Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Mutu Layanan Kebidanan


BENTUK PROGRAM MENJAGA MUTU
( Pengertian Program Menjaga Mutu Konkruen & Retrospektif )

Disusun Oleh :

Fitri Kurnia Sari


Tulus Yuliandini
Aulia mizola
Puja Trisna
Rici yuvita

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG


2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua karna atas limpahan berkah dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Mutu Layanan
Kebidanan .

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Bentuk Program Menjaga Mutu, yaitu, ibuk Eravianti S.SiT,MKM , yang telah
membimbing kami dan kepada teman-teman semua yang telah memberikan dukungannya
kepada kami .

kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal
pembuatan,penyusunan,ataupun materi yang disajikan belum lengkap.untuk itu kami
harapkan kritik dan saran yang dapat mendorong kami untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya.
Sekian dan terima kasih.
Padang, 29 September 2016

\
penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.

Latar Belakang................................................................................................................1

2.

Rumusan Masalah...........................................................................................................1

3.

Tujuan..............................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
1.

Program Menjaga Mutu Konkuren.................................................................................4

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pelayanan bermutu atau berkualitas sering dikaitkan dengan biaya. Rosemary E. Cross
mengatakan bahwa secara umum pemikiran tentang kualitas sering dihubungkan dengan
kelayakan,

kemewahan,

kecantikan,

nilai

uang,

kebebasan

dari

rasa

sakitdan

ketidaknyamanan, usia harapan hidup yang panjang, rasa hormat, kebaikan.


Pelayanan kesehatan adalah Setiap upaya yang di selenggarakan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok maupun masyarakat.
Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan untuk
mempertahankan kualitas hidup, maka customer akan semakin kritis dalam menerima produk
jasa, termasuk jasa pelayanan kebidanan, oleh karena itu peningkatan mutu kinerja setiap
bidan perlu dilakukan terus menerus. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang bermutu banyak upaya yang dapat dilaksanakan.
Upaya tersebut jika dilaksanakan secara terarah dan terencana ,dalam ilmu administrasi
kesehatan dikenal dengan nama program menjaga mutu pelayanan kesehatan (Quality
Assurance Program).
Sekalipun aspek kepuasan tersebut telah dibatasi hanya yang sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi sasaran utama pelayanan kesehatan , namun
karena ruang lingkup kepuasan memang bersifat sangat luas, menyebabkan upaya untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tidaklah semudah yang diperkirakan.
Sesungguhnyalah seperti juga mutu pelayanan, dimensi kepuasan pasien sangat bervariasi
sekali.oleh karena itu,para petugas kesehatan harus tetap menjaga program mutu,termasuk
program prospektif,konkuren dan retrospektif serta internal dan eksternal.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ada dalam makalah ini yaitu :
a. Apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu konkruen,?
b. Apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu retrospektif?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan program menjaga mutu konkruen
b. Untuk mengetahui apa itu program menjaga mutu retrospektif

BAB II
PEMBAHASAN

1. Program Menjaga Mutu Konkuren


Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan
bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama
lebih ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis dan nonmedis yang
dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.
Program menjaga mutu konkuren dinilai paling baik, namun paling sulit dilaksanakan.
Penyebab utamanya adalah karena adanya factor tentang rasa, serta bias pada waktu
pengamatan. Seseorang akan cenderung lebih berhati-hati, apabila mengetahui sedang
diamati. Kecuali apabila pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh satu tim (team
work), atau apabila telah terbentuk kelompok kesejawatan .
Mutu pelayanan kesehatan sebenarnya menunjuk pada penampilan (performance) dari
pelayanan kesehatan yang dikenal dengan Keluaran (output) yaitu hasil akhir kegiatan dari
tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti perubahan derajat
kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya. Sedangkan baik atau tidaknya
keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses (process), masukan (input) dan lingkungan
(environment). Maka jelaslah bahwa baik atau tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut, dan untuk menjamin baiknya mutu pelayanan
kesehatan ketiga unsur harus diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan
atau kebutuhan.
Tujuan

Tujuan program menjaga mutu mencakup dua hal yang bersifat pokok, yang jika
disederhanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tujuan antara.
Tujuan antara yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah diketahuinya mutu
pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai
apabila masalah serta prioritas masalah mutu berhasil ditetapkan.
b. Tujuan akhir.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu ialah makin
meningkatnya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program menjaga mutu,
tujuan ini dapat dicapai apabila masalah dan penyebab masalah mutu berhasil diatasi.
Manfaat
Apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan, banyak manfaat yang akan
diperoleh. Secara umum beberapa manfaat yang dimaksudkan adalah:
a. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.
Peningkatan efektifitas yang dimaksud di sini erat hubungannya dengan dapat
diselesaikannya masalah yang tepat dengan cara penyelesaian masalah yang benar.
Karena dengan diselenggarakannya program menjaga mutu dapat diharapkan
pemilihan masalah telah dilakukan secara tepat serta pemilihan dan pelaksanaan cara
penyelesaian masalah telah dilakukan secara benar.
b. Dapat lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan.
Peningkatan efesiensi yang dimaksudkan disini erat hubungannya dengan dapat
dicegahnya pnyelenggaraan pelayanan yang berlebihan atau yang dibawah standar.
Biaya tambahan karena pelayanan yang berlebihan atau karena harus mengatasi
berbagai efek samping karena pelayanan yang dibawah standar akan dapat dicegah.
c. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat sebagai
pemakai jasa pelayanan. Apabila peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada
gilirannya pasti akan berperan besar dalam turut meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
d. Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya
gugatan hukum.

Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial
ekonomi masyarakat serta diberlakukannya berbagai kebijakan perlindungan publik, tampak
kesadaran hukum masyarakat makin meningkat pula. Untuk melindungi kemungkinan
munculnya gugatan hukum dari masyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan,
tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang terjamin mutunya. Dalam kaitan itu peranan program menjaga mutu jelas
amat penting, karena apabila program menjaga mutu dapat dilaksanakan dapatlah diharapkan
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yang akan berdampak pada peningkatan
kepuasan para pemakai jasa pelayanan kesehatan.

2. Program Menjaga Mutu Retrospektif


Yang dimaksud dengan program menjaga mutu restrospektif adalah yang diselenggarakan
setelah pelayanan kesehatan.
Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar keluaran, yakni
memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan, maka obyek yang dipantau dan
dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa hasil kerja pelaksana pelayanan .atau berupa
pandangan pemakai jasa kesehatan. Jika penampilan tersebut berada dibawah standar yang
telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.
Karena program menjaga mutu retrospektif dilaksanakan setelah diselenggarakannya
pelayanan kesehatan, secara informal, dalam arti melangsungkan tanya jawab setelah usainya
setiap pelayanan kesehatan, atau secara formal, dalam arti melakukan suatu survei yang
dirancang khusus. Survei dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau interview secara
langsung maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur. Misalnya : survei
kepuasan pasien maka objek program menjaga mutu umumnya bersifat tidak langsung. Dapat
berupa hasil dari pelayanan kesehatan, atau pandangan pemakai jasa pelayanan kesehatan
Beberapa contoh program menjaga mutu retrospektif adalah:
1. Review rekam medis (record review)

Disini penampilan pelayanan kesehatan dinilai dari rekam medis yang dipergunakan.
Semua catatan yang ada dalam rekam medis dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan. Tergantung dari masalah yang ingin dinilai, review rekam medis dapat dibedakan
atas beberapa macam. Misalnya drug usage review jika yang dinilai adalah penggunaan obat,
dan atau surgical case review jika yang dinilai adalah pelayanan pembedahan. Review
merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, penggunaan sumber daya, laporan
kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan pada catatan-catatan. Penilaian dilakukan baik
terhadap dokumennya sendiri apakah informasi memadai maupun terhadap kewajaran dan
kecukupan dari pelayanan yang diberikan.
2. Review jaringan (tissue review)
Disini penampilan pelayanan kesehatan (khusus untuk bedah) dinilai dari jaringan
pembedahan yang dilakukan. Apabila gambaran patologi anatomi dari jaringan yang diangkat
telah sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan, maka berarti pelayanan bedah tersebut adalah
pelayanan kesehatan yang bermutu.
3. Survai klien (client survey)
Disini penampilan pelayanan kesehatan dinilai dari pandangan pemakai jasa
pelayanan kesehatan. Survai klien ini dapat dilakukan secara informal, dalam arti
melangsungkan tanya jawab setelah usainya setiap pelayanan kesehatan, atau secara formal,
dalam arti melakukan suatu survei yang dirancang khusus. Survei dapat dilaksanakan melalui
kuesioner atau interview secara langsung maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak
terstruktur. Misalnya : survei kepuasan pasien.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari pembahasan makalah ini yaitu :
Program menjaga mutu konkuren adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan
bersamaan dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini, perhatian utama
lebih ditujukan pada unsure proses, yakni menilai tindakan medis dan nonmedis yang
dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,
maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan kurang bermutu.
Program menjaga mutu retrospektif adalah program menjaga mutu yang dilaksanakan
setelah pelayanan kesehatan diselenggarakan. Pada bentuk ini, perhatian utama lebih
ditujukan pada unsur keluaran, yakni menilai pemanpilan peleyanan kesehatan. Jika
penampilan tersebut berada dibawah standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan
kesehtan yang diselenggarakan kurang bermutu.
B.Saran
`Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, banyak syarat yang harus
dipenuhi, syarat yang dimaksud mencakup delapan hal pokok yakni: tersedia (available),
wajar (appropriate), berkesinambungan (continue), dapat diterima (acceptable), dapat dicapai
(accesible), dapat dijangkau (affordable), efisien (efficient) serta bermutu (quality).

DAFTAR PUSTAKA
http://emmaaning.blogspot.com/2011/06/bentuk-bentuk-program-menjaga-mutu.html
http://ririendwie.blogspot.com/2011/10/program-menjaga-mutu.html

Anda mungkin juga menyukai