Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Salah satu kebutuhan tubuh pokok manusia adalah gula. Gula merupakan

salah bahan makanan penting karena mengandung karbohidrat yang dapat menjadi
sumber tenaga bagi tubuh. Bentuknya yang berupa kristal padat memudahkan
gula untuk diperdagangkan baik ekspor maupun impor (wikipedia, 2016).
Menurut Pragita (2010) konsumsi akan gula pasir sangat tinggi, ini terjadi
karena pemakaian yang tidak hanya untuk pribadi namun juga untuk usaha-usaha
yang bergerak dibidang makanan dan minuman. Sulitnya memenuhi kebutuhan
masyrakat akan gula pasir dikarenakan terus menurunnya daya tampung hasil
olahan tebu pada pabrik gula nasional. Di tahun 2009, pemakaian hasil olahan
tebu atau gula pasir secara keseluruhan (se-Indonesia) menyentuh angka 4,85 juta
ton (Nugroho, 2009).
Keadaan ini membuat Indonesia menjadi kekurangan gula akibat konsumsi
dan produksi yang tidak seimbang. Di Indonesia produksi gula hanya dilakukan
oleh 60 pabrik dengan lokasi yang tidak merata. Untuk di bagian Sumatera
terdapat dua pabrik gula Nasional yaitu, PTPN VII Distrik Cinta Manis di provinsi
Sumatera Selatan dan PTPN VII Distrik Bunga Mayang di provinsi Lampung. Di
Pulau Jawa pun hanya mampu menggiling 40 ton per musim giling (Pragita,
2010).
Dalam memproduksi gula, biasanya pabrik memahami bahwa sistem
pengemasan yang tepat dapat menjamin dan menjaga kualitas produk tetap baik
hingga sampai ke tangan konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2007)
pengemasan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk melindungi produk
dengan membuat tempat atau wadah yang disesuaikan.
Pengemasan produk merupakan suatu pilihan kegiatan yang harus
dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk. Buckle et
al. (1987), menyatakan bahwa pengemasan merupakan suatu cara yang dilakukan
terhadap bahan pangan untuk menciptakan keadaan stabil (pada produk dan
linkungan luar produk).

1
Universitas Sriwijaya

Ketahanan produk yang baik juga dipengaruhi oleh kemasan yang baik.
Kemasan adalah suatu alat yang digunakan untuk melindungi dan membuat
produk menjadi lebih tahan lama juga meningkatkan kualitas atau nilai jual suatu
produk. Jenis kemasan disesuaikan dengan jenis produk yang ada. Pada
umumnya, kemasan melindungi produk dari bahaya luar seperti gesekan, dan lainlain. Produk atau bahan pangan yang dilindungi oleh kemasan dapat
mempertahankan nilai gizi jika dikemas dengan jenis kemasan yang benar dan
cara pengemasan yang tepat (Nurminah, 2002).
Tujuan

akhir

dari

suatu

produksi

adalah

proses

penyimpanan.

Penyimpanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan


produk agar dapat bertahan lebih lama. Hasil produksi dalam skala besar
membutuhkan tempat penyimpanan yang sesuai standar, salah satunya adalah
gudang.
1.2

Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah menjelaskan bagaimana cara pengemasan

dan penyimpanan gula kristal putih di PTPN VII Cinta Manis.

3
Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai