Anda di halaman 1dari 5

Ada bermacam-macam batasan tentang prematur of the membrane (PROM),

yakni:
1. Ada teori yang menghitung berapa jam sebelum in partu, minsalnya 2 atau
4 atau 6 jam sebelum in partu
2. Ada juga yang menyatakan dalam ukuran pembukaan serviks/leher rahim
pada kala I, minsalnya ketuban yang pecah sebelum pembukaan seviks 3
cm atau 5 cm, dan sebagainya
3. Prinsipnya adalah ketuban yang pecah sebelum waktunya
Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala II persalinan.
Dapat juga ketuban belum pecah sampai saat mengedan, sehingga kadang perlu
dipecahnya (amniotomi).
b. etiologi
walaupun banyak publikasi tentang KPD, namun penyebabnya masih
belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Beberapa laporan
menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan erat dengan KPD, namun faktorfaktor mana yang lebih berperan sulit diketahui. Kemungkinana yang menjadi
faktor predisposisi adalah :
1. Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun
asenderen dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan
terjadinya KPD. Servik yang inkompetensia, kanalis servikalis yang selalu
terbuka oleh karena kelainan pada servik uteri ( akibat persalinan,
curetage). Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara
berlebihan (overdistensi uterus) minsalnya trauma, hidramnion, gemeli.

Trauma oleh bebrapa ahli disepakati sebai faktor predisposisi atau


penyebab terjadinya KPD. Trauma yang didapat minsalnya hubungan
seksual,

pemeriksaan

dalam,

maupun

amnosintesis

menyebabkan

terjadinya KPD karena biasanya disertai infeksi. Kelainan letak, minsalnya


sungsang sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu atas
panggul (PAP) yang dapat menghalangi tekanan terhadap membran bagian
bawah.
2. Keadaan sosial ekonomi faktor lain
a) Faktor golongan darah, akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak
sesuai dapat menimbulkan kelemahan bawaan termasuk kelemahan
jaringan kulit ketuban.
b) Faktor disproporsi antara kepala janin dan panggul ibu.
c) Faktor multi graviditas, merokok dan perdarahan antepartum
d) Defisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat (vitamin C)
Pada sebagian besar kasus, penyebabnya belum ditemukan. Faktor yang
disebutkan memiliki kaitan dengan KPD yaitu riwayat kelahiran prematur
merokok, dan perdarahan selama kehamilan. Beberapa faktor risiko dari
KPD, antara lain :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Inkompetensi serviks (leher rahim)


Polihidramnion (cairan ketuban berlebih)
Riwayat KPD sebelumnya
Kelainan atau kerusakan selaput ketuban
Kehamilan kembar
Trauma
Serviks (leher rahim) yang pendek (>25mm) pada usia kehamilan 23

minggu
8) Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis.
c. tanda dan gejala

tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui


vagina. Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak mungkin
cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris
warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena telah diproduksi
sampai kelahiran. Tetapi bila Anda duduk berdiri, kepala janin yang sudah terletak
di bawah biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk sementara.
Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah
cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.
Gejala dan tanda selalu ada
1. Keluar cairan ketuban

Gejala dan tanda kadang-kadang ada


1. ketuban pecah tiba-tiba
2. cairan tampak di introtus
3. tidak ada his dalam 1 jam
4. riwayat keluarnya cairan

2. Cairan vagina berbau


3. Demam/menggigil
4. Nyeri perut

5. uterus nyeri
6. denyut jantung janin cepat

5. Cairan vagina berbau


6. Tidak ada riwayat

7. perdarahan pervaginam sedikit


8. gatal
ketuban
9. keputihan

pecah
10. nyeri perut
7. Cairan vagina berdarah

11. disuria
12. nyeri perut
13. gerak janin berkurang

8. Cairan berupa darah lendir

14. perdarahan banyak


15. pembukaan dan pendataran serviks
16. ada his

d. diagnosa
menegakkan diagnosa KPD secara tepat sangat penting. Karena diagnosa
yang positif palsu berarti melakukan intervensi seperti melahirkan bayi terrlalu
awal atau melakukan seksio yang sebetulnya tidak ada indikasinya. Sebaliknya
didiagnosa yang negatif palsu berarti akan memberikan ibu dan janin mempunyai
risiko infeksi yang akan mengancam kehidupan janin, ibu atau keduanya. Oleh
karena itu diperlukan didiagnosa yang cepat dan tepat.
Diagnosa KPD ditegakkan dengan cara :
1. Anamnesa
Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang
banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir atau ngepyok. Cairan berbau khas,
dan perlu juga diperhatikan warna, keluarnya cairan tersebut his belum
teratur atau belum ada, dan belum ada pengeluaran lendir darah.
2. Inpeksi
Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina,
bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak pemeriksaan
ini akan lebih jelas.
3. Pemeriksaan dengan spekulum
Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak keluar cairan dari
orifidium uteri eksternum (OUE), kalau belum juga tampak keluar, fundus
uteri ditekan, penderita diminta batuk, mengejan atau mengadakan
manuvover valsava, atau bagian trendah digoyangkan, akan tampak keluar
cairan dari ostium uteri dan terkumpul pada fornik anterior.
4. Pemeriksaan dalam didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban
sudah tidak ada lagi. Mengenal pemeriksaan dalam vagina dengan tocher
perlu dipertimbangkan, pada kehamilan yag kurang bulan yang belum

dalam persalinana tidak perlu diadakan pemeriksaan dalam. Karena pada


waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksaan akan mengakumulasi segmen
bawah rahim dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme tersebut
bisa dengan cepat menjadipatogen. Pemeriksaan vagina hanya dilakukan
kalau KPD yang sudah dalam persalinan atau yang dilakukan induksi
persalinan dan dibatasi sedikit mungkin.

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)


yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir

dengan

(manuaba,1998).

bantuan

atau

tanpa

bantuan/

kekuatan

sendiri

Anda mungkin juga menyukai