suatu
orbit/lintasan lingkaran.
3. Oleh karena elektron
yang
tertentu
saja
akan
menempati
tertentu
yang
II.
Eksitasi Atom
Pada keadaan normal atom atom berada dalam keadaan dasar, yaitu
keadaan semua elektronnya berada pada tingkat energi terndah yang mungkin
dimilikinya.
Bila elektron menyerap, misalnya dari nyala api atau dari bunga api listrik,
maka elektron tersebut naik ke tingkat energi yang lebih tinggi dari keadaan
dasarnya disebut atom dalam keadaan tereksitasi.
Pada keadaan dimana elektron tereksitasi kembali ke keadaan dasar,
maka energi yang diserap tadi dibebaskan kembali dalam bentuk radiasi foton
foton. Energi dan foton ini sesuai dengan beda energi antara keadaan dasar
E, dengan keadaan tereksitasi E2 :
E2 E 1 = E
foton
= hv
akan menguap, butir garam juga menguap, dipecahkan menjadi atom bebas
yang akan mengabsorpsi energi panas sehingga tereksitasi dan melepaskan
cahaya emisi.
IV. Flamefotometri
Flamefotometri adalah suatu cara analisis instrumental yang berdasarkan
intensitas cahaya emisi dari atom bebas yang tereksitasi.
Spektrum emisi dihasilkan dari pembakaran garamnya pada nyala api
bunsen. Jika garam logam alkali diberi energi (dipanaskan), elektronnya akan
berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan
dasar sambil melepaskan energi cahaya. Pada logam alkali, energi cahaya yang
dilepaskan atom berada dalam spektrum sinar tampak sehingga memiliki warna
yang jelas. Sebagai contoh, ion Na + akan memberikan nyala berwarna kuning,
ion K+ akan memberikan nyala berwarna violet/lembayung. Sifat ini menjadi
dasar analisis secara flamefotometri karena intensitas energi cahaya yang
dipancarkan, akan berbanding lurus dengan jumlah atom.
Daftar Pustaka
http://muhammadrizky17.wordpress.com/2012/01/01/logam-alkali-dan-alkalitanah/