Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
pada usia 10-30 tahun. Dimana insiden laki-laki lebih tinggi daripada
perempuan (Wylin, 2009).
Penatalaksanaan apendiksitis adalah apendiktomi. Apendiktomi adalah
operasi untuk mengangkat apendiksitis yang dilakukan sesegera mungkin
untuk menurunkan resiko perforasi (Jitowiyono, 2010). Apendiktomi
merupakan suatu intervensi bedah yang mempunyai tujuan pengangkatan
anggota tubuh yang mengalami masalah. Efek tindakan apendiktomi bisa
menimbulkan nyeri daerah operasi. Apendiktomi adalah suatu tindakan bedah
untuk menghilangkan apendiks dengan satu sayatan di area kanan bawah
perut. Biasanya sayatan pada daerah operasi ini akan menimbulkan nyeri yang
merupakan salah satu masalah keperawatan pada post apendiktomi. Pada post
apendiktomi nyeri disebabkan oleh inflamasi luka operasi yang baru saja
dijalani dimana proses inflamasi terjadi 2-3 hari dan dapat menimbulkan nyeri
ringan sampai sedang (Smelzer dan Bare, 2002).
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Apendiksitis
2.1.1 Anatomi Apendiks
Apendiks merupakan suatu organ limfoid seperti tonsil, payer
patch ( analog dengan Bursa Fabricus ) membentuk produk
immunoglobulin, berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10cm
( kisaran 3-15cm ) dengan diameter 0,5-1cm dan berpangkal di sekum.
Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar dibagian distal.
Basis appendiks terletak di bagian postero medial caecum, di bawah
katup ileocaecal. Ketiga taenia caecum bertemu pada basis apendiks (
Wim de Jong, 2005 ).
Apendiks
verviformis
disangga
oleh
mesoapendiks
Mesoapendiknya
merupakan
jaringan
lemak
yang
apendiks
terletak
intraperitoneal.
Kedudukan
itu
meningkat
melindungi
tubuh
sebagai
respon
terhadap
fisiologis
untuk
mikroorganisme
yang
Sebelum operasi
1.
2.
3.
Rehidrasi
4.
5.
6.
b.
Operasi
1.
Apendiktomi
10
2.
3.
c.
Setelah operasi
1.
Observasi TTV
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar
9.
Pada keadaan massa apendiks dengan proses radang yang masih aktif yang
ditandai dengan :
a. Keadaan umum klien masih terlihat sakit, suhu tubuh masih tinggi
b. Pemeriksaan lokal pada abdomen kuadran kanan bawah masih jelas
terdapat tanda tanda peritonitis
c. Laboratorium masih terdapat lekositosis dan pada hitung jenis terdapat
pergeseran ke kiri
10
11
Pengertian
Suatu cara melakukan instrumentasi pada operasi apendiktomi
(pemotongan apendiks karena terjadi perforasi atau infeksi).
2.2.2
Tujuan
1. Memperlancar jalannya operasi
2. Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instumen
3. Dapat mengurangi rasa sakit nyaman pada penderita
4. Dapat mengatur alat secara sistematis di meja mayo
2.2.3
Persiapan Lingkungan
1. Ruangan sudah bersih dan siap pakai
2. Meja operasi siap pakai
3. Lampu operasi siap pakai
4. Suction siap pakai
5. Meja instrumen disiapkan
6. Meja mayo disiapkan
7. Suhu ruangan diatur
8. Tempat sampah medis dan non medis
12
:1
Tissue forceps (pinset chirugis)
:2
Dissecting forceps (pinset anatomis)
:2
Dissecting forceps long (pinset anatomis panjang)
:1
Washing and Dressing forceps (desinfeksi klem)
:1
Towel Clamp (duk klem)
:5
4.
5.
6.
7.
8.
:1
Hemostatic forceps pean (klem pean manis)
:1
Delicate haemostatic forceps pean (Klem pean bengkok sedang)
:4
Haemostatic forceps kocher curved (Klem kocher bengkok
sedang) : 4
Hemostatic forceps kocher straight (kocher sedang lurus)
:2
Needle holder (nald voeder)
:2
Retractor us army (langenbeck)
:2
Bebcok (klem apendik)
:1
1.
2.
3.
Couter monopolar
Bengkok (kidney tray)
Kom/ cuching
:1
:2
:2
12
13
b.
Linen
1. Scort steril
2. Doek besar/doek sedang
3. Doek kecil
4.
5.
:6
:4
:6
:1
:6
Mess no. 10
Handscoen steril
Iodine Povidone 10%
Cairan NS
Kassa
Deppers
stell deper
Foley catether no.16
Urobag
Jelly
Spuit 10 cc
Underpad on sterile/sterile
Jarum bulat ( round )
tajam ( cutting )
Benang mersilk 2-0
Benang vicryl 2-0
Benang monosin 3-0
Supratule
Hypafix
:1
: secukupnya
: secukupnya
: 1 flash
: 10 buah
: 5 buah
: secukupnya
: 1 buah
: 1 buah
: secukupnya
: 1 buah
: 1/1 buah
: 1 buah
: 1 buah
:1
:1
:1
: 1 lembar
: secukupnya
Penatalaksanaan
1.
2.
13
14
3.
4.
5.
6.
7.
Melakukan drapping:
- Berikan 1 duk tebal untuk drapping ekstrimitas bawah
- Berikan 1 duk tebal lagi untuk ekstrimitas atas
- Berikan 2 duk besar untuk samping kiri dan kana lalu difiksasi
setiap sudut dengan duk klem.
8.
9.
10. Instrumentator : Berikan mess no.10 yang sudah terpasang dan pincet
cirurgis pada operator untuk dilakukan incisi kulit.
11. Berikan muskuito dan kassa kering kepada asisten, jika ada
perdarahan, rawat perdarahan dengan couter.
12. Berikan doubel langenback untuk memperluas lapang operasi,
kemudian operator memperdalam incisi menggunakan couter sampai
tanpak fascia.
13. Setelah tampak fascia, berikan mess no. 10 untuk membuka fascia
terlebih dahulu kemudian berikan doubel kocher untuk memegang sisi
kiri dan kanan fascia, setelah itu berikan gunting kasar untuk
membuka fascia secara memanjang.
14. Berikan klem pean manis untuk dilakukan spleet pada otot
14
15
15
16
sehinggan menjadi lebih keras dan diserap lebih lama 20-40 hari.
Warna : coklat dan kebiruan
Ukuran : 3,0-3
16
17
Lokasi Penjahitan
Jenis Benang
Ukuran
Fasia
Otot
Kulit
Lemak
Hepar
Ginjal
Pancreas
Usus halus
Usus besar
Tendon
Kapsul sendi
Peritoneum
Bedah mikro
Semua
Semua
Tak diserap
Terserap
Kromik catgut
Semua catgut
Sutera atau kapas
Catgut, sutera, kapas
Kromik catgut
Tak terserap
Tak terserap
Kromik catgut
Tak terserap
2,0-1
3,0-0
2,0-6,0
2,0-3,0
2,0-0
4,0
3,0
2,0-3,0
4,0-0
5,0-3,0
3,0-2,0
3,0-2,0
7,0-11,0
17
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
19
apendiks. Bila apendiks melingkar di belakang sekum, nyeri dan nyeri tekan
dapat terasa di daerah lumbal; bila ujungnya ada pada pelvis, tanda-tanda ini
dapat diketahui hanya pada pemeriksaan rektal.
Penatalaksanaan pasien apendiktomi meliputi persiapan pasien,
persiapan linkungan dan persiapan alat. Persiapan alat meliputi peralatan alat
steril dan peralatan benang habis pakai. Benang yang dipakai pada pasien
operasi apendiktomi adalah mososilk, vicryl, dan monosin.
3.2 Saran
19
20
20