Nama
NIM
: 13714035
Kelompok
:7
(13714035)
3. Hutomo Tanoto
(13714044)
(13714051)
Tanggal Praktikum
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan namanya, uji tarik adalah pengujian mekanik yang
memberikan beban tarik pada material uji dengan kecepatan pembebanan yang
statis. Uji tarik merupakan salah satu pengujian yang bersifat merusak. Standar
pengujian tarik mengacu pada ASTM E8/E8M. Uji tarik banyak digunakan di
industri karena informasi yang diberikannya mengenai sifat mekanik material
cukup banyak dan mudah untuk diolah. Selain itu, pengujian ini juga dapat
digunakan untuk hampir semua jenis material, dimulai dari logam, keramik, dan
polimer.
Informasi yang diperoleh dari uji tarik biasa digunakan sebagai dasar
pemilihan material, pengembangan paduan, kontrol kualitas, dan proses desain
dalam berbagai kondisi. Pada awalnya, banyak industri yang membutuhkan bahan
baku untuk membuat suatu produk. Untuk memastikan kualitas bahan baku yang
dibutuhkan dan memastikan apakah bahan baku yang ada sesuai atau tidak,
dilakukanlah uji tarik.
Page 2 of 39
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Uji Tarik
Uji tarik adalah pengujian mekanik yang memberikan beban tarik pada
material uji dengan kecepatan pembebanan yang statis. Pada uji tarik, spesimen
diberi beban gaya tarik pada satu sumbu yang bertambah secara kontinyu,
bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan terhadap perpanjangan yang dialami
oleh benda uji. Standar pengujian tarik mengacu pada ASTM E8/E8M.
(Sumber : Callister, William D. Materials and Science Engineering An Introduction, 6th edition.
John Wiley & Sons, Inc. 2003.)
Gambar 1. Skema Alat Uji Tarik
Pada uji tarik, spesimen dipasang pada mesin uji tarik dan dihubungkan ke
extensometer melalui strain gauge. Extensometer adalah alat yang mengukur
perubahan panjang yang dialami spesimen dengan strain gauge sebagai sensor.
Crosshead bergerak sehingga membuat load cell bergerak. Load cell akan
memberikan gaya dan menimbulkan tegangan tarik pada spesimen. Spesimen
yang menerima tegangan tarik akan mengalami perubahan panjang. Perubahan
Page 3 of 39
panjang yang terjadi pada spesimen akan terdeteksi oleh strain gauge yang
terpasang pada spesimen dan terukur oleh extensometer yang terhubung pada
strain gauge. Data perubahan panjang dan perubahan gaya yang diterima oleh
spesimen pun diperoleh dan dapat diolah lebih lanjut.
Standard
Specimen
12,5
2,5
62,5 0,1
45,0 0,1
30,0 0,1
20,0 0,1
12,5 0,1
12,5 0,2
9,0 0,1
6,0 0,1
4,0 0,1
2,5 0,1
10
75
54
36
24
20
Dengan :
G = Gage length
D = Diameter
R = Radius of fillet
Page 4 of 39
Page 5 of 39
tahu, semakin diberi beban, luas penampang spesimen akan selalu turun
untuk setiap penambahan beban sehingga untuk meminimalkan faktor
geometri ini dibentuklah engineering stress engineering strain untuk
memudahkan perhitungan.
Nilai engineering stress dapat dihitung melalui persamaan berikut :
(1)
Dengan :
= engineering stress (N/m2)
F = beban yang bekerja pada spesimen (N)
A0 = luas penampang awal spesimen (m2)
Dan untuk engineering strain dapat dihitung melalui persamaan
berikut :
(2)
Dengan :
= engineering strain
lo = panjang awal spesimen (m)
li = panjang akhir spesimen (m)
2. True Stress True Strain
True stress true strain adalah nilai tegangan dan regangan yang
sebenarnya, dimana perubahan luas penampang spesimen seiring dengan
penambahan beban juga diperhitungkan.
Nilai true stress true strain dapat dihitung dengan mengkonversi
nilai dari engineering stress engineering strain dengan persamaan :
a.) Sesaat sebelum necking
(
(3)
(4)
Dengan :
t = true stress (N/m2)
Page 6 of 39
2. Deformasi Plastis
Deformasi plastis adalah perubahan bentuk suatu material secara
permanen. Meskipun beban yang diberikan dihilangkan, material tersebut
tidak dapat kembali ke bentuk semula.
3. Necking
Page 7 of 39
4. Strain Hardening
Strain
hardening
adalah
fenomena
pada
material
yang
5. Luders Band
Page 8 of 39
beban yang diberikan sudah mencapai yield point, tegangan yang akan
dialami material berfluktuasi pada nilai tegangan yang cukup konstan
hingga tegangan yang dialami material tersebut kembali naik.
6. Reduction Area
Reduction area adalah pengurangan luas penampang suatu material
pada saat mengalami deformasi plastis.
7. Fracture
Fracture adalah patahnya suatu material karena tidak dapat
menahan beban lagi.
(Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Resilience)
Gambar 6. Sifat Mekanik Pada Uji Tarik
Dari pengujian uji tarik dapat diperoleh sifat mekanik sebagai berikut :
1. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas atau kekakuan adalah nilai ketahanan suatu material
untuk mengalami deformasi elastis ketika ada gaya diterapkan pada benda
itu.
Page 9 of 39
2. Yielding
Yielding adalah nilai tegangan pada saat material akan terdeformasi plastis.
Tipe yielding ada 4, yaitu :
a. True Elastic Limit
Nilai tegangan minimum dimana adanya pergerakan dislokasi.
b. Proportional Limit
Nilai tegangan maksimum dimana nilai tegangannya sebanding dengan
nilai regangannya.
c. Elastic Limit
Nilai tegangan maksimum yang dapat diterima oleh suatu material
tanpa adanya regangan secara permanen.
d. Offset Yield Strength
Nilai tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan regangan sebesar
0,2 persen pada material. Nilai 0,2 persen ini merupakan suatu
kesepakatan dimana pada regangan sebesar 0,2 persen, suatu material
telah mengalami deformasi plastis.
Page 10 of 39
4. Ductility
Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk terdeformasi sebelum
mengalami kegagalan.
5. Resilience
Resilience adalah kemampuan suatu material untuk menyerap energi
ketika terdeformasi elastis dan untuk kembali ke bentuk semula.
6. Toughness
Kekerasan adalah kemampuan suatu material untuk menyerap energi.
Page 11 of 39
BAB III
DATA PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Data Percobaan
Material
: ST-37
Mesin Uji
: 32,59 mm
: 43,77 mm
Diameter Awal
: 6,39 mm
Diameter Akhir
: 3,8 mm
Beban Skala
: 16000 N
Kecepatan
: 5 mm/min
Beban (kN)
Diameter (mm)
6,39
10
6,38
11
6,38
12
6,37
13
6,30
14
6,28
15
6,24
16
6,18
17
6,08
17
5,81
16
5,78
15
4,72
14
4,14
Page 12 of 39
(mV)
Page 13 of 39
waktu (s)
Milivolt
Gaya (N)
Regangan (mm)
127
488,3554
0,166666
291
1118,988
0,333332
421
1618,879
0,499998
511
1964,958
0,666664
10
661
2541,755
0,83333
12
801
3080,1
0,999996
14
938
3606,909
1,166662
16
1104
4245,231
1,333328
18
1270
4883,554
1,499994
20
1490
5729,524
1,66666
22
1679
6456,289
1,833326
24
1930
7421,464
1,999992
26
2101
8079,014
2,166658
28
2297
8832,696
2,333324
30
2538
9759,418
2,49999
32
2746
10559,24
2,666656
34
2952
11351,38
2,833322
36
3158
12143,52
2,999988
38
3372
12966,41
3,166654
40
3401
13077,93
3,33332
42
3135
12055,07
3,499986
44
3255
12516,51
3,666652
46
3108
11951,25
3,833318
48
3196
12289,64
3,999984
50
3225
12401,15
4,16665
52
3320
12766,46
4,333316
Page 14 of 39
54
3398
13066,39
4,499982
56
3508
13489,38
4,666648
58
3558
13681,64
4,833314
60
3653
14046,95
4,99998
62
3723
14316,12
5,166646
64
3792
14581,45
5,333312
66
3841
14769,87
5,499978
68
3889
14954,44
5,666644
70
3928
15104,41
5,83331
72
3968
15258,22
5,999976
74
4008
15412,04
6,166642
76
4045
15554,31
6,333308
78
4077
15677,36
6,499974
80
4116
15827,33
6,66664
82
4143
15931,15
6,833306
84
4181
16077,28
6,999972
86
4222
16234,93
7,166638
88
4249
16338,76
7,333304
90
4286
16481,03
7,49997
92
4321
16615,62
7,666636
94
4357
16754,05
7,833302
96
4398
16911,71
7,999968
98
4425
17015,53
8,166634
100
4436
17057,83
8,333300
102
4465
17169,35
8,499966
104
4487
17253,94
8,666632
106
4516
17365,46
8,833298
108
4527
17407,76
8,999964
110
4537
17446,21
9,16663
112
4565
17553,88
9,333296
Page 15 of 39
114
4596
17673,08
9,499962
116
4603
17700
9,666628
118
4595
17669,24
9,833294
120
4576
17596,18
9,99996
122
4547
17484,66
10,16663
124
4515
17361,61
10,33329
126
4496
17288,55
10,49996
128
4467
17177,04
10,66662
130
4418
16988,62
10,83329
132
4377
16830,96
10,99996
134
4320
16611,77
11,16662
136
4223
16238,78
11,33329
138
4082
15696,59
11,49995
140
3836
14750,64
11,66662
142
3558
13681,64
11,83329
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0
10
12
14
l (mm)
Page 16 of 39
dan
Dimana :
Ao = luas penampang awal =
( ) =
) = 32,0532 mm2
Gaya (N)
Regangan (mm)
e (MPa)
488.3554
0.166666
15.23577741
0.005114
1118.988
0.333332
34.91032461
0.010228
1618.879
0.499998
50.50600227
0.015342
1964.958
0.666664
61.30300988
0.020456
2541.755
0.83333
79.29802257
0.02557
3080.1
0.999996
96.09336774
0.030684
3606.909
1.166662
112.5288127
0.035798
4245.231
1.333328
132.4432934
0.040912
4883.554
1.499994
152.3577741
0.046026
5729.524
1.66666
178.7504593
0.05114
6456.289
1.833326
201.4241753
0.056254
7421.464
1.999992
231.5358299
0.061368
8079.014
2.166658
252.0501443
0.066482
8832.696
2.333324
275.5636276
0.071596
Page 17 of 39
9759.418
2.49999
304.4756146
0.07671
10559.24
2.666656
329.4286989
0.081824
11351.38
2.833322
354.1418496
0.086938
12143.52
2.999988
378.8550004
0.092052
12966.41
3.166654
404.5278852
0.097166
13077.93
3.33332
408.006921
0.10228
12055.07
3.499986
376.0957651
0.107394
12516.51
3.666652
390.4917753
0.112508
11951.25
3.833318
372.8566628
0.117623
12289.64
3.999984
383.4137369
0.122737
12401.15
4.16665
386.8927727
0.127851
12766.46
4.333316
398.2896141
0.132965
13066.39
4.499982
407.6470207
0.138079
13489.38
4.666648
420.8433633
0.143193
13681.64
4.833314
426.8417009
0.148307
14046.95
4.99998
438.2385423
0.153421
14316.12
5.166646
446.6362148
0.158535
14581.45
5.333312
454.9139207
0.163649
14769.87
5.499978
460.7922915
0.168763
14954.44
5.666644
466.5506956
0.173877
15104.41
5.83331
471.2293989
0.178991
15258.22
5.999976
476.0280689
0.184105
15412.04
6.166642
480.826739
0.189219
15554.31
6.333308
485.2655087
0.194333
15677.36
6.499974
489.1044448
0.199447
15827.33
6.66664
493.7831481
0.204561
15931.15
6.833306
497.0222504
0.209675
16077.28
6.999972
501.5809869
0.214789
16234.93
7.166638
506.4996237
0.219903
16338.76
7.333304
509.738726
0.225017
Page 18 of 39
16481.03
7.49997
514.1774958
0.230131
16615.62
7.666636
518.3763321
0.235245
16754.05
7.833302
522.6951351
0.240359
16911.71
7.999968
527.6137719
0.245473
17015.53
8.166634
530.8528742
0.250587
17057.83
8.3333
532.1725085
0.255701
17169.35
8.499966
535.6515443
0.260815
17253.94
8.666632
538.2908128
0.265929
17365.46
8.833298
541.7698486
0.271043
17407.76
8.999964
543.0894828
0.276157
17446.21
9.16663
544.2891504
0.281271
17553.88
9.333296
547.6482194
0.286385
17673.08
9.499962
551.3671887
0.291499
17700
9.666628
552.2069559
0.296613
17669.24
9.833294
551.2472219
0.301727
17596.18
9.99996
548.9678537
0.306841
17484.66
10.16663
545.4888179
0.311955
17361.61
10.33329
541.6498818
0.317069
17288.55
10.49996
539.3705136
0.322183
17177.04
10.66662
535.8914778
0.327297
16988.62
10.83329
530.013107
0.332411
16830.96
10.99996
525.0944702
0.337525
16611.77
11.16662
518.2563653
0.34264
16238.78
11.33329
506.6195905
0.347754
15696.59
11.49995
489.7042785
0.352868
14750.64
11.66662
460.1924577
0.357982
13681.64
11.83329
426.8417009
0.363096
Page 19 of 39
600
500
y upper = 408.0
MPa
400
y lower = 372.85
MPa
300
200
100
0
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
Engineering Strain
Page 20 of 39
450
y = 4210.2x - 22.291
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
Engineering Strain
Page 21 of 39
Untuk menghitung nilai true stress dan true strain, dapat dilakukan
dengan pengolahan data engineering stress dan engineering strain lebih
lanjut. Pada kurva engineering stress engineering strain yang telah
diperoleh, kita dapat membaginya menjadi 3 daerah. Yaitu :
a. Daerah elastis sampai sebelum daerah plastis
b. Daerah plastis sampai sesaat sebelum necking
c. Daerah setelah terjadi necking sampai patah
e (MPa)
0
15.23577741
0.005114
34.91032461
0.010228
50.50600227
0.015342
61.30300988
0.020456
79.29802257
0.02557
96.09336774
0.030684
112.5288127
0.035798
132.4432934
0.040912
Page 22 of 39
152.3577741
0.046026
178.7504593
0.05114
201.4241753
0.056254
231.5358299
0.061368
252.0501443
0.066482
275.5636276
0.071596
304.4756146
0.07671
329.4286989
0.081824
354.1418496
0.086938
378.8550004
0.092052
404.5278852
0.097166
408.006921
0.10288
daerah
ini,
data
engineering
stress
dan
Page 23 of 39
e (MPa)
t (MPa)
376.0957651
0.107394
416.486194
0.10200951
390.4917753
0.112508
434.425224
0.10661693
372.8566628
0.117623
416.713182
0.11120411
383.4137369
0.122737
430.472789
0.11576945
386.8927727
0.127851
436.357401
0.12031405
398.2896141
0.132965
451.248193
0.12483809
407.6470207
0.138079
463.934514
0.12934175
420.8433633
0.143193
481.105187
0.13382522
426.8417009
0.148307
490.145313
0.13828868
438.2385423
0.153421
505.473538
0.14273231
446.6362148
0.158535
517.443687
0.14715628
454.9139207
0.163649
529.360129
0.15156076
460.7922915
0.168763
538.556981
0.15594592
466.5506956
0.173877
547.673131
0.16031195
471.2293989
0.178991
555.57522
0.16465899
476.0280689
0.184105
563.667217
0.16898721
480.826739
0.189219
571.808294
0.17329679
485.2655087
0.194333
579.568611
0.17758787
489.1044448
0.199447
586.654859
0.18186062
Page 24 of 39
493.7831481
0.204561
594.791923
0.18611519
497.0222504
0.209675
601.235391
0.19035173
501.5809869
0.214789
609.315065
0.1945704
506.4996237
0.219903
617.88041
0.19877135
509.738726
0.225017
624.438605
0.20295472
514.1774958
0.230131
632.505677
0.20712067
518.3763321
0.235245
640.321772
0.21126933
522.6951351
0.240359
648.329615
0.21540085
527.6137719
0.245473
657.128707
0.21951538
530.8528742
0.250587
663.877703
0.22361304
532.1725085
0.255701
668.249551
0.22769398
535.6515443
0.260815
675.357502
0.23175834
538.2908128
0.265929
681.43795
0.23580624
541.7698486
0.271043
688.612774
0.23983782
543.0894828
0.276157
693.067445
0.24385322
544.2891504
0.281271
697.381904
0.24785255
547.6482194
0.286385
704.486455
0.25183596
551.3671887
0.291499
712.090173
0.25580356
552.2069559
0.296613
715.9988929
0.259756
Page 25 of 39
F (kN)
Diameter
(mm)
t (MPa)
17669.24
5,81
666.1942699 0.189398
17596.18
5,78
670.3443927 0.199752
17484.66
4,72
998.8691471 0.604941
17361.61
4,14
1289.213114 0.867167
Page 26 of 39
Dari data yang telah diolah didapatkan kurva true stress vs. true strain sebagai
berikut :
Grafik 4. Kurva True Stress vs. True Strain
1200
1000
800
600
400
200
0
0
0,2
0,4
0,6
0,8
True Strain
Dengan :
= true stress pada daerah setelah yield sampai necking
K = konstanta kekuatan
n = koefisien strain hardening
= true strain pada daerah setelah yield sampai necking
Page 27 of 39
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
-2,5
-2
-1,5
-1
-0,5
True Strain
Page 28 of 39
BAB IV
ANALISIS DATA
Pengujian tarik merupakan pengujian yang bersifat merusak. Pengujian
tarik banyak digunakan informasi yang diberikannya mengenai sifat mekanik
material cukup banyak dan mudah untuk diolah.
Material yang digunakan dalam pengujian ini adalah Baja ST 37.
Berdasarkan literatur[1], diketahui nilai modulus elastisitas baja ST37 adalah 200
GPa. Baja ini mempunyai nilai ultimate tensile strength sebesar 370 MPa (tidak
diberi perlakuan) dengan yield strength sebesar 298 MPa.
Dari data percobaan, setelah diplotkan kurva engineering stress vs.
engineering strain didapatkan nilai modulus elastisitas baja ST37 adalah sebesar
4,210 GPa. Nilai tersebut sangat jauh berbeda dengan literatur, yaitu 200 GPa. Hal
tersebut disebabkan oleh adanya error dalam penentuan nilai modulus elastisitas.
Kesalahan tersebut terjadi karena pada pengujian kali ini tidak menggunakan
ekstensometer sehingga nilai beban dan elongasi kurang akurat karena nilai yang
diolah merupakan perbandingan dari tegangan dengan ultimate tensile strengthnya.
Nilai ultimate tensile strength nya pun didapat dari jarum skala yang ada sehingga
terdapat human error ketika membaca skala. Penentuan nilai modulus
elastisitasnya juga merupakan pendekatan (regresi) sehingga terdapat error
didalamnya dimana idealnya pada daerah elastis grafik yang akan terbentuk murni
lurus (linear). Selain itu, bisa jadi daerah spesimen yang terdeformasi berada
diluar daerah yang telah ditandai oleh praktikan (daerah sepanjang gage length)
sehingga nilai regangan yang didapat kurang akurat.
Selain modulus elastisitas, didapat juga nilai yield strength nya. Pada
pengujian kali ini terdapat fenomena luders band sehingga nilai yield strength
yang didapat lebih dari satu. Nilai yield yang diambil adalah upper yield strength
dan lower yield strengthnya. Upper yield strength yang diperoleh adalah sebesar
408 MPa dan lower yield strength nya sebesar 372,85 MPa. Nilai tersebut jauh
berbeda dengan nilai yang ada pada literatur, yaitu 298 MPa. Perbedaan nilai
Page 29 of 39
tersebut disebabkan oleh terdapat error pada pembacaan skala beban dan kurang
akuratnya pengukuran diameter spesimen.
Nilai ultimate tensile strength yang diperoleh pada pengujian ini adalah
sebesar 552,2 MPa. Nilai tersebut jauh berbeda dengan nilai pada literatur, yaitu
370 MPa. Hal tersebut disebabkan oleh error yang ada pada pengukuran diameter
spesimen sehingga diameter yang digunakan untuk menghitung luas penampang
kurang akurat. Selain itu, adanya kesalahan dalam membaca skala beban
maksimum pada mesin uji. Pada kenyataannya, nilai beban maksimum yang dapat
diterima oleh spesimen tidak akan tepat 17700. Nilai tersebut merupakan
pendekatan sehingga terdapat error didalamnya.
Nilai koefisien strain hardening yang didapat adalah sebesar 0,9176
dengan konstanta kekerasan 2737,15 MPa. Berdasarkan literatur[2], nilai koefisien
strain hardening untuk baja adalah 0,15-0,40 dengan konstanta kekerasan 5002500 MPa. Nilai koefisien strain hardening dan konstanta kekerasan yang didapat
berbeda dengan nilai yang ada pada literatur karena terdapat error propagation
dimana sejak awal terdapat error pada pembacaan nilai beban yang terukur dan
pengukuran dimensi spesimen, sehingga mempengaruhi nilai koefisien strain
hardening dan konstanta kekerasannya. Selain itu, untuk nilai koefisien strain
hardening dan konstanta kekerasan yang didapat berupa rentang yang cukup jauh
karena tidak ditemukan literatur untuk baja ST37, sehingga yang digunakan
adalah literatur untuk baja pada umumnya. Jadi error yang terjadi juga tidak dapat
dipastikan apakah cukup besar atau cukup kecil.
Pada pengujian kali ini diketahui beberapa fenomena yang terjadi,
diantaranya deformasi, luders band, reduction area, necking, strain hardening, dan
fracture. Deformasi adalah perubahan yang terjadi pada suatu material. Deformasi
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu deformasi elastis dan deformasi plastis.
Deformasi elastis adalah perubahan bentuk yang terjadi pada suatu material yang
tidak bersifat permanen, dimana material tersebut masih bisa kembali ke bentuk
semula. Pada pengujian tarik, deformasi elastis dapat dilihat dari kurva stress
strain yang linear. Deformasi plastis adalah perubahan bentuk yang terjadi pada
suatu material secara permanen. Pada pengujian ini diketahui bahwa spesimen
Page 30 of 39
mengalami perubahan bentuk. Selain itu, deformasi plastis juga dapat dilihat
melalui kurva stress strain yang dihasilkan, yaitu pada kurva yang tidak linear.
Luders band adalah fenomena yang terjadi pada baja karbon rendah dimana nilai
yield strength nya mengalami perpanjangan. Pada luders band, spesimen
mengalami fluktuasi tegangan pada nilai tegangan yang cukup konstan kemudian
tegangan kembali naik. Fenomena ini dapat dilihat dari kurva stress strain, dimana
terdapat fluktuasi tegangan pada daerah sekitar yield point. Pada pengujian ini
juga diketahui bahwa spesimen mengalami reduction area, yaitu pengurangan luas
penampang pada saat mengalami deformasi plastis. Semakin besar reduction area
yang terjadi, maka semakin ulet spesimen tersebut. Necking adalah pengecilan
diameter di suatu daerah pada spesimen ketika terdeformasi plastis. Fenomena
necking ini terjadi saat spesimen mencapai ultimate tensile strengthnya hingga
patah. Spesimen juga mengalami strain hardening, strain hardening adalah
fenomena pada material ulet yang berubah menjadi lebih keras dan kuat pada saat
mengalami deformasi plastis. Strain hardening terjadi karena adanya penumpukan
dislokasi pada suatu daerah. Pengujian diakhiri dengan fenomena fracture, yaitu
patahnya spesimen karena tidak dapat menahan beban lagi. Fenomena fracture ini
dapat menentukan sifat ulet atau getas suatu material dari bentuk patahan yang
terjadi. Pada pengujian ini, bentuk patahan yang terjadi adalah patahan ulet karena
pada daerah patahan membentuk sudut sekitar 45o terhadap garis normal. Oleh
karena itu baja ST37 merupakan material yang ulet.
Page 31 of 39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari uji tarik adalah sebagai berikut :
1. Nilai modulus elastisitas baja ST37 berdasarkan pengujian adalah sebesar
4,210 GPa. Nilai tersebut sangat jauh berbeda dengan literatur, yaitu 200
GPa.
2. Nilai yield strength pada baja ST37 berdasarkan pengujian adalah sebesar
408 MPa untuk upper yield strength dan sebesar 372,85 MPa untuk lower
yield strength. Nilai tersebut jauh berbeda dengan nilai yang ada pada
literatur, yaitu 298 MPa.
3. Nilai ultimate tensile strength baja ST37 berdasarkan pengujian adalah
sebesar 552,2 MPa. Nilai tersebut jauh berbeda dengan nilai pada literatur,
yaitu 370 MPa.
4. Nilai koefisien strain hardening baja ST37 berdasarkan pengujian adalah
sebesar 0,9176 dengan konstanta kekerasan sebesar 2737,15 MPa. Nilai
koefisien strain hardening jauh berbeda dengan nilai pada literatur, yaitu
0,15-0,40. Sedangkan nilai konstanta kekerasan hampir mendekati dengan
nilai pada literatur, yaitu 500-2500 MPa.
5. Nilai keuletan baja ST37 dapat dilihat dari %EL nya, yaitu sebesar
34,30 %.
6. Fenomena yang terjadi pada uji tarik adalah deformasi elastis, deformasi plastis,
luders band, reduction area, necking, strain hardening, dan fracture.
Saran
Saran dari uji tarik adalah sebagai berikut :
1. Untuk pengujian tarik lebih baik menggunakan ekstensometer agar data
yang diperoleh lebih akurat dan meminimalisir error yang akan terjadi.
Page 32 of 39
DAFTAR PUSTAKA
Callister, William D. Materials and Science Engineering An Introduction, 6th
edition. John Wiley & Sons, Inc. 2003.
Dieter G. E. Mechanical Metalurgy, SI Metric Edition, 4th ed.
[1] Kirk, Mark. Constraint Effects in Fracture Theory and Applications 2nd
volume. 1916
http://jejakklinisku.blogspot.co.id/2013/06/uji-tarik.html, diakses pada Selasa, 12
April 2016 pukul 17.52.
http://john.maloney.org/Papers/On%20strain%20(9-20-06).pdf, diakses pada
Selasa, 12 April 2016 pukul 19.06.
https://en.wikipedia.org/wiki/Resilience_%28materials_science%29, diakses pada
Selasa, 12 April 2016 pukul 20.15.
[2] https://en.wikipedia.org/wiki/Strain_hardening_exponent, diakses pada Senin,
28 April pukul 21.48.
Page 33 of 39
LAMPIRAN
600
y upper = 408.0
MPa
500
400
y lower =
372.85 MPa
300
200
100
0
0
0,1
0,2
0,3
0,4
Engineering Strain
1200
1000
800
600
400
200
0
0
0,2
0,4
0,6
0,8
True Strain
Page 34 of 39
y = 0.9176x + 3.4373
R = 0.9638
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
-2,5
-2
-1,5
-1
-0,5
True Strain
=(
= 34,30 %
4. Jelaskan yang dimaksud dengan yield point phenomenon pada baja karbon
rendah!
Jawab :
Page 35 of 39
Pada baja karbon rendah terdapat fenomena pada yield point dimana ketika
sudah memasuki yield point, yield strength mengalami perpanjangan dan nilai
tegangan yang dialami baja karbon rendah mengalami fluktuasi pada daerah
tegangan yang relatif sama.
Rangkuman
Pengujian tarik awalnya ada karena kebutuhan industri untuk memastikan
apakah material yang akan digunakan sudah sesuai atau belum dan memenuhi
standar atau tidak, agar tidak terjadi kegagalan ketika digunakan. Pengujian tarik
ini digunakan karena merupakan salah satu pengujian yang dapat memberikan
banyak informasi mengenai sifat mekanik suatu material, diantaranya modulus
elastisitas, yield strength, ultimate tensile strength, modulus of rupture, toughness,
resilience, dan ductility.
Modulus elastisitas atau biasa disebut kekakuan adalah kemampuan suatu
material untuk terdeformasi elastis setelah menerima beban. Modulus elastisitas
pada kurva stress strain adalah kemiringan garis lurus yang ada pada kurva. Yield
strength adalah tegangan yang dapat diterima oleh material sesaat sebelum
mengalami deformasi plastis. Pada kurva uji tarik, yield strength adalah titik
peralihan antara garis linear dengan garis yang sudah tidak linear lagi. Salah satu
metode untuk menentukan nilai yield strength adalah dengan menggunakan
metode offset. Metode offset adalah metode yang digunakan untuk mencari nilai
yield strength pada regangan sebesar 0,2 persen. Nilai 0,2 persen itu sudah
Page 36 of 39
tinjau pada pengujian ini adalah bagian tengah atau disepanjang gage length nya,
bukan bagian ujungnya.
Pengujian tarik akan menghasilkan data berupa nilai beban dan elongasi
yang terjadi pada spesimen. Data tersebut kemudian dapat diplotkan pada kurva
stress strain. Spesimen yang digunakan biasanya baja karbon, baik itu baja
karbon rendah, baja karbon medium, atau baja karbon tinggi. Perbedaan ketiga
jenis baja karbon tersebut terletak pada komposisi karbonnya. Untuk tiap jenis
baja karbon dengan komposisi karbon yang berbeda tentunya kurva hasil uji
tariknya akan berbeda pula. Berikut perbandingan kurva uji tarik baja karbon
rendah, medium, dan tinggi.
Page 38 of 39
(Sumber : http://nptel.ac.in)
Dari state of stress tersebut kita tahu bahwa pada uji tarik tegangan yang
akan dialami oleh material hanya tegangan normal (tarik). Apabila dibuat
lingkaran mohr nya :
(Sumber : https://en.wikiversity.org/)
Dimana pada uji tarik, ketika nilai tegangan normalnya maksimum, tidak
terdapat tegangan geser (sama dengan nol).
Page 39 of 39