Anda di halaman 1dari 12

Konsep Pd.T.xx-xxxx.

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A

RPT0

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS


BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

Konsep
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Volume IV: Pengaman Sungai
Bagian 3: Tanggul

ICS 93.010

SDA

BIDANG SUMBER DAYA AIR

12 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan


Volume IV: Pengaman Sungai
Bagian-4. Tanggul
1

RUANG LINGKUP

Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan yang
meliputi bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan setiap unit satuan volume pekerjaan pembangunan pengaman sungai,
khususnya tanggul urugan.
Pedoman ini meliputi analisa biaya perencanaan, desain, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan.
2

ACUAN NORMATIF
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:

Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah.


- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:

Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan


Pemetaan.
- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:

Umum, Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik.


- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:

Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting.


- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:

Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan.


- Pd. T. xx xxxx.A Pedoman

Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume IV:


Pengaman Sungai, Bagian 4. Tanggul.

ISTILAH DAN DEFINISI

3.1 Angka indeks adalah faktor pengali (koefisien) sebagai dasar perhitungan bahan
baku dan upah kerja.
3.2 Beton adalah suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen, pasir,
kerikil (batu pecah ) dan air dengan perbandingan tertentu.
3.3 Biaya bahan adalah jumlah biaya berbagai bahan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan, didapat dari perkalian harga dasar satuan bahan dengan jumlah
atau volume bahan yang dipakai.
3.4 Bronjong kawat adalah kotak yang dibuat dari anyaman kawat baja berlapis seng
yang pada penggunaannya diisi batu-batu belah.
3.5 Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah biaya upah kerja dengan atau tanpa harga
bahan-bahan bangunan untuk satuan pekerjaan tertentu.
3.6 Jumlah pekerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
3.7 Pekerjaan manual adalah pekerjaan yang dibuat/dikerjakan dengan peralatan
bukan mesin.

1 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A
3.8 Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang
dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit.
3.9 Upah kerja adalah biaya untuk upah pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga manusia yang dibutuhkan dengan
harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya.

4. SINGKATAN ISTILAH

Singkatan
cm
kg
m atau m
m2
m3
OH
OB
LS

Kepanjangan
centimeter
kilogram
Meter panjang
Meter persegi
Meter kubik
Orang hari
Orang bulan
Lump sum

Istilah
Satuan panjang
Satuan berat
Satuan panjang
Satuan luas
Satuan volume
Satuan tenaga kerja per-hari
Satuan tenaga kerja per-bulan
Satuan volume paket pekerjaan

5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN


Beberapa ketentuan dan persyaratan yang bersifat umum dalam pedoman ini adalah :
a)

Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk
seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masingmasing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja
sesuai dengan kondisi setempat dan tidak membedakan faktor produktifitas tenaga
kerja serta sistem penghitungan volume bahan yang berlaku di daerah yang
bersangkutan.

b)

Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan setiap
jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku di Indonesia.

c)

Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetjui
(misal gambar detail desain atau jika ada gambar hasil shop drawing), atau besaran
volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).

d)

Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari.

e)

Indeks bahan, tenaga kerja dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai
untuk menghitung harga satuan pekerjaan.

f)

Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang
merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.

6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN


Pedoman ini meliputi pelaksanaan kegiatan perencanaan, desain, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan dalam pembangunan krib. Berbagai jenis tanggul bisa terbuat dari kayu,
bronjong kawat, tiang pancang beton bertulang.
Pedoman ini meliputi pelaksanaan kegiatan perencanaan, desain, konstruksi, operasi dan
pemeliharaan dalam pembangunan pengaman sungai untuk jenis konstruksi pelindung
tebing dan talud. Berbagai jenis konstruksi tanggul dapat terbuat dari pasangan batu kali,

2 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A
batu kosong, batu kali berusuk beton, bronjong kawat dan berbagai jenis tersebut dapat
pula dikombnasi dengan tiang pancang beton bertulang.
3.1 Perencanaan dan Desain
Untuk tahap perencanaan yaitu perencanaan awal, para-desain dan studi kelayakan
rencana pengamanan sungai, dan kemudian baru dilanjutkan dengan detail desain
khusus untuk Krib. Besaran biaya perencanaan umumnya dipakai dua cara yaitu cara
prosentase dan cara man month. Kedua cara ini merupakan pendekatan mana saja
yang penerapannya lebih realitas ataupun dapat lebih terukur untuk mencapai sasaran
hasil perencanaan sesuai dengan Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Penyusunan Spesifikasi
Teknis, Volume IV: Pengaman Sungai secara umum.
Kedua cara tersebut mempunyai keuntungan serta kerugiannya masing-masing, namun
kenyataan dalam penawaran untuk biaya perencanaan atau detail desain jika tidak
ditentukan apakah cara prosentase atau cara man month, biasanya dihitung dua cara
tersebut dan kemudian diambil harga minimumnya.
Khusus pada tahap perencanaan awal dapat dikelompokkan sebagai pekerjaan sangat
kecil s.d sangat besar. Biaya perencanaan dihitung berdasarkan harga satuan dasar
honorarium bulanan (OB) tenaga akhli tingkatan Profesional Utama yang berpendidikan
minimum S1 dengan pengalaman minimum 10 tahun. Maka rentang biaya perencanaan
berkisar antara 2 OB s.d 10 OB, seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Biaya Perencanaan Pengamanan Sungai
Panjang Tanggul
(m)

Debit
Maksimum
(m3/s)

Panjang Sungai

Bobot 30%

Bobot 30%

Bobot 40%

PT < 100

Q < 100

100 < PT < 500

100 < Q < 200

Menengah

500 < PT < 2.000

200 < Q < 500

4.

Besar

2000 < PT < 5000

500 < Q < 1.000

5.

Sangat Besar

PT > 5000

Q > 1.000

No.

Klasifikasi

1.

Sangat Kecil

2.

Kecil

3.

(km)

Biaya
(OB)

PS < 50

50 < PS < 100

100 < PS < 200

200 < PS < 300

PS > 300

10

Keterangan: * diperkirakan pada tahun 2006

Pada tahap perencanaan awal akan dihitung harga perkiraan sendiri (HPS) bangunan
pengaman sungai atau harga bangunan (HB) dengan kesalahan maksimum 10%. Maka
pada tahapan selanjutnya yaitu pra-desain diharapkan akan didapat HPS dengan
kesalahan maksimum 8% dan kemudian pada tahap studi kelayakan serta detail desain
akan didapat HPS dengan kesalahan maksimum 5%.
6.1.1 Cara Prosentase
Biaya perencanaan atau detail desain ada patokan umum yang merupakan prosentase
terhadap besaran biaya pembangunannya. Umum digunakan pada kisaran 3,5% s.d 12%
dari besaran biaya pembangunannya. Biaya ini umumnya meliputi biaya perencanaan s.d
studi kelayakan (30%), detail desain (40%) dan pengawasan pelaksanaan pembangunan
(30%), dan belum termasuk biaya pengukuran topografi dan pemetaan; investigasi dan
penyelidikan geoteknik. Untuk biaya pengukuran dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.A:

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 2.


Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan, sedangkan untuk biaya
penyelidikan geoteknik dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.A: Pedoman Analisa
Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik.

3 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A
Penentuan besaran nilai prosentase untuk harga bangunan (HB) yang besar atau mahal
atau juga tingkat kesulitannya rendah, maka nilai BP diambil yang kecil (3,5%) dan
sebaliknya. Klasifikasi besaran nilai harga bangunan dibagi dalam empat kelas yaitu kecil,
menengah, besar dan sangat besar. Berdasarkan pendekatan ini, klasifikasi besaran nilai
BP diperkirakan seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Klasifikasi Prosentase Biaya Perencanaan dan Detail Desain
Tingkat Kesulitan
No. Klasifikasi
Harga Bangunan (HB) *
Sangat
Tinggi

1.
2.
3.
4.
5.

HB < Rp 100 jt
Rp 100 jt < HB < Rp 500 Juta
Rp 500 jt < HB < Rp 1 Milyar
Rp 1 Milyar < HB < Rp 5 Milyar
Sangat Besar
HB > Rp 5 Milyar
Sangat Kecil

Kecil
Menengah
Besar

12%
10%
8,8%
7,8%
7%

Tinggi Sedang Rendah

11%
8,8%
7,52%
6,45%
5,6%

9,8%
7,8%
6,45%
5,33%
4,43%

8%
7%
5,7%
4,5%
3,5%

Keterangan: * diperkirakan pada tahun 2006

Tabel ini merupakan pedoman yang bersifat umum sekali, namun untuk hal yang khusus
misalnya untuk biaya pembangunan pos duga air AWLR (automatic water level recorder)
yang tentunya harga bangunannya kecil tetapi analisis hidrologinya yaitu menghitung Q
banjir sama dengan untuk mendesain bendung dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Kemungkinan lainnya yaitu bangunan air yang akan direncanakan belum dapat
diperkirakan secara akurat, maka dapat digunakan harga satuan pembangunan, misal
intake penyediaan air baku untuk tingkat kesulitan rendah sampai tinggi dalam kisaran
harga Rp 50.000 s.d Rp 500.000 /m3/s (data tahun 2005).
5.1.2 Cara Man Month
Dalam hal cara prosentase masih dinilai kurang akurat, maka melalui pendekatan Man
Month, dengan rincian berbagai tenaga akhli terkait akan lebih jelas besaran volume
pekerjaan yang harus dilaksanakan. Cara ini disajikan dalam bentuk sebagai berikut:
a. Biaya Langsung Personil (Remuneration)
Pelaksanaan kegiatan ini akan melibatkan tenaga akhli/profesional dari berbagai
bidang keakhlian serta tenaga pendukung seperti tercantum dalam Pd. T. xx xxxx.A;
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis, Volume IV: Pengaman Sungai, Bagian 1.
Perencanaan dan Bagian 2. Detail Desain Bendung. Jumlah kebutuhan tenaga

akhli tersebut untuk kegiatan perencanaan dan detail desain, seperti terlihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Kebutuhan Rata-rata Tenaga Ahli (KTA)

No.

Panjang
Tanggul
(m)
Bobot 25%

Debit Banjir
(m3/s)
Bobot 25%

Kerusakan Morfologi
Sungai

KTA *
(OB)

Bobot 25%

1.
PT < 100
Q < 100
Ringan
20 OB
2.
100 < PT < 500
100 < Q < 200
Sedang
40 OB
3.
500 < PT < 2.000
200 < Q < 500
Berat
60 OB
4. 2000 < PT < 5000
500 < Q < 1.000
Sangat berat
80 OB
5.
PT > 5000
Q > 1.000
Amat sangat berat
100 OB
Keterangan: * Kebutuhan tenaga ahli total untuk tahap pra-desain (20%) dan studi kelayakan
(30%) dan detail desain (50%) diluar kebutuhan untuk pengukuran & pemetaan
serta penyelidikan geoteknik.

4 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A

Bidang keakhlian yang harus terlibat tergantung pada kerangka acuan kerja (KAK)
pekerjaan ini atau juga seperti tercantum pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman
Penyusunan Spesifikasi Teknis, Volume IV: Pengaman Sungai: Bagian 3. Tanggul.
Untuk kegiatan perencanaan tanggul (untuk pra-desain 20% dan untuk studi
kelayakan 30% dari Tabel 2), tenaga ahli yang harus terlibat adalah tim leader,
ahli sungai, ahli hidrologi, ahli geoteknik, ahli lingkungan dan ahli analisis ekonomi
(untuk kelayakan finansial dan ekonomi).
Sedangkan untuk tahap detail desain tanggul (50% dari Tabel 2), tenaga ahli
yang harus terlibat adalah tim leader, ahli hidrologi, ahli sungai, ahli geoteknik,
estimasi biaya. Kebutuhan waktunya masing-masing tenaga ahli dianalisa dalam
Kebutuhan Tenaga Ahli seperti pada contoh di Lampiran C.
Di dalam tahapan perencanaan dan detail desain disamping tenaga ahli tersebut
diperlukan pula tenaga penunjang yang terdiri tenaga asisten dan kantor. Untuk
tenaga asisten dan juru gambar yang mendampingi tenaga ahli khususnya untuk
kegiatan utamanya atau juga lainnya jika diperlukan, misal untuk perencanaan
bendung diperlukan asisten ahli bendung yang lama waktunya disesuaikan
dengan kebutuhan. Sedangkan untuk tenaga operasional kantor dapat terdiri atas
sekretaris, administratur, operator komputer dan pesuruh/penjaga.
Biaya langsung personal ini disyaratkan harus tidak kurang dari 60% dari biaya
total sebelum ditambah pajak. Besaran billing rate ditentukan berdasarkan basic
price dari daerah setempat (sebagai contoh pada Lampiran A). Billing rate untuk
tenaga akhli ataupun asisten ditentukan oleh tingkat pendidikan dan lamanya
pengalaman kerja efektifnya (bukan lamanya waktu setelah lulus atau tanggal
ijazah), tetapi dihitung waktu efektifnya, sehingga umumnya pengalaman kerja
efektif lebih kecil dari waktu sejak lulus.
b. Biaya Langsung Non-Personil
Komponen biaya langsung non-personil yang nilainya < 40% akan meliputi sub-sub
komponen:
1) Alat tulis kantor pakai habis
Pada umumnya biaya alat tulis kantor (ATK) besaran per bulannya disesuaikan
dengan kebutuhan, yang meliputi: alat tulis, biaya kantor dan bahan komputer
2) Peralatan Kantor
Biaya peralatan kantor per bulannya disesuaikan dengan kebutuhan diantaranya sewa
komputer, printer, scanner atau juga mesin foto copy.
3) Komunikasi
Yang termasuk biaya komunikasi diantaranya biaya telepon dan e-mail atau
pembayaran biaya bulanan provider e-mail/internet.
4) Sarana Transportasi (jika diperlukan)
Dimaksudkan untuk penyewaan kendaraan operasional baik untuk roda 2 dan juga
roda 4, dapat dihitung berdasarkan sewa harian atau bulanan diambil yang paling
murah. Namun jika dianggap tidak diperlukan, maka tidak perlu diajukan oleh penyedia
jasa.
5) Perjalanan Dinas yang terdiri dari perdiem allowance dan transportasi
Biaya perjalanan dinas dapat terdiri atas perdiem allowance dan biaya transportasi
(charter kendaraan atau tiket KA/pesawat) dari lokasi pekerjaan ke lokasi tujuan yang
diperlukan yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada institusi pengguna
jasa.
6) Workshop, Sosialisasi, dan Konsinyasi (jika diperlukan)
5 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A
Biaya pelaksanaan kegiatan ini dapat terdiri atas biaya transportasi, konsumsi, honor,
akomodasi dan biaya penggandaan material untuk nara sumber yang diundang.
Ketiga tahapan kegiatan ini jika dianggap perlu berbeda perlakuannya semuanya
dapat dipisah satu sama lain.
7) Pelaporan
Biaya ini dimaksudkan untuk membiayai penggandaan laporannya saja dan secara
jelas tidak termasuk biaya pembuatannya, karena proses pembuatannya dibayar
dengan man-month. Biaya ini perlu memperhatikan jumlah halaman dari tiap tahapan
laporannya, ukuran kertas yang digunakan, bentuknya (teks atau gambar), berwarna
atau tidak, bentuk penjilidan, jumlah rekaman/copy yang harus dipenuhinya sesuai
dengan KAK. Tahapan pelaporan atau jenis laporan dapat berupa laporan
pendahuluan, interim, bulanan, draft final dan final.
8) Lain-lain
Biaya lain-lain adalah biaya yang pada kenyataannya harus disediakan, diantaranya
foto copy data, beli buku data, ataupun biaya final setting dll.
Secara keseluruhan biaya dapat dilihat secara rinci pada Lampiran-B.
3.2 Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi dari berbagai jenis tanggul yang berbeda satu sama lainnya
adalah hanya karena perbedaan bahannya sehingga struktur atau konstruksinya
menjadi berbeda. Sehingga pekerjaan persiapan dan lain-lain untuk keseluruhan
jenis krib masih sama, maka AHSP-nya sebagai berikut:
A. Pekerjaan Persiapan
A.1 Persiapan Umum
Pekerjaan persiapan yang termasuk dalam kegiatan yang bersifat umum yaitu
Moblisasi/demobilisasi peralatan, Pembersihan lapangan, Pemagaran daerah kerja,
Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang; dan Pembuatan Papan Nama Proyek
dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan,
Volume I: Umum, Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain.
A.2 Pengukuran awal
Pengukuran awal yaitu untuk membuat titik ikat yang AHSP-nya dapat dilihat pada
Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum,
Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan.
B. PEKERJAAN KONSTRUKSI TANGGUL
B.1 Pekerjaan Tanah
Pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa
Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah.
B.2 Pekerjaan Pengukuran atau stick out
Seperti pengukuran awal, pelaksanaan pengukuran untuk chek ketinggian elevasi
dan stick out lokasi komponen bangunan bendung menggunakan AHSP yang dapat
dilihat pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:
Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan.
B.3 Pekerjaan Pengujian Geoteknik
Untuk pelaksanaan pengujian geoteknik terkait dengan uji mutu hasil pekerjaan
timbunan tanah dan struktur geoteknik dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx

6 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A
xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 3.
Pekerjaan Geoteknik.
B.4 Pekerjaan Beton
Untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk pengujian bahan dan uji mutu
campuran beton dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman
Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton
dan Bekisting.
B.5 Pekerjaan Pasangan
Untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan termasuk pengujian bahan dan uji mutu
campuran konstruksi dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman
Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5; Pekerjaan
Pasangan.

B.6 Pekerjaan Tiang Pancang


Untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan termasuk pengujian bahan dan uji
mutu pelaksanaan konstruksinya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.A;
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 6.
Pekerjaan Pemancangan.
B.7 Pekerjaan Dewatering
Untuk pelaksanaan pekerjaan pengaman dalam pelaksanaan pekerjaan
khususnya kistdam dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa
Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 7; Pekerjaan
Dewatering.
B.8 Pekerjaan Lain-lain
Untuk pelaksanaan pekerjaan lainnya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.A;
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 9;
Pekerjaan Lain-lain.
Untuk masing-masing jenis krib yang bersifat khusus, maka AHSP-nya adalah
sebagai berikut:
a). Bronjong Kawat

Ukuran krib bronjong kawat sesuai dengan Petunjuk Teknis Perencanaan


Teknik dan Pelaksanaan Krib Bronjong Kawat yang merupakan kelengkapan
dari SNI 03 - 2400 1991, Tata Cara Perencanaan Umum Krib di Sungai, SNI
03 0090 1999, Bronjong kawat, dan Pd T-04-2004-A, Pembuatan Bendung
Bronjong dengan Sekat Semi Kedap Air pada Irigasi Desa maka untuk ini
diambil ukuran B=1,0 m x L= 3,0 m x T=0,5 m dan diharapkan dapat berlaku
untuk berbagai ukuran serta tipe dari krib itu sendiri), yang rinciannya dapat
dilihat pada analisa A.9 dari Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan
Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan.
b).Pasangan Batu Kali
Pengaman sungai pelindung tebing dan talud adalah konstruksi lining dengan tebing
sungai dengan pasangan batu kali. Berbagai jenis material yang digunakan setelah
dihitung volumenya, dan dapat kita gunakan harga satuan sesuai dengan Pedoman
Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum diantaranya pekerjaan tanah,
7 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A
pengukuran dan pemetaan, penyelidikan geoteknik baik di lapangan ataupun di
laboratorium, beton termasuk tulangannya, pasangan batu kali-batu kosong serta
plesteran, Tiang pancang beton, kayu; dan termasuk yang lain-lain yang didalamnya
mengenai pembuatan kistdam.
c).Pasangan Batu Kali berusuk beton
Berbagai pekerjaan menggunakan pasangan batu kali dan beton dapat mengacu
pada Pd. T. xx xxxx.A Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I:
Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting, dan Pd. T. xx xxxx.A

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5.


Pekerjaan Pasangan.
d).Pasangan Batu Kosong
Pekerjaan utamanya menggunakan pasangan batu kosong maka dapat mengacu Pd.
T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum,

Bagian 5. Pekerjaan Pasangan.


e). Urugan tanah diperkuat geotekstil
Pekerjaan terkait dengan jenis pelindung tebing ini yaitu pekerjaan tanah dapat
mengacu pada Pd. T. xx xxxx.A; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan,

Volume I: Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah serta dikombinasikan dengan


spesifikasi teknik dari geotekstil yang hal ini telah terdeskripsikan secara jelas
pada Pedoman Spesifikasi Teknik untuk urugan tanah yang diperkuat dengan
geotekstil.
f). Cerucuk Matras Beton (Cermaton)
Pekerjaan ini merupakan konstruksi cerucuk yang bagian atasnya dikat satu sama
lain dengan pelat beton. Maka AHSP-nya dapat mengacu pada Pd. T. xx xxxx.A;

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 4.


Pekerjaan Beton dan Bekisting, sedangkan cerucuknya dapat mengacu AHSP
pembuatan cerucuk bambu atau kayu.
3.3 Operasi dan Pemeliharaan
Pelaksanaan OP konstruksi pengaman sungai untuk jenis krib, dibedakan sesuai
dengan jenis bahan/material yang digunakan. Secara umum pemeliharaan berbagai
bahan sesuai dengan SNI 09-3142-2002, Pemeliharaan Bahan Bangunan untuk jenis
kayu, besi dan beton.
Biaya pemeliharaan pada umumnya dihitung berdasarkan prosentase sebagai
berikut:
a. Beton sebesar 1-2,5% harga konstruksi per tahun
b. Kayu sebesar 2,5 8% harga konstruksi per tahun
c. Baja
sebesar 2,5 4% harga konstruksi per-tahun

8 dari 11

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A

Lampiran A
(Informatif)

Contoh Pekerjaan Tanggul dari Timbunan Tanah


Pembuatan tanggul berupa timbunan tanah yang digali dari lokasi penggalian berjarak
125 m yang dikerjakan secara manual. Bentuk dan ukuran tanggul seperti pada Gambar
rencana. Jumlah volume timbunan sekitar 125 m3. Pekerjaan timbunan tanah perlu diuji
kepadatannya setiap layernya.
AHSP yang terkait dengan kegiatan ini ialah pekerjaan galian tanah, angkut tanah, timbun
tanah, pemadatan tanah dan pengujian kepadatan tanah.
a)

1 m3 Galian tanah
Kebutuhan
Tenaga Kerja
Pekerja
mandor

Satuan
OH
OH

Indeks
0,4
0,04

HSD
25.000
50.000
Jumlah

Jml Harga
10.000
2.000
12.000

b) 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100
m termasuk perataan dan perapihan.
Kebutuhan
Satuan
Indeks
HSD
Jml Harga
Tenaga Kerja
Pekerja
OH
1,25
25.000
31.250
mandor
OH
0,06
50.000
3.000
Jumlah
34.245
Biaya pengangkutan per m3 untuk pengangkutan 125 m adalah
1,25 x Rp 34.245 = Rp 42.812,5 /m3
c) 1 m3 Timbunan tanah
Kebutuhan
Tenaga Kerja
Pekerja
mandor

Satuan
OH
OH

Indeks
0,4
0,04

HSD
25.000
50.000
Jumlah

Jml Harga
10.000
2.000
12.000

d) 1 m3 Pemadatan tanah
Kebutuhan
Tenaga Kerja
Pekerja
mandor

Satuan
OH
OH

Indeks
0,5
0,05

HSD
25.000
50.000
Jumlah

Jml Harga
12.500
2.500
15.000

d) Biaya Uji hasil Pemadatan tanah seperti pada Tabel A.1 Pd. T. xx xxxx.A Pedoman

Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 3. Pekerjaan


Geoteknik.
Pengujian kepadatan tanah timbunan dengan Konus pasir

9 dari 11

Rp. 75.000/sampel

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A

Lampiran B
(Informatif)

Daftar harga satuan dasar bahan bangunan dan upah kerja


Tabel B.1

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Contoh daftar harga dasar bahan bangunan


Tahun 2005, Kota Bandung

Nama bahan bangunan


Pasir beton
Pasir pasang
Batu pecah / Split ukuran 1 2 cm
Batu pecah / Split ukuran 2 3 cm
Batu kali belah
Triplek tebal 4 mm
Multiplek tebal 12 mm ukuran 1,22 x 2,44 m
Multiplek tebal 18 mm ukuran 1,22 x 2,44 m
Papan (2x 20 x 400 ) cm
Papan (3x 20 x 400 ) cm
Kaso (5 x 7 x 400) cm
Balok kayu Borneo kelas II
Semen Cibinong / 50 kg
Semen Tiga Roda / 50 kg
Baja anyaman 6 mm
Baja anyaman 8 mm
Baja anyaman 10 mm
Kawat beton
Besi beton bulat polos
Besi beton bulat berulir
Paku segala ukuran
Cat besi / kayu
Meni besi / kayu 5 kg

Satuan
3

m
m3
m3
m3
m3
lbr
lbr
lbr
m3
m3
m3
m3
zak
zak
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg
kg

Harga Satuan (Rp)


128.000,108.000,146.000,146.000,132.000,31.500,82.000,182.000,950.000,1.250.000,1.135.000,1.140.000,34.000,36.000,7.500,7.500,7.500,7.000,6.000,6.300,7.500,26.000,43.000,-

Tabel B.2 Contoh daftar harga upah pekerja


Tahun 2005, Kota Bandung
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Nama Pekerja

Satuan

Pekerja / kenek
Tukang gali
Kepala tukang batu
Tukang batu
Kepala tukang kayu
Tukang kayu
Kepala tukang besi
Tukang besi
Kepala tukang cat
Tukang cat
Mandor / pengawas

OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH

10 dari 11

Upah (Rp)
25.000,30.000,42.000,35.000,37.500,35.000,40.000,35.000,40.000,35.000,50.000,-

Konsep Pd.T.xx-xxxx.A
Bibliografi
ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken),
Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender
Jaringan Irigasi, Jakarta.
Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV.
Gaya Media Pratama, Jakarta.
Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan
Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999.
Direktorat Jenderal Pengairan, Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi
Pengairan, Maret 1994.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender
Jaringan Irigasi, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia,
Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost
Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya
Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005.
Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia,
Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost
Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan
Peralatan, Desember 2005.
SNI 03-2636, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk
bangunan sederhana
A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern). Penerbit
Nova, Bandung, 1994.
A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) Lanjutan.
Penerbit Nova, Bandung, 1994.
SNI 03-2836-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton

Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan


SNI 03-2837-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran

Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan


SNI 03-3434-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kayu Untuk

Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan


Anonimous, Direktorat Penyelidikan Masalah Air, Pengamanan Sungai serta
Pengendalian Aliran, (untuk konstruksi bronjong) Agustus 1978.
Anonimous, Direktorat Penyelidikan Masalah Air,Bronjong, Maret 1973.
Kiyomi Kasama,Groin Works, March 1973.

11 dari 11

Anda mungkin juga menyukai