Anda di halaman 1dari 7

_____________________________________________________________________ Pedoman Diagnosis & PEDOMAN

PENATALAKSANAAN ASMA
Definisi Asma
Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi
kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Episodik tersebut
berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau
tanpa pengobatan.
Faktor Risiko
Bakat yang diturunkan:
Asma
Atopi/ Alergik
Hipereaktiviti bronkus
Faktor yang
memodifikasi penyakit
genetik
Pengaruh lingkungan :
Alergen
Infeksi pernapasan
Asap rokok / polusi udara
Diet
Status sosioekonomi
Asimptomatik atau
Asma dini

Manifestasi Klinis Asma


(Perubahan ireversibel pada
struktur dan fungsi jalan napas)

Interaksi faktor genetik dan lingkungan pada kejadian asma


_____________________________________________________________________ Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan Asma 97 Di Indonesia

Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis


Gejala
Gejala Malam
Faal paru
(Sebelum
Pengobatan)
Derajat Asma
I. Intermiten
* Gejala < 1x/minggu
* Tanpa gejala di luar
serangan
* Serangan singkat
II. Persisten Ringan
* Gejala > 1x/minggu,
tetapi < 1x/ hari
* Serangan dapat
mengganggu aktiviti
dan tidur
III. Persisten Sedang
* Gejala setiap hari
* Serangan mengganggu
aktiviti dan tidur
*Membutuhkan
bronkodilator
setiap hari
IV. Persisten Berat
* Gejala terus menerus
* Sering kambuh
* Aktiviti fisis terbatas

Bulanan
* 2 kali sebulan

APE 80%
* VEP1 80% nilai prediksi
APE 80% nilai terbaik
* Variabiliti APE < 20%

Mingguan
* > 2 kali sebulan

APE > 80%


* VEP1 80% nilai prediksi
APE 80% nilai terbaik
* Variabiliti APE 20-30%

Harian
* > 1x / seminggu

APE 60 80%
* VEP1 60-80% nilai prediksi
APE 60-80% nilai terbaik
* Variabiliti APE > 30%

Kontinyu
* Sering

APE 60%
* VEP1 60% nilai prediksi
APE 60% nilai terbaik
* Variabiliti APE > 30%

Klasifikasi derajat berat asma berdasarkan gambaran klinis


Gejala Malam
(Sebelum Pengobatan) Gejala
Derajat Asma
I. Intermiten

Bulanan

Faal paru

APE 80%

Klasifikasi derajat berat asma pada penderita dalam pengobatan


Tahapan Pengobatan yang digunakan saat penilaian
Gejala dan Faal
Tahap I
Tahap 2 Persisten
paru dalam
Intermiten
Ringan
Pengobatan
Tahap I :
Intermiten
Persisten Ringan
Intermiten
Gejala < 1x/ mgg
Serangan singkat
Gejala malam <
2x/ bln
Faal paru normal
di luar serangan
Tahap II :
Persisten Ringan
Persisten Sedang
Persisten Ringan
Gejala >1x/ mgg,
tetapi <1x/ hari
Gejala malam
>2x/bln, tetapi
<1x/mgg
Faal paru normal
di luar serangan
Tahap III:
Persisten Sedang
Persisten Berat
Persisten Sedang
Gejala setiap hari
Serangan

Tahap 3 Persisten
sedang
Persisten Sedang

Persisten Berat

Persisten Berat

mempengaruhi
aktiviti dan tidur
Gejala malam >
1x/mgg
60%<VEP1<80%
nilai prediksi
60%<APE<80%
nilai terbaik
Tahap IV:
Persisten Berat
Gejala terus
menerus
Serangan sering
Gejala malam
sering
VEP1 60% nilai
prediksi, atau
APE 60% nilai
terbaik

Persisten Berat

Persisten Berat

Persisten Berat

Tujuan penatalaksanaan asma:


1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
2. Mencegah eksaserbasi akut
3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin
4. Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise
5. Menghindari efek samping obat
6. Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara (airflow limitation) ireversibel
7. Mencegah kematian karena asma
Program penatalaksanaan asma, yang meliputi 7 komponen :
1. Edukasi
2. Menilai dan monitor berat asma secara berkala
3. Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus
4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang
5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut
6. Kontrol secara teratur
7. Pola hidup sehat
Tujuan penatalaksanaan asma
jangka panjang Tujuan: Asma yang

Tujuan: Mencapai kondisi sebaik


mungkin

terkontrol

Menghilangkan atau meminimalkan


serangan

Gejala seminimal
mungkin
Membutuhkan bronkodilator

Meniadakan kunjungan ke darurat

seminimal mungkin

gejala kronik, termasuk gejala malam

Menghilangkan/ meminimalkan
gawat

Meminimalkan penggunaan
bronkodilator

Aktiviti sehari-hari normal, termasuk


latihan fisis (olahraga)

Meminimalkan/ menghilangkan efek

Keterbatasan aktiviti fisis minimal


Efek samping obat
sedikit

samping obat

Faal paru (mendekati) normal

Faal paru terbaik

Variasi diurnal APE < 20%


APE (mendekati) normal

Variasi diurnal APE


minimal
APE sebaik mungkin

Pengobatan sesuai berat asma Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja
singkat untuk pelega bila dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Berat Asma
Medikasi pengontrol
Alternatif / Pilihan
harian
lain
Asma Intermiten
Tidak perlu
-------Asma Persisten Ringan
Glukokortikosteroid
inhalasi
Teofilin lepas lambat
(200-400 ug BD/hari
Kromolin
atau ekivalennya)
Leukotriene
modifiers
Asma Persisten Sedang

Kombinasi inhalasi
glukokortikosteroid
(400-800 ug BD/hari
atau ekivalennya) dan
agonis beta-2 kerja lama

Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800 ug
BD atau ekivalennya)
ditambah Teofilin lepas
lambat ,atau
Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800 ug
BD atau ekivalennya)
ditambah agonis beta-2
kerja lama oral, atau

Alternatif lain
------------

Ditambah agonis
beta-2 kerja lama oral,
atau
Ditambah teofilin
lepas lambat

Glukokortikosteroid
inhalasi dosis tinggi
(>800 ug BD atau
ekivalennya) atau
Glukokortikosteroid
inhalasi (400-800 ug
BD atau ekivalennya)
ditambah leukotriene
modifiers
Asma Persisten Berat

Kombinasi inhalasi
Prednisolon/ metilprednisolon
glukokortikosteroid
oral selang sehari 10 mg
(> 800 ug BD atau ekivalennya)
ditambah agonis beta-2 kerja
dan agonis beta-2 kerja lama,
lama oral, ditambah teofilin lepas
ditambah 1 di bawah ini:
lambat
- teofilin lepas lambat
- leukotriene modifiers
- glukokortikosteroid
oral
Semua tahapan : Bila tercapai asma terkontrol, pertahankan terapi paling tidak 3 bulan, kemudian
turunkan bertahap sampai mencapai terapi seminimal mungkin dengan kondisi asma tetap terkontrol

Pelangi asma Pelangi Asma, monitoring keadaan asma secara


mandiri
Hijau
Kondisi baik, asma terkontrol
Tidak ada / minimal gejala
APE : 80 - 100 % nilai dugaan/ terbaik

Pengobatan bergantung berat asma, prinsipnya pengobatan


dilanjutkan. Bila tetap berada pada warna hijau minimal 3 bulan,
maka pertimbangkan turunkan terapi
Kuning
Berarti hati-hati, asma tidak terkontrol, dapat terjadi serangan akut/
eksaserbasi
Dengan gejala asma (asma malam, aktiviti terhambat, batuk, mengi,
dada terasa berat baik saat aktiviti maupun istirahat) dan/ atau APE 60 80 % prediksi/ nilai terbaik
Membutuhkan peningkatan dosis medikasi atau perubahan medikasi
Merah
Berbahaya
Gejala asma terus menerus dan membatasi aktiviti sehari-hari.
APE < 60% nilai dugaan/ terbaik
Penderita membutuhkan pengobatan segera sebagai rencana
pengobatan yang disepakati dokter-penderita secara tertulis. Bila tetap
tidak ada respons, segera hubungi dokter atau ke rumah sakit.
Klasifikasi berat
serangan asma akut
Gejala dan
Tanda
Sesak napas
Posisi
Cara berbicara
Kesadaran

Frekuensi napas
Nadi
Pulsus
paradoksus
Otot Bantu
Napas dan
retraksi
suprasternal
Mengi
APE
PaO2
PaCO2
SaO2

Berat Serangan Akut

Ringan

Sedang

Keadaan

Berat

Berjalan
Berbicara
Dapat tidur
Duduk
terlentang
Satu kalimat
Beberapa kata
Mungkin
Gelisah
Gelisah
gelisah
<20/ menit
< 100
10 mmHg
-

20-30/ menit
100 120
> 120
+ / - 10 20
+
mmHg
> 25 mmHg
+
+

Akhir ekspirasi
paksa
> 80%
> 80 mHg
< 45 mmHg
> 95%

Akhir ekspirasi

Inspirasi dan
ekspirasi

60 80%
6080 mmHg
< 45 mmHg
91 95%

Mengancam
jiwa
Istirahat
Duduk
membungkuk
Kata demi kata
Mengantuk,
gelisah,
kesadaran
menurun
> 30/menit
Bradikardia
Kelelahan otot
Torakoabdomin
al paradoksal
Silent Chest
< 60%
< 60 mmHg
> 45 mmHg
< 90%

Penatalaksanaan Serangan Asma di Rumah


Penilaian berat serangan
Klinis : gejala (batuk,sesak, mengi, dada terasa berat) yang bertambah
APE < 80% nilai terbaik / prediksi
Terapi awal
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat
(setiap 20 menit, 3 kali dalam 1 jam), atau
Bronkodilator oral

Respons buruk
Gejala menetap atau bertambah berat
APE < 60% prediksi / nilai terbaik
Tambahkan kortikosteroid oral
Agonis beta-2 diulang segera
Respons baik

Gejala (batuk/ berdahak/ sesak/ mengi ) membaik


Perbaikan dengan agonis beta-2 & bertahan selama 4 jam. APE > 80% prediksi / nilai terbaik
Lanjutkan agonis beta-2 inhalasi setiap 34 jam untuk 24 48 jam
Alternatif : bronkodilator oral setiap 6 8 jam
Steroid inhalasi diteruskan dengan dosis tinggi (bila sedang menggunakan steroid inhalasi) selama 2 minggu,
kmd kembali ke dosis sebelumnya
Segera
Ke dokter / IGD/ RS
Hubungi dokter untuk instruksi selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai