Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Oleh :
Irma Sari Muliadi
NIM: 1112103000097
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
ABSTRAK
Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Pengetahuan, Sikap,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Tahun 2015. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
faktor yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan seseorang atau masyarakat.
Tujuan Penelitian: Mengetahui pengetahuan, sikap, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada mahasiwa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.
Metode Penelitian: penelitian ini analitik observasional yang menggunakan
desain cross sectional dengan 100 responden berdasarkan cluster sampling.
Responden mengisi kuesioner dengan menggunakan google drive. Hasil
Penelitian: Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015
memiliki pengetahuan dan sikap yang baik hingga sedang terhadap PHBS.
Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara pengetahuan (p-value = 0,405)
dan sikap (p-value = 1,000) dengan PHBS.
Kata kunci: PHBS, Pengetahuan, Sikap, Mahasiswa FKIK
ABSTRACT
Irma Sari Muliadi. Program Studi Pendidikan Dokter. Knowledge, Attitude,
Clean and Healthy Behavior (PHBS) of FKIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta 2015. Clean and Healthy Behavior is a factor which affects the level of
personal or public health. Purpose: To find out the knowledge, attitude, and
Clean and healthy behavior (PHBS) of FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2015. Methods: This study is an analytical observational which uses cross
sectional design with 100 respondents based on cluster sampling. Respondents
answered questionnaire with Google drive. Result: FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2015 have moderate to good knowledge and attitude to
PHBS. Insignificant correlations are found between knowledge (p-value = 0,405),
and behavior (p-value = 1,000) with the clean and healthy behavior (PHBS).
vii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Hipotesis ....................................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
1.4.1 Tujuan Umum ................................................................................... 5
1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5
2.3
Kerangka Konsep....................................................................................... 21
2.4
3.2
3.3
3.4
4.2
4.3
Pembahasan ............................................................................................... 32
4.3.1 Analisis univariat.............................................................................. 32
4.3.1.1 Gambaran karakteristik responden ....................................... 32
4.3.1.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan
sehat pada responden.. .......................................................... 32
4.3.2 Analisis bivariat................................................................................ 32
4.3.2.1 Hubungan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat
.............................................................................................. 32
4.3.2.2 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat .......... 33
4.4
4.5
5.1
Kesimpulan ................................................................................................ 35
5.2
Saran .......................................................................................................... 35
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
derajat
kesehatan
masyarakat
yang
setinggi-tingginya
yang dipengaruhi banyak faktor. Paradigma sehat yang ditetapkan oleh visi
Indonesia Sehat 2010, terdiri dari tiga pilar yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat,
serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata.(3)
Bentuk konkrit perilaku sehat adalah perilaku proaktif memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri
dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Mengingat
dampak perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar (30-35%), maka
diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat. Salah satunya dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).(3)
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah keadaan dimana
individu-individu dalam rumah tangga (keluarga) masyarakat Indonesia telah
melaksanakan PHBS di rumah tangga dalam rangka mencegah timbulnya penyakit
dan masalah-masalah kesehatan lain, menanggulangi penyakit dan masalahmasalah kesehatan lain dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan baik, serta mengembangkan
dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat.(3)
Dari buku penuntun hidup sehat (2010) lebih dari separuh jenis penyakit
dan kematian pada anak dan balita disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam
mulut melalui makanan, air, dan tangan yang kotor. Buruknya kebersihan
seseorang
dan
kesehatan
lingkungan
termasuk
persediaan
air
bersih
responden yang memiliki sikap kurang baik terhadap PHBS dan 55,0% memiliki
tingkat perilaku yang kurang baik. Hasil analisis secara statistik menunjukan ada
hubungan pengetahuan dengan PHBS (p-value = 0,003) dan hubungan antara sikap
dengan PHBS (p-value = 0,001).(10)
Peneliti juga mengamati lingkungan di Kampus FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta masih belum menjalankan program perilaku hidup bersih dan
sehat, karena masih ada beberapa tempat yang masih jauh dari bersih contohnya
kamar mandi mahasiswa dari lantai 1 sampai lantai 5 masih kotor, jorok, dan
berbau tidak sedap yang dapat mengganggu kesehatan seseorang jika setiap hari
merasakannya. Dengan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian
mengenai
PENGETAHUAN,
SIKAP,
PERILAKU
HIDUP
Rumusan Masalah
1. Bagaiamana pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat pada
mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015?
2. Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku hidup bersih
dan sehat pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun
2015?
3. Apakah terdapat hubungan antara sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat
pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015?
1.3
Hipotesis
1. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat
pada mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.
2. Terdapat hubungan antara sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat pada
mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015
1.4
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1. Bagi Subjek Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang valid
tentang pengetahuan, sikap, perilaku hidup bersih dan sehat pada
mahasiswa FKIK Universias Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.
2. Bagi Institusi
Memberikan informasi kesehatan terutama pada mahasiswa FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 dan
sebagai gambaran untuk mahasiswa FKIK agar lebih baik kedepannya
dalam masalah kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini dapat menggambarkan dan memberikan informasi
kepada sesama dalam meningkatkan serta memperbaiki perilaku hidup
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut pada manusia adalah indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.(9)
Tingkatan pengetahuan terdiri dari 6, yakni :(9)
1) Tahu, adalah kemampuan mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk pula me-recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsang yang telah diterima.
2) Memahami, suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi, adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi dan kondisi yang nyata.
4) Analisis, adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan
masih ada kaitannya antara satu sama lain.
5) Sintesis, adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagianbagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi, adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi objek.
Untuk membentuk tindakan atau perilaku maka seseorang mengadopsi
suatu perilaku baru dalam diri seseorang tersebut yang akan mengakibatkan
terjadinya suatu proses, sebagai berikut:(9)
1) Kesadaran (Awareness) dimana individu tersebut menyadari dan mengetahui
adanya stimulus.
2) Tertarik (Interest) dimana individu tersebut sudah mulai tertarik dengan
adanya stimulus tersebut.
2.1.2 Sikap
Menurut Notoatmodjo (2007) sikap merupakan reaksi atau respon
seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.(8) Sikap yang
dimiliki setiap individu merupakan sikap yang utuh karena dibentuk oleh
karakteristik dan komponen pokok. Karakteristik terdiri dari selalu ada objeknya,
bersifat evaluatif, relatif mantap, dapat diubah. Sedangkan komponen pokok terdiri
dari kepercayaan, kehidupan emosional serta kecenderungan untuk bertindak.(9,11)
6) Emosi dalam diri, merupakan sikap dari penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego. Namun ini bersifat sementara karena
didasari dengan faktor emosional adalah prasangka.
Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga merupakan sasaran primer
yang harus mempraktikkan PHBS sehingga menciptakan rumah tangga Ber-PHBS.
10
Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja (kantor, pabrik, dan lainlain), harus mempraktikkan perilaku yang dapat menciptakan tempat kerja BerPHBS. Cakupannya terdiri atas mencuci tangan dengan sabun, menggunakan
jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok, tidak
mengonsumsi NAPZA, tidak meludah sembarangan tempat, memberantas jentik
nyamuk dan lain-lain.(6)
2.1.3.2.4
Perilaku hidup bersih dan sehat di tempat umum (tempat ibadah, pasar,
pertokoan terminal, dermaga, dan lain-lain), harus mempraktikkan perilaku yang
dapat menciptakan tempat umum Ber-PBHS. Cakupannya terdiri atas mencuci
tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat
sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi NAPZA, tidak meludah di
sembarangan tempat, memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.(6)
11
2.1.3.2.5
12
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan terdiri dari faktor fisik, biologis, dan sosial budaya yang
langsung atau tidak mempengaruhi derajat kesehatan.
4. Faktor perilaku dan gaya hidup
Suatu faktor yang timbul karena adanya aksi dan reaksi seseorang terhadap
lingkungannya. Faktor perilaku terjadi apabila ada rangsangan, sedangkan gaya
hidup merupakan pola kebiasaan seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan
karena jenis pekerjaan yang mengikuti trend berlaku dalam kelompok sebayanya
ataupun hanya untuk meniru dari tokoh idolanya.
2.1.3.5 Indikator PHBS
Indikator merupakan alat ukur untuk menunjukkan suatu keadaan atau
kecenderungan keadaan dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian.(3) Adanya
indikator dalam PHBS untuk menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan telah
sesuai dengan rencana sehingga menghasilkan dampak yang diharapkan.(3)
Persyaratan indikator: sahih, obyektif, sensitif, dan spesifik. Sifat indikator:
tunggal dan jamak. Jenis-jenis indikator: input, proses, output atau outcome.(3)
13
bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan
masyarakat.(17)
2.1.4.2 Sumber-Sumber Air Bersih
Air di permukaan bumi dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut
Chandra (2007) air di bagi berdasarkan letak yakni air angkasa (hujan), air
permukaan, dan air tanah.(17)
1) Air Angkasa (Hujan): Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air
di bumi. Pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut
cederung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran
tersebut disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas yang terdiri
dari karbondioksida, nitrogen, dan amonia.
2) Air Permukaan: Air permukaan merupakan sumber penting bahan baku air
bersih. Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah mutu atau kualitas baku,
jumlah atau kuantitas, dan kontinuitas. Tetapi di bandingkan dengan sumber
air lainnya air permukaan merupakan sumber air yang paling tercemar akibat
kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain.
Sumber-sumber air permukaan antara lain sungai, selokan, rawa, parit,
bendungan, danau, laut, dan air terjun. Air terjun dapat dipakai sebagai sumber
air di kota-kota besar karena air tersebut sebelumnya sudah di bendung oleh
alam dan jatuh secara gravitasi. Air ini tidak tercemar sehingga tidak
membutuhkan purifikasi bakterial.
3) Air Tanah: Ground water berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi
lalu mengalami penyaringan atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
proses fertilisasi secara alamiah. Dengan proses-proses alami air tanah lebih
baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.
Kelebihan air tanah pertama, bebas kuman penyakit dan tidak perlu
mengalami proses purifikasi atau penjernihan. Kedua, persediaan air tanah juga
cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.
Kerugian atau kelemahan air tanah mengandung zat-zat mineral semacam
magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi yang dapat menyebabkan
kesadahan air.
14
(Sutrisno,
2004).
Berdasarkan
PERMENKES
RI
15
mengurangi
kontaminasi
tinja
terhadap
lingkungan,
maka
16
17
18
19
20
2.2
Kerangka Teori
Derajat kesehatan
dipengaruhi
Faktor
Lingkungan
Faktor perilaku
Faktor
Keturunan
Faktor
predisposis
Faktor
kemungkinan
Faktor
pendorong
Pengetahuan
Sikap
Paradigma
sehat
Lingkungan
sehat
Pelayanan
kesehatan
Program PHBS
Perilaku sehat
Di rumah
tangga
Di tempat
umum
Di sekolah
Faktor
pelayanan
kesehatan
21
2.3
Kerangka Konsep
Variabel Dependen
Variabel Independen
Pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sikap
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
2.4
Definisi Operasional
Variable
Definisi
Kategori /
ukur
hasil ukur
Pengetahuan
Diukur
tentang
melakukan penginderaan
kuesioner
tentang
perilaku
terhadap
tingkatan
pengetahuan
hidup bersih
tertentu.
suatu
objek
yang
dan sehat
menggunakan
terdiri
pertanyaan
dari
16
dengan
jawaban skor:
Benar: 1
Salah: 0
Diukur
menggunakan
perilaku
menanggapi
hidup bersih
dari
dan sehat
Sangat setuju: 4
15
pernyataan
Setuju: 3
Tidak setuju: 2
Sangat tidak setuju:
1
Ordinal
12 - 16
2.
Sedang,
skor 8 - 11
3.
Rendah,
skor 0 - 7
Sikap tentang
pernyataan
1. Baik, skor
Skala
1.
Baik,
38 - 60
2.
Buruk,
< 37
Ordinal
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang menggunakan
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu penelitian adalah pada Maret Oktober 2015.
3.3
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah 977 mahasiswa yang merupakan empat
program studi yang ada di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.3.2 Kriteria sample
i.
Kriteria Inklusi
a.
b.
ii.
Kriteria Eksklusi
b.
23
Z = 1,28
P1 = 0,72
P2 = 0,91
Q = 1 P = 0,185
Q1 = 1 P1 = 0,28
Q2 = 1 P2 = 0,09
Keterangan:
Z = Deviat baku normal untuk
Z = Deviat baku normal untuk
= Tingkat kemaknaan sebesar 5%
= Power penelitian sebesar 90%
(z 2PQ + z P1Q1 + P2Q2)!
=
(P1 P2)!
=
24
3.4
Mengolah data di
SPSS versi 22
Follow up melalui PJ
Persetujuan pembimbing
Menyebarkan link kuesioner
Buat kuesioner di Google drive:
https://docs.google.com/forms/d/
1BsdaIHmSNqbWmnRWv4jTx7pGobmr
pR8yHU_gN76MDU/viewform
Mengumpulkan data
responden Mahasiswa/i FKIK
Mendapatkan jumlah
populasi dan jumlah kelas
responden Mahasiswa/i FKIK
Melakukan teknik
Cluster Sampling
25
3.5
Kuesioner final
Revisi kuesioner 1
Evaluasi kuesioner 1
Jadi kuesioner 1
validasi
Manajemen Data
26
valid dan kurang valid. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk menentukan
apakah alat ukur yang digunakan dapat konsisten di semua responden.
Uji validitas dilakukan pada 49 mahasiswa program studi pendidikan
dokter FKIK angkatan 2012 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari jumlah total
didapatkan jumlah perempuan sebanyak 37 orang dan laki-laki sebanyak 13 orang
dengan rata-rata usia yaitu usia 20 tahun. Dengan sebelumnya juga sudah di ujikan
pada mahasiswa program studi kesehatan masyarakat FKIK angkatan 2013 di
Perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan 30 mahasiswa.
Suatu item dikatakan valid baik ketika hasil Pearson Correlation lebih
besar dari koefisien kolerasi sederhana (tabel r). Tabel r yang digunakan pada
pengujian ini adalah 0,281 karena N=49 dengan tingkat signifikan 5%.
Dari hasil uji validasi pada item kuesioner yang ditanyakan khusus pada
penelitian ini, didapatkan beberapa item yang validitasnya kurang, yaitu item
pengetahuan nomor 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, item sikap nomor 1, 6, 7,
13, dan item perilaku nomor 8, 13, 14. Hal tersebut bisa dikarenakan pertanyaan
yang dibuat sulit di mengerti oleh responden sehingga berpengaruh kepada
jawaban responden atau jawaban dari responden yang kurang bervariasi. Hasil
yang validitasnya kurang valid dilakukan modifikasi kembali yang dibantu oleh
ahli.
3.5.4 Pengolahan Data
Kuesioner penelitian yang sudah diisi oleh mahasiswa/i FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dikumpulkan menjadi satu. Data yang sudah terkumpul dari
responden diperiksa terlebih dahulu. Setelah diperiksa dilakukan penyaringan
berdasarkan kriteria penelitian untuk jawaban kuesioner. Selanjutnya, data yang
sudah diberikan penilaian diinput kedalam komputer dan dilakukan pembersihan
data dari berbagai macam perancu dan kesalahan. Setelah data sudah benar-benar
bersih dilakukan analisis dan pengolahan data menggunakan program computer
software SPSS for windows version 22.0.
3.5.5 Analisis Statistik
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program computer software
SPSS for windows version 22.0. Analisis statistik menggunakan uji non-parametrik
27
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Univariat
Variabel variabel yang terdapat pada penelitian ini terlebih dahulu
dideskripsikan dengan analisis univariat yang hasilnya nanti memberikan
gambaran umum mengenai responden.
Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, dan
karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, dan program studi, angkatan.
Sedangkan variabel terikat adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Penelitian ini dilakukan pada 100 responden dan jumlah tersebut sudah memenuhi
batas minimal sampel untuk penelitian ini yaitu 86 responden.
4.1.1
Kategori
Jenis kelamin
Laki-laki
11
11,0
Perempuan
89
89,0
Kesehatan Masyarakat
30
30,0
Ilmu Keperawatan
20
20,0
Farmasi
30
30,0
Pendidikan Dokter
20
20,0
2012
20
20,0
2013
60
60,0
2014
20
20,0
Program Studi
Angkatan
29
4.1.2
Tabel 4.2 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan
sehat pada responden (N=100)
Variabel
Kategori
Pengetahuan
Baik
58
58,0
Sedang
38
38,0
Rendah
4,0
Baik
99
99,0
Buruk
1,0
Baik
21
21,0
Sedang
67
67,0
Buruk
12
12,0
Sikap
Perilaku
30
Pada variabel sikap mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang
mempunyai sikap baik sebanyak 99 responden (99,0 %) dan sikap buruk sebanyak
1 responden (1,0 %).
Pada perilaku hidup bersih dan sehat didapatkan perilaku baik sebanyak 21
responden (21,0%), perilaku sedang sebanyak 67 responden (67,0%), dan perilaku
buruk sebanyak 12 responden (12,0%).
Pengetahuan
Baik-
Buruk
Sedang
N
Baik Sedang
85
85,0
11
11,0
96
96,0
Rendah
1,0
1,0
4,0
Total
88
88,0
12
12,0
100
100,0
p-value = 0,405
Dari tabel 4.4 didapatkan hasil bahwa yang memiliki pengetahuan baik
hingga sedang terhadap PHBS baik hingga sedang adalah 85,0% dan yang
memiliki pengetahuan rendah terhadap PHBS baik hingga sedang adalah 3,0%.
Sedangkan yang memiliki pengetahuan baik hingga sedang terhadap PHBS yang
buruk adalah 11,0% dan pengetahuan rendah terhadap PHBS yang buruk adalah
1,0%.
Hasil analisis data pada tabel 4.4 didapatkan nilai p-value = 0,405 yang
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap
PHBS.
31
Sikap
Baik-
Buruk
Sedang
N
Baik
87
87,0
12
12,0
99
99,0
Buruk
1,0
1,0
Total
88
88,0
12
12,0
100
100,0
p-value = 1,000
Dari tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa yang memiliki sikap baik terhadap
PBHS baik hingga sedang adalah 87,0% dan sikap buruk terhadap PHBS baik
hingga sedang adalah 1,0%. Sedangkan sikap baik terhadap PHBS yang buruk
adalah 12% dan sikap buruk terhadap PHBS buruk adalah 0%.
Hasil analisis data pada tabel 4.5 didapatkan nilai p-value = 1,000 yang
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap PHBS.
32
4.3
Pembahasan
progran
studi
Kesehatan
Masyarakat
seluruh
responden
adalah
33
Hasil analisis data pada tabel 4.4 didapatkan nilai p-value = 0,405 yang
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap
PHBS.
Hal ini tidak sejalan dengan teori Erfandi pada tahun 2009 yang
menyatakan semakin tinggi pendidikan, maka ia akan mudah menerima hal-hal
baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Karena responden
pada penelitian ini memliki pengetahuan yang sama baik secara teori maupun
praktek pendidikan, sehingga dimungkinkan tingkat pendidikan tidak terlalu
mempengaruhi hasil penelitian.(27)
Dan juga sejalan dengan pernyataan Rogers dalam Sari S. pada tahun 2006
yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang
sangat penting bagi terbentuknya perilaku, dan perilaku yang didasari pengetahuan
akan
bertahan
lebih
langgeng
daripada
perilaku
yang
tidak
didasari
pengetahuan.(28)
4.3.2.2 Hubungan sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat
Dari tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa yang memiliki sikap baik terhadap
PBHS baik hingga sedang adalah 87,0% dan sikap buruk terhadap PHBS baik
hingga sedang adalah 1,0%. Sedangkan sikap baik terhadap PHBS yang buruk
adalah 12% dan sikap buruk terhadap PHBS buruk adalah 0%.
Hasil analisis data pada tabel 4.5 didapatkan nilai p-value = 1,000 yang
artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap PHBS.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Sari S pada tahun 2005 yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan
perilaku hidup bersih dan sehat responden dengan tingkat keeratan hubungan
dengan tindakan.(28)
34
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Mahasiswa/i Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015 memiliki pengetahuan dan
sikap yang sedang hingga baik terhadap PHBS.
2. Terdapat hubungan yang tidak bermakna (p-value = 0,405) antara pengetahuan dan
PHBS
3. Terdapat hubungan yang tidak bermakna (p-value = 1,000) antara sikap dan PHBS
5.2 SARAN
1.
2.
36
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan. Presiden Republik Indonesia.
2. Notoatmojo, S. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Rienika Cipta; 2007
3. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Sebelas Maret
Fakultas Kedokteran. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Surakarta: Bagian
Field Lab; 2013
4. Green, L. Kreutzer, M. Health Promoting Planning an Educational and
Environmental Approach. 2nd Edition. Mayfield Publishing; 2000
5. UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, WFP, dan The
World Bank. Penuntun Hidup Sehat. Jakarta: UNICEF Indonesia, 2010
6. PEMENKES RI. No.2269/MENKES/PER/XI/2011. Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). KEMNKES RI Tahun 2011.
7. Riset
Kesehatan
(RISKESDAS)
Dasar.
Nasional
Laporan
2007.
Hasil
Jakarta:
Riset
Badan
Kesehaan
Penelitian
Dasar
dan
37
13. Adri D.S. Perbandingan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Murid Tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Sekolah Dasar Yang Memiliki dan
Yang Tidak Memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Kecamatan Medan
Baru Tahun 2013 [skripsi]. Sematera Utara: Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Sumatera Utara; 2013
14. Albar. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Petugas Puskesmas.
Sumatera Utara: Dinas Kesehatan Profinsi Sumatera Utara; 2003
15. Dachroni. Pedoman Pembinaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Di Tatanan Tempat-Tempat Umum. Sumatera Utara: Dinas Kesehatan;
2002
16. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Manajemen PHBS
Menuju Kabupaten/Kota sehat. Jakarta: Depkes RI; 2002
17. Chandra, Budiman. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC; 2007
18. Kusnaedi. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum.
Jakarta: Puspa Swara; 2004
19. Lely, H.S. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dengan
Kejadian Diare Di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Tahun 2011
[Skripsi]. Sumatera Utara: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara; 2011
20. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Paket Pelatihan Kader
Kesehatan dan Tokoh Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Siaga.
Jakarta: Depkes RI; 2007
21. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Penyelenggaraan
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Jakarta: Depkes RI; 2009
22. Politeknik Kesehatan KEMENKES Makassar. Makalah Promsi Kesehatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Keperawatn Gigi Makassar. Makassar;
2014/2015
23. KEMENKES RI dan Unicef. 10 Pesan Hidup Sehat Dalam Kedaruratan
[Internet]. 2015 [diakses pada September 2015]. Tersedia pada:
http://www.unicef.org/indonesia/id/PHSDalamKedaruratan.pdf
38
39
Lampiran 1
Hasil Uji Statistik
ANALISIS UNIVARIAT
4. Sebaran karakteristik responden
Jenis Kelamin
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
11
11,0
11,0
11,0
89
89,0
89,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
ProgramStudi
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
30
30,0
30,0
30,0
20
20,0
20,0
50,0
30
30,0
30,0
80,0
20
20,0
20,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
angkatan
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
20
20,0
20,0
20,0
60
60,0
60,0
80,0
20
20,0
20,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
40
5. Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat pada
responden
Pengetahuan koding
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
baik
58
58,0
58,0
58,0
sedang
38
38,0
38,0
96,0
rendah
4,0
4,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Sikap koding
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
baik
99
99,0
99,0
99,0
buruk
1,0
1,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
Perilaku koding
Cumulative
Valid
Frequency
Percent
Valid Percent
Percent
baik
21
21,0
21,0
21,0
sedang
67
67,0
67,0
88,0
buruk
12
12,0
12,0
100,0
Total
100
100,0
100,0
41
ANALISIS BIVARIAT
3. Hubungan program studi responden dengan perilaku hidup bersih dan
sehat
ProgramStudi * perilaku kod2 Crosstabulation
perilaku kod2
ProgramStudi
Total
baik-sedang
buruk
Total
Count
27
30
Expected Count
26,4
3,6
30,0
% of Total
27,0%
3,0%
30,0%
Count
20
20
Expected Count
17,6
2,4
20,0
% of Total
20,0%
0,0%
20,0%
Count
25
30
Expected Count
26,4
3,6
30,0
% of Total
25,0%
5,0%
30,0%
Count
16
20
Expected Count
17,6
2,4
20,0
% of Total
16,0%
4,0%
20,0%
Count
88
12
100
Expected Count
88,0
12,0
100,0
% of Total
88,0%
12,0%
100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
a
df
sided)
,197
Pearson Chi-Square
4,672
Likelihood Ratio
6,830
,078
Linear-by-Linear Association
2,044
,153
N of Valid Cases
100
a. 4 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 2,40.
42
pengetahuan kod2
baik-sedang
rendah
Total
baik-sedang
buruk
Total
Count
85
11
96
Expected Count
84,5
11,5
96,0
% of Total
85,0%
11,0%
96,0%
Count
Expected Count
3,5
,5
4,0
% of Total
3,0%
1,0%
4,0%
Count
88
12
100
Expected Count
88,0
12,0
100,0
% of Total
88,0%
12,0%
100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
sided)
,414
,001
,975
,536
,464
,667
b
Likelihood Ratio
,660
N of Valid Cases
100
Sig.
sided)
,405
,405
,417
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,48.
b. Computed only for a 2x2 table
sided)
43
sikapkoding
baik
buruk
Total
baik-sedang
buruk
Total
Count
87
12
99
Expected Count
87,1
11,9
99,0
% of Total
87,0%
12,0%
99,0%
Count
Expected Count
,9
,1
1,0
% of Total
1,0%
0,0%
1,0%
Count
88
12
100
Expected Count
88,0
12,0
100,0
% of Total
88,0%
12,0%
100,0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
df
sided)
,711
,000
1,000
,257
,612
,138
b
Likelihood Ratio
,136
N of Valid Cases
100
Sig.
sided)
sided)
1,000
,880
,712
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,12.
b. Computed only for a 2x2 table
44
Lampiran 2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
No. HP
: 08111741716
: irmamuliadi@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. TK Kartini Medan
(1997-1998)
(1998-1999)
(2000-2001)
(2001-2006)
(2006-2009)
(2009-2012)
(2012-Sekarang)