Puji dan syukur kelompok panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan Rahmat dan karuniaNya, sehingga kelompok dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul Aspek Legal dokumentasi Keperawatan.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah
Dokumentasi Dalam Keperawatan
Selama penulisan makalah ini , kelompok banyak menemukan hambatan dan
kesulitan. Berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini kelompok ingin menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. M Usman S, M. Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
Depkes Pontianak
2. Achmad Djojo,APP,MM selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Komunikasi
Keperawatan
3. Staf pendidikan dan perpustakaan Jurusan Keperawatan Singkawang
4. Suami/istri dan teman-teman yang telah memberikan banyak dorongan dan bantuan
sehingga dapat terselesaikan makalah ini.
Kelompok menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki,
oleh karena itu kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk kesempurnaan buku ini.
Akhirnya kelompok berharap semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi
pembaca khususnya dan tenaga keperawatan pada umumnya.
Kelompok X
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................3
A.LATAR BELAKANG..............................................................................3
B.TUJUAN..................................................................................................4
C.PEGERTIAN............................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI........................................................................6
A.DOKUMENTASI PERAWATAN............................................................6
B.MANAJEMAN RESIKO/KONFLIK......................................................7
C.ASPEK LEGAL DALAM DOKUMENTASI KEPERAWATAN............11
BAB III BENTUK DOKUMENTASI KEPERWATAN..............................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran perawat dalam kehidupan manusia adalah meberikan
bantuan pada manusia mulai konsepsi , sejalan dengan siklus
kehidupan manusia , pelayanan keperawatan adalah membantu individu
dan atau masyarakat untuk sembuh dari penyakitnya dan mencapai
derajat kesehatannya yang optimal. Bentuk pelayanan keperawatan
tersebut adalah pelayanan komfrehensif menacakup bio psiko sosio
spiritual . Dalam memberikan pelayanan keperawatan ,perawat dituntut
memberikan pelayanan secara profesionalisme ( Lokakarya keperawatan
Nasional 1983 ) .
Perawat professional dalam menjalankan peran dan fungsinya
harus mengacu pada standar profesi , standar profesi yang berlaku
mencakup beberapa aspek diantaranya standar Ilmu keperawatan ,
standar akuntabilitas , standar pelaksanaan asuhan keperawatan. Pada
aspek standar akuntabilitas maka perawat dihadapkan pada tanggung
jawab dan tanggung gugat dengan demikian pendokumentasian
praktik keperawatan menjadi unsur penting dalam semua pelaksanaan
aspek standar professional keperawatan .
Beberapa item standar akuntabilitas yang berhubungan dengan
dokumentasi praktik keperawatan antara lain :
Standar Akuntabilitas Profesional keperawatan ( DPP PPNI tahun 1999
)
1. Berfungsi sejalan dengan legislasi dan standar praktek
keperawatan yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.
2. Menunjukan minat , empati , percaya , jujur dan hangat pada
saat bertinteraksi dengan klien.
3. Bertindak sebagai perwakilan klien dengan membantu klien
memahami informasi yang relevan .
4. Bertindak sebagai perwakilan klien dengan melindungi dan
meningkatkan hak hak klien untuk :
Memperoleh informasi yang absah.
Menyepakati secara sadar akan asuhan keperawatan ,
pengobatan dan peran sertanya dalam kegiatan
penelitian .
Privasi dan dan kerahasiaan
Pengobatan yang sesuai dengan manusia sebagai
individu.
B A B II
TINJAUAN TEORI
A. Dokumentasi Keperawatan
Merupakan bukti catatan , pelaporan dan arsif yang dimiliki
perawat dan institusi keperawatan berguna untuk kepentingan klien ,
perawat , tim kesehatan lain dalam tindakan kolaborasi serta instiusi
keperawatan , dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap yang
tertulis dan dapat dipertanggung jawabkan serta tanggung gugat .
Dokumentasi keperawatan dalam implementasinya melekat pada
prasyarat legal perawat dan tindakan dalam asuhan kepewatan . Dalam
asuhan keperawatan dokumentasi itu sendiri merupakan keterampilan
mencakup proses komunikasi , proses keperawatan dan standar
dokumentasi dalam memberikan asuhan keperawatan . Keterampilan
dalam dokumentasi keperawatan mencakup
1. Keterampilan dokumentasi dalam pengkajian keperwatan .
2. Keterampilan mengindentifikasi masalah dan kebutuhan untuk
perawatan.
3. Keterampilan dokumentasi rencana keperawatan .
4. Keterampilan dokumentasi dalan tindakan keperawatan.
5. Keterampilan dokumentasi dalam evaluasi keperawatan .
6. Keterampialan dalam mengkomunikasikan hasil dokumentasi.
Dokumentasi keperawatan dilaksanakan agar tidak terjadi
pemutar balikan fakta , untuk mencegah kehilangan informasi serta
memberikan informasi sesama perawat maupun tenaga kesehatan lain ,
untuk itu perlu ada standar pendokumensian yang harus dilaksanakan .
Standar dokumentasi adalah bentuk catatan , isian format ,serta bentuk
lain yang ditetapkan berdasarkan ilmu atau standar Operational Presedur
( SOP ).
Standar dokumentasi dilihat dari sudut pandang perawat ;
Memberikan panduan dalam pertanggung jawaban
Meningkatkan kepuasan
Memberikan kriteria hasil , memberikan kerangka kerja .
Standar dokumentasi dilihat dari sudut pandang klien ;
Dapat memberitahukan klien tentang ide asuhan keperawatan
mengenai
Simplisit ( sederhana )
Conservatism ( akurat )
Precision ( ketepatan )
Alat komunikasi
Sarana evaluasi
10
11
12
e. pengelolaan kesehatan ;
f. penelitian dan pengembangan kesehatan.
Pasal 53 ayat 1.
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
Pasal 53 ayat 2.
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.
Pasal 54 ayat 1
Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian
dalam melaksanakan profesinyadapat dikenakan tindakan disiplin.
Pasal 55 ayat 1.
Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian yang
dilakukan tenaga kesehatan .
Dalam pasal pasal yang disebutkan diatas , tidak ada yang mengatur
secara jelas tentang pemdokumentasian , namun pelaskanaan pasal
pasal tersebut dan termasuk pasal pasal tentang ketentuan pidana serta
sanksi dalam UU No.23 tahun 1992 memerlukan perangkat dokumentasi
sebagai perangkat lunak .
3. Kepustusan Menteri Kesehatan : KepMenkes No. 1239 / Meskes/
SK / XI/2001
Hal hal yang prinsip mengatur tentang aspeg legal etik praktek
keperawatan dan dokumentasi keperawatan diatur dalam keputusan
Menteri Kesehatan No. 1239 / Menkes / Sk /XI/2001, pada pasal pasal :
Pasal 15
Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berwenang untuk
a. Melaksankan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian ,
penetapan diagnosa keperawatan , perencanaan , melaksanakan
tindakan keperaatan dan evaluasi keperawatan ;
b. Tindakan keperawatan sebagai mana yang dimaksud pada butir a)
meliputi Intervensi keperawatan , observasi keperawatan ,
pendidikan dan konseling ;
c. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagai mana yang
dimaksud pada hurup a) dan b) harus sesuai dengan standar
asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi ;
d. Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan berdasarkan
permintaan tertulis dari dokter.
Pasal 16
Dalam melaksanakan kewenangan sebagai mana dimaksud pada pasal
15 perawat berkewajiban untuk :
a. Menghormati hak pasien ;
b. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ;
c. Menyimpan rahasia sesuai dengan perundang undangan yang
berlaku ;
13
d. Memberikan informasi ;
e. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan ;
f. Melakukan catatan keperawatan dengan baik.
Pasal 23
1. Perawat dalam melaksanakan praktik perorangan sekurang
kurangnya memenuhi persyaratan :
a. memiliki tempat praktik yang memenuhi syarat kesehatan
b. memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan
maupun kunjungan rumah
c. memiliki perlengkapan administrasi yang meliputi buku
catatan kunjungan ,formulir catatan tindakan asuhan
keperawatan serta formulir rujukan .
2. Persyaratan perlengkapan sebagai mana yang dimaksud pada ayat
1) , sesuai dengan standar perlengkapan asuhan keperawatan
yang ditetapkan organisasi profesi.
Aturan aturan yang disebutkan diatas dalam hal dokumentasi
keperawatan ada yang dengan jelas menyebutkan dan merupakan bagian
dari tindakan yang dilakukan dan ada yang secara implisit , namun
begitu pentingnyad dokumentasi tersebut tidak lah kegiatan secara
sempurna tanpa pendokumentasian .
14
B A B III
BENTUK DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Pada pembahasan bentuk dan jenis dokumentasi keperawatan
kelompok akan menyajikan dan mengelompokkan dokumentasi
berdasarkan bentuk dan karakter dokumentasi itu sendiri . Adapun bentuk
dokumentasi keperawatan akan dikelompokkan dalam tiga :
1. Dokumentasi Pra asuhan keperawatan.
2. Dokumentasi asuhan keperawatan .
3. Dokumentasi penunjang asuhan keperawatan .
Dibawah ini kelompok akan membahas satu persatu dari
bentuk dokumentasi keparawatan .
1. Dokumentasi Pra asuha keperawatan .
Dokumentasi yang dimiliki oleh perawat yang digunakan sebagai
prasyarat untuk melakukan praktek keperawatan , dokumentasi ini
berbentuk warkat resmi yang mengikuti kompetensi perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan , ada bebera jenis dokumentasi ini
adalah
a. Ijazah keperawatan sebagai sertifikasi dari seorang perawat.
b. Surat izin / SK keperawatan sebagai pengakuan legal bagi
seorang perawat dalam melakukan praktek keperawatan .
c. Piagam / surat keterangan lain yang digunakan bagi seorang
perawat sehubungan dengan kompetensi untuk melaksanakan
asuhan keperawatan tertentu.
2. Dokumentasi asuhan keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan dokumentasi yang
melekat dengan asuhan keperawatan yang dilaksanakan seorang
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada individu , keluarga
dan masyarakat .
Jenis dokumentasi asuhan keperatan sebagai berikut :
a. Dokumentasi Pengkajian keperawatan berisi tentang :
Pengkajian data biografi klien
Pengkajian masalah keperawatan klien
Pengkajian riwayat penyakit / keluhan utama
Pengkajian hasil pemeriksaan fisik klien
Pengkajian riwayat penyakit yang lalu
Pengkajian riwayat kesehatan keluarga
Pengkajian riwayat psikososial klien
Pengkajian kebiasaan sehari hari ( pola makan ,
eliminasi , pola tidur , kebiasaan rokok , minuman alkohol
dll )
b. Dokumentasi Analisa Data / Diagnosa Keperawatan berisi
tentang
Diagnosa keperawatan
15
Prioritas maslah keperatan
c. Dokumentasi Rencana tindakan keperawatan
Dokumentasi rencana tindakan keperawatan adalah keputusan
yang diambil setelah mendapat masukan dari Diagnosa
keperawatan , dokumentasi dibuat memenuhi kriteria SMART
( Spesipik , Mesuarable , Arcipheble , realiti dan time )
d. Dokumentasi Tindakan keperawatan
Dokumentasi tindakan keperawatan adalah pencatan tentang
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan , tindakan
keperwatan terdiri dari
Tindakan keperawatan mandiri , tindakan perawatan kolaborasi
dan tindakan perawatan pendelegasian.
e. Dokumentasi Evaluasi keperawatan
Dokumentasi memuat tantang evaluasi tindakan yang sudah
dilaksanakan yang terdiri dari evaluasi sementara ( formatif ) dan
evaluasi akhir ( sumatif ) . Evaluasi memuat respon yang muncul
dari tindakan yang diambil , Respon pada evaluasi formatif
adalah respon klien setelah dilakukan tindakan , sedangkan
respon pada evaluasi sumatif berupa hasil keseluruhan dari
beberapa respon yang ada , lebih di kenal dokumentasinya
dengan istilah SOAP ( respon Subjek , respon Objek , Analisa
intervensi masalah , Perencanaan ulang setelah evaluasi ).
3. Dokumentasi penunjang asuhan keperawatan
Dokumentasi penunjang adalah wewenang perawat berupa
dokumentasi bantu dalam melakukan asuhan keperawatan ,
dokumentasi penunjang sifatnya relatif dalam sesuatu hal dokumentasi
ini tidak terlalu prinsif namun dalam hal lain dokumentasi ini merupakan
sangat prinsif . bentuk dari dokumentasi penunjang antara lain :
Informed consent : pesetujuan klien / keluarga dalam
melaksanakan tingakan keperawatan atas dirinya
Surat pendelegasian wewenang tindakan keperawatan kolaborasi
.
Standar operating prosedur ( SOP ) dalam penangan kasus
kasus tertentu dan atau dalam hal gawat darurat.
Catatan - catatan / formulir observasi keperawatan .
Bukti bukti lain dalam pembagian tugas dan lain lain .
Dari beberapa dokumentasi yang dibahas diatas adalah
merupakan bentuk dokumentasi dari aspek legal etis dapat diakui , dari
sudut pandang etika keperawatan dan aturan aturan yang berlaku.
16
Daftar Pustaka
1. Perawatan Profesional , La Ode Jumadi Gafar , S kp. EGC Jakarta
Cetakan I tahun 1999
2. UU RI No.23 tahun 1992 tentan Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan : KepMenkes No. 1239 / Meskes/
SK / XI/2001
4. Kode Etik Keperawatan ( Loka karya PPNI tahun 1983 ) .
5. Standar Praktek Keperawatan , Perawat Profesional ( Perawat
Teregister ) DPP Pusat PPNI 1999.
6. Manajemen keperawatan , aplikasi dalam praktik keperawatan
profesional, Jilid 5 . Nursalam , M.Nurs ( Honous )
17