Anda di halaman 1dari 13

Disampaikan oleh:

MENTERI KESEHATAN RI
pada
SEMINAR dan LAUNCHING INDONESIAN WOMEN for WATER, SANITATION and HYGIENE
Jakarta, 18 Februari 2015

Mengapa peran wanita


penting dalam pengelolaan
air minum dan sanitasi??
Kaum wanita, sebagaimana telah terungkap dari berbagai penelitian,
memiliki peran yang sangat penting terkait dengan pemenuhan
kebutuhan maupun pengelolaan air minum dan penyehatan
lingkungan.
Studi yang dilakukan oleh kegiatan penyediaan air dan sanitasi yang
ditangani

oleh

ADB

pada

beberapa

dekade

terakhir

telah

membuktikan adanya hubungan positif yang kuat antara perhatian


pada jender dan partisipasi kaum perempuan dengan tingkat
keberhasilan program dan keberlanjutan pengelolaan air dan
sanitasi.
2

Mengapa peran wanita


penting dalam pengelolaan
air minum dan sanitasi??
Berbagai studi, baik yang dilakukan oleh UNICEF maupun Bank
Dunia, juga telah menunjukkan bahwa pelibatan perempuan dalam
proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan serta

pengelolaan

sarana

dan

prasarana,

terbukti

meningkatkan

keberlanjutan pemanfaatannya. Oleh karenanya, sudah sewajarnya


apabila kaum perempuan ditempatkan sebagai pelaku utama dalam

pembangunan di sektor air minum dan sanitasi.

Perbandingan Biaya Investasi Pemerintah


dengan Nilai Swadaya / Gotong Royong Masyarakat
membangun Jamban Sehat
( Estimasi rata-rata 1 unit Jamban Sehat @ Rp 300.000,-)
Periode : Th. 2008-2013 (Status 31 Desember 2013)
Rp

164,596,500,000

180,000,000,000
160,000,000,000
140,000,000,000
120,000,000,000

80,000,000,000
24,290,162,000

40,000,000,000
20,000,000,000
-

Investasi
Pemprov & Kab

Dukungan Subsidi Sanitasi


mendorong ketergantungan
masyarakat, sehingga
keberlanjutan melemah
Program yang dirancang
sendiri oleh masyarakat,
akan meningkatkan rasa
percaya diri dan tanggung
jawab dari masyarakat.

100,000,000,000

60,000,000,000

Perubahan sikap & perilaku


lebih memungkinkan untuk
terjadinya perkembangan
jumlah sarana dibandingkan
dengan sebaliknya.

Nilai Swadaya /
Gotong Royong
Masyarakat

REGULASI

RPJMN
2015-2019

Draft
Renstra
Kementerian
Kesehatan
2015 - 2019

Inpres 14

Inpres 3

Tahun 2011

Tahun 2010

EDARAN MENKES: No.147/2011 KEGIATAN WAJIB PL 2012 STBM & TTG AMI dan
No.132/2013 TENTANG PELAKSANAAN STBM

EDARAN DIRJEN PPPL IR.03.04/D/VI.I/839/2013


TENTANG INDIKATOR RENTRA KEMENKES PROGRAM PL PANTAUAN UKP4
TAHUN 2013
PERMENKES: No.3 Tahun 2014 TENTANG STBM
PP: No.66 Tahun 2014 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN

Apa itu STBM ?


STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat )
pendekatan perubahan
perilaku higiene sanitasi
melalui kegiatan pemicuan
Kepmenkes RI No.
852/tahun 2008 tentang
strategi nasional STBM
DITINGKATKAN
Permenkes RI No. 3 tahun
2014 tentang STBM

Peran Wanita dalam pembangunan air


minum dan sanitasi?
Berbicara mengenai sanitasi, peran wanita sangat penting untuk dikedepankan.
Selain karena sekitar separuh dari penduduk Indonesia adalah wanita, juga
wanita berperan penting sebagai centre of life.
Wanita yang menjadi manajer dalam rumah tangga, wanita yang menjadi
contoh teladan bagi anak-anaknya dan keluarga.
Tiga peran peting wanita dalam pembangunan sanitasi yaitu sebagai
penggerak, penyuluh dan pencatat sederhana.
Wanita perlu ditingkatkan wawasannya termasuk dalam monitoring dan
evaluasi dampak secara sederhana.
Jika pembangunan ini berhasil maka dapat memutus mata rantai penularan
penyakit menciptakan keluarga yang sehat, produktif dan anak yang sehat dan
cerdas.
Perlu dibuat gerakan yang menyeluruh dan digalakkan setiap saat karena
secara kultural masyarakat masih mengikuti pola hunian nomadis, mendekati
aliran sungai, dan menjadikannya sebagai tempat aktifitas mandi, mencuci,
buang air besar, dan sebagainya sehingga perilaku tersebut sulit untuk
berubah.
Perlu anjuran stop buang air besar sembarangan yang harus didengungkan
setiap saat.

Peran Wanita dalam pembangunan


air minum dan sanitasi?
Berbagai upaya pun sudah dilakukan untuk menggerakkan peran
wanita dalam upaya peningkatan akses pemanfaatan jamban.
Misalnya

sosialisasi

kepada

organisasi

wanita,

kelompok

PKK(organisasi agama), organisasi wanita yang berkiprah di bidang


air, sanitasi dan hygiene.
Sinergisitas antara Penyehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan dan
melibatkan Budayawan setempat dengan dukungan IWWASH
misalnya untuk menciptakan penyadaran pada masyarakat mengenai
pentingnya BAB di tempat terfokus dengan menggunakan jamban
sehat atau menggunakan media tradisional untuk komunikasi
perubahan perilaku masyarakat.

Peran Wanita dalam pembangunan


air minum dan sanitasi?
Mewujudkan perubahan perilaku di masyarakat dengan
mengembangkan

metodelogi

pemberdayaan

melalui

pemicuan rasa malu, rasa jijik, takut sakit dan sebagainya.

Peran wanita muncul sebagai pemimpin alamiah yang


menggerakkan keluarga dan masyarakat sekitarnya untuk
perubahan perilaku misalnya dari buang air besar

sembarangan tempat menjadi buang air besar di tempat


terfokus dengan membangun jamban sehat.

Peran Wanita dalam pembangunan


air minum dan sanitasi?

Peran wanita sebagai pemimpin alamiah cenderung tidak


menonjol

dibandingkan

dengan

laki-laki.

konstruksi

jamban,

laki-laki

lebih

Dalam

aktif

hal

dan

bertanggungjawab. Tetapi dalam pemeliharaan jamban,


wanita lebih berperan dalam memunculkan norma-norma
penggunaan dan menunjang perubahan perilaku yang
higienis.

Wanita biasanya mengambil alih pemeliharaan jamban


segera setelah jamban selesai dibuat, juga melatih anak-

anak

mereka

untuk

menjaga

kebersihannya.Itulah

mengapa kemudian wanita dipandang sebagai centre of life


dalam keluarga.

Mengapa dukungan Wanita penting


dalam percepatan pembangunan
air minum dan sanitasi?
Untuk mendukung percepatan pembangunan
sanitasi tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja
namun dukungan dari berbagai pihak mutlak
diperlukan dalam pencapaian target 100% akses
di sektor air minum dan sanitasi pada tahun 2019
mendatang.

BERSAMA KITA BISA


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai