Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH ALAT PENGANGKAT

TENTANG
TOWER CRANE DAN DISAIN

Di Susun Oleh :
Satrio nugroho

: 2014710130002

Ahmad sarifulloh

: 2014710130003

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DIPLOMA III


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA2016

Daftar IsI

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.2

Rumusan Masalah

1.3

Tujuan dan Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Crane.

2.2 Jenis jenis utama Crane

2.3 Cara kerja rubber tyred gantry crane

2.4 Bagian bagian rubber tyred gantry crane

2.5 Perhitungan gaya dan tegangan pada rangka

2.6 transmisi

2.7 tali

14

2.8 kait

16

2.9 data penguji

19

BAB III PRINSIP KERJA TOWER CRANE


2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane
Pada Gedung Bertingkat

24

2.2 Tipe - Tipe Tower Crane

26

2.3 Bagian bagian tower crane

31

2.4 pemasangan tower crane

31

2.5 Cara Pembongkaran Tower crane

36

BAB IV STUDI KASUS

38

2.1 Kapasitas Momen crane

38

2.2 Menghitung waktu produktifitas tower crane

41

BAB VPENUTUP

43

A. Kesimpulan

43

B. Saran

43

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang tower crane.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LatarBelakang

Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung
dengan bantuan tenaga orang-orang atau hewan, seperti keledai.Crane ini digunakan
untuk pembangunan gedung-gedung tinggi.Crane yang lebih besar kemudian
berkembang, pada abad pertengahan crane diperkenalkan untuk bongkar muat kapal
dan untuk membantu konstruksi seperti membangun menara batu dan lainnya. Crane
yang pertama dibangun dari kayu, tapi kemudian berkembang dan di buat dari besi
dan baja pada masa revolusiindustri.
Selama berabad-abad pergerakan crane dengan bantuan kekuatan manusia
dan hewan, seperti keledai digunakan untuk mengangkat beban dan memindahkan
beban.Kekuatan mesin pertama kali dikenalkan pada abad 18 atau 19 dengan daya
yang disediakan mesin uap.Untuk crane modern menggunakan daya listrik dan
sistem hidrolik untuk memberikan kemampuan mengangkat jauh lebih besar
darisebelumnya.
Tower crane digunakan untuk mengangkat muatan secara vertikal,
menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang
ditentukan dengan mekanisme pendongkrak (luffing), pemutar (slewing), dan pejalan
(travelling).Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower crane
sering digunakan sebagai alat bantu untuk pemindahan material secara vertikal dan
horisontal. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan
tower crane perlu dilakukan sebelum pelaksanaankonstruksi.
Pada proyek bangunan bertingkat tower crane pada umumnya digunakan
untuk pekerjaan pengangkatan tulangan, pekerjaan pengecoran, pengangkatan
bekisting, pengangkatan dinding precast, pasir, batu bata, atap rangka baja, unit- unit
elektrikal dan mekanikal. Dalam penggunaan tower crane untuk banyaknya
pekerjaan yang dapat dilakukan tower crane maka dibutuhkan tinjauan ke lapangan
untuk menghitung efektivitas dan produktivitas penggunaan tower crane
1

Pada suatu pekerjaan proyek konstruksi gedung bertingkat (high rise


building) penggunaaan tower crane sangatlah membantu dalam penyelesaiaan
pekerjaan.Tower crane juga memegang peranan penting soal kecepatan dan
percepatan pekerjaan. Berdasarkan pertimbangan penggunaan

tower

crane

sebagaimana disebutkan maka pada skripsi ini penulis mencoba menjelaskan


bagaimana cara pemilihan dan penentuan tower crane yang tepat untuk tingkat
produktivitas suatu daerah konstruksi dan jumlah tower crane yang mungkin
digunakan agar proyek dapat berjalan sesuai dengan time schedule pada konstruksi
gedung bertingkat (high risebuilding).
Dengan mempelajari karakteristik dan spesifikasi tower crane beserta
observasi lapangan akan ditinjau optimasi jumlah yang dapat membantu kontraktor
untuk menghitung efektivitas dan produktivitas penggunaan tower crane pada proyek
bangunan bertingkat. Perkiraan waktu penggunaan tower crane mencakup waktu
untuk gerakan vertikal (hoist), berputar (swing) dan horisontal (trolley) dapat dihitung
secara

matematis

untuk

setiap

jenis

pekerjaan

tower

crane,

dengan

memperhitungkan faktor kondisi pekerjaan dan kondisi manajemen. Dari penjelasan


diatas penulis menjadi tertarik kepada pembahasan mengenai TINJAUAN JUMLAH
TOWER CRANE YANG DIGUNAKAN PADA GEDUNGBERTINGKAT.
1.2

1.3

Rumusan Masalah

Bagaimana cara mengitung gaya dan tegangan ?

Bagaimana cara mendisain awal pemasanagan tower crane?

Tujuan dan Manfaat

Membantu siswa lebih kreatif

Membantu mahasiswa lebih luas waswasanya dalam mengetahui


macam macam crane

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PengertianCrane
Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja dengan
perinsip kerja tali, crane digunakan untuk
angkat muatan secara vertikal dan gerak kearah horizontal bergerak secara bersama
dan menurunkan muatan ke tempat yang telah ditentukan dengan mekanisme
pergerakan crane secara dua derajat kebebasan.
2.2 Jenis-jenis UtamaCrane

2.2.1 Crane stasioner yang dapatdiputar


Crane stasioner yang dapat diputar atau crane putar yang diam ditempat
umumnya merupakan crane yang tetap dengan tiang miring yang dapat berputar
pada sumbu vertikal.
Crane jenis ini yang sekarang sangat populer adalah tower crane.Di dalam
proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower crane sangat cocok dipakai untuk
pelayanan bangunan bertingkat (high rise building) untuk melayani daerah
konstruksi sesuai luas lahan. Tower crane menjadi sentral atau alat yang paling
utama karena dalam proyek gedung bertingkat, tower crane digunakan untuk
mengangkat muatan secara horisontal maupun vertikal, menahannya apabila
diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan dengan
mekanisme pendongkrak (luffing), pemutar (slewing), dan pejalan(travelling).
2.2.2 Crane yang bergerak padarel
Crane yang bergerak pada rel umumnya terdiri dari crane kantilever dan
monorel (baik yang berupa dapat diputar maupun tidak) yang bergerak lurus
pada suatu jalurkhusus.
2.2.3 Crane TanpaLintasan
Crane tanpa lintasan terdiri dari atas crane tiang yang dipasang diatas truk,
mobil atau traktor agar dapat bergerak pada jalan berkapur, berbatu, dan
beraspal.
3

2.2.4 Crane yang dipasang pada traktor rantai ataulokomotif


Crane yang dipasang pada lokomotif atau traktor atau kendaraan beroda
belakang, termasuk pula crane tiang yang lebih kuat yang bergerak pada jalur
rel, jalan tanah dan didalam daerah gudang.
2.2.5 CraneJembatan
Crane jembatan terdiri dari crane yang berjalan pada jembatan rangka dan
yang bergerak pada jalur rel yang dibentang pada permukaan tanah.Untuk rel
yang dibentang di permukaan tanah, jembatannya dilengkapi dengan kaki
pendukung yang tinggi, yang dipasang pada kedua sisi jembatan (gantri dan
jembatan pemindah muatan) atau hanya pada satu sisi jembatan (semigantri).
Crane tipe jembatan dkelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Craneberpalang
b. Crane berpalang tunggal untuk gerakanoverhead.
c. Crane berpalang ganda untuk gerakanoverhead.
d. Gantry crane dan semigantry

2.3 Cara Kerja Rubber Tyred GantryCrane


Dalam hal ini gantry crane mempunyai cara kerja sebagai berikut :
1)

GerakanHoist

Gerakan hoist ini adalah gerakan naik dan turun untuk mengangkat dan
menurunkan muatan yang telah dijepit oleh spreader yang diikat melalui tali baja
(wire rope) yang digulung oleh drum, dimana drum ini digerakkan oleh elektromotor.
Apabila posisi pengangkatannya telah disesuaikan seperti yang telah dikehendaki
maka gerakan drum ini dapat dihentikan oleh rem (brake) yang dilakukan pada
handle dan terdapat pada kabin operator.
2)

GerakanTransversal

Gerakan transversal ini adalah gerakan yang dilakukan oleh trolley saat
membawa muatan dengan arah dan pergerakanya sejajar dengan boom dan girder,
melalui tali baja yang terlilit pada drum dengan penggerak mula ialah
4

elektromotor, sehingga trolley akan bergerak pada rel yang terletak diatas boom
dan girder. Gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada elektromotor diputuskan
dan sekaligus rem akan berkerja.
3)

GerakanLongitudinal

Gerakan longitudinal ini disebut juga gerakan yang dilakukan oleh gantry yaitu
gerakan memanjang pada rel besi yang terletak pada permukaan tanah yang
dilakukan melalui roda gigi transmisi. Dalam hal ini elektromotor akan memutar roda
gantry dan gantry akan bergerak secara maju mundur ke arah yang diinginkan, dan
setelah jarak yang dicapai telah pada tempatnya maka arus listrik akan terputus dan
rem sekaligus akan berkerja.

2.4 Bagian bagian Rubber Tyred Gantry (RTG)Crane

Gambar 2.1 Bagian-bagian rubber tyred gantry


Sumber: [lit. 10, 2015]

Bagian-bagian utama dari rubber tyred gantry (RTG) crane


1. Ganset (engine)
2. Groundbeam
3. Supportingleg
4. Electricroom
5. Roda(tyre)
6. Cranemotor
7. Mainbeem
8. Trolley
9. Hook
10. Talibaja
11. Cranecabin
2.5 Perhitungan Gaya dan Tegangan padaRangka
2.5.1 HukumKesetimbangan
Kesetimbangan adalah sebuah kondisi dimana resultan semua gaya yang
bekerja pada sebuah benda adalah nol. Dengan kata lain, semua benda berada
dalam kesetimbangan jika semua gaya dan momen yang dikenakan padanya
setimbang. Pernyataan ini dicantumkan dalam persamaan kesetimbangan,yaitu:

=0 ,

=0 ,

dengan

M =0...................................................(1, lit.2,2015)

= Jumlah gaya pada x(N)

= Jumlah gaya pada y(N)

M = Jumlah momen yang berkerja (Nm)


2.5.2 TeganganBending
-

Tegangan bending:
=

............................................................................(2, lit.2,2015)

Dimana :
2
b = Teganganbending (N/mm )
mb

= Momen bending(N.mm)

3
wb= Momen tahanan bending (mm )
2.5.3 TeganganTarik
-

Tegangan tarik:
=

......................(3, lit.2,2015)

2
= Tegangantarik(N/mm ) F

= Gaya yangbekerja(N) A
2
= Luas penampang(mm )

2.5.4 TeganganGeser

= . .

......(5, lit.4,2015)

Sehingga
P = Daya (W)
n = Putaran (rpm)
D = Diameter drum (m)
2.5.5 TeoriEuler
Teori Euler hanya berlaku untuk pembebanan pada daerahproporsional
, yaitu kontruksi pembebanan penumpuan ujung buckling :

. ....................(6, lit.5,2015)

=
=

)
)

=
=

)
)

8
2.6 Transmisi
2.5.6 RodaGigi
Secara umum fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan putaran dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan, dan juga dapat memindahkan cairan dari
suatu tempat ketempat yang lain, seperti yang digunakan pada pompa roda gigi.
Roda gigi dikelompokkan menjadi tiga kelompok, sesuai dengan kedudukan
yang diambil oleh poros yang dipergunakan dalam industri.
Putaran yang berubah - ubah juga dapat diperoleh dengan menggunakan
roda gigi.Salah satu maksud tersebut ialah dipergunakan pada perkakas
pemindah kecepatan. Roda gigi dipergunakan pada kendaraan atau mesin yang
memiliki gerakan putar, adapun sistem transmisi pada perencanaan ini terlihat
seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.2 Sistem transmisi


Sumber: [lit. 11, 2015]
roda gigi dapat digolongkan sesuai kedudukan yang diambil oleh poros
yang satu terhadap poros yang lain. Penggunaan roda gigi ada tiga
golonganyaitu:
a) Poros sejajar satu samalain.

Roda gigi yang dipergunakan bentuk dasarnya adalah dua buah silinder yang
saling

bersinggungan

menurut

sebuah

garis

lukis.Roda

gigi

yang

dipergunakan dapat sejajar dengan garis lukis silinder, atau membuat sudut
dengan garis lukis.
b) Poros salingmemotong.
Roda gigi yang dipergunakan adalah roda gigi krucut dengan puncak
gabungan yang saling menyinggung menurut sebuah garis lukis dan garis
lukis gigi saling berpotongan di puncak krucut.
c) Poros salingmenyilang,
Roda gigi yang dapat dipergunakan berbentuk roda ulir.
Adapun standar gear box yang dipakai :

Gambar 2.3 Spesifikasi gear box


2.5.7 Motor
Motor listrik berfungsi sebagai tenaga penggerak yang digunakan untuk
menggerakkan gear box. Penggunaan dari motor listrik ini disesuaikan dengan
kebutuhan daya dari mesin tersebut, yaitu daya yang diperlukan dalam proses
gerakan pada hoist, trolley, danhook.
Jika

(rpm) adalah putaran dari motor listrik dan T (Nm) adalah torsi pada

motor listrik, maka besarnya daya P (watt) yang diperlukan untuk menggerakkan
sistemyaitu:
=

dengan

.............................(7, lit.6,2015)

Daya Motor Listrik (Watt) T =


Torsi motor listrik (Nm)

n = Putaran motor listrik (rpm)

2.5.8 Sabuk
Sabuk adalah elemen transmisi daya yang fleksibel yang dipasang
secara ketat pada puli atau cakra. Jika dasar digunakan untuk penurunan
kecepatan, puli kecil dipasang pada poros yang berkecepatan tinggi, semisal
poros motor listrik. Puli besar dipasang pada mesin yang digerakkan. Sabuk
ini dirancang untuk mengitari dua puli tanpa selip. Sabuk dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
a. Sabukrata
Sabuk ini dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara dua
poros yang jaraknya dapat mencapai 1000 mm dengan perbandingan putaran
1:1 sampai 6:1.
b. Sabuk dengan penampangtrapesium
Sabuk ini dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara dua
poros yang jaraknya dapat mencapai 500 mm dengan perbandingan putaran
1:1 sampai 6:1.
c. Sabuk dengan gigi yang digerakan dengansprocket
Sabuk ini digerakan sprocket pada jarak pusat sampai mencapai 200 mm dan
meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan 1:1 sampai 6:1

Adapun keistimewaan sabuk-V :


1. Tidak ada sambungan dan permukaan geser lebih luas sehingga daya
motor yang dipindahkan relatif besar dengan tegangan yang relatifrendah.
2. Pemeliharaan lebihmurah.
3. Tidak menimbulkan suara yangbising.

Keterangan:
1) Terpal

2) Bagianpenarik
3) Karetpembungkus
4) Bantalkaret

Gambar 2.4 Bagian sabuk-V


Sumber: [lit. 12, 2015]

Rasio kecepatan antara puli penggerak dan yang digerakan berbanding


terbalik dengan rasio diameter jarak bagi puli. Jadi kecepatan linier garis
jarak bagi dari kedua puli adalah sama dan sama dengan kecepatan sabuk v b.
Dengandemikian
Kecepatan linear sabuk-V(m/s) adalah

..........(8, lit.1,2013)

Gambar 2.5 Bagian sabuk-V


Sumber: [lit. 12, 2015]

Perbandingan reduksi > :


=

......................(9, lit.1,2013)

Perhitungan panjang sabuk dan jarak sumbu poros


L= 2

C=

Dimana =

.......................(10, lit.1,2013)

............................................(11, lit.1,2013)

) ....................(12, lit.1,2013)

Gambar 2.6 Bagian sabuk-V


Sumber: [lit. 12, 2015]

2.5.9 Rantai
Rantai adalah elemen transmisi daya yang tersusun sebagai sebuah
deretan penghubung dengan sambungan pin. Rancangan ini menyediakan
fleksibilitas disamping juga memungkinan rantai mentransmisikan gaya tarik
yang besar.
Panjang rantai harus merupakan kelipatan untuk jarak bagi dan
dianjurkan menggunakan jumlah jarak bagi yang genap. Jarak sumbu poros
harus dapat disetel untuk menyesuaikan panjang rantai dan memberikan
ruang untuk toleransi dan keausan. Hubungan antara jarak sumbu poros (C),
panjang rantai (L) jumlah gigi kecil (N1) dan jumlah gigi besar (N2) adalah:
2+ 1

L =2C +

( )

2.5.10

.(14, lit.1, 2013)

Katrol(pulley)

Katrol merupakan kepingan bundar yang terbuat dari logam atau pun
non logam. Pinggiran kepingan diberi alur yang berfungsi sebagai laluan tali
untuk memindahkan gaya dan gerak. Katrol terdiri dari dua jenis yaitu:
a) KatrolTetap

katrol tetap terdiri dari sebuah kepingan dan sebuah tali yang dilingkarkan
pada alur dibagian atasnya dan pada salah satu ujungnya digantungi beban,
sedangkan ujung lainnya ditarik kebawah sehingga beban terangkat keatas.
b) KatrolBebas
Katrol bergerak terdiri dari kepingan dan poros yang bebas. Tali dilingkarkan
dalam alur di bagian bawah. Salah satu ujung tali diikatkan tetap dan

di

ujung lainnya ditahan atau ditarik pada waktu pengangkatan, beban


digantungkan pada kait yang tergantung pada poros.

Gambar 2.7 Katrol

Rumus rumus yang digunakan dalam perancangan katrol antara lain:


1. Rumus untuk mencari diameter drum atau katrol untuk pemakaian tali
baja yangdiizinkan.
x

dimana:
D = Diameter puli padadasar alurnya (mm)
d = Diameter tali (mm)
= Faktor

yang tergantung pada alat pengangkatm dan kondisi

operasinya (faktor e1 pada tower crane adalah25)


= Fakor yang tergantung pada konstruksitali.
2. Rumus yang digunakan untuk mencari diameter
poros / gandar rodapuli.
=

Dimana:
.

Dg = Diameter gandar / poros roda puli (mm)


Q = Kapasitas total yang diangkat(N)
p

2
= Tekanan bidang poros(N/mm )

= Panjang bushing(mm)

2.6 Tali(line)
Tali berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan beban serta mengatur
kemiringan boom. Tali baja adalah tali yang dikonstruksikan dari kumpulan
2
jalinan serat-serat baja (steel wire) dengan kekuatan b =130-200kg/mm .
Beberapa serat dipintal hingga menjadi satu jalinan (strand),kemudian
beberapastrand dijalin pula pada suatu inti (core) sehingga membentuk tali. Tali
baja banyak digunakan pada mesin pengangkat karena dibandingkan dengan
rantai, tali baja memiliki keunggulan antara lain :
1.

Lebih ringan dan lebih murahharganya.

2.

Lebih tahan terhadap beban sentakan, karena beban terbagi ratapada


semuastrand.

3.

Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yangtinggi

4.

Keandalan operasi yangtinggi.

5.

Lebih fleksibel dan ketika beban lengkungan tidak perlumengatasi


internal stress.

6.

Sedikit mengalami fatique dan internalwear karena tidak ada


kecenderungan kawat untuk menjadi lurus yang selalu menyebabkan
internal stress.

7.

Kurangnya kecenderungan untuk membelit karena peletakan yang tepat


pada drum dan puli, penyambungan yang cepat, mudah dijepit (clip), atau
ditekuk (socket).

8.

Kawat yang patah setelah pemakaian yang lama tidak akan menonjol
keluar sehingga lebih aman dalam pengangkatan dan tidak akanmerusak
kawat yangberdekatan.

Gambar 2.8 Konstruksi Serat Tali Baja


(Sumber: Rudenko, N.1994)
Untuk menganalisa tegangan berat muatan yang akan diangkat maksimal
harus ditentukan terlebih dahulu. Karena pada pengangkatan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti berat trolley dan berat kait (hook ), sehingga berat muatan
yang diangkat dapat dibuat rumus sebagai berikut:
1. Berat muatan yangdiangkat
Qm =Q0+(10%xQ0) ........................................(17, lit.7, 2015)
Dimana :
Qm

= Berat muatan yangdiangkat(N)

Q0

= Berat muatan yang telah ditentukan(N)

2. Kapasitas total yangdiangkat


Q

= Qm+ Qtrolley+ Qhook ..................................(18, lit.7,

2015)
Dimana :
Q
Qm

= Kapasitas total yangdiangkat ( kg )


= Berat muatan yang diangkat (kg)

Qtrolley = Berat trolley ( kg)


Tegangan maksimum dari sistem talipuli

S= . .

......................................................(19, lit.7,2015)

Pemilihan puliyangdigunakan adalah puli tetap. Dimana :


S = Tegangan maksimum pada tali (kg)
Q = Kapasitas total yangdiangkat (kg)
n = Jumlah puli yang digunakan sebagai penumpu
= Efisiensi puli = 0,96

1 = Efisiensi yang disebabkan kerugian tali akibat kekuatan ketika


menggulung pada drum yang diasumsikan 0,98
3. Kekuatan putus talisebenarnya
P =S .k...........................................................(20, lit.7, 2015)
Dimana :
P = Kekuatan putus tali (kg)
S = Tegangan pada tali (kg)
k = Faktor keamanan = 5,5
4.

Luas penampang tali baja dapat dihitung dengan rumus:


=

. (36000).......................................(21, lit.7,2015)

5. Tegangan pada tali yang dibebani pada bagian yang melengkung karena
tarikan dan lenturan adalah:
=
6.

........................................(22, lit.7,2015)

Tegangan tarik yang terjadi pada tali baja adalah:


=

......................................................(23, lit.7,2015)

2.7 Kait(hook)
Kait adalah perlengkapan yang digunakan untuk menggantung beban yang
diangkat mobile crane. Pada ujung tangkainya terdapat ulir yang digunakan
untuk mengikat bantalan aksial agar kait tersebut dapat berputar dengan leluasa.
Kait dapat mengangkat mulai dari 25 - 100 ton. Kait terdiri atas beberapa jenis,
yaitu

1. Kait Tunggal (Single Hook) / KaitStandar


Kait ini dibuat dengan cara ditempa pada cetakan rata atau tertutup. Kait
standar dapat mengangkat beban sampai dengan 50 ton.
2. Kait Ganda (DoubleHook)
Kait ini dibuat dengan cara ditempa pada cetakan rata dan tertutup. Kait
ganda dapat mengangkat beban mulai dari25 -

100 ton. Kaitganda

didesain dengan dudukan yang lebih kecil dari kait

tunggal dengan

kapasitas angkat sama.


3. Kait Mata Segitiga (TriangularHook)
Kait mata segitiga digunakan untuk mengangkat muatan diiatas 100
ton.

Gambar 2.9 Kait (Hook)


Sumber: [lit. 13, 2015]
2.8 Datapengujian
2.8.1 Rata-rata(mean)

1. Rata-ratahitunngdatatak tersusun

....................................................(24, lit.8,2015)

2. rata-rata hitung datatersusun

2.8.2 Median atau Nilai tengah(Md)


1. Nilai tengah data taktersusun
Misal 1,2,3,4,2,3,4,2,2 maka Md , maka data ini harus disusun ke dalam
array 1,2,2,2,2,3,3,4,dan 4 maka Md = 2

2. Nilai tengah datatersusun


Perhitungan nilai median harus berdasarkan grafik batang atau histogram

Dimana:

............................. (26, lit.8,2015)

= batas bawahklasmedian I
= Interval (jarakantarklas)
n

= jumlahdata
= jumlah frekw. Klas-klas sebelummedian
= frekw. Klas median

2.8.3 Modus(Mo)
Modus adalah data yang sering muncul atau data yang mempunyai
frekwensi terbanyak/ terbesar.
1. Data taktersusun
Misal 1,2,2,2,3,4,5, dan 5, maka modus Mo adalah 2, karena 2 adalah data
yang sering muncul.

2. Datatersusun
Untuk data yang tersusun maka penghitung modus akan mengalami kesulitan
seperti pada penghitungan median. Modus (Mo) dapat dirumuskan sbb. :
=

.......................(27, lit.8,2015)

dimana :
= batas bawah klas modus
I = Interval (jarak antaraklas)
= frekuensi klas modus
= frekuensi klas sebelum klas modus
= frekuensi klas sesudah klas modus

2.8.4 Ukuran Sebaran (SimpanganBaku)


Sekelompok data tidak hanya dianalisa berdasarkan ukuran tendensi
sentralnya saja (mean, median, dan modus), akan tetapi juga perlu dianalisa
berdasarkan ukuran sebenarnya.
a. Data taktersusun
Simpangan baku untuk data tak tersusun dirumuskan sebagai

untuk kelompok data yang besar.....(28, lit.8,2015)

untuk kelompok data yang kecil.....(29, lit.8,2015)

b. Datatersusun
Untuk data tersusun besarnya simpangan baku dirumuskan sebagai :

=
=

........................(30, lit.8,2015)
...................................(31, lit.8,2015)

Untuk menyederhanakan perhitungan, kedua rumus diatas dapat diubah


menjadi :

()
()

..............................(32, lit.8,2015)
..............................(33, lit.8,2015)

2.9 ProsesPermesinan
2.9.1 ProsesPengeboran
Pengeboran

adalah

suatu

proses

pengerjaan

pemotongan

menggunakan mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat
pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau material
yang sudah berlubang. Proses pengeboran dapat dihitung dengan
menggunakan rumusberikut.
N=

1000 Vc
..............................................(34, lit.9, 2015)
d

dengan N = putaran bor (rpm)


Vc = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter bor (mm)
Untuk menentukan waktu pengerjaan

Tm=

..........................................................(35, lit.9,2015)

Untuk melakukan kedalaman pengeboran


L = t + (0,3 d) ..................................................(36, lit.9, 2015)

2.9.2 Proses Pemotongan denganGerinda


Kecepatan putar roda gerinda secara teoritis dihitung menggunakan
rumus:

N=

.......................................................(37, lit.9,2015)

dengan N = kecepatan putar (rpm)

Vc = kecepatan potong (m/menit)


d = diameter roda gerinda (mm)
2.9.3 ProsesPembubutan
Vc=

m/min...............................................(38, lit.9,2015)

n=

.............................................(39, lit.9,2015)

dengan :Vc = kecepatan pemotongan ( m/menit )


n = putaran benda kerja ( rpm )
D = diameter benda kerja
Kecepatan makan
Vf = f x n.............................................................(40, lit.9, 2015)
f = kecepatan pemakanan
n = putaran mesin

Waktu Pemotongan
Tc=

.....................................................(41, lit.9,2015)

Tc = waktu pemotongan
lt= jarak yang akan dibubut
Vf = kecepatan pemotongan
2.10Maintenance
2.10.1

PengertianMaintenance
Maintenance atau perawatan adalah suatu usaha atau tindakan

reparasi yang dilakukan agar kondisi dan performance dari mesin tetap
terjaga, namun dengan biaya perawatan yang serendah - rendahnya atau
suatu kegiatan servis untuk mencegah timbulnya kerusakan tidak normal
sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang di
rekomendasikan oleh pabrik.Kegiatan servis meliputi pengontrolan,
penggantian, penyetelan, perbaikan dan pengetesan.

2.10.2

Tujuan dariMaintenance

Tujuan dari melakukan maintenance ialah:


1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siaga siap pakai (high availiabilit)
2. Memiliki kemampuan mekanis paling baik (bestperformance)
3. Agar biaya perbaikan alat menjadi hemat (reduce repaircost)

2.10.3

Klasifikasi dariMaintenance

Maintenance

terbagi

menjadi

dua

bagian

yaitu

Preventive

Maintenace dan juga Corrective Maintenance dapat lebih jelasnya bisa


dilihat pada gambar 2.15 Preventive Maintenance dilakukan untuk
mencegah kerusakan pada unit atau komponen sedangkan corrective
maintenance dilakukan setelah komponen mengalami gejala kerusakan.
Berikut penjelasan tentang kedua jenis maintenancetersebut:

a.

PreventiveMaintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan
tujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan
pada alat. Preventive maintenance terbagi menjadi tiga bagian,yaitu:

1. PeriodicMaintenance
Periodic maintenance ialah pelaksanaan service yang dilakukan setelah
unit beroperasi dalam jumlah jam tertentu. Periodic maintenance juga
terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

a) Periodic Inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian


(daily-10hour) dan mingguan (weekly-50hours) sebelum unit
beroperasi.
b) Periodic Service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan

pada

berkala/continue

suatu
dengan

alat

yang

interval

dilaksanakan

pelaksanaan

yang

ditentukan berdasarkan service meter/hours meter(HM).


2. ScheduleOverhaul

secara
telah

Schedule Overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan pada


interval tertentu sesuai dengan standar overhaul masing - masing
komponen yang ada.
3.

Conditioned BasedMaintenance
Conditioned Based Maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan
berdasarkan kondisi unit yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas
(PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program Pemeliharaan
Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian
(P2H).Conditioned Based Maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan
part and service news (PSN) atau modification program yang dikeluarkan
pabrik.
b.

CorrectiveMaintenance
Corrective Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk

mengembalikanmachine kekondisi standarmelaluipekerjaanrepa

(perbaikan) atau adjusment (penyetelan). Corrective Maintenance terbagi menjadi dua


bagian, yaitu:
a. Brakedown Maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan
setelah machine brakedown (tidak bisadigunakan).
b. Repairand Adjusment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki
kerusakan yang belum parah atau machine belum brakedown (tidak
bisadigunakan).
BAB III
PRINSIP KERJA TOWER CRNE
2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada Gedung
Bertingkat.
Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower crane sangat cocok
dipakai untuk pelayanan bangunan bertingkat (high rise building) untuk melayani
daerah konstruksi sesuai luas lahan. Tower crane menjadi sentral atau alat yang
paling utama karena dalam proyek gedung bertingkat tower crane digunakan
untuk mengangkat muatan secara horisontal maupun vertikal,

menahannya

apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan


dengan mekanisme pendongkrak (luffing), pemutar (slewing), dan pejalan
(travelling).

Tower crane yang memegang peranan penting soal kecepatan dan


percepatan pekerjaan. Seluruh operasional proyek sangat dipengaruhi
oleh berfungsinya tower crane, disebabkan peranannya yang dominan
untuk kelancaran jalannya pembangunan proyek. Untuk efisiensi
biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan tower crane
perlu dilakukansebelum
pelaksanaan konstruksi. Pada proyek bangunan bertingkat tower crane pada
umumnya digunakan untuk pekerjaan pengangkatan tulangan, pekerjaan
pengecoran, pengangkatan bekisting, pengangkatan dinding precast, pasir, batu
bata, atap rangka baja, unit-unit elektrikal dan mekanikal. Banyaknya pekerjaan
yang dapat dilakukan tower crane maka dibutuhkan perhitungan yang dapat
menghitung

efektivitas

penggunaan

tower

crane.

Dengan

mempelajari

karakteristik dan spesifikasi tower crane beserta observasi lapangan. Untuk


keperluan operasional, ketinggian tower crane minimal harus lebih tinggi 4-6
meter dari ketinggian maksimum pekerjaan yang dilayani.
Prinsip kerja tower crane berdasarkan kekuatan mesin (genset),
keseimbangan beban, momen dan tegangan tarik kabel, serta sifatnya
dapat berputar 360 derajat. Pada prinsipnya, tower crane merupakan
pesawat pengangkat dan pengangkut yang memiliki mekanisme
gerakan yang cukup lengkap yakni : kemampuan mengangkat muatan
(lifting) menggeser (trolleying), menahannya tetap di atas bila
diperlukan dan membawa muatan ke tempat yang ditentukan (slewing
dan travelling). Operasi kerja yang identik dan muatan yang seragam
yang diangkutnya, memungkinkan fasilitas transport dilakukan secara
otomatis. Bukan hanya untuk memindahkan, melainkan juga untuk
proses bongkar muatan. Tower crane mampu menjangkau tempat yang
jauh, mempunyai kapasitas angkut yang besar, dan dapat diatur
mengikuti ketinggianbangunan.
Pemilihan dan penempatan tower crane harus sebaik mungkin agar dapat
mengangkut material secara maksimal dan menjangkau seluruh wilayah proyek
dengan menggunakan panjang lengan (jib length). Semakin jauh radius jib, maka
kemampuan angkat menurun. Pada Tower Crane terdapat dua buah limit switch :

Switch beban maksimum :untuk memonitor pada kabel danmemastikan


tidak terjadinyaoverload.

Switch momen beban : untuk memastikan operator tidak melebihi rating


ton-meter bagi crane, ketika beban bergerak pada jib. Sebuah alat yang

dinamakan cat head assembly pada slewing unit, dapat mendeteksi


secara dini bila terjadi kondisioverload.
2.2

Tipe - Tipe Tower Crane

Tipe crane dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu :

1.

Crane yang dapat berdiri bebas (free standingcrane).

2.

Crane di atas rel (rial mountedcrane).

3.

Crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in towercrane).

Dari berbagai tipe ini prinsip kerjanya hampir sama, mengangkat pada
gerakan horisontal, berputar, bergerak secara radial dan sebagainya. Hampir
semua fasilitas transport memindahkan muatan dengan berbagai sudut atau secara
vertikal dapatdilakukan.
2.3

Bagian - Bagian Tower Crane


Tower crane terbagi atas beberapa bagian, berikut adalah penjelasan mengenai
bagian - bagian tower crane dan kegunaannya :

Gambar 2.1 Detail Tower Crane


1.

Jib atauBoom

Merupakan bagian dari tower crane yang panjang dan bisa berputar secara
horisontal sebesar 360 atau sering disebut lengan tower crane yang berfungsi
untuk mengangkat material atau alat bantu pada proyek dengan bantuan kabel
baja (sling). Jib, merupakan lengan tower crane yang terdiri dari elemen-elemen
besi yang tersusun menjadi satu bagian rangka batang. Pemasangan jib harus
sesuai dengan keperluan dan persyaratannya, baik dengan panjang yang standard
maupun yang mencapai maksimum. Pemasanganjibini, selanjutnya
mempengaruhi terhadap beban yang diangkat. Untuk tiap panjangjibtertentu, ada
batasan bebanmaksimum.

Gambar 2.2 Jib Section


2.

Counter Jib Dan CouterWeight

Selain jib, juga terdapat counter jib yang berfungsi sebagai jib penyeimbang
terhadap jib yang terpasang.Caunter weight berupa beton pemberat yang terdapat
pada bagian belakang tower crane yang berfungsi untuk memberikan
keseimbangan pada tower crane.

Gambar 2.3 Counter Jib Dan Counter Weight


(sumber : en.jnhytj.com)

3.

Hoist, Trolley Dan Sling

Hoist adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut arah vertikal.
Sedangkan trolley adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut
tower crane arah horisontal. Lalu sling merupakan bagian tower crane yang
berupa kabel baja dan menjadi bagian hoist. Pemakaian sling bisa berubah ubah
diameternya atau dapat di tambahkan (double sling), tergantung pada kebutuhan
di lapangan.
4.

Cabin (jointpin)

Cabin (joint pin) adalah bagian tower crane yang merupakan tempat
operator mengoperasikan tower crane.

Gambar 2.4 Cabin (joint pin)


5.

Mast section

Mast section adalah bagian dari tower crane yang menentukan tinggi dari
tower crane, dimana pemasangan tiap tiap mast section dibantu dengan alat
hidrolik untuk menyusun mast section tersebut kearah vertikal.

Gambar 2.5 Mast Section


6.

Base section dan FineAngel

Base section dan fine angel merupakan bagian yang ditanam pada pondasi, yang
berfungsi untuk memperkokoh pondasi.

Gambar 2.6 Pondasi dan Fine Angel


Tower Crane
7.

SlewingMechanism

Slewing mechanism adalah bagian yang bertugas untuk memutar tower crane.

Gambar 2.7 Slewing Mechanism

8.

TowerTop

Tower top adalah bagian puncak dari tower crane.

Gambar 2.8 Tower Top


9.

SabukPengaman

tower crane melampaui batas free standing yang diijinkan oleh pabrik pembuat,

tower crane harus dipasang sabuk pengaman (tie beam) yang diikatkan pada
bangunan (kolom). Dalam pemasangannya, harus diperhatikan kekuatan bracing
agar konstruksi stabil menerima beban tarik dan tekan. Sabuk pengaman di
pasang pada setiap 20 meter antara satu section dengan section yanglain.
Gambar 2.9 Sabuk Pengaman
2.4

Cara Pemasangan Tower Crane

Cara pemasangan tower crane dapat dilakukan dengan metode kerja sebagai
berikut:
1.

pemasangan fine angle dan basesection

Cara pemasangan Tower Crane yang pertama kali dilakukan adalah


penanaman fine angle dan base section kedalam lubang pondasi. Yaitu
sebelum dilakukan pemasangan tower crane, harus disiapkan pondasi dari
semen yang dicor, untuk ukuran dan kedalaman tergantung dari tower
crane yang akan digunakan. Pada bagian dasar pondasi ditanamkan Fine
Angle dari besi cor berkualitas tinggi, yang berfungsi untuk memperkokoh
pondasi. Kemudian dilakukan pengecoran beton terhadap pondasi tersebut.

Gambar 2.10 Fondasi Tower Crane Sebelum


Di Cor
( Sumber : cosmocranes.com.au )

Gambar 2.11 Fixing Angle


( Sumber : ecplaza.net )

Gambar 2.12 Base Section Tower Crane

Setelah fondasi selesai dibuat, perlu waktu 1 minggu untuk


menunggunya menjadi keras dan kering, sebelum diinstal
keseluruhan rangkaian alat tersebut. Dan Tower crane akan
berdiri dan di baut dengan pondasi untuk menjaga stabilitasnya,
kemudian dihubungkan dengan bagian menara (tower) penopang
tower crane tersebut.
2.

Pemasangan mastsection

Pemasangan mast section menggunakan bantuan mobile crane untuk


membantu melakukan pemasangan awal mast section dengan cara
mengangkat dan menempatkan mast section pada base section tower
crane. untuk penambahan mast section Apabila sesuai spesifikasi free
standing crane, maka langsung dapat dirakit bagian per-bagian
menggunakan pertolongan sebuah mobile-crane. Jika crane yang dirakit
lebih tinggi atau terjadi penambahan maka crane menggunakan proses
self assembly . Biasanya di gunakan pada pemasangan Crane yang di
tambatkan pada bangunan (tied-in towercrane).
3.

Pemasangan climbing framecrane

Pemasangan climbing frame crane menggunakan mobile crane.Mobile


crane melakukan pemasangan climbing frame crane yang digunakan
untukself assembly. Dimana climbing frame crane akan mengangkat
slewing unit ke atas sehingga terdapat ruang kosong di antara slewing unit
dan mast section kemudian jib akan mengangkat sebuah mast
sectionuntuk kemudian diletakan pada ruang kosong diantara slewing
unit dan mast section. Kedua proses tersebut akan terus berlanjut hingga
mendapat ketinggian yang diinginkan.

Gambar 2.13 Penambahan Mast Section


( Sumber : http://www.constructionmachine.org/ )

Gambar 2.14 Detail Penambahan Mast


Section
(Sumber : www.ilmusipil.com)

4.

Pemasangan jointpin
Setelah pemasanganclimbing frame crane

Kemudian mobile crane

melakukan pemasangan joint pin diatas climbing crane.

5.

Pemasangan jib dan counterjib


Setelah pemasangan joint pin Kemudian mobile crane melakukan
Pemasangan jib dan counter jib.

Gambar 2.15 Pemasangan Jib


( Sumber : http://www.construction-machine.org/
)

6.

Pemasangan counterweight

Setelah pemasangan jib dan counter jib Kemudian mobile crane melakukan
Pemasangan counter weight. Berikut adalah detail gambar pengerjaan
pemasangan tower crane :

Gambar 2.16 Detail Pemasangan Tower Crane


(sumber : www.ilmusipil.com)

Kebanyakan tower crane dirakit untuk mencapai ketinggian yang


diinginkan, sejak pertama alat tersebut dirakit dan digunakan. Kemudian, alat
tersebut akan tumbuh semakin tinggi bersamaan dengan tumbuhnya bangunan
yang sedang dibangun. Dan jika struktur yang dibangun sangat tinggi, maka
tower
cranedapat juga dihubungkan pada bangunan, untuk mendapatkan tambahan
kestabilan.
2.5

Cara Pembongkaran TowerCrane

Apabila pekerjaan telah selesai dan sudah waktunya untuk membongkar tower
crane tersebut.Tahapan pembongkaran tower crane adalah kebalikan dari
pemasangannya. Mula-mula hooke akan melepaskan bagian section terakhir,
sehingga timbul ruang kosong antara slewing dengan section ke 2 terakhir dan

teleskop diturunkan perlahan-lahan hingga menyatu dengan section berikutnya.


Kemudian hookemelepaskan section berikutnya, sehingga timbul slewing dengan
section ke 3 terakhir. Proses ini dilakukan terus menerus hingga slewing menyatu
dengan section 1.
Dengan bantuan mobil crane, tower crane dilepaskan satu per-satu.
Dimulai dari hoist dilepaskan 3 buah terlebih dahulu, setelah itu jib beserta
perlengkapannya dilepaskan. Berikutnya, counter jib dilepaskan beserta
perlengkapannya.Tower crane menjadi bentuk ( I ) kembali. Top head dan
slewingdilepaskan dengan mobil crane, dilanjutkan dengan teleskop, section 1
hingga basic master. Setelah selesai pembongkaran hanya menyisakan pondasi
tower crane, selanjutnya dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk
mengambil fine angel yang akan digunakan kembali untuk mendirikan tower
craneberikutnya.

Gambar 2.17 Detail Pembongkaran Tower


Crane
(Sumber: www.ilmusipil.com)

2.6

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan TowerCrane


(http://www.senyawa.com/2010/03/alat-pengangkat-crane.html)
1. Kriterian pemilihan TowerCrane
Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material
didasarkan pada kondisi lapangan dari pengerjaan konstruksi, ketinggian
yang tidak dijangkau oleh alat lain. Dan tidak dibutuhkannya pergerakan

alat.

Pemilihan

jenis

tower

crane

yang

akan

dipakai

harus

mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan, kemudahan


operasional baik pada saat pemasangan maupun pada saat pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat,
dimensi, dan daya jangkau pada beban terberat, ketinggian maksimum
alat, perakitan alat diproyek, berat alat yang harus ditahan oleh
strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas area yang harus dijangkau
alat dan kecepatan alat untuk memindahkanmaterial.
2. Kapasitas TowerCrane
Kapasitas

tower

crane

tergantung

beberapa

faktor. Yang perlu

diperhatikan adalah bahwa jika material yang diangkut olehcrane


BAB IV

STUDI KASUS

2.1 Kapasitas Momen TowerCrane

Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada
gedung bertingkat Sesuai dengan objek yang di lapangan maka Pemilihan dan
penentuan tower crane disesuaikan dengan yang terdapat di lapangan.Yaitu
tower crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in towercrane).
Berdasarkan tower crane di lapangan maka tower crane yang diamati ada
dua jenis tower crane yaitu adalah 2 tower crane Potain MC 235 B10 dan 2 tower
crane Potain FO 23 B . Untuk penjelasan mengenai kedua jenis tower crane
tersebut penulis hanya akan menjelaskan tentang tower crane FO 23 B karena
kelengkapan data, tetapi pada dasarnya sama saja antara tower crane FO 23 B dan
tower crane MC 235 B10. Berikut adalah penjelasan mengenai tower crane
potain FO 23 B: (berdasarkan dari perusahaan penyewaan)
1. Dibuat oleh :SENYANG
2. Tahun pembuatan : th. 1993 dicina
3. Nomor serie :CK932255G

4. Gambar konstruksi no. :terlampir


5. Sertifikat bahan no : besibaja
6. Untuk mengangkut : penumpang /barang/ penumpang danbarang
7. Kapasitas angkut : radius 60 meter atau 2800kg
8. Kecepatan angkat : 88 meter menit (tanpabeban)
9. Tinggi angkut : 48meter
10. Jenis motor penggerak : motor yang digunakan jenis arusAC
11. Kekuatan motor penggerak : 380V, 50Hz,75KVA/200KVA
12. Alat-alat pengaman / perlengkapan : struktur besi, seling,kabel-kabel
13. Lain-lain : dipakai diproyek trans/ ibis hotelbandung

Untuk menghitung produktivitas tower crane yang perlu diperhatikan


adalah kapasitas angkut, untuk kapasitas angkut tower crane FO 23 B ini Tidak
bisa diambil angka yg ditetapkan oleh perusahaan yang menyewakan tower crane
dikarenakan ada faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor usia alat. pada
pelaksanaannya spesifikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan penyewaan tower
crane harus dilakukan pemeriksaan pemakaian alat terlebih dahulu. Maka
dilakukan berita acara pemeriksaan. Berdasarkan berita acara pemeriksaan
dihasilkan data-data sebagai berikut :
1. Pemilik alat : PT. Berkat putrapratama
2. No inv./serial no. :CK932255G
3. Merk :potain
4. Tipe : FO 23B

5. Kapasitas : 60 meter atau 2300kg


6. Keterangan : layakpakai

Untuk keterangan gambar dan spesifikasi dari tower crane yang diamati agar
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran yang disertakan.
Dengan hasil tes sebagai
berikut : Metode (kapasitas
momen):
1. Menggunakan besi berdiameter 32 mm panjang 12 meter banyaknya 27
batang, beratnya 2 ton lengan 60 meter. Hasil tes lengan 60 meter kapasitas
2,1 ton. Kesimpulan radius lengan 60 meter max beban angkatan 2,1 ton lebih
dari 2,1 ton alaram bunyi dan tower crane mati atau tidak bekerja. Kapasitas
momen : 2,1 ton x 60 meter = 126 t.m.
2. Besi dengan diameter 32 mm banyaknya 54 batang, berat 4,2 ton lengan 29
meter. Hasil test lengan 29 meter, kapasitas 4.2 ton. Kesimpulan radius
lengan 29 meter max beban angkatan 4.2 ton tebih dari 4.2 ton alaram bunyi
dan tower crane mati atau tidak bekerja. Kapasitas momen : 4,2 ton x 29
meter = 121,8t.m.
Untuk menjaga tower crane tetap hidup, maka diasumsikan dengan
mengambil nilai minimal dari kapasitas angkut tower crane yaitu 2 ton untuk
setiap pekerjaan pengangkutan dengan jarak kurang dari 60 meter.
2.2 Menghitung Waktu Produktivitas TowerCrane

Pada perhitungan pekerjaan produktivitas tower crane yang diamati adalah tower
crane MC 235 B10. Pekerjaan pengangkatan yang akan dihitung adalah sebagai
berikut : pekerjaan pengangkatan besi, pekerjaan pengangkatan bekisting dan
pekerjaan pengangkatanscaffolding.
1.

Pengangkatan Besi UntukTulangan

Besi yang dimaksud antara lain : besi tulangan kolom, besi tulangan balok dan
besi tulangan lantai. Untuk perhitungan waktu pemindahan dan volume
pengangkatan sebagai berikut:
a.

Waktu Yang Diperlukan Untuk Mengangkat TulanganKolom

Waktu yang dibutuhkan untuk pengangkatan besi dari lokasi pabrikasi ke


lantai kerja adalah Untuk pekerjaan yang efektif, Berikut detail pekerjaan
untuk tulangan kolom. Untuk pemindahan yang efektif disini adalah,
tulangan kolom yang sudah dirangkai dan diangkut dari pabrikasi
langsung dipasangkan pada lokasinya, waktu rata-rata yg dibutuhkan
adalah 12 menit 50 detik dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.3 Rincian waktu pengangkatan tulangan kolom dengan
crane
Detail Pekerjaaan
Persiapan

pengangkatan

Waktu Pelaksanaan
tulangan 45 detik

kolom
Pengangkatan tulangan kolom

5 detik

Pemindahan material tulangan kolom

30 detik

Penurunan tulangan kolom

5 detik

Menyetel tulangan kolom yang akan

10 menit 5 detik

dipasang
Melepas tulangan kolom yang telah

55 detik

dipasang
Total

12 menit 50 detik

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Ada beberapa hal yang dapat kami sampaikan dari kesimpulan makalah
tower crane yaitu

Prhitungan gaya dan tegangan pada rangka

Disain awal perakitan tower crane

Setudi kasus kapasitas momen tower crane

B. saran :
Saran kami pada mahasiswa selanjutnya yang mengambil mata kuliah ini yaitu
hendaknya dalam perancangan tower crane ini data yang didapatkan lebih akurat
sehingga tidak terdapat kesalahan tahapan pembuatan makalah

Anda mungkin juga menyukai