DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
ANGGOTA:
1. 06101011017 HERVIN NURANDI
2. 06101011019 SEPTRI RAHAYU
3. 06101011021 AFRITA UTAMI
DOSEN PENGAMPUH:
SYUHENDRI, S.Pd., M.Pd.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt, penyusun telah
dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa yang
berjudul Struktur Bumi: Bentuk dan Ukuran Bumi, Interior Bumi, Litosfer,
dan Lempeng Tektonik dengan tepat waktu.
Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah selain untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, juga untuk
membantu para pembaca khususnya mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon
pendidik agar lebih mengetahui tentang struktur bumi meliputi bentuk dan ukuran
bumi, interior bumi, litosfer, dan lempeng tektonik. Dengan demikian, diharapkan
para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin untuk
menyongsong masa depan peserta didiknya sebagai generasi muda yang akan
menjadi motor pengerak pembangunan bangsa di masa yang akan datang.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada Dosen Pengasuh Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa,
Bapak Syuhendri, S.Pd., M.Pd. dan kedua orangtua kami yang senantiasa
memberikan dukungan dan nasihatnya, serta teman-teman Pendidikan Fisika
Angkatan 2010 yang selalu memberikan dukungan serta semangatnya dalam
penyusunan makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala
tegur sapa, kritik, serta saran yang diberikan pembaca akan penyusun terima
dengan kelapangan hati guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Palembang, Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang............................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3
Tujuan Penulisan.........................................................................................2
1.4
Manfaat Penulisan.......................................................................................2
BAB II ISI
2.1
2.2
Interior Bumi...............................................................................................5
2.3
Litosfer........................................................................................................9
2.4
Lempeng Tektonik.....................................................................................13
Kesimpulan ...............................................................................................20
3.2
Saran..........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa adalah ilmu yang mempelajari
bumi dalam tata surya dan lapisan-lapisannya dari pusat bumi sampai puncak
atmosfer atau rumbai-rumbai bumi (fring of the earth). Sains ini terkait dengan
disiplin ilmu geologi, geofisika, geodesi, geografi, oseanografi, metereologi,
klimatologi, sains atmosfer, aeronomi dan astronomi. Di dalam ilmu pengetahuan
bumi dan antariksa dipelajari lapisan-lapisan bumi seperti litosfer, hidrosfer,
atmosfer dan ruang angkasa diluar atmosfer bumi yang disebut antariksa.
Bentuk bumi sebagai mana yang telah kita tau selama ini adalah bulat
tetapi seberapa besar ukuran bumi itu sendiri akan dibahas dalam makalah ini.
Interior bumi merupakan bagian dalam bumi lapisan-lapisan apa saja yang ada
didalamnya, sedangkan Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, lalu Teori Tektonika
Lempeng (Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan
untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar
yang dilakukan oleh litosfer bumi. Dalam hal ini penulis akan membahas struktur
bumi meliputi bentuk dan ukuran bumi, interior bumi, litosfer, dan lempeng
tektonik.
1.2
Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
BAB II
ISI
2.1
Bentuk dan Ukuran Bumi
2.1.1. Bentuk Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid),
sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi,
menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan
diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742
km, atau kira-kira 40.000 km/. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan
sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris,
Perancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus,
meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar
satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang
lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal
deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas
permukaan laut) dan palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut).
Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik
tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal
dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini.
Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua
tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang
kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan
seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dan sebagainya. Adanya bentukanbentukan tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukanbentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.
6
6,371.0 km
Kepepatan
6.378,1 km
Keliling khatulistiwa
6.356,8 km
0,0033528
40.075,02 km (khatulistiwa)
Luas permukaan
40.007,86 km (meridian)
40.041,47 km (rata-rata)
510.072.000 km
148.940.000 km daratan (29,2 %)
361.132.000 km perairan (70,8 %)
Volume
1,08320731012 km3
Massa
5,97361024 kg
5,5153 g/cm3
Gravitasi permukaan di
9,780327 m/s
khatulistiwa
0,99732 g
Kecepatan lepas
Kecepatan rotasi
Kemiringan sumbu
11,186 km/s
1674,4 km/jam
23,439281
Albedo
0,367
2.2
Interior Bumi
2.2.1
seperti
misalnya
gaya
tarik
(gravitasi),
kemagnetan,
kelistrikan,
merambatkan gelombang (seismik), dan sifat fisika lainnya. Melalui sifat fisika
bumi inilah para akhli geofisika mempelajari susunan bumi, yaitu misalnya
dengan metoda pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik bumi), sifat kemagnetan
bumi, sifat penghantarkan arus listrik, dan sifat menghantarkan gelombang
seismik.
Metoda seismik adalah salah satu metoda dalam ilmu geofisika yang
mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di dalam bumi. Pada
dasarnya gelombang seismik dapat diurai menjadi gelombang Primer (P) atau
gelombang Longitudinal dan gelombang Sekunder (S) atau gelombang
Transversal. Sifat rambat kedua jenis gelombang ini sangat dipengaruhi oleh sifat
dari material yang dilaluinya. Gelombang P dapat menjalar pada material berfasa
padat maupun cair, sedangkan gelombang S tidak dapat menjalar pada materi
yang berfasa cair. Perpedaan sifat rambat kedua jenis gelombang inilah yang
dipakai untuk mengetahui jenis material dari interior bumi.
10
selebar
dengan
kecepatan 17 km3 per tahun, menutupi lantai samudra dengan basalt. Hawaii dan
Iceland adalah contoh akumulasi onggokan basalt.
Kerak Benua merupakan 0,374% dari masa bumi; kedalaman 0-50
kilometer (0 - 31 mil). Kerak Benua mengandung 0,554% masa mantel-kerak.
Lapisan ini adalah bagian terluar dari bumi dan berupa batuan crystalline.Terdiri
dari mineral berdensitas rendah didominasi oleh kwarsa (SiO2) dan feldspars
(metal-poor silicates). Kerak bumi (Kerak samudra dan benua) adalah permukaan
bumi;yang merupakan bagian terdingin dari planet ini. Karena batuan dingin
mengalami deformasi secara perlahan, kita menyebut lapisan ini sebagai
lithosphere (lapisan yang kuat).
2.3
11
Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos artinya batuan, dan
sphera artinya lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi
dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer
seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan
atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan
aluminium oksida.
Penyusun utama lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran
antar mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau
padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar
yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan
mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan
sedimen dan batuan metamorf.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah
terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya
bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup
yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup
organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.
Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang treletak
berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi
sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut
dan terdeposit di dasar laut.
2.3.2. Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer)
Batuan bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan
sehari-hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan
sebagainya. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan
lebih tebal daripada di bawah samudra.
12
Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang
tersusun dari lapisan nife (niccolum = nikel dan ferum = besi) jari jari barisfer
3.470 km.
b.
Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km.
Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel, merupakan bahan cair
bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c.
Litosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara
dengan ketebalan 1200 km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1.
Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial
(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit
andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu
bertebaran rata-rata 35 km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di
bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini
-
2.
13
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma
membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung
berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin,
scoria, batuan apung (bumice).
2.
dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari
hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin,
maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan
terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan
menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya
terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Klastik
2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine
3.
penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan
sedimen.
15
2.4
geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya buktibukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah
mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu
dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang
dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku
dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat
tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu
geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength)
yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya
menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin,
melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic
plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng
yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.
Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik
divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping).
Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung
16
Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break
apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan
terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini
menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada
lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley)
akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh
divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang
Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
2.
Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan ke arah kerak bumi yang
17
maupun saling menumpu. Batas transfrom umumnya berada didasar laut, namun
ada juga yang berada didaratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas di
California, USA. Sesar ini meruppakan pertemuan antara Lempeng Amerika
Utara yang bergerak ke Tenggara, degan lempeng Pasifik yang bergerak ke arah
barat laut.
Batas Konvergen
Batas konvergen ada 3 macam, yaitu:
1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra,
2) antara dua lempeng samudra, dan
3) antara dua lempeng benua.
Konvergen Lempeng Benua - Samudra (Oceanic - Continental)
Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua,
lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian
meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi
(volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi
penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang
terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Konvergen Lempeng Samudra - Samudra (Oceanic - Oceanic)
Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra
lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi
yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung
berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau
vulkanik (volcanic island chain).
18
Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari
proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan
Lempeng AmerikaUtara.
Konvergen Lempeng Benua - Benua (Continental - Continental)
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya.
Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak
cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian
yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non
vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh
pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari
konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.
Lempeng - Lempeng Utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia Timur Laut
- Lempeng Benua
19
20
Gambar 6. Peta tektonik kepulauan Indonesia, tampak zona subduksi dan sesar aktif
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bentuk Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah
22
terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Litosfer adalah lapisan
kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan. Lapisan litosfer dibagi
menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Teori Tektonika Lempeng
(bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang
dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan
skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Di bumi, terdapat tujuh lempeng
utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer
ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang
lainnya
di
batas-batas
lempeng,
baik
divergen
(menjauh),
konvergen
Saran
Setelah membahas dan mengkaji tentang struktur bumi yang meliputi
bentuk dan ukuran bumi, interior bumi, litosfer dan lempeng tektonik, kita ketahui
bahwa materi makalah ini tidak terbatas pada materi ilmu pengetahuan alam
(fisika) saja, tetapi juga ilmu pengetahuan sosial yang berupa ilmu bumi
(geografi) karena kedua bidang studi tersebut memiliki keterkaitan dalam makalah
ini. Sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pembahasan tersebut nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Tyasjono, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariksa (Cetakan Ketiga).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
http://earlfhamfa.wordpress.com/2009/03/21/tektonik-lempeng/ (Online, diunduh
pada tanggal 7 Oktober 2012)
http://syakiiirman.blogspot.com/2011/12/memahami-konsep-dasar-gerak.html
(Online, diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi (Online, diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012)
23
http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/10/litosfer-hidrosfer-dan-atmosfer-bumi/
(Online, diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012)
http://bumidanantariksa.blogspot.com/2009/09/interior-bumi.html
(Online, diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012)
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/28/mengenal-struktur-lapisan-bumi/
(Online, diunduh pada tanggal 7 Oktober 2012)
24