Anda di halaman 1dari 4

Nama: Evelina Astra Patriot

NIM

: 06101011020

Prodi : Pendidikan Fisika


Kelas : MPK II

Mengenal Kecerdasan Emosi Remaja


Pada perilaku yang ada dan terjadi pada diri kita sehari
hari sering diwarnai dengan perasaan perasaan tertentu seperti
perasaan yang senang atau tidak senang, perasaan suka atau tidak
suka, sedih, dan gembira. Sarlito(1982:59) mengemukakan bahwa
perasaan yang selalu menyertai perilaku kita sehari hari dikenal
dengan warna afektif. Warna afektif inilah yang disebut sebagai
emosi. Beberapa contoh emosi adalah gembira, cinta, marah, takut,
cemas, malu, benci, kecewa, dan sebagainya. Pengertian emosi
dikemukakan oleh Crow (yang dikutip oleh Fatimah, 2006:105) berikut
ini.
Pengertian emosi adalah An emotion is an affective
experience that accompanies generalized inner
adjustment and mental and physiological stir states in the
individual, and that shows it self in his ever behavior.
Jadi, emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai
oleh perubahan perubahan fisik.

Pada dasarnya emosi yang ada pada individu dapat


terjadi karena adanya berbagai faktor. Sejumlah penelitian
menunjukkan bahwa perkembangan emosi remaja sangat
dipengaruhi oleh faktor kematangan dan faktor
belajar(Hurlock,1960;266). Kematangan dan belajar terjalin erat satu
sama lain dalam mempengaruhi perkembangan emosi.
Perkembangan intelektual menghasilkan kemampuan untuk berpikir
kritis. Demikian pula dengankemampuan mengingat dan menghapal
memengaruhi reaksi emosional. Dengan demikian, remaja menjadi

reaktif terhadap rangsangan yang sebelumnya tidak memengaruhi


mereka pada usia yang lebih muda.
Masa remaja dikenal dengn masa storm and stress, yaitu
terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang
pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Terdapat
beberapa fase di masa remaja yaitu fase remaja awal, remaja
pertengahan, dan masa remaja akhir Monks (yang dikutip oleh
Fatimah, 2006:113). Pada fase fase ini, remaja mengalami
perubahan perubahan sistem kerja hormon dalam tubuhnya dan hal
ini akan memberi dampak pada bentuk fisik. Dalam
perkembangannya, terdapat ciri ciri emosional berdasarkan dua
rentang usia yang dikemukakan oleh Biehler (yang dikutip oleh
Fatimah, 2006:108) seperti berikut ini.
Terdapat ciri ciri emosional remaja yang ada pada
rentang usia, yaitu usia 12 15 tahun dan usia 15 18
tahun. Ciri emosional remaja berusia 12 15 tahun
sebagai berikut.
a. Cenderung bersikap pemurung
b. Ada kalanya berperilaku kasar untuk menutupi
kekurangan dalam hal rasa percaya diri
c. Ledakan ledakan kemarahan sering terjadi sebagai
akibat dari kombinasi ketegngan psikologis,
ketidakstabilan biologis, dan kelelahan karena bekerja
terlalu keras atau pola makan yang tidak tepat atau
tidur yang tidak cukup.
d. Cenderung berperilaku tidak toleran terhadap orang
lain dengan membenarkan pendapatnya sendiri.
e. Mengamati orangtua dan guru guru secara lebih
objektif dan mungkin marah apabila tertipu dengan
gaya guru yang bersikap serba tahu.
Ciri emosional remaja usia 15 18 tahun adalah sebagai
berikut.
a. Sering memberontak sebagai ekspresi dari perubahan
dari masa kanak kanak ke dewasa
b. Dengan bertambahnya kebebasan, banyak remaja
yang mengalami konflik dengan orangtuanya. Mereka

mengharapkan perhatian, simpati, dan nasihat


orangtua atau guru.
c. Sering melamun untuk memikirkan masa depannya.
Mengingat masa remaja adalah masa yang paling banyak
dipengaruhi oleh lingkungan dan teman teman sebaya dan dalam
rangka menghindari hal hal yang negatif yang dapat merugikan
dirinya sendiri dan oranglain, remaja hendaknya mamahami dan
memiliki kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini terlihat dari
upayanya untuk memberikan kesan yang baik tentang dirinya,
mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri dan menjaga
keseimbangan antara diri dan lingkungan. Goleman (yang dikutip oleh
Fatimah, 2006:114) mengatakan koordinasi susasana hati adalah inti
dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang bisa
menyesuaikan diri dengan suasana hati individu lain atau dapat
berempati, orang tersebut akan lebih mudah menyesuaikan diri
dengan pergaulan dilingkungannya.
Pergolakan emosi yang terjadi pada masa remaja
sekarang tidak luput dari berbagai pengaruh, seperti lingkungan
tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman teman sebaya, serta
aktivitas aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari hari.
Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial tempat
berinteraksi, membuat mereka untuk menyesuaikan diri dengan
efektif. Bila aktivitas aktivitas yang dijalani disekolah pada
umumnya masa remaja lebih banyak menghabiskan waktunya
disekolah tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak eneginya,
remaja sering melakukan hal hal yang bersifat ke arah yang tidak
positif, misalnya tawuran. Hal ini juga menunjukkan besarnya
pengaruh gejolak emosi yang ada dalam pribadi remaja bila
berinteraksi dalam lingkungannya.
Kecerdasan emosional bukan merupakan lawan
kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ , namun

keduanya berinteraksi secara dinamis. Pada kenyataannya, perlu


diakui bahwa kecerdasan emosional sangat berperan penting di
lingkungan sekolah, masyarakat, tempat kerja. Adapun pengertian
istilah kecerdasan emosi menurut Cooper dan Sawaf (yang dikutip
oleh Fatimah, 2006:114).
Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan,
memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh
yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut pemilikan
perasaan pada diri dan oranglain serta menanggapinya
dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi
dalam kehidupan sehari hari.

Dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli,


dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk
belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan oranglain
serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif
energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari hari.

DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Enung.2006.Psikologi Perkembangan (Perkembangan
Peserta Didik).
Bandung : Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai