Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam setiap persalinan harus diperhatikan 3 faktor, yaitu jalan
lahir, janin,dan kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu. Jalan lahir dibagi
atas

bagian

tulang,

terdiri

atas

tulang-tulang

panggul

dengan

persendiannya, dan bagian lunak, terdiri atas otot-otot, jaringan-jaringan


dan ligamen-ligamen.1
Panggul memiliki tiga bidang imajiner, yaitu bidang pintu atas
panggul (pelvic inlet), bidang pintu tengah panggul (midpelvic), dan
bidang pintu bawah panggul (pelvic outlet). Panggul dikatakan sempit
(pelvic contraction) apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari ukuran yang
normal. Kesempitan panggul bisa pada inlet (pintu atas panggul),
midpelvis (ruang tengah panggul), outlet (pintu bawah panggul), atau
kombinasi dari inlet, midpelvis, atau outlet. Panggul sempit dikatakan
sebagai salah satu indikasi persalinan seksio sesarea yang kejadiannya
terus meningkat dalam tiga dekade terakhir. Pelvimetri dapat dilakukan
secara manual dengan pemeriksaan dalam ataupun dengan pemeriksaan
radiologis.3
Pelvimetri telah digunakan lebih dari 60 tahun untuk memprediksi
luaran janin. Pelvimetri merupakan cara pemeriksaan yang penting untuk
mendapatkan keterangan tentang keadaan panggul. Menurut Liessel B
Hubert pada wanita dengan tinggi badan kurang dari 150 cm dapat

dicurigai adanya kesempitan panggul. Demikian juga menurut Rozenholc


et al dimana 12,1% nullipara dengan tinggi badan <5th percentile akan
mengalami distosia pada persalinannya sehingga merupakan indikasi
dilakukannya pelvimetri.4,5
Pelvimetri manual memberi gambaran kasar mengenai pintu atas
dan tengah panggul, dan gambaran yang jelas mengenai pintu bawah
panggul, sedangkan pelvimetri radiologis memberikan gambaran yang
jelas tentang bentuk panggul dan ukuran dalam 3 bidang panggul.6

Anda mungkin juga menyukai