Dalam setiap persalinan harus diperhatikan 3 faktor, yaitu jalan lahir, janin,dan kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu. Jalan lahir dibagi atas
bagian
tulang,
terdiri
atas
tulang-tulang
panggul
dengan
persendiannya, dan bagian lunak, terdiri atas otot-otot, jaringan-jaringan
dan ligamen-ligamen.1 Panggul memiliki tiga bidang imajiner, yaitu bidang pintu atas panggul (pelvic inlet), bidang pintu tengah panggul (midpelvic), dan bidang pintu bawah panggul (pelvic outlet). Panggul dikatakan sempit (pelvic contraction) apabila ukurannya 1-2 cm kurang dari ukuran yang normal. Kesempitan panggul bisa pada inlet (pintu atas panggul), midpelvis (ruang tengah panggul), outlet (pintu bawah panggul), atau kombinasi dari inlet, midpelvis, atau outlet. Panggul sempit dikatakan sebagai salah satu indikasi persalinan seksio sesarea yang kejadiannya terus meningkat dalam tiga dekade terakhir. Pelvimetri dapat dilakukan secara manual dengan pemeriksaan dalam ataupun dengan pemeriksaan radiologis.3 Pelvimetri telah digunakan lebih dari 60 tahun untuk memprediksi luaran janin. Pelvimetri merupakan cara pemeriksaan yang penting untuk mendapatkan keterangan tentang keadaan panggul. Menurut Liessel B Hubert pada wanita dengan tinggi badan kurang dari 150 cm dapat
dicurigai adanya kesempitan panggul. Demikian juga menurut Rozenholc
et al dimana 12,1% nullipara dengan tinggi badan <5th percentile akan mengalami distosia pada persalinannya sehingga merupakan indikasi dilakukannya pelvimetri.4,5 Pelvimetri manual memberi gambaran kasar mengenai pintu atas dan tengah panggul, dan gambaran yang jelas mengenai pintu bawah panggul, sedangkan pelvimetri radiologis memberikan gambaran yang jelas tentang bentuk panggul dan ukuran dalam 3 bidang panggul.6