SKB
SKB
SOAL A
A. PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan berhasil, analisis kelayakan dilakukan untuk melihat apakah suatu
bisnis dapat memberikan manfaat atas investasi yang akan ditanamkan (Husnan dkk,
2000).
Menurut Umar (1999) studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang
layak atau tidaknya suatu investasi dilaksanakan. Hasil kelayakan merupakan perkiraan
suatu bisnis menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan. Perkiraan
keberhasilan mungkin dapat ditafsirkan berbeda-beda sesuai dengan pihak yang
menjalankan tujuan bisnis.
Studi kelayakan bisnis adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya
suatu proyek dilakukan dengan berhasil (menguntungkan). Pengertian menguntungkan
berhasil atau layak, ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian
arti sempit, biasanya pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu
investasi. Pengertian dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit
disamping manfaat ekonomi masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan.
2.
a. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang
akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut:
Potensi pasar
Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk
membeli.
Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :
Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang
perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar
potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih
besarnya market share.
Karena hal-hal yang telah disebutkan diatas, maka perusahaan melakukan studi atas
tiga kegiatan besar untuk melakukan pemasaran, yaitu :
sesuai.
Masalah Manajemen Operasional
Suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing,
koordinasi, pengarahan dan pengawasan terhadap operasi perusahaan.
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
perbaikan.
7. Aesthetics, sifat subyektif mengenai nilai estetika berkaitan dengan pertimbangan
pribadi.
8. Fit and Finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan pelanggan.
o Produk Jasa/Servis
1. Reliability, kemampuan member pelayanan sesuai yang dijanjikan.
2. Responsiveness, kesigapan karyawan membantu pelanggan.
3. Assurance, kemampuan karyawan dalam member pelayanan.
4. Emphaty, perhatian dari perusahaan ke pelanggan.
5. Tangibles, penampilan fasilitas fisik.
2) Kelompok Masalah Desain
Pemilihan teknologi
Pilihan teknologi semakin berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Hendaknya, kemajuan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses
o
1.
2.
3.
produksi.
Perencanaan kapasitas pabrik
Kapasitas adalah suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi
dalam waktu tertentu.
Perencanaan letak pabrik
Perusahaan manufaktur
Letak konsumen/pasar.
Letak bahan baku.
Sumber tenaga kerja.
4.
5.
6.
7.
8.
o
ditugaskan.
Kepemimpinan dan keahlian strategis. Manajer proyek harus memiliki visi mengenai
proyek yang tengah dibangun, di mana ia juga mendesain tahapan kerja dan
berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mendukung kinerja dari sebuah proyek.
Kemampuan kehumasan. Manajer proyek hendaknya memiliki komunikasi yang baik
kerja mereka.
Kompensasi
Kompensasi didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas
ekonominya,antara lain:
Iklim tropis
Produktivitas rendah
Kapital sedikit
Nilai perdagangan luar negeri yang rendah
5)
Besarnya pengangguran
Besarnya ketimpangan distribusi pendapatan
Tekanan penduduk yang berat
Penggunaan tanah yang produktivitasnya rendah
Dukungan pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa negara. Untuk mencapai hal
ini,pemerintah melakukan proteksi perdagangan yang berarti memberikan insentif
perdagangann baik berupa proteksi maupun bantuan.
Instrumen kebijakan proteksi perdagangan dapatt digolongkan sebagai berikut:
Aspek Sosial
Dalam melaksanakan bisnisnya,perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial
dan perusahaan semestinya menjadi lembaga sosial yang peduli terhadap lingkungan
eksternal dan internal perusahaan.
Adapun tanggung jawab sosial perusahaan,antara lain:
1) Perubahan sebagai lembaga sosial
2) Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3) Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Manfaat-manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat,seperti:
membuka lapangan kerja
melaksanakan teknologi
meningkatkan mutu hidup
pengaruh positif
Aspek Politik
Dalam menganalisis kelayakan bisnis,hendaknya aspek politik perlu dikaji untuk
memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak
akan sangat mengganggu sehingga kajiannya menjadi layak.
Situasi politik dapat diketahui melalui berita. Ada dua jenis situasi politik yang dapat
f. Aspek Lingkungan
Aspek Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di mana bisnis
perusahaan berada.
Menurut Michael E.Porter dalam konsep Competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis, terdapat lima aspek utama dalam lingkungan industri yang
mempengaruhi studi kelayakan bisnis, disebut Lima Kekuatan Bersaing.
Menurut R.E.Freeman, ada enam aspek lingkungan industri yang mempengaruhi
studi kelayakan bisnis, antara lain:
1) Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi
bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, perenutan
pangsa pasar dan sumber daya produksi yang terbatas.
Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan kenerja perusahaan.
3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat mengurangi pendapatan karena adanya
2)
produk substitusi yang lebih murah atau kualitasnya sama ataupun lebih tinggi.
4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk melakukan perubahan, inovasi,
peningkatan mutu dan pelayanan untuk menjamin kompetitor produk tersebut.
5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau
mengurangi kualitas produk atau servis.
6) Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya
Kekuatan yang dimaksud di sini adalah kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai
pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada perusahaan, misalnya pemerintah,
lingkungan masyarakat, serikat pekerja, kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok
yang mempunyai kepetingan lai, dan pemegang saham.
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek lingkungan industri
terhadap studi kelayakan bisnis,antara lain:
1) Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru, perlu untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan untuk masuk ke suatu bidang industri
2) Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya. Hal ini
dibutuhkan dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk ke suatu
bidang industri
3) Ancaman dari produk pengganti yang dapat memberikan dampak buruk bagi
suatu industri
4) Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) yang dapat mempengaruhi seluruh
perusahaan dalam industrinya
5) Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) dalam rangka mempenagruhi
ketersediaan bahan baku industri.
6) Pengaruh kekuatan stakeholder
lainnya
yang
dapat
mempenagruhi
10
dilaksanakan.
3. Jenis proyek bisnis seperti apa yang dikenakan wajib lapor AMDAL.
g. Aspek Keuangan
Berkaitan
dengan
sumber
dana
yang
akan
diperoleh
dan
proyeksi
pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Studi kelayakan usaha adalah penelitian tentang dapat tidaknya usaha
dilaksanakan dengan berhasil. Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang
ternyata
tidak
menguntungkan.
Dalam
menjalankan
usaha
pada
umumnya
11
hasilnya waktu. Dari semua metode tersebut, menunjukan bahwa kegiatan usaha untuk
pengembangan proyek layak diterima
SOAL B
Pandangan saya menurut kasus Sari Roti sangat mendesak untuk ditangani.
Akibat pengumuman pihak perusahaan Sari Roti yang bermaksud netral, namun dengan
kata-kata yang membuat persepsi negatif tentang aksi damai 212, membuat klarifikasi
tersebut menjadi boomerang tersendiri bagi pihak Sari Roti. Karena hal tersebut,
penjualan brand Sari Roti menjadi menurun, bahkan kemungkinan perusahaan untuk
mengalami kerugian sangat besar. Hal tersebut dapat diketahui dari berbagai banyak
toko, supermarket dan agen penjual lainnya yang menolak untuk menjual produk Sari
Roti.
Sementara hal tersebut berlangsung, pihak manajemen PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk terkesan bungkam sebab belum ada pergerakan sama sekali dari
perusahaan tersebut untuk menangani hal ini. Penghapusan klarifikasi dari web resmi
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk bukan menjadi solusi. Perlu solusi lain untuk
menangani hal ini.
Untuk dapat meningkatkan citra perusahaan seperti sedia kala membutuhkan
waktu yang sangat lama, namun tidak terlambat untuk memperbaiki citra perusahaan
12
tersebut. Berikut pandangan saya berdasarkan analisis aspek Studi Kelayakan Bisnis
terhadap kasus Sari Roti untuk dapat memperbaiki citra perusahaan.
1. Aspek Hukum
Penyelesaian kasus Sari Roti harus dilaksanakan secara damai dan kooperatif.
Perusahaan dapat membuat klarifikasi untuk permintaan maaf kepada kaum
muslim atas aksi damai 212 atas pernyataan pihak Sari Roti kemarin (yang
dipampang di website) secara langsung lewat siaran pers yang resmi dan jelas
legalitasnya.
2. Aspek Sosial Ekonomi Budaya
Hindarilah isu kontroversial untuk menaikkan Brand.
Jika memang ada strategi untuk menaikan brand dengan viralitas kontroversi, mohon
difikirkan juga ujungnya, apakah viralitas tersebut akan membawa Sari Roti kepada
Brand Hell atau Brand Heaven.
Ada kalimat bahwa Sari Roti tidak ingin terlibat pada kegiatan politik, tetapi
klarifikasi ini malah menyeret Sari Roti untuk lebih jauh terseret pada isu yang tidak
seharusnya dimasuki.
Meminta maaf kepada kaum muslimin dan mengapresiasi keputusan peserta yang
memborong produk Sari Roti.
Sari Roti merupakan produk menengah yang menyasar segmentasi pasar menengah.
Keputusan seorang peserta Aksi tersebut merupakan keputusan baik bagi Sari Roti. Di
tengah berbagai pilihan roti, customer memilih Sari Roti dan ini haruslah dihargai dan
diapresiasi.
13
Ketika McD sibuk menyediakan musholla disetiap outletnya, ketika mall-mall baru
sangat memperhatikan keneradaan masjid, maka alangkah baiknya Sari Roti
memperhatikan Muslim sebagai emerging market yang memiliki daya beli.
Swadaya aksi 212 yang akhirnya menggerakan salah satu peserta untuk memborong
seluruh roti di Hawker Tricycle, adalah bukti daya beli kaum muslimin yang tidak bisa
dianggap remeh.
NKRI dan kebhinekaan. Seakan-akan aksi 212 tidak mendukung NKRI dan
kebhinekaan. Dan itu pasti menyakitkan kaum muslimin yang ikut Aksi 212.
6. Aspek Keuangan
Saat ini permintaan akan produk mengalami penurunan, segala biaya operasional
dan biaya-biaya lain harus diperhitungkan sesuai dengan kondisi yang terjadi sekarang,
agar biaya-biaya tidak banyak yang keluar dan kas perusahaan masih ada. Sehingga
ketika mengalami kerugian, tidak timbul kerugian yang besar, maksudnya kerugian
yang ada masih dapat perusahaan tutupi.
7. Aspek Lingkungan
Karena kasus ini, perusahaan dapat lebih terbuka kepada masyarakat di
lingkungan sekitar perusahaan dengan mengajak masyarakat untuk mmengikuti
kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, misalnya pengelolaan limbah roti yang
bermanfaat bagi lingkungan, ataupun mengajak untuk reboisasi. Hal ini dimaksudkan
untuk memperbaiki hubungan dengan masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.
14
REFERENSI
1.
2.
3.
4.
https://www.academia.edu/3767777/Studi_Kelayakan_Bisnis_Upload
https://www.scribd.com/document/82238194/STUDI-KELAYAKAN-BISNIS
http://www.kajianpustaka.com/2014/01/studi-kelayakan-bisnis.html
https://ilmusdm.wordpress.com/2016/12/12/dampak-negatif-pygmalion-effect-bagi-
perusahaan-kasus-sari-roti/
5. http://berita.islamedia.id/2016/12/inilah-masukan-ceo-keke-terhadap-manajemensari-roti-atas-klarifikasi-bunder-aksi-212.html