Anda di halaman 1dari 3

KARIN 3B

Pengertian Dan Definisi Guru


Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan
sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian
sebagai guru. Menjadi seorang guru dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa lagi
jika menjadi seorang guru yang profesional maka harus menguasai seluk beluk
pendidikan serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang
harus dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.
Di dalam pendidikan, guru mempunyai tiga tugas pokok yang bisa dilaksanakan
yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas manusiawi. Tugas
profesional adalah tugasyang berhubungan dengan profesinya. Tugas profesional
ini meliputi tugas untuk mendidik, untuk mengajar dan tugas untuk melatih.
Mendidik mempunyai arti untuk meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup. Mengajar mempunyai arti untuk meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan serta teknologi, dan tugas melatih mempunyai arti untuk
mengembangkan keterampilan.
Tugas manusiawi merupakan tugas sebagai seorang manusia. Guru harus bisa
menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua bagi murid. Guru harus bisa
menarik simpatik sehingga dia menjadi idola bagi siswa. Selain itu transformasi
diri terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat harus dibiasakan agar setiap
lapisan masyarakat bisa mengerti jika menghadapi guru.
Tugas kemasyarakatan adalah tugas sebagai anggota masyarakat dan warga
negara yang berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak
kemampuan. Keberadaan guru bahkan menjadi faktor penentu yang tidak
mungkin bisa digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa
sejak dahulu apalagi pada masa kini.
Pengertian dan definisi guru adalah sebagai pengelola kegiatan proses belajar
mengajar dimana dalam hal ini guru bertugas untuk mengarahkan kegiatan
belajar siswa agar bisa mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru
berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar. Guru
berperan menjadi pengganti orang tua di sekolah. Dalam hal ini guru harus bisa
menggantikan orang tua siswa jika siswa sedang berada di sekolah.
Secara umum guru adalah seorang yang menstransfer ilmunya kepada para
murid-muridnya secara oral atau lisan. Semua guru mendapatkan imu sebagian
besar dari hasil membaca buku-buku ataupun dari gurunya atau dari hasil
penelitian maupun pengalaman pribadinya.
Kualitas guru
Secara umum ada dua macam kualitas guru. Yaitu guru yang berkualitas dan
guru yang tidak berkualitas.

-Guru yang berkualitas adalah guru yang memiliki pengetahuan dari hasil
membaca buku-buku yang berkualitas atau berdasarkan hasil penelitiannya yang
berkualitas atau dar gurunya yang berkualitas. Guru berkualitas juga mempunyai
kemampuan mengajar secara sistimatis, mudah dipahami sehingga bisa
menghasilkan murid-murid yang berkualitas sejauh murid-muridnya adalah
murid-murid yang cerdas.
-Guru yang tidak berkualitas adalah guru yang memiliki kemampuan dari hasil
membaca buku-buku yang tidak berkualitas atau dari buku-buku yang
berkualitas tetapi guru tersebut salah memahaminya atau mendapatkan ilmu
dari gurunya yang tidak berkualitas juga. Atau dari hasil penelitian yang
menggunakan metodologi yang salah sehingga menghasilkan hasil penelitian
yang tidak berkualitas. Hasilnya, ilmu yang ditransfer ke mara muridnya akan
menghasilkan murid-murid yang tidak berkualitas, kecuali bagi murid-murid yang
mempunyai kecerdasan yang tinggi.

Guru Kudu Bisa Teknologi


Pendidikan dan guru suatu hal yang tidak dapat dipisahkan, guru dan kemajuan teknologi informasi
untuk saat ini adalah suatu hal yang juga tidak dapat dipisahkan, artinya guru dituntut untuk paling
tidak mengetahui atau mengikuti kemajuan teknologi informasi, kita belum berbicara paham dan
mengerti apalagi menguasai teknologi informasi. Seorang guru sudah seharusnya menguasai dasardasar kemampuan komputer seperti :
Teknologi informasi (TI) melaju sangat cepat. Berbagai pasilitas bermunculan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Tentunya ini akan berdampak terhadap pemanfaatan TI pada proses KBM
(kegiatan belajar mengajar) demi terciptanya proses yang lebih cepat dan efektif.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut.
Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini berkaitan
dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya
diperoleh dalam lingkungan sekolah. Dalam pemanfaatan teknologi informasi diharapkan tingkat daya
pikir serta kreativitas guru dan siswa serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Seorang guru
akan dengan mudah mencari bahan-bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya, seorang siswa dapat
mendalami ilmu yang didapatkan dengan didukung kemampuan untuk mencari informasi tambahan di
luar yang diajarkan oleh guru.
Oemar Hamalik (2003) mengatakan bahwa salah satu peran guru adalah sebagai ilmuwan, yang
berkewajiban tidak hanya menyampaikan pengetahuan yang dimiliki kepada muridnya, akan tetapi
juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan terus menerus memupuk pengetahuan yang
dimilikinya. Dengan kata lain, guru berkewajiban untuk membangun tradisi dan budaya ilmiah, salah
satunya dalam bentuk publikasi ilmiah.
Karya jangan dipandang secara sempit berupa produk-produk itu saja. Karya erat kaitannya dengan
prestasi. Prestasi tidak hanya deretan piala atau publikasi ilmiah yang disebutkan di atas. Prestasi bisa
dalam bentuk lain. Seperti guru-guru di pelosok yang mampu membangktikan motivasi siswa untuk
sekolah. Guru pelosok jauh dari publikasi? Mereka memang tidak menulis artikel, buku, makalah atau
publikasi ilmiah lainnya apalagi ikut dalam perlombaan guru berprestasi. Tapi mereka telah berbuat
banyak. Karya mereka dalam mendidik dan mencetak generasi muda dengan tantangannya tersendiri.

Mereka harus menghadapi siswa yang lebih tertarik untuk bekerja di sawah atau di ladang ketimbang
hadir di kelas. Siswa yang memiliki motivasi besar untuk sekolah tapi terkendala harus bekerja untuk
membantu menghidupi keluarga.

Anda mungkin juga menyukai