Anda di halaman 1dari 16

JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA (JKBM)

OLEH :
NI PUTU NAYU ARI WIDYA (P07120014084)
NI MADE ERA PIRGO DEWI
(P07120014088)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2016

A. PENDAHULUAN
Pembangunan di bidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan
nasional dan pemerintah sebagai institusi tertinggi yang bertanggungjawab atas
pemeliharaan kesehatan harus pula memenuhi kewajiban dalam penyediaan sarana
pelayanan kesehatan. Sebagaimana diketahui pembangunan kesehatan merupakan
kunci sukses yang mendasari pembangunan lainnya, dengan kata lain kesehatan
merupakan kebutuhan manusia yang utama dan menjadi prioritas yang mendasar
bagi kehidupan. Pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan melibatkan seluruh
warga masyarakat Indonesia, hal tersebut dapat dimengerti karena pembangunan
kesehatan mempunyai hubungan yang dinamis dengan sektor lainnya.
Namun pada kenyataannya, tingkat derajat kesehatan masyarakat Indonesia
terutama masyarakat miskin dan kurang mampu masih rendah. Menurut data BPS
tahun 2007 derajat kesehatan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup
tinggi, yaitu AKB setinggi 23 per 1000 kelahiran, sedangkan AKI setinggi 102 per
100.000 kelahiran, serta Umur Harapan Hidup masyarakat Indonesia mencapai 71
tahun.
Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut
diakibatkan

karena

sulitnya

masyarakat

miskin

maupun

kurang

mampu

mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini


dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya yaitu tidak adanya
kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan yang mahal.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor
23/ 1992 tentang Kesehatan, ditetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak
memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab
mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu. Dengan tercantumnya perihal kesehatan dan
penekanan terhadap pentingnya kesehatan dalam UUD 1945, dan diperkuat dengan
terbitnya UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN), menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah dan pemangku
kepentingan terkait harus memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Karena melalui SJSN sebagai salah satu

bentuk perlindungan sosial pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh


rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
Sejalan dengan pemerintah pusat sebagaimana telah sedikit disinggung di
atas, pemerintah Provinsi Bali pun menerapkan program jaminan kesehatan bagi
warganya yang dikenal dengan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Adanya
JKBM ini didasari dari Provinsi Bali sebagai daerah pariwisata memiliki tanggung
jawab besar dalam hal pembangnan kesehatan masyarakat. Pasalnya, banyaknya
masyarakat yang bermukim di Bali, baik wisatawan ataupun penduduk asli yang
masih menyimpan kendala sosial dalam hal kesehatan. Tercatat bahwa Bali masih
menyimpan masalah kesehatan masyarakat yang komplek, terutama penyakit
menular berbasis lingkungan seperti DBD, Diare, TB, Malaria dan juga penyakit
berbasis prilaku seperti HIV/AIDS, serta penyakit berbasis binatang seperti flu
burung dan rabies.
1. KONSEP KONSEP KUNCI
1) Pengertian JKBM
2) Tujuan JKBM
3) Landasan Hukum JKBM
4) Syarat Mendapatkan Pelayanan Kesehatan JKB
5) Tata Laksana Kepesertaan JKBM
6) Tempat Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM
7) Fasilitas Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM Di Puskesmas
8) Fasilitas Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM Di Rumah Sakit
9) Jenis Pelayanan JKBM yang Dibatasi
10) Pelayanan yang Tidak Ditanggung Melalui JKBM
11) Alur Pelayanan JKBM
2. PETUNJUK
a. Pelajari materi BAB I dengan tekun dan displin !
b. Penyajian setiap BAB meliputi : judul BAB dan konsep-konsep kunci,
petunjuk,

kerangka

isi,

tujuan

pembelajaran

umum,

tujuan

pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman,


dan soal-soal akhir BAB yang disertai dengan kunci jawaban dan
umpan balik untuk mengetahui sejauh mana anda menguasai materi dan
diakhir BAB diberikan sumber pendukung.
c. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan (embedded tests). tes ini
dapat menjadi tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar
bagian demi bagian. Bila anda ragu terhadap jawaban tes ini, maka
ulangi lagi membaca bagian yang belum anda pahami.

d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir BAB dengan tekun dan
disiplin !
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan
dan wawasan anda.
f. Ikuti runtutan penyajian setiap BAB tahap demi tahap !
g. Selamat belajar, semoga sukses
3. TUJUAN
a. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Agar mahasiswa mampu memahami dan menambah wawasan pembaca
mengenai Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
b. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
1) Mengetahui dan memahami pengertian JKBM
2) Mengetahui dan memahami tujuan JKBM
3) Mengetahui dan memahami landasan hukum JKBM
4) Mengetahui dan memahami syarat mendapatkan pelayanan
kesehatan JKBM
5) Mengetahui dan memahami tata laksana kepesertaan JKBM
6) Mengetahui dan memahami tempat pelayanan kesehatan melalui
JKBM
7) Mengetahui dan memahami fasilitas pelayanan kesehatan melalui
JKBM Di Puskesmas
8) Mengetahui dan memahami fasilitas pelayanan kesehatan melalui
JKBM Di Rumah Sakit
9) Mengetahui dan memahami jenis pelayanan JKBM yang Dibatasi
10) Mengetahui dan memahami pelayanan yang tidak ditanggung
melalui JKBM
11) Mengetahui dan memahami alur pelayanan JKBM
B. PENYAJIAN MATERI
1. Pengertian JKBM
Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) adalah jaminan kesehatan yang
diberikan kepada seluruh masyarakat bali yang belum memiliki jaminan
kesehatan seperti askes, jamsostek, asabri, askeskin/jamkesmas atau jaminan
kesehatan lainnya.
2. Tujuan JKBM
Tujuan umum :
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat
Tujuan khusus :

Meningkatkan cakupan masyarakat bali yang mendapatkan pelayanan


kesehatan

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat bali

Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel

3. Landasan Hukum JKBM


Menurut Pemprov. Bali 2012 pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Bali
Mandara (JKBM) berdasarkan pada:
1) Undang-undang Dasar 1945 (amandemen), Pasal 28 H dan Pasal 34;
2) Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional, Pasal 2, Pasal 3, Pasal 5, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 22, Pasal
23, dan Pasal 24;
3) Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 2, Pasal 3,
Pasal 4, Pasal 5, Pasal 13, dan Pasal 20;
4) Undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial, Pasal 51;
5) PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian urusan pemerintah Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota, pada sub 13 Bidang pembiayaan
kesehatan tugas Pemerintah Daerah Provinsi;
6) Permendagri No. 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Pasal 22 dan Pasal 23;
7) Peraturan Gubernur Bali No. 20 tahun 2011 tentang Besaran Biaya
Pelayanan Kesehatan dan Formularium Obat Peserta Jaminan
Kesehatan Bali Mandara di Rumah Sakit;
8) Peraturan Gubernur Bali No. 21 tahun 2011 tentang Besaran Biaya
Pelayanan Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Bali Mandara di
Puskesmas dan Jaringannya;
9) Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Bali Mandara mengacu pada
Perda/Pergub yang berlaku.
4. Syarat Mendapatkan Pelayanan Kesehatan JKBM
Memiliki kartu tanda penduduk (KTP) bali dan surat keterangan tidak memiliki
jaminan kesehatan dari kepala desa/lurah. Bagi masyarakat yang berumur di
bawah 17 tahun menggunakan kartu keluarga (KK) dan membawa KTP orang
tuanya.
5. Tata Laksana Kepesertaan JKBM
1) Ketentuan Umum
Tata Laksana Kepesertaan Jaminan Kesehatan Bali Mandara adalah:

a. Persyaratan umum untuk menjadi peserta Jaminan Kesehatan Bali


Mandara (JKBM) adalah setiap penduduk yang sudah terdaftar
dan memiliki KTP Bali bagi yang berumur 17 tahun keatas dan
anggota keluarganya yang berumur 17 tahun memiliki Kartu
Keluarga atau dengan identitas Kartu Elektronik (E-JKBM).
Khusus untuk pasien yang mengalami kelainan jiwa dan tidak
memiliki KTP/KK, identitas peserta dapat menggunakan surat
keterangan dari Kelian banjar/Kepala lingkungan/Kepala Desa
b. Berdasarkan pendapatan di masing-masing Banjar pada
Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota menetapkan jumlah peserta
JKBM
c. Terhadap SK Bupati/Walikota tentang penetapan peserta JKBM
dapat terjadi updating data terkait dengan terjadinya Peserta Baru,
mutasi peserta yang meninggal, lahir, pindah alamat, perubahan
status dan lain-lain. Updating data dilakukan melalui Pemberi
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, yang selanjutnya diverifikasi
kemudian diusulkan oleh Tim Pengelola Kabupaten/Kota ke Tim
Pengelola Provinsi untuk segera dilakukan pencetakan kartu EJKBM dimaksud.
d. Penerbitan kartu

E-JKBM

menjadi

tanggungjawab

Dinas

Kesehatan Provinsi Bali (melalui UPT Jaminan Kesehatan


Masyarakat Bali) dan pendistribusian kartu JKBM menjadi
tanggungjawab Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
e. Bayi yang dilahirkan dari keluarga peserta JKBM sampai berumur
kurang dari 1 (satu) tahun langsung menjadi peserta baru dengan
menggunakan identitas kepala keluarga dan surat keterangan
kelahiran untuk kemudian diusulkan perubahan kartu setelah
dilaporkan melalui mekanisme pendataan diatas. Sebaliknya bagi
peserta yang meninggal dunia pihak keluarga wajib melaporkan ke
Puskesmas dan bagi peserta yang meninggal dunia langsung
hilang haknya sebagai peserta JKBM
f. Bagi peserta yang pindah domisili minimal antar Kabupaten/Kota,
hak

kepesertaannya

masih

dimiliki

dengan

melaporkan

kepesertaannya kepada Tim Pengelola Kabupaten/Kota (Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota daerah asal dan daerah yang dituju)
g. Pemberian Pelayanan Kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit
Jejaring JKBM) dalam operasionalnya mewajibkan kepada
masyarakat yang akan berobat untuk menggunakan Kartu EJKBM

sesuai

dengan

Edaran

Gubernur

Bali

Nomor:

440/1155/X/JKBM, tanggal 11 Oktober 2012, tentang Penggunaan


Kartu E-JKBM sebagaimana terlampir (Pemprov. Bali 2012).
2) Administrasi Kepesertaan
Administrasi kepersertaan antara lain:
a. Pendaftaran Peserta
a) Pendataan Kepesertaan bagi penduduk yang belum memiliki
Jaminan Kesehatan dilakukan oleh Kelian Banjar dengan
menyerahkan kelengkapan KTP-Bali, Kartu Keluarga. Surat
Keterangan Kelahiran bagi bayi dan surat keterangan tidak
memiliki Jaminan Kesehatan dari Kepala Desa, yang
selanjutnya Kelian Banjar menyetor kepesertaan tersebut
pada Kepala Desa dan dari Kepala Desa data kepesertaan
tersebut dibawa ke Puskesmas untuk didaftarkan secara
elektronik. Data dimaksud di input oleh Puskesmas/Tenaga
E-JKBM
b) Bagi peserta baru yang emergency masuk ke Rumah Sakit
proses input dilaksanakan di UGD oleh Rumah Sakit/Tenaga
E-JKBM
c) Bagi peserta baru yang kepesertaannya telah di input oleh
Puskesmas/UGD Rumah Sakit sesuai dengan point a dan b
kelengkapan berkasnya diserahkan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota

untuk

ditetapkan

melalui

keputusan

Bupati/Walikota selanjutnya diserahkan ke Provinsi untuk


diterbitkan Kartu E-JKBM;
b. Validasi Peserta
a) Mutasi, peserta JKBM dapat segera melaporkan ke
Puskesmas dengan membawa serta menyerahkan Kartu EJKBM yang asli dan oleh Pemberi Pelayanan Kesehatan
Puskesmas dan Rumah Sakit Jejaring JKBM melakukan

input data terhadap perubahan tersebut, yang selanjutnya


Kartu

E-JKBM

asli

dikirim

ke

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota, dan di Dinas Kabupaten/Kota oleh Tim


Pengelola JKBM cukup melakukan persetujuan melalui
aplikasi JKBM dan lanjut mengirimkan ke server serta
membawa Kartu E-JKBM ke Provinsi (UPT Jaminan
Kesehatan Masyarakat Bali) oleh Tim pengelola Provinsi
tanpa menunggu proses pengesahan oleh Bupati/Walikota
segera dilakukan perubahan Kartu E-JKBM dimaksud
penambahan atau pengurangan anggota keluarga, atau
perbaikan kartu.
c. Penerbitan dan Distribusi Kartu Peserta
1) Penerbitan dan pendistribusian Kartu E-JKBM sampai
dengan tahunn 2012 berjumlah 893.657 kartu
2) Penerbitan Kartu Peserta Baru sesuai dengan Keputusan
Bupati/Walikota, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui UPT
JKMB menerbitkan Kartu E-JKBM dan pendistribusiannya
dilakukan melalui Tim Pengelola JKBM Kabupaten/Kota
sesuai dengan alur kepesertaan (Pemprov. Bali 2012).
6. Tempat Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM

Puskesmas dan jejaringnya di semua kabupaten/kota di provinsi bali

Rumah sakit pemerintah di provinsi bali

7. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM Di Puskesmas

Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada puskesmas dan


jejaringnya baik di dalam maupun luar gedung.

Rawat Inap Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada puskesmas


perawatan.

Persalinan normal yang dilaksanakan di puskesmas non perawatan/bidan


di desa/polindes/di rumah pasien/praktek bidan swasta.

Pelayanan gawat darurat (emergency)

8. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM Di Rumah Sakit

Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), dilaksanakan pada rumah sakit yang
menyediakan pelayanan spesialistik di poliklinik spesialistik rs pemerintah
yang merupakan jejaring jkbm.

Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RJTL), dilaksanakan pada ruang perawatan


kelas III RS pemerintah.

Pelayanan gawat darurat (emergency)

9. Jenis Pelayanan JKBM yang Dibatasi

Kacamata diberikan pada kasus gangguan refraksi dengan lensa koreksi


minimal +1/-1 dengan nilai maksimal Rp. 200.000,- berdasarkan resep
dokter.

Intra Ocular Lens (IOL) diberi penggantian sesuai resep dari dokter
spesialis mata dengan maksimal Rp. 300.000,- untuk operasi katarak sics
dan maksimal Rp. 1.000.000,- untuk operasi katarak dengan metode
phaeco.

Pelayanan penunjang diagnostik canggih yang diberikan hanya pada


kasus-kasus life saving dan kebutuhan penegakan diagnosa yang sangat
diperlukan melalui pengkajian dan pengendalian oleh komite medik.

Terapi hemodialisa (cuci darah) diberikan maksimal sebanyak 6 kali untuk


kasus baru.

10. Pelayanan yang Tidak Ditanggung Melalui JKBM

Pelayanan yang tidak sesuai prosedur.

Bahan, alat dan tindakan yang bertujuan untuk kosmetik.

Geberal check up.

Prothesis gigi tiruan.

Opreasi jantung.

Pengobatan alternatif.

Pemeriksanaan dan pengobatan untuk mendapatkan keturunan.

Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam.

Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial.

Pelayanan kesehatan canggih (kedokteran nuklir, transplantasi organ).

Pembersih karang gigi dan usaha meratakan gigi.

Ketergantungan obat-obatan.

Obat diluar formularium obat jamkesmas tahun 2008.

Sirkumsisi.

Anti Retro Viral (ARV).

Cacat bawaan.

Biaya transportasi.

Biaya autopsy atau biaya visum.

Kemoterapi.

Kecelakaan lalu lintas.

Percobaan bunuh diri.

11. Alur Pelayanan JKBM


Alur pelayanan menganut system rujukan/pelayanan berjenjang yaitu diawali
dari Puskesmas dan jejaringnya dengan membawa KTP Bali. Bagi masyarakat
yang berumur dibawah 17 tahun membawa kartu KK dan KTP orang tuanya.
Jika Puskesmas tidak mampu menangani maka akan dirujuk ke RS
kabupaten/kota, RS indera & RS jiwa dengan membawa surat rujukan dari
Puskesmas. Bila membutuhkan penanganan lebih lanjut akan di rujuk ke RS
Sanglah. Untuk kasus gawat darurat, pasien bias langsung ke RS
(pemerintah/swasta). Dalam kasus gawat darurat kelengkapan syarat pelayanan
JKBM dapat dilengkapi dalam kurun waktu 2 x 24 jam.
C. TUGAS, LATIHAN DAN JAWABAN
SOAL
1. Apa pengertian dari JKBM?
a. Jaminan kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat bali
yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti askes, jamsostek,
asabri, askeskin/jamkesmas atau jaminan kesehatan lainnya.

b. Jaminan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat bali


c. Jaminan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat yang kurang
mampu
d. Jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada seluruh
masyarakat yang ingin berobat
e. Jaminan kesehatan yang khusus diberikan oleh pemerintah kepada
masyarakat bali
2. Apa salah satu yang bukan landasan hukum dari JKBM?
a. UU No. 40 tahun 2004
b. UU No. 36 tahun 2014
c. UU No. 36 tahun 2009
d. UU No. 24 tahun 2011
e. PP No. 38 tahun 2007
3. Dibawah ini, yang bukan syarat mendapatkan pelayanan kesehatan JKBM?
a. Memiliki kartu tanda penduduk (KTP) bali
b. Membawa surat keterangan tidak memiliki jaminan kesehatan dari
kepala desa/lurah.
c. Bagi masyarakat yang berumur di bawah 17 tahun menggunakan kartu
keluarga (KK).
d. Membawa surat keterangan tidak mampu dari kepala desa/lurah
e. Bagi masyarakat yang berumur di bawah 17 tahun membawa KK dan
KTP orang tuanya
4. Yang bukan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM Di Puskesmas?
a. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada puskesmas
dan jejaringnya baik di dalam maupun luar gedung.
b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada puskesmas
perawatan.
c. Rawat Inap Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada rumah sakit
perawatan.
d. Persalinan

normal

yang

dilaksanakan

di

puskesmas

non

perawatan/bidan di desa/polindes/di rumah pasien/praktek bidan


swasta.
e. Pelayanan gawat darurat (emergency)
5. Pelayanan JKBM Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RJTL) di Rumah Sakit,
dilaksanakan pada ruang perawatan kelas
a. Kelas I RS Pemerintah.
b. Kelas II RS Swasta
c. Kelas II RS Pemerintah
d. Kelas II RS Swasta
e. Kelas III RS Pemerintah

6. Jenis pelayanan JKBM yang dibatasi salah satunya adalah kacamata, kacamata
diberikan pada kasus gangguan refraksi dengan lensa koreksi minimal +1/-1
dengan nilai maksimal?
a. Rp. 100.000,- berdasarkan resep dokter
b. Rp. 200.000,- berdasarkan resep dokter
c. Rp. 300.000,- berdasarkan resep dokter
d. Rp. 400.000,- berdasarkan resep dokter
e. Rp. 450.000,- berdasarkan resep dokter
7. Dibawah ini merupakan pelayanan JKBM yang dibatasi, kecuali...
a. Kacamata
b. Intra Ocular Lens (IOL)
c. Operasi katarak sics
d. Operasi Jantung
e. Terapi Hemodialisa
8. Jika menggunakan pelayanan JKBM, terapi hemodialisa (cuci darah)
diberikan maksimal sebanyak?
a. 4 kali untuk kasus baru
b. 5 kali untuk kasus baru
c. 6 kali untuk kasus baru
d. 7 kali untuk kasus baru
e. 8 kali untuk kasus baru
9. Pelayanan yang ditanggung melalui JKBM adalah...
a. Pemeriksanaan dan pengobatan untuk mendapatkan keturunan.
b. Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam.
c. Pelayanan penunjang diagnostik canggih yang diberikan hanya pada
kasus-kasus life saving
d. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial.
e. Pelayanan kesehatan canggih (kedokteran nuklir, transplantasi organ).
10. Dalam kasus gawat darurat kelengkapan syarat pelayanan JKBM dapat
dilengkapi dalam kurun waktu
a. 1 x 24 Jam
b. 2 x 24 Jam
c. 3 x 24 Jam
d. 4 x 24 Jam
e. 5 x 24 Jam
JAWABAN
1. A
2. B
3. D

4. C
5. E
6. B

7. D
8. C
9. C

10. B
D. PENUTUP
1. RANGKUMAN
E.
Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) adalah jaminan
kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat bali yang belum
memiliki

jaminan

kesehatan

seperti

askes,

jamsostek,

asabri,

askeskin/jamkesmas atau jaminan kesehatan lainnya.


F.
Tujuan umum dari JKBM adalah meningkatnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat. Menurut Pemprov. Bali 2012 pelaksanaan
program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) berdasarkan pada:
Undang-undang Dasar 1945 (amandemen); Undang-undang No. 40 tahun
2004; Undang-undang No. 36 tahun 2009; Undang-undang No. 24 tahun
2011; PP No. 38 tahun 2007; Permendagri No. 32 tahun 2011; Peraturan
Gubernur Bali No. 20 tahun 2011; Peraturan Gubernur Bali No. 21 tahun
2011; Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Bali Mandara mengacu pada
Perda/Pergub yang berlaku.
G.
Syarat Mendapatkan pelayanan JKBM adalah Memiliki kartu
tanda penduduk (KTP) bali dan surat keterangan tidak memiliki jaminan
kesehatan dari kepala desa/lurah. Bagi masyarakat yang berumur di bawah 17
tahun menggunakan kartu keluarga (KK) dan membawa KTP orang tuanya.
H.
2. TES AKHIR BAB (SOAL DAN KUNCI JAWABAN)
1. Apa pengertian dari JKBM?
a. Jaminan kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat bali
yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti askes, jamsostek,
asabri, askeskin/jamkesmas atau jaminan kesehatan lainnya.
b. Jaminan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat bali
c. Jaminan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat yang kurang
mampu
d. Jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada seluruh
masyarakat yang ingin berobat
e. Jaminan kesehatan yang khusus diberikan oleh pemerintah kepada
masyarakat bali
2. Apa salah satu yang bukan landasan hukum dari JKBM?
a. UU No. 40 tahun 2004
b. UU No. 36 tahun 2014
c. UU No. 36 tahun 2009
d. UU No. 24 tahun 2011

e. PP No. 38 tahun 2007


3. Dibawah ini, yang bukan syarat mendapatkan pelayanan kesehatan JKBM?
a. Memiliki kartu tanda penduduk (KTP) bali
b. Membawa surat keterangan tidak memiliki jaminan kesehatan dari
kepala desa/lurah.
c. Bagi masyarakat yang berumur di bawah 17 tahun menggunakan kartu
keluarga (KK).
d. Membawa surat keterangan tidak mampu dari kepala desa/lurah
e. Bagi masyarakat yang berumur di bawah 17 tahun membawa KK dan
KTP orang tuanya
4. Yang bukan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Melalui JKBM Di Puskesmas?
a. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada puskesmas
dan jejaringnya baik di dalam maupun luar gedung.
b. Rawat Inap Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada puskesmas
perawatan.
c. Rawat Inap Tingkat Pertama (RJTP) dilaksanakan pada rumah sakit
perawatan.
d. Persalinan

normal

yang

dilaksanakan

di

puskesmas

non

perawatan/bidan di desa/polindes/di rumah pasien/praktek bidan


swasta.
e. Pelayanan gawat darurat (emergency)
5. Pelayanan JKBM Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RJTL) di Rumah Sakit,
dilaksanakan pada ruang perawatan kelas
a. Kelas I RS Pemerintah.
b. Kelas II RS Swasta
c. Kelas II RS Pemerintah
d. Kelas II RS Swasta
e. Kelas III RS Pemerintah
6. Jenis pelayanan JKBM yang dibatasi salah satunya adalah kacamata, kacamata
diberikan pada kasus gangguan refraksi dengan lensa koreksi minimal +1/-1
dengan nilai maksimal?
a. Rp. 100.000,- berdasarkan resep dokter
b. Rp. 200.000,- berdasarkan resep dokter
c. Rp. 300.000,- berdasarkan resep dokter
d. Rp. 400.000,- berdasarkan resep dokter
e. Rp. 450.000,- berdasarkan resep dokter
7. Dibawah ini merupakan pelayanan JKBM yang dibatasi, kecuali...
a. Kacamata
b. Intra Ocular Lens (IOL)
c. Operasi katarak sics
d. Operasi Jantung
e. Terapi Hemodialisa

8. Jika menggunakan pelayanan JKBM, terapi hemodialisa (cuci darah)


diberikan maksimal sebanyak?
a.
b.
c.
d.
e.

4 kali untuk kasus baru


5 kali untuk kasus baru
6 kali untuk kasus baru
7 kali untuk kasus baru
8 kali untuk kasus baru

9. Pelayanan yang ditanggung melalui JKBM adalah...


a. Pemeriksanaan dan pengobatan untuk mendapatkan keturunan.
b. Pelayanan kesehatan pada masa tanggap darurat bencana alam.
c. Pelayanan penunjang diagnostik canggih yang diberikan hanya pada
kasus-kasus life saving
d. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada kegiatan bakti sosial.
e. Pelayanan kesehatan canggih (kedokteran nuklir, transplantasi organ).
10. Dalam kasus gawat darurat kelengkapan syarat pelayanan JKBM dapat
dilengkapi dalam kurun waktu
a. 1 x 24 Jam
b. 2 x 24 Jam
c. 3 x 24 Jam
d. 4 x 24 Jam
e. 5 x 24 Jam
I.
J. JAWABAN
1.
2.
3.
4.

A
B
D
C

5.
6.
7.
8.

E
B
D
C

9. C
10. B

11.
12.
13.
14.
15.
K. DAFTAR PUSTAKA
16.
Pemprov
Bali.

2010.

Apa

Itu

JKBM

(Online).

Tersedia

http://www.baliprov.go.id/Apakah-JKBM-Itu-- diakses pada tanggal 29


17.

September 2016
Candrika. 2011. Efektivitas Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara
(Jkbm) Di Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar (Jurnal Online).
Tersedia

http://download.portalgaruda.org/article.php?

Article=15140&val=984. Diakses pada tanggal 29 September 2016


18.

Anda mungkin juga menyukai