secara
spesifik
membunuh
atau
heterosiklik)
dan
non
selektif
1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan melasanakan teknik
aplikasi penaburan fungisida alami.
BAB 2. METODOLOGI
:
: Laboraturium Pengendalian hama Terpadu
Alat
: Cangkul
Bahan : Fungisida alami (Trichoderma sp) dan tanaman kopi
Jumlah Tanaman
Jenis Fungisida
Dosis
Trichoderma sp.
50gr/tanaman
3.2 Pembahasan
Penggunaan fungisida alami atau agens hayati kini mulai dikembangkan
guna mengurangi penggunaan fungisida sintetik dalam mengendalikan patogen
yang memiliki banyak kelemahan. Pengaertian agens hayati itu sendiri adalah
mikroorganismebaik yang terbentuk secara alami seperti bakteri, cendawan, dan
virus, maupun hasil rekayasa genetik yang digunakan untuk mengedalikan
organisme pengganggu tanaman (OPT).
Pada praktikum aplikasi fungisida alami ini yang digunakan adalah
Trichoderma sp. sebagai agens pengendali hayati. Potensi utama dari
Trichoderma sp. adalah sebagai agens pengendali hayati jamur patogen pada
tanaman. Jamur ini secara alami merupakan parasit yang menyerang banyak jenis
jamur pemyebab penyakit tanaman. Jamur Trichoderma sp. dapat menjadi
hiperparasit
pada
beberapa
jenis
jamur
penyebeb
penyekit
tanaman,
pertumbuhannya sangat cepat dan tidak menjadi penyakit untuk tanman tingkat
tinggi.
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aplikasi Trichoderma sp. dilakukan pada tanaman kopi robusta dengan
cara mebuat piringan pada tanaman kopi kemudian menaburkan Trichoderma sp.
didalam piringan setelah itu lubang ditutup kembali dengan tanah. Tujuan
diberikannya jamur Trichoderma sp. pada tanaman kopi ini diharapkan jamur ini
bisa mengendalikan jamur penyebab penyakit yang dapat mengganggu
pertumbuhan pada tanaman kopi.