Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan hubung antar variable
dalam suatu pengujian hipotesis (hypothesis testing research), yaitu untuk
mengetahui pengaruh Variable Independen (pendapatan asli daerah,dana otonomi
khusus, dana bagi hasil) terhadap variable dependen (belanja modal) fungsi
kesehatan dan pendidikan . Agar penelitian lebih terstruktur dan memperoleh
tujuan, maka terlebih dahulu peneliti menyusun desain penelitian.
Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur, dan strategi
penelitian dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan
yang mungkin terjadi (Sumarni 2006:47). Sekaran (2006:152) mengemukakan
bahwa terdapat beberapa jenis aspek aspek dasar dalam suatu desain penelitian.
Aspek-aspek tersebut adalah: sifat studi, jenis investigasi, tingkat intervensi,
situasi studi, unit analisis dan horizon waktu.
1) Sifat Studi
Dalam melakukan penelitian terdapat beberapa macam jenis studi yang dapat
digunakan yaitu: eksploratif, deskriptif, pengujian hipotesis, dan analisis studi
kasus. Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis sebagai sifat studi.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menelaah varians dalam variabel terikat

2) Jenis investigasi

31

32

Jenis Ivestigasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi korelasional
(correlational study). Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu
penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut
sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328)
3) Tingkat intervensi
Tingkat intervensi dalam penelitian ini adalah intervensi minimal dimana
peneliti hanya mengumpulkan data pendapatan asli daerah, dana otonomi
khusus, dan dana bagi hasil serta belanja modal atas fungsi kesehatan dan
pendidikan tanpa ikut dalam kegiatan perusahaan.
4) Situasi studi dalam penelitian ini tidak diatur.
Peneliti hanya ingin meneliti pengaruh pendapatan asli daerah, dana otonomi
khusus, dan dana bagi hasil terhadap belanja modal atas fungsi Pendidikan dan
kesehatan.
5) Unit Analisis
Unit analisis mengacu pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama
tahap analisis data selanjutnya (Sekaran, 2006:173). Unit analisis dalam
penelitian ini menggunakan data laporan keuangan pada pemerintahan daerah
kabupaten/kota se-Aceh
6) Horizon Waktu
Dalam penelitian ini horizon waktu yang digunakan adalah perpaduan time
series dan cross sectional, dimana studi ini merupakan studi yang memerlukan
lebih dari satu tahap pengumpulan data pada waktu yang berbeda (Gurajati,
2003:636). Penelitian ini menggunakan data Laporan Realisasi APBD
kabupaten/kota Se-Aceh.
3.1

Populasi dan Sampel Penelitian

33

Menurut Sugiyono (2012:61), populasi adalah wilayah generalisasi yang


terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 23 kabupaten/kota seAceh. Sugiyono (2012:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapaun teknik pengambilan sample yang
digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling. Sugiyono
(2012:67) non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
Teknik pengambilan sampel berfokus pada purposive sampling.Menurut
sugiyono (2012:68) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel dari penelitian ini adalah Laporan Realisasi APBD
pemerintah daerah kabupaten/kota Se-Aceh tahun 2011- 2013. Tujuan penentuan
sampel ini untuk mengetahui pengaruh pendapatan asli daerah, dana otonomi
khusus, dan dan dana bagi hasil terhadap belanja modal atas fungsi kesehatan dan
pendidikan.
3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder yang
bersifat kuantitatif. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan (Bungin, 2011:132).
Jenis dan sumber data penelitian ini adalah :

34

1) Data Laporan Realisasi APBD tahun 2011-2013, yang diperoleh dari situs
Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah, dimana dari dokumen
laporan realisasi APBD mencakup pendapatan asli daerah, dana otonomi
khusus, dan dana bagi hasil dan Belanja Modal.
2) Data belanja modal kesehatan dan pendidikan yang diperoleh dari Dinas
Keuangan Aceh
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adaah
melalui metode dokumentasi. Menurut Riduwan (2010:58) dokumentasi adalah
ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi bukubuku relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, filem dokumenter,
data yang relevan penelitian.
3.3
3.3.1

Operasionalisasi Variabel
Definisi Variabel
Menurut Sugiyono (2013:38) mengemukakan bahwa variabel adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan. Pada penelitian ini variable yang digunakan adalah variabel
independen dan variabel dependen. Berikut penjelasannya :
3.4.1.1 Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2013:39) mendefinisikan variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen. Adapun variabel independen pada penelitian ini
adalah:

35

1) Variable Pendapatan Asli Daerah (X1)


Menurut UU No. 33 Tahun 2004, pendapatan asli daerah adalah
penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di dalam daerahnya
sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. PAD terdiri dari Hasil Pajak Daerah (HPD),
Retribusi Daerah (RD), Pendapatan Dari Laba Perusahaan Daerah (PLPD), dan
Lain- lain Pendapatan Yang Sah (LPS).
PAD = HPD + RD + PLPD+ LPS

2) Dana Otonomi Khusus (X2)


Dalam UU No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh disebutkan
dana otonomi khusus merupakan penerimaan Pemerintah Aceh yang ditujukan
untuk membiayai pembangunan terutama pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, serta
pendanaan pendidikan, sosial, dan kesehatan yang jangka waktu selama 20 (dua
puluh) tahun.
3) Dana Bagi Hasil (X3)
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang dana perimbangan
menyatakan dana bagi hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. DBH bersumber dari
pajak dan sumber daya alam. DBH Pajak adalah bagian daerah yang berasal dari
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan, Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi

36

Dalam Negeri, dan Pajak Penghasilan Pasal 2. DBH Sumber Daya Alam adalah
bagian daerah yang berasal dari penerimaan sumber daya alam kehutanan,
pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas
bumi, dan pertambangan panas bumi.
3.4.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Adapun variabel
dependen pada penelitian ini adalah:
1) Alokasi Belanja Modal Fungsi Kesehatan (Y1)
Belanja modal untuk fungsi kesehatan adalah pengeluaran anggaran yang
digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dam aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan
minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah pada
bidang kesehatan.

2) Alokasi Belanja Modal Fungsi Pendidikan (Y2)


Belanja modal untuk fungsi pendidikan adalah pengeluaran anggaran yang
digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dam aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan
minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah pada
bidang pendidikan.

No

Variabel

Tabel 3.
Operasionalisasi Variabel
Definisi
Indikator

Skala

37

Belanja
Modal
Kesehatan

Pengeluaran anggar
an yang digunakan
dalam rangka
memperoleh atau
menambah aset
tetap dam aset
lainnya yang
memberi manfaat
lebih dari satu

Belanja Modal Kesehatan


100
Rasio
Belanja Daerah

periode akuntansi
serta melebihi
batasan minimal
kapitalisasi aset
tetap atau aset
lainnya yang
ditetapkan
pemerintah pada
bidang kesehatan.

Belanja
Modal
Pendidikan

Pengeluaran anggar
an yang digunakan
dalam rangka
memperoleh atau
menambah aset
tetap dam aset
lainnya yang
memberi manfaat
lebih dari satu
periode akuntansi
serta melebihi

Rasio

38

Pendapatan
Asli
Daerah

Dana
Otonomi
Khusus

Dana Bagi
Hasil

batasan minimal
kapitalisasi aset
tetap atau aset
lainnya yang
ditetapkan
pemerintah pada
bidang pendidikan.
Penerimaan yang
diperoleh daerah
dari sumber-sumber
di dalam daerahnya
sendiri yang
dipungut
berdasarkan
peraturan daerah
sesuai dengan
peraturan
perundangundangan yang
berlaku
Penerimaan
Pemerintah Aceh
yang ditujukan
untuk membiayai
pembangunan
terutama
pembangunan dan
pemeliharaan
infrastruktur,
pemberdayaan
ekonomi rakyat,
pengentasan
kemiskinan, serta
pendanaan
pendidikan, sosial,
dan kesehatan yang
jangka waktu
selama 20 (dua
puluh) tahun
dana yang
bersumber dari
pendapatan APBN
yang dialokasikan
kepada Daerah

Belanja Modal Pendidikan


100
Belanja Daerah

Pendapatan Asli Daerah


100
Pendapatan Daerah

Rasio

Dana Otonomi Khusus


100
Pendapatan Daerah

Rasio

39

berdasarkan angka
persentase untuk
mendanai
kebutuhan daerah
dalam rangka
pelaksanaan
Desentralisasi

3.5

Dana Bagi Hasil


100
Pendapatan Daerah

Rasio

Metode Analisis Data dan Rancangan Hipotesis

3.5.1 Uji Asumsi Klasik


3.5.1.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas Gozhali, (2013:160) bertujuan untuk mnguji apakah dalam
model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Untuk menguji normalitas residual data variabel independen dan variabel
dependen

penelitian ini adalah menggunakan uji statistik non-parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Untuk uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov, pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika hasil signigikansi Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan >
0.05 maka data residual terdistribusi dengan normal.
2) Jika hasil signifikansi Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan <
0.05 maka data residual tidak terdistribusi normal.
3.5.2 Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013:105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel

independennya.

Selanjutnya

dijelaskan

bahwa

deteksi

adanya

multikolinearitas dapat dilihat dari besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan
tolerance, dengan ketentuan sebagai berikut:

40

1)
2)
3.5.3

Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi multikolinearitas.
Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang


lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas
(Ghozali, 2013:105). Dasar analisis uji heteroskedasitas:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik titik menyebar di atas dan di bawah
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.5.4

Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013 halaman) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Ghozali
(2013 halaman) juga menjelaskan bahwa uji autokorelasi merupakan pengujian
asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya
sendiri. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2013:111) :
1) Jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka
koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif.
2) Jika nilai DW terletak antara (du) dan (dl) maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.

41

3) Jika nilai DW terletak antara (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama
dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
4) Jika nilai DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
5) Jika nilai DW terletak antara (4-dl) dan 4 maka hasilnya ada autokorelasi
negatif.
3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis
3.5.2.1 Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi berganda bertujuan untuk memprediksi kekuatan pengaruh variabel
independen (Pendapatan Asli Daerah, Dana Otonomi Khusus, Dana Bagi Hasil)
terhadap variable dependen (Belanja Modal) pada fungsi kesehatan dan
pendidikan. Secara matematis alat ukur regresi linear sederhana diformulasikan
sebagai berikut (Gujarati, 2001:67)
Yi = + 1X1 + 1X2 + 1X3 +
Keterangan:
Yi

i
X1
X2
X3

= Belanja Modal atas fungsi pendidikan dan kesehatan


= Konstanta
= Koefisien Regresi
= Pendapatan Asli Daerah
= Dana Otonomi Khusus
= Dana Bagi Hasil
e=

= Error terms
3.5.2 Pengujian Hipotesis
3.5.2.1 Uji Statistik t
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel

42

terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel
atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t
identik dengan Uji F. Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Menurut Ghozali (2013:99) tata cara untuk mengetahui apakah variabel (X)
secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) digunakan uji parsial
sebagai berikut:
Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H)
H01: 1 = 0; PAD (Pendapatan Asli Daerah) tidak berpengaruh terhadap
Belanja Modal Kesehatan pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H01: 1 0; PAD (Pendapatan Asli Daerah) berpengaruh terhadap Belanja
Modal Kesehatan pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H01: 1 = 0; PAD (Pendapatan Asli Daerah) tidak berpengaruh terhadap
Belanja Modal Pendidikan pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H01: 1 0; PAD (Pendapatan Asli Daerah) berpengaruh terhadap Belanja
Modal Pendidikan pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H02: 2 = 0; Dana Otsus tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal
Kesehatan pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H02: 2 0; Dana Otsus berpengaruh terhadap Belanja Modal Kesehatan
pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H02: 2 = 0; Dana Otsus tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal
Pendidikan pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H02: 2 0; Dana Otsus berpengaruh terhadap Belanja Modal Pendidikan
pada kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H03: 3 = DBH tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal Kesehatan pada
kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

43

H03: 3 0; DBH berpengaruh terhadap Belanja Modal Kesehatan pada


kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H03: 3 = DBH tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal Pendidikan pada
kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H03: 3 0; DBH berpengaruh terhadap Belanja Modal Pendidikan pada
kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
3.5.2.2 Uji Statistik F
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji Model/uji Anova, yaitu uji untuk
melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama
terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji apakah model regresi yang kita
buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika model signifikan maka
model bisa digunakan untuk prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak
signifikan maka model regresi tidak bisa digunakan untuk peramalan. Uji Statistik
F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Ghozali, 2013:98).
Menurut Ghozali (2013:98) langkah-langkah untuk menguji pengaruh
variabel independen (X) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y)
sebagai berikut:
Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H).
H01: 1 = 2 = 3 = 0; PAD, Dana Otsus dan DBH secara simultan tidak
berpengaruh terhadap Belanja Modal Kesehatan pada kabupaten/kota di
Provinsi Aceh.

44

H02: 1 = 2 = 3 = 0; PAD, Dana Otsus dan DBH secara simultan tidak


berpengaruh terhadap Belanja Modal Pendidikan pada kabupaten/kota di
Provinsi Aceh.
H1: paling sedikit ada satu i 0, i= 1,2,3; PAD, Dana Otsus, dan DBH
secara simultan berpengaruh terhadap Belanja Modal Kesehatan pada
kabupaten/kota di Provinsi Aceh.
H2: paling sedikit ada satu i 0, i= 1,2,3; PAD, Dana Otsus, dan DBH
secara simultan berpengaruh terhadap Belanja Modal Pendidikan pada
kabupaten/kota di Provinsi Aceh.

Anda mungkin juga menyukai