Anda di halaman 1dari 1

QSH

16715xxx
PERMASALAHAN INDUSTRI DI INDONESIA
Kurangnya Jumlah Wirausahawan Berbasis Teknologi di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan 250 juta penduduk. Idealnya, suatu negara memiliki
jumlah wirausahawan sebanyak minimal 2% dari total penduduknya agar bisa maju. Ironisnya,
negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia ini justru hanya memiliki sekitar
1,65% wirausahawan. Ini sangat berbanding terbalik jika dibandingkan dengan potensi kekayaan
alam yang dimiliki Indonesia. Banyak sekali komoditas seperti minyak bumi dan karet alam
yang diekspor secara mentah oleh Indonesia, padahal nilainya akan jauh lebih tinggi jika sudah
diolah menjadi bahan jadi.
Permasalahannya, banyaknya bahan baku industri yang terdapat di Indonesia tidak
disertai dengan adanya tenaga kerja yang handal dan teknologi yang cukup baik untuk
mengolahnya. Untuk tenaga ahli, sebenarnya Indonesia sudah menghasilkan banyak sekali
insinyur-insinyur yang cerdas dan mampu menghasilkan teknologi yang dapat mengubah bahan
baku menjadi barang jadi yang lebih tinggi harganya melalui pendidikan di perguruan tinggi.
Sayangnya, lulusan perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi ternama, biasanya lebih
cenderung memilih untuk bekerja di perusahaan-perusahaan multinasional dibandingkan dengan
berwirausaha. Alasan untuk tindakan ini bermacam-macam, seperti tidak adanya modal, ingin
memiliki gaji tinggi, tidak ingin susah-payah membangun perusahaan baru, tidak memiliki
keinginan mengembangkan teknologi pengolahan bahan baku, dan lain-lain. Inginnya hanya
mengerjakan apa yang sudah ada, dan cenderung malas mencari jalan keluar bagi permasalahan
bangsa ini.
Solusi:
Keempat jurusan di FTI sebenarnya dapat bekerja sama mencari penyelesaian
permasalahan ini. Kadang pengolahan tidak dilakukan karena tidak adanya teknologi yang
memadai dan karena tidak adanya pasar untuk menyerap produk yang dihasilkan. Pertama-tama,
bahan baku tidak mungkin serta-merta diolah menjadi barang jadi. Diperlukan ilmu dari lulusan
Manajemen Rekayasa Industri untuk dapat mencari tahu apa yang sebaiknya diproduksi agar
menghasilkan nilai jual maksimum dan seperti apa pemasarannya. Untuk dapat mengolahnya,
seorang lulusan Fisika Teknik dapat mengembangkan teknologi untuk menghasilkan produk
yang diinginkan. Setelahnya, bidang keilmuan Teknik Kimia dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan prosesnya agar dapat semakin efisien dan dapat diterapkan dalam skala besar,
dan seorang dari Teknik Industri kemudian merancang sistem yang terbaik untuk dapat
menghasilkan output yang maksimal dan mengintegrasikan sumber daya manusia kedalam
sistem tersebut dengan kemampuan sosial yang dimiliki. Jika lulusan keilmuan industri mau
keluar dari zona nyaman, tentulah kemajuan bangsa ini sangat besar karena sebenarnya banyak
sekali anak bangsa yang cerdas, namun belum memanfaatkan ilmu dan kecerdasan yang
dimilikinya untuk mengentaskan persoalan yang dimiliki bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai