Laporan Puskesmas Asma
Laporan Puskesmas Asma
Alamat
Ngalian, Ngalian.
Bentuk keluarga
: Extended Family
Nama
Kedudukan
L/P
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Pasien
Ket
o
1
2
3
Ny.TH
Ny.AA
Ny.R
Ibu
Menantu
Anak
P
L
P
60 th
34 th
31 th
SLTA
SMK
SMK
Pedagang
Wiraswasta
Ibu rumah tangga
Pasien
-
Asma
-
Ny.W
Anak
33 th
SMK
Kesimpulan Tahap 1 :
Di dalam keluarga Ny.Tri Hartati berbentuk extended family didapatkan pasien atas nama Ny.Tri
Hartati usia 60 tahun, tamat SLTA, seorang ibu wiraswasta dengan penyakit asma.
TAHAP II
STATUS PASIEN
A.
IDENTITAS PENDERITA
1. Nama
2. Umur
: 60 tahun
3. Jenis kelamin
: Perempuan
4. Pendidikan
: SLTA
5. Agama
6. Alamat
: Islam
: RT/RW 07/05, JL. TMN KARONSIH TMR RAYA IV/263,
Ngalian, Ngalian.
B.
7. Suka
: Jawa
8. Tanggal periksa : 1 Agustus 2015
ANAMANESIS
1. Keluhan Utama
batuk, pilek dan merasa sesak nafas jika ada debu, kemudian tidak bisa tidur
pada malam hari.
2. Riwayat Penyakit sekarang
Pada tanggal 1 agustus 2015 Pasien mengeluhkan batuk, pilek dan sulit tidur
saat malam hari. Sejak melahirkan anak ke 2 terdiagnosis terkena penyakit
asma. Terakhir kambuh pada anaknya masih duduk di bangku SMK secara
berturut-turut dan mengontrolkannya ke puskesmas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa
: (-)
Riwayat Hipertensi
: disangkal
Riwayat sakit Gula
: (+)
Riwayat Alergi
: (+)
Riwayat Mondok
: disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat sakit serupa
Riwayat Hipertensi
Riwayat sakit Gula
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat Merokok
Riwayat minum alkohol
Riwayat olahraga teratur
6. Riwayat Sosial Ekonomi
: (-)
: disangkal
: (+)
: (-)
: disangkal
: Jalan kaki
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
c) Frekuensi nafas
d) Suhu
2. Status Gizi
a) BB
b) TB
c) IMT
3.
4.
5.
6.
b)
c)
d)
D.
Mata
Leher
Jantung
Pulmo
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: 130/80 mmHg
: 62 x/ menit
: 23 x/menit
: 37 0 C
: 54 kg
: 140 cm
: 54 = 27,5 kg/m2 (Gemuk Ringan)
1,4
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: dalam batas normal
:
a) Inspeksi
:
terdapat
otot
bantu
RESUME
Pada tanggal 1 agustus 2015 Pasien mengeluhkan batuk, pilek dan sulit tidur saat
malam hari. Dimana sejak melahirkan anak ke 2 sudah terdiagnosa sebagai penyakit
asma. Terakhir kambuh pada anaknya masih duduk di bangku SMK secara berturut-turut
dan mengontrolkannya ke puskesmas.
E. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
1. Diagnosis holistik
3
Ny. Tri Hartati usia 60 tahun, extended family, asma bronkial, Status gizi gemuk
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
4. Assesment
5. Planning
hari,
Dexametason 3x1 hari, Ambroxol 3x1 hari, dan inhelar jika diperlukan.
6. Flow Sheet
Nama
: Tn.I
Diagnosis : 33 tahun
Tanggal
18/08/14
Tanda Vital
Keluhan
Rencana Terapi
Tensi
: Sesak nafas dan Medikamentosa:
Target
Sesak nafas
130/100mmHg
hilang, serta
Nadi
susah
: dimalam hari
80x/menit
RR 17x/menit
penderita
dapat
Non Medikamentosa:
mengenali
-Edukasi pasien tentang
faktor risiko
faktor lingkungan kerjanya
dari
agar tidak terlalu kelelahan
penyakitnya.
dalam
bekerja
serta
menggunakan masker saat
sedang bekerja
- menganjurkan
secara
olahraga
teratur
dan
cara
penggunaan
yang
inhaler
TAHAP III
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Holistik
a. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri atas penderita (Ny.TH, 60 tahun), anak (Ny. W, 33 tahun),
seorang anak (Sdr.R, 3 Tahun )dan menantu (Tn. AA, 34 tahun) dalam satu
rumah.
b. Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga harmonis, saling mendukung, dan perhatian satu sama
lain.
c. Fungsi Sosial
Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang
anaknya, seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan
penderita tidak menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan seharihari.
d. Fungsi Ekonomi Dan Pemenuhan Kebutuhan
Penderita adalah seorang pedagang yang tinggal bersama 1 orang
anaknya, seorang cucu, menantu bekerja sebagai wiraswasta. Penghasilan
penderita tidak menentu tetapi sudah dirasa cukup untuk kebutuhan seharihari.
e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Keampuan Beradaptasi
Komunikasi
anggota
keluarga
berlangsung
baik,
permasalahan
2. Fungsi Fisiologis
Kode
Sy R
Su Sg
APGAR
I
Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
2
keluarga saya apabila saya mendapat masalah
Saya puas dengan cara keluarga saya
10
10
10
10
10
10
10
saya
Saya
G
puas
dengan
keluarga
saya
cara
mengekspresikan
cara
kasih
keluarga
saya
sayangnya
dan
cara
keluarga
saya
Total
Rata rata APGAR Score keluarga Tn. I = 10
3. Fungsi Patologis
Sumber
Social
Cultural
Religion
Economic
Patologi
Interaksi
Ket
social
cukup,
aktif
dalam
kegiatan
masyarakat.
Kepuasan atau kebanggan terhadap budaya baik,
banyak tradisi, budaya yang masih diikuti.
Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran
agama, ketaatan beribadah cukup baik.
Penghasilan keluarga tidak cukup
memenuhi
Education
+
kebutuhan (di bawah UMR)
Tingkat pendidikan keluarga kurang
Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik.
Medical
4. Genogram
: Perempuan
: Laki laki
: Penderita Asma
: Asma
5. Pola Interaksi
Ny. Sani
Tn. Imron
Sdr. Sy
Sdr. R
6. Faktor Perilaku
a. Pengetahuan
Tingkat pendidikan keluarga ini sudah cukup. Pengetahuan penderita
tentang kesehatan dan pola hidup sudah baik.
b. Sikap
Penderita dan keluarga sudah memiliki kesadaran tentang pentingnya
kesehatan, namun penderita belum dapat menerapkan pola hidup sehat
10
11
8. Lingkungan Indoor
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah dengan luan 15 X 12 m 2 yang
menghadapp ke utara. Rumah tidak memiliki pagar pembatas. Terdiri dari
ruang tamu, lima kamar tidur, satu kamar mandi, satu wc, ruang makan, dan
dapur. Pintu masuk dan keluar ada tiga, dua di depan dan satu di belakang
rumah. Dinding terbuat dari papan kayu sengon yang sudah dicat, lantai
rumah dari plaster semen. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang. Atap
rumah tersusun dari genteng dan tidak ditutup langit-langit. Masing-masing
kamar dilengkapi dengan sebuah ranjang dan kasur. Perabotan rumah tangga
sederhana. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini menggunakan
air Pamsimas. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor gas dan
tungku kayu.
Gambar Denah Rumah
12
9. Lingkungan Outdoor
Lingkungan sekitar rumah berupa perkampungan dengan kondisi
masyarakat akrab dan baik. Rumah satu dengan yang lainnya saling
berdempetan. Terdapat selokan yang lancar untuk mengalirkan limbah yang
terdapat di depan rumah. Sampah dibuang dibelakang rumah dan selalu di
bakar. Di belakang rumah terdapat tanah lapang yang di tanami tumbuhan,
dan kandang ayam dan enthok. Rumah langsung berhadapan dengan jalan
dengan kondisi paving.
RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
13
1. Fungsi Holistik
: Baik
2. Fungsi Fisiologis
: Baik
3. Fungsi patologis
: Baik
6.
: Baik
: Baik
: Baik
: Baik
DAFTAR MASALAH
1. Masalah medis
Asma
2. Masalah non medis
a. Kebiasaan merokok pasien belum dapat dihilangkan
b. Ventilasi dan pencahayaan rumah kurang
c. Lingkungan pekerjaan yang banyak debu
d. Pekerjaan yang berat
e. Penggunaan penutup hidung yang tidak sesuai saat bekerja
14
Tn. Imron
33 tahun
bekerja
sebagai buruh panggul dan sudah
menderita
asmayang
sekitar
12 tahun
Ventilasi
danberusia
pencahayaan
rumah
kurang
Lingkungan
pekerjaan
banyak
debu
15
TAHAP IV
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN ASMA
Asma merupakan suatu kelainan berupa inflamasi atau peradangan kronik
pada saluran pernapasan, sehingga menyebabkan hipereaktivitas bronkus terhadap
berbagai rangsangan. Asma ditandai dengan gejala episodik berulang seperti mengi,
batuk, sesak napas dan rasa berat di dada. Hal ini dirasakan terutama pada malam dan
atau pada dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik melalui pengobatan atau
tanpa pengobatan.
Faktor risiko asma merupakan interaksi antara faktor pejamu (host factor) dan
faktor lingkungan. Faktor pejamu disini termasuk genetik yang mempengaruhi untuk
berkembangnya asma, yaitu genetik asma, alergik (atopi) , hipereaktivitas bronkus,
jenis kelamin dan ras. Faktor lingkungan yang menyebabkan terjadinya eksaserbasi
dan menyebabkan gejala-gejala asma menetap yaitu alergen, sensitisasi lingkungan
kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi pernapasan (virus), diet, status sosio ekonomi
dan besarnya keluarga. Faktor fisik juga mempengaruhi timbulnya serangan asma,
apabila kondisi fisik kelelahan karena bekarja berat dapat menimbulkan serangan
asma.
Terdapat beberapa masalah yang ditemukan terkait dengan terjadinya asma
yang dialami penderita. Penderita mempunyai genetik dari kakek yang menderita
asma sebelumnya. Penderita dan keluarganya juga belum menyadari pentingnya
pencegahan terhadap penyakit. Dimulai dari tempat tinggal yang tidak sehat, rumah
dengan pencahayaan kurang, ventilasi kurang, dan alat masak yang masih
menggunakan tungku karena keterbatasan ekonomi keluarga. Masak menggunakan
tungku dapat menjadi salah satu faktor penyebab serangan asma karena asap dari
tungku dapat memicu inflamasi pada saliran pernapasan. Pekerjaan pasien sebagai
kuli panggul menuntut pasien untuk aktifitas fisik berat, pasien bekerja dari pagi
16
hingga malam, kebiasaan tidur malam dan istirahat kurang hampir berlangsung setiap
hari. Pasienpun sebagai perokok berat yang dapat menghabiskan 1 pak rokok isi 12
batang bahkan lebih dalam 1 harinya. Lingkungan pekerjaan di pabrik mempunyai
higienitas sangat kurang dimana banyak debu, bau bahan kimia yang menyengat yang
dapat memicu terjadinya serangan asma itu sendiri. Dari sisi psikologis pasien baik
karena pasien merasa tidak terbebani oleh penyakitnya, seluruh keluarga pasien juga
sangat peduli terhadap penyakit yang sedang diderita pasien, agama dan kepercayaan
pasien yang kuat juga membuat pasien selalu menerima dan bersyukur atas apa yang
terjadi.
17
TAHAP V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Diagnosis holistic:
1. Diagnosis biologis : Asma cukup terkontrol
2. Diagnosis psikologis
Penderita tidak menjadikan penyakitnya sebagai beban pikiran, anggota
keluarga lain sangat mendukung penderita dalam mengatasi penyakitnya.
Hubungan penderita dengan anggota keluarga lain sangat baik, dan juga
tidak ada gangguan fungsi sebagai kepala keluarga. Walaupun tergolong
dalam status ekonomi rendah, penderita dan keluarga selalu merasa cukup.
3. Diagnosis social
Penderita merupakan sekretaris RW, sedangkan istri sangat aktif di PKK
RW tersebut, hubungan dengan masyarakat sangat baik. Pendidikan dari
penderita dan istri cukup. Rumah penderita memiliki ventilasi dan
pencahayaan yang kurang. Lingkungan sekitar penderita bersih.
B. SARAN
1. Promotif
Edukasi penderita dan keluarga mengenai rumah sehat. Edukasi penderita
tentang pola hidup sehat tanpa rokok dan menjaga aktifitas serta
menghindari faktor penyebab yang dapat menyebabkan kekambuhan
asma.
2. Preventif
18
19
Daftar Pustaka
20
21
22
23
24