisional Piso Gaja Dompak Batak Sumatera Utara. Dalam artikel ini kami akan
membahas mengenai senjata tradisional yang berasal dari sumatera utara, yaitu Piso Gaja Dompak.
Berikut penjelasannnya.
Arti Nama Piso Gaja Dompak
Piso Gaja Dompak adalah senjata tradisional yang berasal dari Sumatera Utara. Piso gaja dompak
terdiri dari kata piso yang artinya pisau fungsinya untuk memotong atau menusuk, dan bentuknya
runcing dan tajam. Sedangkan nama gaja dompak karena terdapat ukiran berpenampang gajah pada
tangkai senjata tersebut.