Anda di halaman 1dari 10

KONSEP-KONSEP MIPA

1. Pembelajaran inkuiri :
a. Jelaskan pembelajaran inkuiri !
b. Sasaran apa yang diharapkan dari penerapan pembelajaran tersebut ?
c. Apa keunggulan dan kelemahannya ?
2. Pembelajaran konstruktivisme :
a. Jelaskan secara singkat pembelajaran konstruktivisme !
b. Apa keunggulan dan kelemahannya ?
3. Ketrampilan Proses Sains :
a. Apa yang anda ketahui tentang Ketrampilan Proses Sains ?
b. Jelaskan secara singkat komponen-komponen dalam Ketrampilan Proses Sains ?
4. Bagaimana pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu ? Mengapa dikatakan sebagai
perulangan pola ?
Bagaimana relevansi metode ilmiah dalam perkembangan ilmu alam di zaman modern yang diwarnai
dengan terjalinnya komunikasi cepat melalui computer dan jaringan internet ? Jelaskan dengan
singkat !
5. Science For All yang bermakna bahwa semua orang berhak menerima pembelajaran MIPA, namun
sebagian saudara kita memiliki keterbatasan dengan berkebutuhan khusus. Jelaskan secara lugas
bagaimana agar pembelajaran MIPA dapat diterima semua orang !
6. Menurut saudara apakah :
a. Bumi sebagai pusat alam semesta atau
b. Matahari sebagai pusat alam semesta ?
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Konsep
b. Model
c. Matematika
d. Keanekaragaman Hayati
e. Transformasi Energi
8. Apakah sains adalah ilmu yang benar-benar pasti dalam kenyataannya ? Jelaskan !
Bagaimana cara para ilmuwan memberikan kepastianatas hasil pengukuran yang telah dilakukan ?
Jelaskan !
9. Air memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa air manusia tidak bisa
hidup. Di sisi lain air juga dapat menjadi bencana bagi kehidupan manusia seperti banjir. Coba
jelaskan bagaimana mengelola air agar tidak menjadi bencana ! (Pendapat masing-masing)

Page | 1

Jawaban
1. Pembelajaran inkuiri
a. Pembelajaran inkuiri adalah metode belajar yang mampu menggiring peserta didik untuk
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai
subyek
belajar
yang
aktif
(Mulyasa
,
2003:234).
Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang
peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring
peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan,
melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru
berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan
menggunakan
fasilitas
media
dan
materi
pembelajaran
yang
bervariasi.
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut
peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini
menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam
kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif,
analitis , dan kritis.
b. Sasaran yang diharapkan dari penerapan pembelajaran inkuiri yakni :
Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar disini
adalah kegiatan mental intelektual dan sosial emosional.
Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran.
Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-belief) pada diri siswa tentang apa yang
ditemukan dalam proses pembelajaran inkuiri
c. Keunggulan model inkuiri adalah:
Siswa ikut berpartisispasi secara aktif didalam kegiatan belajarnya, sebab metode inkuiri
menekankan poad proses pengolahan infpormasi pada peserta didik
Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep dan rumuis, sebab siswa mengalami sendiri
proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut.
Metode ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulakan semangat ingin tahu para siswa.
Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan mental
sebagai nilai intrinsik siswa terpenuhi.
Guru tetap memiliki kontak pribadi
Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikan yang sangan sulit
dilupakan.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan sesuai dengan kemampuan
sendiri.
Memungkinkan bagi siswa untuk memperbaiki dan memperluas kemampuan intelektual
secara mandiri.
Kelemahan model Inkuiri adalah :
Kurang berhasil bila jumlah siswa dalam jumlah yang banyak dalam satu kelas
Sulit menerapkan metode ini karena guru dan siswa sudah terbiasa dengan metode ceramah
dan tanya jawab
Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri lebih menekankan pada penguasaan
kognitif dan mengabaikan aspek keterampilan, nilai dan sikap
Kebebasan yang diberikan kepada siswa tidak selamanya dapat dimanfaatkan secara optimal
dan sering terjadi siswa kebingungan
Memerlukan sarana dan fasilitas
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga
sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
Page | 2

Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan olehh setiap guru.
2. Pembelajaran konstruktivisme
a. Konstruktivisme adalah satu pendekatan pengajaran berdasarkan kepada penyelidikan tentang
bagaimana manusia belajar. Kebanyakan penyelidik berpendapat setiap individu membina
pengetahuan dan bukannya hanya menerima pengetahuan daripada orang lain. Teori
konstruktivisme menyatakan bahwa murid membina makna tentang dunia dengan mensintesis
pengalaman kepada apa yang mereka telah pahami sebelumnya. Mereka membentuk peraturan
melalui refleksi tentang interaksi mereka dengan objek atau ide yang tidak bermakna kepada
mereka, maka mereka akan sama ada menginterpretasi apa yang mereka lihat supaya sama dengan
peraturan yang telah mereka bentuk atau mereka akan menyesuaikan peraturan mereka. Dengan
kata lain, konstruktivisme adalah satu pemahaman bahwa murid membina sendiri pengetahuan
atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah ada. Dalam proses
ini, murid akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan yang telah ada
untuk membina pengetahuan baru.
Implikasi dari pembelajaran konstruktivisme yaitu :
Pengajaran dan pembelajaran akan berpusat pada murid
Pengetahuan yang dimiliki oleh murid adalah hasil dari aktivitas yang dilakukan oleh murid
tersebut dan bukan pengajaran yang diterima secara pasif
Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu murid membina pengetahuan dan
menyelesaikan masalah
Guru berperan sebagai pereka bentuk bahan pengajaran yang menyediakan peluang kepada
murid untuk membina pengetahuan baru
Guru akan mengenal pasti pengetahuan yang telah ada pada murid dan merancang kaidah
pengajarannya dengan sifat asas pengetahuan tersebut
b. Kelebihan konstruktivisme :
Lebih berpikir
Dalam proses membina pengetahuan baru, murid akan berpikir untuk menyelesaikan masalah,
mencari ide, dan membuat keputusan yang bijak dalam menghadapi berbagai kemungkinan
dan tantangan. Sebagai contoh, hal ini bisa dicapai melalui aktivitas penyelidikan seperti
mengenal masalah, mengumpulkan data, memproses data, membuat interpretasi dan membuat
kesimpulan.
Lebih paham
Pemahaman murid tentang suatu konsep dan ide lebih jelas apabila mereka terlibat secara
langsung dalam pembinaan pengetahuan baru. Seorang murid yang memahami apa yang
dipelajari akan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang baru dalam kehidupan dan situasi
baru
Lebih ingat
Setelah memahami suatu konsep, murid akan dapat mengingat lebih lama konsep tersebut
karena mereka terlibat secara aktif dalam mengaitkan pengetahuan yang diterima dengan
pengetahuan yang telah ada untuk membina pengetahuan baru
Lebih yakin
Murid yang belajar secara konstruktivisme diberi peluang untuk membina sendiri pemahaman
mereka tentang sesuatu. Ini menjadikan mereka lebih yakin kepada diri sendiri dan berani
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru
Lebih cerdas sosial
Murid yang cerdas sosial dapat bekerja sama dengan orang lain dalam menghadapi berbagai
masalah. Cerdas sosial ini diperoleh apabila murid berinteraksi dengan rekan-rekan dan guru
dalam membina pengetahuan mereka
Lebih menyenangkan
Page | 3

Dalam pembelajaran secara konstruktivisme, murid membina sendiri pengetahuan, konsep dan
ide secara aktif. Ini menjadikan mereka lebih paham, lebih yakin, dan lebih menyenangkan
untuk terus belajar sepanjang hayat walaupun menghadapi berbagai kemungkinan.
Kelebihan lain dalam pembelajaran konstruktivisme yaitu :
Pembelajar lebih memahami konsep yang diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan
konsep tersebut
Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut ketrampilan berpikir pembelajar
yang lebih tinggi
Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki pembelajar sehingga pembelajaran
bermakna
Pembelajar dapat merasakan manfaat pembelajaran sebab masalah-masalah yang diselesaikan
langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan
ketertarikan pembelajar terhadap bahan yang dipelajari.
Menjadikan pembelajar lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan menerima
pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial yang positif di antara pembelajar
Pengkondisian pembelajar dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi terhadap
pembelajaran dan temuannya sehingga pencapaian kesempatan belajar pembelajar dapat
diharapkan
Kelemahan :
Dalam proses belajarnya, peran guru sebagai pendidik kurang begitu mendukung
3. Ketrampilan Proses Sains
a. Ketrampilan Proses Sains adalah keterampilan intelektual yang khas yang digunakan oleh
semua ilmuwan serta dapat digunakan untuk memahami fenomena apa saja, dimana
keterampilan ini diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsepkonsep, prinsip hukum dan teori-teori sains. Melalui keterampilan proses sains ini siswa
diharapkan dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami para ilmuan dalam
memecahkan misteri-misteri alam dan akan menjadi roda penggerak penemuan,
pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan dan
nilai.
b. Tabel Komponen Keterampilan Proses Sains
NO
1

KETERAMPILAN
PROSES
Mengamati
(observasi)

SUB KETERAMPILAN PROSES


1.1 mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda/peristiwa
1.2 mengidentifikasi perbedaan dan persamaan
berbagai benda/peristiwa
1.3 membaca alat-alat ukur
1.4 mencocokan gambar dengan uraian tulisan/benda
1.5 mengurutkan berbagai peristiwa yang terjadi secara
simultan
1.6 memberikan (memberikan uraian) mengenai suatu benda
atau peristiwa

Page | 4

Mengklasifikasikan
(menggolongkan)

2.1 mengelompokkan benda/peristiwa (kelompok


ditentukan anak)
2.2 mengelompokkan benda/peristiwa (kelompok
diberikan kepada anak)
2.3 mengidentifikasi pola dari suatu seri pengamatan
2.4 mengemukakan/ mengetahui alasan
pengelompokkan
2.5 mencari dasar atau kriteria pengelompokkan
2.6 memberikan nama kelompok berdasarkan ciri-ciri
khususnya
2.7 menemukan alternatif pengelompokkan (kelompok
ditentukan anak)
2.8 menemukan alternatif pengelompokkan (kelompok
diberikan kepada anak)
2.9 mengurutkan kelompok berdasarkan keinklusifan
Meramalkan
3.1 membuat dugaan berdasarkan pola-pola atau
(memprediksi)
hubungan informasi/ ukuran/hasil observasi
3.2 mengantisipasi suatu peristiwa berdasarkan pola atau
kecenderungan
Mengkomunikasikan 4.1 mengutarakan suatu gagasan
4.2 mencatat kegiatan-kegiatan atau pengamatan yang
dilakukan
4.3 menunjukkan hasil kegiatan
4.4 mendiskusikan hasil kegiatan
4.5 menggunakan berbagai sumber informasi
4.6 mendengarkan dan menanggapi gagasan-gagasan orang
lain
4.7 melaporkan suatu peristiwa atau kegiatan secara
sistematis dan jelas
Penggunaan
alat
5.1 menentukan alat dan pengukuran yang diperlukan
dan pengukuran
dalam suatu penyelidikan atau percobaan
5.2 menunjukkan hal-hal yang berubah atau harus
diubah pada suatu pengamatan atau pengukuran
5.3 merencanakan bagaimana hasil pengukuran,
perbandingan untuk memecahkan suatu masalah
5.4 menentukan urutan langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam suatu percobaan
5.5 ketelitian dalam penggunaan alat dan pengukuran dalam
suatu percobaan.

Penjelasan dari setiap komponen keterampilan proses di atas dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1) Mengamati
Mengamati melibatkan kombinasi dari beberapa atau seluruh alat indera. Di dalamnya
terdapat kegiatan melihat, mencium, mendengar, mencicipi, dan meraba. Hal-hal yang
diamati dapat berupa gambar atau benda-benda yang diberikan kepada anak pada waktu itu
diuji kemudian anak diminta untuk menuliskan hasil pengamatannya waktu itu.
2) Menggolongkan/mengklasifikasi
Mengklasifikasi merupakan suatu sistematika yang digunakan untuk mengatur objek-objek
ke dalam sederetan kelompok tertentu. Kegiatannya antara lain: mencari persamaan
objek-objek dalam suatu susunan berdasarkan sifat dan fungsinya yang dilakukan
dengan membandingkan, mencari dasar pengklasifikasian objek-objek dengan
mengkontraskan serta menggolongkan berdasarkan pada satu atau lebih ciri/sifat atau
fungsinya.
Page | 5

3) Meramalkan (prediksi)
Prediksi atau meramalkan dalam sains dibuat atas dasar observasi dan inferensi yang
tersusun menjadi suatu hubungan antara peristiwa-peristiwa atau fakta-fakta yang
terobservasi.
Keterampilan
memprediksi
merupakan
suatu
keterampilan
membuat/mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu
kuntungan atau pola yang sudah ada.
4) Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan meliputi kegiatan menempatkan data-data ke dalam beberapa bentuk
yang dapat dimengerti oleh orang lain. Kegiatan ini melibatkan kemampuan mengutarakan
dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, grafik, dan persamaan.
5) Menggunakan alat dan pengukuran
Menggunakan alat dan melakukan pengukuran amat penting dalam sains. Pengukuran
sebaiknya dilakukan dengan cermat dan akurat. Keterampilan ini berkaitan erat dengan
pengembangan sikap ilmiah yang hendak dicapai.
4. Pola perkembangan ilmu alam dari waktu ke waktu sangatlah panjang. Sejarah telah mencatat
bahwa ilmu merupakan pendobrak pintu kebodohan yang mengunci kemajuan dan peradaban
manusia. Rangkaian isu irrasional yang melilit kehidupan manusia, sedikit demi sedikit terkikis
bersamaan dengan derasnya arus penemuan-penemuan yang berguna untuk kemudahan hidup
manusia. Pada tataran aksiologis, ilmu merupakan hasil kreasi manusia yang diciptakan guna
memudahkan kehidupan manusia.
Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak melainkan
berlangsung secara bertahap. Ilmu pengetahuan alam merupakan hasil usaha manusia untuk
memecahkan misteri yang banyak tersebar di jagat raya. Perkembangan ilmu pengetahuan alam tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan berfilsafat manusia dan tentu saja mengalami berbagai proses. Ciri
utama ilmu pengetahuan alam adalah sifat dan usaha mereka selalu mengarah pada tujuan objektif.
Tujuan objektif adalah tujuan yang dilandasi metodologi, eksperimen dan pembuktian ilmiah.
Pada awalnya perkembangan ilmu pengetahuan alam banyak yang menghubungkan fenomena alam
yang tengah terjadi pada saat itu dengan kepercayan mereka. Ilmu pengetahuan alam yang diperoleh
masih bersumber pada trial error, namun didukung oleh kemampuan menulis. Bagi kaum filsuf, hal
tersebut hanya imajinasi atas kelemahan manusia. Mitos menjadi bagian dari perkembangan ilmu
pengetahuan alam karena mereka berpikiran bahwa manusia mampu menjawab teka-teki alam
menggunakan akal mereka.
Pada era modern, perkembangan ilmu pengetahuan alam harus membuktikan dahulu apakah hasil dari
pemikiran mereka benar adanya dengan menggunakan metode ilmiah. Dalam hal ini, metode ilmiah
menggabungkan cara berpikir induktif dan cara berpikir deduktif dalam membangun tubuh
pengetahuannya. Perkembangan ilmu pengetahuan alam berdampak baik bagi kehidupan manusia.
Manusia menjadi lebih pintar karena harus berpikir secara mendetail tentang seluk beluk jagat raya
ini. Dan kita harus bersahabat dengan alam serta ilmu yang melingkupinya.
Secara epistemologis dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan yang ada saat ini merupakan hasil
dari akumulasi pengetahuan yang terjadi dengan pertumbuhan, pergantian dan penyerapan teori dari
masa ke masa. Kemunculan teori baru yang menguatkan teori lama akan memperkuat citra Ilmu
Alam. Tetapi, anomali dalam riset ilmiah yang tidak bisa diselesaikan oleh paradigma sebagai
referensi riset saja, sehingga menyebabkan berkembangnya paradigma baru yang bisa memecahkan
masalah dan membimbing riset berikutnya (melahirkan revolusi sains). Tumbuh-kembangnya teori
dan pergeseran paradigma merupakan pola perkembangan yang biasa dari ilmu yang telah matang.
Selain itu, berkembangnya peralatan analisis juga mendorong semakin berkembangnya ilmu.
Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung
secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik.
Namun ironisnya, dalam pemaparan sejarah yang ada, khususnya sejarah ilmu pengetahuan, menurut
Page | 6

berbagai sumber menyimpulkan bahwa terjadi distorsi terhadap fakta sejarah. Ada semacam upaya
penghapusan jejak hasil peradaban dan kemajuan komunitas tertentu yang pernah menorehkan
keilmuan yang begitu gemilang.
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pola perkembangan ilmu alam dimulai dari mitosmitos yang berhubungan dengan fenomena alam yang mereka percayai, sampai pada akhirnya pada
saat ini berkembang melalui sebuah pembuktian ilmiah untuk menjawab teka-teki alam menggunakan
akal pikiran.
Perkembangan ilmu alam dikatakan sebagai perulangan pola karena pembuktian kejadian alam saat
ini didasarkan pada teori ataupun pembuktian-pembuktian
sebelumnya. Pola pengambilan
kesimpulannya lebih banyak menggunakan metode ilmiah yang menggabungkan cara berpikir
induktif dan cara berpikir deduktif dalam membangun tubuh pengetahuannya.
Relevansi metode ilmiah dalam perkembangan ilmu alam di zaman modern sangatlah erat.
Metode ilmiah merupakan suatu proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya
untuk menjelaskan fenomena alam yang kemudian diuji dengan eksperimen. Eksperimen yang
dilakukan dengan teori yang telah ada dan dengan bantuan alat teknologi canggih dan maju seperti
komputer dan jaringan internet maka kajian dalam ilmu alam akan lebih akurat, teliti (mendetail)
sehingga akan diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu fenomena alam dan
perkembangan ilmu alam dapat lebih cepat dan akurat.
5. Cara yang bisa digunakan agar pembelajaran MIPA dapat diterima semua orang adalah dengan
melalui pendekatan pembelajaran MIPA. Pendekatan artinya usaha dalam rangka aktivitas
penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, atau metode-metode
untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Pendekatan-pendekatan dalam
pembelajaran walaupun hitungannya tidak sebanyak metode, pendekatan juga memiliki
banyak alternatif. Ada pendekatan sejarah, pendekatan nilai, pendekatan lingkungan, dan
sebagainya. Untuk mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), ada
tiga pendekatan utama yaitu:
a. Pendekatan pertama memberikan tekanan kepada proses-proses pembelajaran
dimanfaatkan untuk mengungkapkan fakta dan mengembangkan model.
b. Pendekatan Faktual
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan pendekatan-pendekatan
faktual terutama bermaksud untuk menyodorkan hasil dapat memperoleh informasi
seperti: Sumber Daya Alam (SDA) yang terbagi dua yaitu dapat diperbaharui dan
yang tidak dapat diperbaharui.
c. Pendekatan Konseptual
Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi atau ciri-ciri yang
memiliki ciri khas dan mewakili dalam setiap budaya oleh suatu benda atau simbol.
Jadi, konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berputar.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan dalam segi
fisik, mental-intelektual, maupun sosial emosional. Ada banyak macam anak berkebutuhan khusus,
diantaranya adalah tuna netra,tuna rungu dan tuna daksa. Anakanak kebutuhan khusus memilki hak
yang sama dengan anak normal lainnya, begitu juga dalam hal menerima ilmu pengetahuan. Agar
pembelajaran MIPA dapat diterima oleh anak berkebutuhan khusus diperlukan teknik dan media
pembelajaran yang berbeda dari siswa normal, pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan
sesuai dengan kondisi masing-masing. Contoh bagi anak tuna netra dalam pembelajaran IPA anak
diberikan miniatur binatang untuk menambah pengetahuan anak dan menyamakan persepsi mereka.
Namun dalam hal ini, guru juga harus menjelaskan bahwa miniatur tersebut adalah bentuk kecil dari
binatang yang sedang pelajari.
Page | 7

6. Menurut saya, matahari sebagai pusat alam semesta. Pernyataan ini sesuai dengan paham heliosentris
yang menyatakan bahwa matahari berada pada pusat alam semesta, sedangkan bumi beserta planetplanet lainnya bergerak mengelilingi matahari pada orbitnya masing-masing.
Matahari sebagai pusat alam semesta karena matahari sebagai pusat tata surya kita, saat ini tengah
berada pada apa yang dinamakan dengan kesetimbangan dinamis antara gravitasi dan proses reaksi
fusi untuk menghasilkan energi. Sebagaimana yang telah dipahami bahwa proses fusi adalah proses
yang melibatkan gabungan massa (hidrogen) yang berubah menjadi massa lainnya (helium) sambil
membebaskan energi. Matahari sebagai pusat tata surya memegang peranan penting bagi
keberlangsungan kehidupan bumi. Matahari adalah sumber energi utama untuk bumi kita. Energi ini
tersimpan melalui; makanan yang kita konsumsi, bahan bakar fosil, ataupun dari pancaran sinar yang
kita nikmati secara langsung. Energi ini pula yang digunakan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan
melakukan proses fotosintesis. Energi matahari dipancarkan dalam bentuk gelombang
elektromagnetik.
7. Konsep didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri
yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir. Pengertian konsep yang lain
adalah sesuatu yang umum atau representasi intelektual yang abstrak dari situasi, obyek atau
peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau gambaran mental. Suatu konsep adalah elemen dari
proposisi seperti kata adalah elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana mereka
menghilangkan perbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah
mereka identik. Konsep adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap
ekstensinya.
Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau
rangkaian kata. Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili
sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan
abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan
tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak
berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa).
Model adalah pola atau contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan representasi dari suatu
objek, benda, atau ide - ide dalam bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam.
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain
itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran logika mengenai bentuk, susunan
besaran; masalah yang berhubungan dengan bilangan; dan konsep-konsep yang berhubungan satu
dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar,
analisis dan geometri.
Keanekaragaman Hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan
variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah atau keseluruhan variasi berupa bentuk,
penampilan, jumlah dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup.
Transformasi Energi : Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu
ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer
(herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba, aliran energi juga dapat
diartikan perpindahan energy dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya. Pada proses
perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energy setiap melalui tingkat trofik makanmemakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi
mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain ini
dinamakan transformasi energi.
Page | 8

8. Sains merupakan sebuah proses pengumpulan ilmu yang benar-benar pasti. Perkataan sains datang
daripada bahasa Latin, scinetia, yang bermakna mendapatkan ilmu atau maklumat. Dan seperti proses
mendapatkan maklumat yang lain, sains bermula dengan pengalaman, dan kemudiannya
mendapatkan fakta dan peraturan daripadaya.Cara sains mengkaji sesuatu perkara adalah dengan
melihatnya dengan teliti, mengukurnya, membuat uji kaji, dan dengan cuba menerangkan mengapa
sesuatu perkara terjadi. Mereka yang melakukan perkara ini dipanggil ahli sains. Setiap pakar sains
perlu berhati-hati apabila memberi penerangan mengenai sesuatu yang mereka kaji. Mereka
bertanding untuk memberikan penjelasan yang lebih baik. Boleh jadi sesuatu penjelasan itu menarik,
tetapi jika ia tidak sama dengan apa yang dikatakan oleh pakar sains lain, kajian seterusnya perlu
dilakukan lagi untuk mendapatkan penjelasan yang lebih baik.
Para ilmuan dapat memberikan kepastian atas hasil pengukurannya yang telah dilakukan secara
ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel yang kemudian digambarkan dalam bentuk grafik atau
dipetakan dan di proses dengan perhitungan statistika. Pengukuran dalam karya ilmiah yang
dilakukan oleh ilmuan biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran yang
telah dilakukan secara berulang kali dan teliti dengan menggunakan alat yang sesuai dengan benda
yang diukur sehingga hasil pengukurannya tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
9. Cara mengelola air agar tidak terjadi bencana :
a. Hentikan komersialisasi air
Penjualan air dengan pengemasan melalui botol ataupun dengan pemipaan adalah salah satu
sumber utama bencana. Ada 3 modus yang dipakai dalam industri air minum yang menjadikan
mereka sumber bencana. Perusahaan air minum dalam kemasan mengambil air yang masih jernih
langsung dari mata air di hulu. Padahal, jika air tersebut dibiarkan secara alamiah mengalir
melalui sungai-sungai di permukaan ataupun dalam tanah, tanah di sepanjang aliran yang dilalui
menjadi subur dan kelestarian alam akan terjaga. Selain itu, air tersebut bisa mengisi kantongkantong air yang ada di dalam tanah. Selain mengambil air dari hulu, modus lain yang dipakai
oleh perusahaan air minum adalah dengan mengambil air dari sumur artesis, yang dalamnya bisa
mencapai puluhan meter. Cara ini tentu akan menguras air tanah dalam radius yang cukup luas,
dan akhirnya sumur-sumur konvensional lain yang lebih dangkal akan langsung kering. Dalam
wilayah yang terbatas, sumur artesis ini akan menyebabkan kekeringan. Cara lain, yang lazim
dilakukan oleh PDAM, adalah mengolah air sungai. Ini pun akan menjadi persoalan, karena
sungai menjadi kering dan tidak bisa menjadi penyeimbang bagi kondisi alam di kala kemarau.
Dengan pandangan yang demikian, komersialisasi air merupakan praktek perampokan air dari
satu komunitas (dan lingkungan) untuk komunitas lain yang mampu membayar mahal.
Penghentian komersialisasi air ini bisa dilakukan pada dua level, yaitu dengan kebijakan
pemerintah atau dengan perilaku konsumen untuk mengurangi konsumsi air kemasan dan kembali
mengonsumsi air tanah (sumur). Untuk cara yang kedua, bisa dimulai kapan saja dan oleh siapa
saja.
b. Mengelola air secara komunal
Gagasan dasarnya adalah mengelola perputaran air yang digunakan dan dibuang oleh sebuah
komunitas dalam komunitas tersebut. Dengan konsep ini, yang harus dilakukan adalah
mengefektifkan sumur tanah bagi rumah tangga yang bersangkutan dan mengelola air kotor
secara mandiri oleh lingkungan. Agar kebersihan dan kesehatan air yang diambil dari sumur
terjamin, bisa jadi harus ada pengelolaan air kotor bersama dalam lahan yang terkonsentrasi agar
terdapat jarak aman antara pembuangan air kotor dan sumur. Praktek yang selama ini lazim
dilakukan adalah membuang air kotor melalui got, kemudian ke sungai, dan akhirnya bermuara ke
laut. Cara ini, selain menyebabkan polusi sungai dan laut, tidak sustainable. Air yang berasal dari
tanah tersebut, setelah digunakan, dibuang ke tempat yang jauh dari asalnya. Dengan demikian,
secara kalkulatif, akan ada defisit air di suatu wilayah, dan hal ini telah terbukti dengan adanya
kekeringan parah di Jakarta pada musim kemarau. Dengan pendekatan itu pula, sudah saatnya
dilakukan relokasi lahan di Jakarta, dengan menyediakan lokasi-lokasi jalur hijau. Menimbang
ketersediaan sumber air pula, ketika sudah banyak rumah tangga yang bergantung pada air
komersial dari PDAM ataupun dari air kemasan dan isi ulang, mungkin bisa ditarik kesimpulan
Page | 9

bahwa Jakarta sudah tidak kuat lagi menampung lebih dari 10 juta manusia. Pemindahan pusat
tarikan orang (tempat orang bekerja: pemerintah, bisnis, pabrik, pendidikan, dan sebagainya) ke
tempat lain yang masih lebih longgar juga perlu diintrodusir.
c. Konservasi hutan dan sumber sumber air
Hal ini juga mutlak adanya segera dilakukan. Pemicu utama musibah besar, seperti banjir
bandang, yang dari tahun ke tahun makin parah, adalah hilangnya kemampuan hutan menyerap air
hujan. Akibatnya, air hujan akan mengalir begitu saja tanpa bisa diserap kembali oleh tanah.
Sudah banyak ajakan untuk melakukan hal ini, tapi realisasinya ternyata tidak gampang. Bahkan
ucapan Wakil Presiden pun berlalu begitu saja, sama nasibnya dengan kritik dan keluhan
masyarakat biasa.
Dengan tiga pendekatan, yang tentu saja awam dalam ilmu pertanahan dan hidrologi tersebut,
diharapkan air akan selalu menampakkan wajah bersahabatnya ketimbang jahatnya. Untuk
pendekatan pertama dan kedua, bisa dilakukan secara mandiri, bahkan bisa dimulai dari diri
sendiri. Adapun untuk menjalani pendekatan ketiga, agaknya kekuatan pemerintah yang lebih
menentukan.
Keterangan :
Dari 9 soal yang keluar utk UTS % soal.

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai