Anda di halaman 1dari 11

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Ferdy Yuswan
2. Usha Meilasari
3. Puji Rahayu N
4. Mufarikha Tri W
5. Vera Shintya
6. Ahmad Soba
7. Widya Pangestu A
8. Rizki Putri Isnain
9. Nishaul Ilmi Chik M.A
10. Adinda Vici P
11. Faridatul Umroh
12. Dimas Angger

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) PEMKAB JOMBANG
2016/201

5. JAWABAN

Bilirubin indirek/ bilirubin tidak berkonjugasi


Bilirubin dibuat oleh tubuh ketika sel darah merah mulai di pecah , hemoglobin ikut
di pecah menjadi bilirubin berasal (Sel darah merah pada neonatus berumur sekitar
70-90 hari, lebih pendek dari pada sel darah merah orang dewasa, yaitu 120 hari)
.Organ yang berperan menghancurkan sel darah merah adalah hepar. Satu gram
hemoglobin dapat memproduksi 34 mg bilirubin. Usia bayi kurang dari 1 hari blirubin
kurang dari 10 mg/dl,bayi usia 1-2 hari bilirubin kurang dari 15 mg/dl.Usia 2-3 hari
kurang dari 18 mg/dl.usia llebih dari 3 hari kurang dari 20 mg/dl.
Fungsi: mengikat senyawa oksidatif, mencegah dan menghentikan penyakit autoimun,
dihasilkan oleh sel retikulo endotel
Kelebihan : rewel,gelisah, refleks hisap turun, lesu, sering demam, hilang nafsu
makan, mual dan muntah, urine menyengat, timbul gatal,dapat menyebabkan
tuli,lumpuh otak atau serebral palsy dan kerusakan otak lainnya.
Kekurangan: akan mengalami anemia

Foto terapi: bentuk pengobatan untuk kulit dengan menggunakan panjang gelombang
cahaya buatan dari iltra violet atau cahaya biru, bagian dari spektrum matahari.
Fungsi: digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum pada neunatus dengan
hiperbilirubinnemia jinak hinggah moderat.
Cara kerja: dapat mencegah bilirubin menjadi di pirol yang tidak toksis dan di
ekskresikan dari tubuh memalui urin dan feses.
Jarak yang diberikan pada 35-50 cm di atas bayi.suhu dibawah lampu antara 38-30
derajat celcius.

Skela kuning : bagian putih mata menguning karena gangguan bilirubinsehingga


terjadi penumpukan bilirubin di mata.
Penyebab : gangguan atau sumbatan saluran empedu atau hati

Konjungtiva anemis : bagian dalam mata warnanya merah muda pucat terjadi karena
anemia.
Penyebab : disebabkan oleh berkurangnya suplay o2 pada bagian akral dan
konjungtiva
2

Membran mukosa menguning : merupakan gejala dari gangguan empedu.


Penyebab : akumulasi berlebihan dari bilirubin dalam darah.

KASUS
Seorang bayi 5 hari pasca lahir dirawat di rumah sakit karena kondisinya masih lemah anak
tidak mau menetek dan kadar bilirubin indirek 25 mg%. BBL 3000 gr kondisi sekarang BB
turun menjadi 2.800 gr konjunctiva anemis, sklera dan membran mukosa kuning hari ini anak
akan di rencanakan fototerapi.
PENGKAJIAN
A. Riwayat Penyakit Sekarang
bayi 5 hari pasca lahir dirawat di rumah sakit karena kondisinya masih lemah anak
tidak mau menetek dan kadar bilirubin indirek 25 mg%. BBL 3000 gr kondisi
sekarang BB turun menjadi 2.800 gr.
B. Pemeriksaan
BBL : 3000 gr
BB : 2.800 gr
Sistem pencernaan
Anamnesa : kondisi bayi masih lemah dan tidak mau menetek
Inspeksi : Membran Mukosa kuning
Sistem sensori
Mata :
Anamnesa : tidak ada nyeri tekan
Inspeksi : mata simetris, konjunctiva anemis, Sklera kuning.
Pemeriksaan Penunjang
Kadar bilirubin indirek 25%

DIAGNOSA
NS.
DIAGNOSIS :

00194 Ikterik neunatus

(NANDA-I)

Kelas 4 : Metabolisme

DEFINITION:

Kulit dan membran mukosa neonatus berwarna kuning yang terjadi


setelah 24 jam kehidupan sebagai akibat bilirubin tak-terkonjugasi
ada di dalam sirkulas.

DEFINING
CHARACTERI
STICS
RELATED
FACTORS:

Domain 2 : Nutrisi

Kulit kuning sampai oranye


Membran mukosa kuning
Profil darah abnormal
Sklera kuning

Bayi mengalami kesulitan transisi kehidupan ekstrauterin


Keterlambatan pengeluaran mekonium
Penurunan berat badan tidak terdeteksi
4

Pola makan tidak tepat


Usia 7 hari
Objective data entry
BBL : 3000 gr
BB: 2800 gr
Bilirubin indirek 25 mg %
Konjungtiva anemis
Sklera dan membran mukosa kuning

AS

DIAGNOSIS

Subjective data entry


Kondisi lemah
Anak tidak mau menetek

Ns. Diagnosis (Specify):


Ikterik Neunatus (00194)
Related to:
Pola makan tidak tepat

Client
Diagnostic
Statement:

INTERVENSI KEPERAWATAN

NIC

NOC

Intervensi

Aktivitas

Fototerapi
Neonatus
(6924)

: Observation :

Definisi :
Penggunaan
terapi lampu
untuk
mengurangi
kadar
bilirubin pada
bayi
baru
lahir

1. Observasi

Outcome
Setelah diberikan
tanda-

tanda warna kuning.

asuhan keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan kriteria

Action :
2. Tempatkan

Indikator

lampu

hasil :
1. Konjunctiva

dengan tinggi yang

normal,

sesuai

putih

sklera
membran

3. Buka penutup mata

mukosa normal.
2. Berat
badan

setiap 4 jam atau

naikkondisi tidak

lampu

dimatikan untuk (bisa


dilakukannya) kontak
(bayi dan)orang tua
dan (memungkingkan
dilakukannya)

(4)
2. Mata bersih
(5)
3. Berat Badan

fototerapi diatas bayi

ketika

1. Warna kulit

(4)
4. Refleks men
gisap (4)
5. Kadar
bilirubin (4)

lemah (aktif).
3. Reflek
menghisap
(menetek)
ASI
lancar.
4. Kadar bilirubin
Normal : <20
mg/dl.

aktivitas menyusui.
4. Timbang berat badan.
5. Dorong

pemberian

makan 8 kali per hari.


Education :
6. Edukasi

keluarga

mengenai
dan

prosedur
perawatan

fototerapi.
Colaboration :
7. Periksa kadar serum
bilirubin,

sesuai

kebutuhan,

sesuai

protokol

atau

permintaan dokter
8. Laporkan
laboratorium

hasil
pada

dokter

IMPLEMENTASI
No

No diagnose

1.

Ikterik Neunatus 24 Desember


behubungan
dengan pola
makan tidak
tepat

Tanggal/ jam
2016/07.00

Tindakan

Paraf

1. Mengkaji adanya tandatanda

warna

kuning

pada tubuh bayi.


Respon : konjunctiva
anemis, sklera ikterik,
membran

mukosa

kuning.
2. Timbang berat badan.
Respon : BB : 2800 gr
3. Melakukan pemeriksaan
kadar serum bilirubin.
6

Respon : kadar indirek


bilirubing 25% mg.
4. Memberikan keluarga
penjelasan mengenai
prosedur dan perawatan
fototerapi.
Respon : keluarga
bersedia dan mengerti.
5. Tempatkan

lampu

fototerapi diatas bayi


dengan tinggi 40 cm
dengan suhu 37 0C.
Respon : bayi kondisi
lemah.
6. Membuka penutup
mata setiap 4 jam atau
ketika lampu dimatikan
untuk melakukan
kontak dengan bayi dan
orang tua
memungkingkan
aktivitas menyusui.
Respon : bayi tidak mau
menetek.
2.

Ikterik Neunatus 25 Desember


behubungan
dengan pola
makan tidak
tepat

2016/07.00

1. Mengkaji adanya tandatanda

warna

kuning

pada tubuh bayi.


Respon : konjunctiva
normal, sklera ikterik,
membran

mukosa

kuning.
2. Timbang berat badan.
Respon : BB : 2800 gr
3. Melakukan pemeriksaan
7

kadar serum bilirubin.


Respon : kadar indirek
bilirubing 23% mg.
4. Tempatkan

lampu

fototerapi diatas bayi


dengan tinggi 40 cm
dengan suhu 36 0C.
Respon : bayi tidak
tampak lemah.
5. pemberian makan (ASI)
8 kali per hari.
Respon

bayi

mau

menetek sedikit demi


sedikit.
6. Laporkan hasil
laboratorium pada
dokter.
3.

Ikterik Neunatus 27 Desember


behubungan
dengan pola
makan tidak
tepat

2016/07.00

1. Mengkaji adanya tandatanda warna kuning


pada tubuh bayi.
Respon : konjunctiva
normal, sklera putih ,
membran mukosa
normal.
2. Timbang berat badan.
Respon : BB : 2900 gr
3. Melakukan pemeriksaan
kadar serum bilirubin.
Respon : kadar indirek
bilirubing 19% mg.
4. Tempatkan lampu
fototerapi diatas bayi
dengan tinggi 40 cm
8

dengan suhu 36 0C.


Respon : bayi tidak
tampak lemah.
5. pemberian makan (ASI)
8 kali per hari.
Respon : bayi mau
menetek.
6. Laporkan hasil
laboratorium pada
dokter.

EVALUASI

NO
1

NO
DIAGNOSA
Ikterik
Neunatus
behubungan

Hari
Tgl/ Jam
24 Desember
2016 / 21.00
WIB

HASIL

PARAF

S :
-

Kondisi lemah
bayi tidak mau menetek

BB : 2800 gr
BBL : 3000 gr
Bilirubin indirek 25 mg%
Konjungtiva anemis
Sklera dan membrane

O:

dengan pola
makan tidak
tepat

mukosa kuning
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,7,8

2 Ikterik
Neunatus
behubungan
dengan pola
makan tidak
tepat

25 Desember
2016/
21.00 WIB

S:
-

Bayi tidak tampak lemah


Sudah mau menetek tetapi
sedikit-sedikit

BBL : 3000 gr
BB : 2800 gr
Bilirubin indirek 23% mg
Skela dan membrane mukosa

kuning
Konjungtiva normal

O:

A: masalah sudah mulai teratasi


P: lanjutkan Intervensi 1,2,3,4,5,7,8

10

3 Ikterik
Neunatus
behubungan
dengan pola
makan tidak
tepat

26 Desember
2016/ 21.00
WIB

S:
-

Bayi tidak tampak lemah


Sudah mau menetek

Konjungtiva normal
Sklera putih membrang

mukosa normal.
BB : 2900 gr
Bilirubin indirek 19% mg

O:

A : masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi

11

Anda mungkin juga menyukai