I.Latar Belakang
Barang-barang tambang yang ada di Indonesia memiliki keberagaman jenis seperti,
minyak, gas, emas, batubara, nikel, bermacam-macam mineral lainnya dan barang tambang
lainnya. Mengingat potensi Indonesia dari segi kekeyaan barang-barang tambangnya yang
lebih daripada beberapa Negara lainnya maka dibutuhkan pengaturan atau regulasi yang ketat
demi perlindungan atas pemamfaatan barang-barang tambang yang ada di Indonesia ini.
Masyarakat menghendaki agar kepada pihak swasta lebih diberikan kesempatan untuk
melakukan pertambangan, sedangkan tugas pemerintah ditekankan kepada usaha pengaturan,
bimbingan dan pengawasan pertambangan. Berdasarkan pemikaran tersebut maka
diperlukannya adanya peraturan tentnag Pokok Pertambangan yaitu Undang-undang Nomor
11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-ketentuan pokok Pertambagan. Undang-undang iniliha
yang mempengaruhi dunia pertambangan Indonesia selama 40 Tahun.
Dalam perkembangannya lebih lanjut, undang-undang tersebut yang materi
muatannya bersifat sentralistik sudah tidak sesuai dengan situsasi sekarang dan tantangan
dimasa depan. Di samping itu, pembangunan pertambangan harus menyesuaikan diri dengan
perubahan lingkungan strategis, baik bersifat nasional maupun internasional. Tantangn utama
yang dihadapi pertamabangan mineral dan batubara adalah pengaruh globalisasi yang
mendorong demokratisasi, otonom daerah, hak asasi manusia, lingkungan hidup, dan
perkembangan teknologi dan informasi, hak atas kekayaaan intelektual serta tuntutan
peningkatan peran swasta dan masyarakat. Untuk menghaadapi tantangan lingkunangan
strategis dan menjawab sejumlah permasalahan tersebut, maka pemerintah mengusulkan
untuk membentuk undang-undang yang baru tentang pengolahan dan pengusahaan
pertamabangan mineral dan batubara.
Pada tahun 2005 pemerintah mengajukan Rancangan Undang-undang Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. DPR dan pemerintah akhirnya pada tanggal 16
desember 2008 menyepakati Rancangan Undang-undang tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara ini yang sudah dibahas selama 3,5 tahun sejak 4 Juli 2005, dan sebulan setelahnya
Rancangan Undang-undnag ini sah berlaku dengan nomor yaitu Undang-undang Nomor 4
Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.