Anda di halaman 1dari 4

PEMULIHAN PASCA SERANGAN JANTUNG

Penyakit Jantung sebagai pembunuh nomor satu di dunia semakin hari semakin meningkat
jumlah penderitanya dan kini tidak hanya mengenai individu usia lanjut saja, namun juga
sudah mulai banyak diderita oleh individu usia yang lebih muda. Seiring dengan
berkembangnya teknologi dan pengobatan di bidang kedokteran, penyakit jantung kini mulai
bisa dicegah dan ditangani dengan baik hingga memberikan output yang baik bagi
penderitanya.
Pasca serangan jantung dan mendapat perawatan dan tindakan intensif di rumah sakit,
setelah berangsur stabil, pasien biasanya diijinkan pulang dan melewati fase pemulihan di
rumah. Pemulihan pasca serangan jantung dapat memakan waktu berbulan-bulan, dan
sangatlah penting untuk tidak terburu-buru mencapai pemulihan tersebut.
Selama periode pemulihan pasca serngan jantung, pasien akan memerlukan bantuan
dan dukungan dari berbagai tenaga medis, meliputi dokter spesialis jantung, perawat,
fisioterapis, pakar gizi dan lain-lain. Para tenaga medis tersebut akan memberikan dukungan
secara fisik dan mental kepada para penderita untuk menjamin bahwa proses pemulihan
berjalan dengan aman dan tepat.
Proses pemulihan biasanya dimulai semenjak pasien ditangani di Rumah Sakit, di
mana kondisi penderita dimonitor secara ketat dan segala keperluan pasien di kemudian hari
dapat ditentukan. Setelah diijinkan pulang dari rumah sakit, proses pemulihan dapat
dilanjutkan di rumah. Dua tujuan terpenting dari proses pemulihan pasca serangan jantung
adalah untuk mengembalikan kesehatan jasmani penderita secara perlahan sehingga dapat
kembali beraktivitas secara normal (dikenal sebagai cardiac rehabilitation atau rehabilitasi
jantung) dan mengurangi risiko penderita terhadap serangan jantung berikutnya.
Rehabilitasi Jantung
Rehabilitasi jantung pada penderita sudah dimulai sejak penderita pertama kali datang ke
rumah sakit. Selama di rumah sakit, selain diberikan penanganan definitif terhadap kondisi
penyakit jantung yang dialami, penderita juga akan diberikan informasi detail oleh dokter
spesialis jantung yang merawat penderita mengenai :
Kondisi kesehatan penderita dan bagaimana penderita bisa terkena serangan jantung.
Jenis terapi yang diperoleh oleh penderita.
Obat apa saja yang akan diperlukan dan diberikan kepada penderita saat pulang nanti.
Faktor risiko spesifik apa yang mungkin berkontribusi terhadap serangan jantung
yang dialami oleh penderita.
Perubahan gaya hidup seperti apa yang dapat dilakukan penderita untuk mengurangi
faktor resiko tersebut.
Exercise (Aktivitas fisik)

Sekali penderita pulang ke rumah, biasanya penderita disarankan untuk beristirahat dan hanya
melakukan aktivitas ringan seperti naik dan turun tangga beberapa kali sehari atau berjalan
dengan jarak yang pendek.
Secara perlahan, jumlah aktivitas penderita ditingkatkan setiap harinya hingga
beberapa minggu. Seberapa cepat penderita mampu meningkatkan aktivitas fisiknya akan
menentukan kondisi kesehatan jantung dan kesehatan penderita secara umum. Dokter
Spesialis jantung biasanya memberikan saran yang lebih detail mengenai rencana
peningkatan tingkat aktivitas yang baik yang dapat dilakukan oleh penderita.
Program rehabilitasi penderita harus mencakup rentang aktivitas fisik yang berbeda,
tergantung pada usia dan kemampuan penderita. Sebagian besar aktivitas atau latihan fisik
yang dianjurkan adalah aerobic exercise. Aerobic exercises dirancang untuk memperkuat
jantung, meningkatkan sirkulasi dan menurunkan tekanan darah. Contoh aerobic exercises
meliputi bersepeda statis, joging pada treadmill dan berenang.
Kapan sebaiknya Kembali Bekerja?
Sebagian besar penderita dapat kembali bekerja setelah mengalami serangan jantung, tapi
seberapa cepat mereka bisa kembali bekerja tergantung pada kesehatan penderita, kondisi
jantung penderita dan jenis pekerjaan apa yang akan dikerjakan.
Bila pekerjaan penderita meliputi tugas-tugas yang ringan, misalnya bila penderita
bekerja di kantor, penderita umumnya bisa kembali bekerja paling cepat dua minggu setelah
keluar dari rumah sakit. Sedangkan, bila pekerjaan penderita meliputi pekerjaan manual dan
berat atau penderita mengalami kerusakan jantung yang luas, penderita mungkin memerlukan
waktu selama beberapa bulan sebelum dapat kembali.
Aktivitas Seksual pasca Serangan Jantung
Berdasarkan rekomendasi British Heart Foundation, penderita biasanya dapat kembali
melakukan aktivitas seksual setelah merasa benar-benar sehat dan fit, umumnya setelah
empat hingga enam minggu setelah terkena serangan jantung. Yang perlu dipahami adalah,
aktivitas seksual, tidak berisiko untuk menyebabkan serangan jantung kembali.
Pasca serangan jantung, sekitar sepertiga pria mengalami disfungsi ereksi yang dapat
menyulitkan penderita dalam melakukan aktivitas seksual. Hal ini sebagian besar disebabkan
oleh faktor kecemasan dan stress emosinal pada penderita pasca terkena serangan jantung.
Mengemudikan Kendaraan (Driving)
Banyak penderita pasca serangan jantung yang dapat kembali mengendarai kendaraan
seminggu setelah keluar dari rumah saki, selama penderita tidak memiliki kondisi atau
komplikasi lain yang dapat menghambat anda dalam mengemudi.
Akan tetapi, pada kasusyang lebih berat, penderita mungkin memerlukan istirahat dari
mengemudikan kendaraan selama sekitar empat minggu setelah keluar dari rumah sakit.
Konsultasi dengan Dokter spesialis Jantung yang menangani penderita akan sangat penting

dalam menentukan seberapa lama penderita harus menunggu hingga boleh kembali
mengemudikan kendaraan setelah mengalami serangan jantung.

Depresi
Mengalami serangan jantung dapat sangat menakutkan dan traumatik, dan biasanya
menyebabkan penderitanya mengalami kecemasan di kemudian hari. Bagi sebagian besar
penderita, stress emosional dapat menyebabkan mereka mengalami depresi dan kesedihan
selama beberapa minggu pertama setelah keluar dari rumah sakit.
Depresi dan kondisi emosional penderita yang kurang baik dapat juga memberikan
efek buruk terhadap pemulihan fisik penderita itu sendiri.
Diet (makanan)
Penderita pasca serangan jantung dianjurkan untuk mengkonsumsi dua hingga empat porsi
makanan yang minyak ikan (oily fish) yang mengandung omega-3, yang dapat menurunkan
kadar kolesterol.
Sumber omega-3 meliputi :
Ikan sarden

Ikan mackerel

Ikan salmon

Ikan tuna

Jangan pernah mengkonsumsi suplemen makanan apapun sebelum berkonsultasi dengan


dokter spesialis jantung. Beberapa suplemen, seperti beta karoten, sangat potensial
membahayakan.
Penderita juga direkomendasikan untuk lebih banyak mengkonsumsi roti, buah, sayur dan
ikan dari pada mengkonsumsi daging.
Merokok (Smoking)
Jika penderita adalah perokok, sangat disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok
sesegera mungkin.
Alkohol
Bila penderita adalah peminum alkohol, jangan melampaui batas yang diijinkan, meliputi:
Pria dan wanita disarankan untuk tidak meminum alkohol secara rutin lebih dari 10
gelas kecil/sloki alkohol (low strength wine) dalam seminggu.

Sebaiknya waktu meminum alkohol dalam batas yang diijinkan tersebut (10 gelas
kecil/sloki) tidak dinimum sekaligus, tapi sebaiknya porsi minumnya dibagi dalam
tiga hari berurutan atau lebih.

Konsumsi alcohol melebihi batas yang diijinkan secara rutin dapat meningkatkan tekanan
darah dan kadar kolesterol, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung berikutnya.
Meminum alcohol sekaligus dengan jumlah yang banyak untuk memperoleh sensasi mabuk
(dikenal dengan binge drinking) dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah secara tibatiba yang dapat berpotensi membahayakan. Penelitian menunjukkan bahwa penderita yang
telah sebelumnya mengalami serangan jantung dan melanjutkan kebiasaannya melakukan
binge drink memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami serangan jantung kembali atau
mengalami stroke dan bahkan kematian dibandingkan dengan penderita yang mampu
mengurangi kebiasaan meminum alcohol mereka setelah mengalami serangan jantung.
Pengaturan Berat badan (Weight management)
Bila penderita mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, penderita disarankan untuk
menurunkan berat badan dan kemudian mempertahankan berat badan idealnya dengan
menggunakan kombinasi latihan fisik dan diet kalori yang dikontrol (calorie-controlled diet).
Aktivitas Fisik Rutin
Setelah penderita dinyatakan cukup pulih secara fisik dari efek serangan jantung, sangat
disarankan untuk kembali melakukan aktivitas fisik rutin seperti sedia kala. Orang dewasa
harus melakukan setidaknya 150 menit moderate-intensity aerobic activity seperti bersepeda
atau berjalan cepat setiap minggunya.
Bila penderita sulit untuk mencapai aktivitas selama 150 menit dalam seminggu,
mulailah aktivitas pada tingkat dimana penderita merasa nyaman, misalnya melakukan
aktivitas ringan selama 5-10 menit perhari, dan secara perlahan meningkatkan durasi dan
intensitas aktivitas seiring dengan kembalinya stamina penderita.
Untuk memperoleh detail informasi dan evaluasi mengenai tingkat kebugaran dan
seberapa berat aktivitas fisik rutin yang dapat dilakukan oleh penderita, sebaiknya dilakukan
konsultasi yang melibatkan dokter spesialis jantung dan fisoterapis.
Medications
There are currently four types of medication widely used to reduce the risks of a heart attack:
angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors

anti-platelets

beta-blockers

statins

Anda mungkin juga menyukai