Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan

: Manajemen Diabetes Mellitus

Subpokok bahasan

: Manajemen Diabetes Mellitus Dengan Gaya Hidup Sehat

Sasaran

: Pasien yang menderita DM

Hari/Tanggal

Waktu

: 20 menit

Tempat

A.

TUJUAN

1.

Latar Belakang

Terjadi peningkatan kasus Diabetes Melitus setiap bulan di wilayah kerja


PUSKESMAS Labuapi. Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4
terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia.
2.

Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, pasien diharapkan mampu


memahami tentang Manajemen Diabetes Mellitus Dengan Gaya Hidup Sehat.
3.

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit diharapkan keluarga


mampu :
1.

Menjelaskan Pengertian Diabetes Mellitus

2.

Menyebutkan Tipe Diabetes Mellitus

3.

Menyebutkan Penyebab Diabetes Mellitus

4.

Menyebutkan Faktor Resiko Diabetes Mellitus

5.

Menyebutkan Tanda dan Gejala dari Diabetes Mellitus

6.

Menjelaskan Gaya Hidup Sehat pada penderita Diabetes Mellitus

B.

GARIS BESAR MATERI (materi terlampir)

1.

Pengertian Diabetes Mellitus

2.

Tipe Diabetes Mellitus

3.

Penyebab Diabetes Mellitus

4.

Faktor Resiko Diabetes Mellitus

5.

Tanda dan Gejala dari Diabetes Mellitus

6.

Menjelaskan Gaya Hidup Sehat pada penderita Diabetes Mellitus

C.

PELAKSANAAN KEGIATAN

NO. KEGIATAN

PENYULUH

Mengucapkan

PESERTA

WAKTU

salam
Memperkenalk

an diri
1.

Pembukaan

Menjelaskan

dan

tujuan

salam

Apersepsi

Membalas

Mendengarka

n
Memberikan

respon

salam
Mendengarkan
2. Penyampaian materi Menyampaikan materi :
1.
Pengertian Diabetes Mellitus

2.

Tipe Diabetes Mellitus

3.

Penyebab Diabetes Mellitus

4.

Faktor Resiko Diabetes Mellitus

5.

Tanda dan Gejala dari Diabetes Mellitus

6.

Gaya Hidup Sehat pada penderita Diabetes Mellitus

Mendengarkan dan memperhatikan12 menit

3 menit

3.Penutup

Tanya jawab

Evaluasi dan menyimpulkan materi

Mengucapkan salam

Bertanya dan mendengarkan

Memperhatikan

Membalas salam
D.

METODE

1.

Ceramah

2.

Tanya jawab

E.

MEDIA

Leaflet (terlampir)
F.

EVALUASI

Evalusai dengan tes formatif memberikan pertanyaan kembali mengenai Manajemen


Diabetes Mellitus Dengan Gaya Hidup Sehat.
1.

Evaluasi proses

1)

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

2)

Tidak ada peserta yang meninggakan tempat penyuluhan sebelum acara selesai

3)

Peserta mengajukan pertanyaan

1.

Evaluasi hasil

1)

Peserta mengerti tentang Diabetes Mellitus

2)

Peserta mengerti tentang Tipe Diabetes Mellitus

3)

Peserta mengerti tentang penyebab Diabetes Mellitus

4)

Peserta memahami faktor resiko Diabetes Mellitus

5)

Peserta memahami Tanda dan Gejala dari Diabetes Mellitus

6)

Peserta mengerti Gaya Hidup Sehat pada penderita Diabetes Mellitus

1.

Pertanyaan

1)

Jelaskan Pengertian Diabetes Mellitus?

2)

Sebutkan Tipe Diabetes Mellitus?

3)

Sebutkan Penyebab Diabetes Mellitus?

4)

Sebutkan Faktor Resiko Diabetes Mellitus?

5)

Sebutkan Tanda dan Gejala dari Diabetes Mellitus?

6)

Jelaskan Gaya Hidup Sehat pada penderita Diabetes Mellitus?

G.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & suddarth (2001) keperawatan medical bedah. Jakarta: EGC


Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III. Jakarta : Media
Aesculapsis
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawawtan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC
Lampiran 1
LANDASAN TEORI
A.

Definisi

Diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan


metabolic akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis
dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

B.

Tipe diabetes
Tipe I

: diabetes melitus tergantung insulin (insulin-dependentdiabetes

melitus [IDDM]).
Tipe II : diabetes melitus tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent

diabetes melitus [NIDDM]).


C.

Etiologi

Insulin Dependen Diabetik Melitus (IDDM) atau Diabetes Mellitus Tergantung


Insulin (DMTI) disebabkan oleh destruksi sel beta, Sedangkan Non insulin
Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) Disebabkan kegagalan relative sel beta dan
resistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk
merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat
produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan
glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel beta pancreas
mengalami desensititas terhadap glukosa. Adapun menurut tipenya :
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pangkreas. Kombinasi faktor
genetik, imunologi dan mungkun pula lingkungan
Dibetes tipe II
Faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II.
Faktor-faktor ini adalah : usia, obesitas, riwayat keluarga dan kelompok etnik.
D.

Faktor Resiko

1.

Usia di atas 40 tahun

2.

Kegemukan ( Obesitas )

3.

Hipertensi ( TD : >140/90 mmhg )

4.

Adanya riwayat keluarga dengan diabetes mellitus

5.

Riwayat kadar gula abnormal

6.

Riwayat penyakit jantung koroner

E.

Manifestasi klinis

Diagnosa DM awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas berupa polifagia,


poliuria, polidipsi, lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin
dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria,
serta pruritus vulva pada wanita.
F.
1.

Manajemen Diabetes Mellitus Dengan Gaya Hidup Sehat


Rencana diet, Dimaksudkan untuk mengatur jumlah kalori dan
karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Rencana diet harus didapakan
dengan berkonsultasi dahulu dengan ahli gizi yang terdaftar dan
berdasarkan pada riwayat diet pasien, makanan yang disukai, gaya hidup,
latar belakang budaya, dan aktivitas fisik. Pada konsensus PERKENI telah
ditetapkan bahwa standar yang dianjurkan adalah santapan dengan
komposisi seimbang berupa KH 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 2025%. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur,
stres akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Jumlah
kandungan kolesterol <300 mg/hari, jumlah kandungan serat 25 gr/hari
diutamakan jenis serat larut konsumsi garam dibatasi bila terdapat
hipertensi. Pemanis dapat digunakan secukupnya.

2.

Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik. Dianjurkan latihan jasmani


teratur 3-4x tiap minggu selama 0.5 jam yang sifatnya sesuai CRIPE
(Continous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance training). Latihan
yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kala, jogging, lari, renang,
bersepeda, dan mendayung

3.

Batasi gula dalam setiap makanan

4.

Utamakan yang tinggi lemak tak jenuh tunggal (kacang-kacangan,


alpukat), cegah dislipidemia

5.

Batasi makanan tingi purin (asam urat)

6.

Stop merokok

7.

Cegah kegemukan: IMT <25

8.

Tidur min 6 jam sehari

9.

Stop minum alkohol

10.

Check up teratur terutama untuk usia >40 tahun

11.

Pakai alas kaki untuk menghindari luka karena akan beresiko


menimbulkan luka ulkus

12.

Berpuasa

13.

Pengawasan glukosa di rumah

14.

Pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Diabetes adalah


penyakit kronik dan pasien perlu menguasai pengobatan dan belajar
bagaimana menyesuaikan agar tercapai kontrol metabolik yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai