Cara Mengatasi Anak
Cara Mengatasi Anak
dengan
Membicarakan
Membicarakan
keburukan
anak
kepada orang lain, baik yang
berhubungan dengan rasa takut dan
malunya maupun tidak, tentu akan
membuat mereka merasa marah
bahkan semakin minder. Terutama
jika
Anda
membicarakan
hal
tersebut secara langsung di hadapan
anak-anak.
Membahas keburukannya dalam hal
semacam mengolok-oloknya hanya
akan memperburuk kondisinya dan
tindakan tersebut sangat tidak
disarankan. Sebab, sejak usia balita,
anak-anak sudah mampu memahami
topik pembicaraan yang bernada
kurang bagus.
4. Berilah Pujian
Karakter anak yang pemalu dan
penakut seringkali disebabkan oleh
kurangnya rasa percaya diri yang
dimilikinya. Untuk membangkitkan
hal tersebut, Anda bisa senantiasa
memberikan
dia
pujian,
baik
tindakan kecil maupun besar.
Berikan pujian ketika dia mau
menyapa teman-temannya, ketika
sebaiknya
Anda
mencari
sisi
positifnya. Misalnya di balik sifatnya
yang pemalu, mereka mempunyai
kebiasaan
baik
seperti
rajin
membaca buku, rajin belajar, suka
membantu Anda di dapur, dan
sebagainya.
6. Sering Memeluk Anak
Cara membangkitkan rasa percaya
diri pada anak pemalu dan penakut
berikutnya adalah dengan seringsering memberikan pelukan. Hal
tersebut akan menjalin hubungan
yang
baik
pada
anak
serta
membuatnya merasa lebih tenang.
Lakukan tindakan ini ketika mereka
sedang menghadapi situasi yang
membuatnya
kurang
nyaman.
Menghujani mereka dengan pelukan
kasih sayang merupakan tindakan
paling ampuh untuk menghilangkan
ketakutan dan rasa malu dalam
dirinya.
4. Menyalurkan Hobi
Jika Anda melihat anak-anak suka
keras kepala ketika Anda larang,
sebaiknya amati terlebih dahulu
apakah tindakan yang mereka
lakukan bersikap positif atau tidak.
Misalnya Anda mengetahui bahwa
mereka sering bermain di luar
rumah.
Sangat tidak tepat jika Anda hanya
memarahinya tanpa mengetahui apa
yang sebenarnya mereka lakukan.
Jika Anda mengetahui bahwa mereka
hanya melakukan olahraga bersama
teman-temannya, berarti sikap Anda
adalah harus menyalurkan minat
bakatnya.
Karena terkadang anak-anak akan
susah untuk dilarang melakukan
sesuatu hal yang disukai sehingga
mereka akan keras kepala saat
dilarang.
5. Bersikap Bijak
Poin inilah yang paling sulit untuk
dilakukan saat menghadapi sikap
anak-anak yang keras kepala dan
bandel. Dengan meluangkan banyak
waktu bersama buah hati, Anda akan
lebih memahami karakter anak serta
keinginan dari mereka.
Selain itu, Anda juga harus dapat
memberikan solusi yang baik ketika
anak-anak
sedang
menghadapi
masalah. Dengan adanya uluran
tangan yang sering Anda berikan,
maka anak-anak akan merasa lebih
tenang serta merasa lebih disayangi.
6. Berlaku Adil
Selain kebijakan yang tinggi, Anda
juga harus mampu memberikan
keadilan
terhadap
anak-anak
terutama jika anak Anda lebih dari
satu. Kecemburuan antar anak akan
semakin bertambah jika orangtua
tidak dapat bersikap adil.
Jika Anda memberlakukan hukuman
bagi
anggota
keluarga
yang
melakukan kesalahan, sebaiknya
memaksa
mereka
setiap
kali
memerintahkan
sesuatu.
Hal
tersebut hanya akan membuat
mereka trauma serta mau bertindak
hanya karena paksaan.
Oleh sebab itu, sebaiknya nasihat
yang Anda lontarkan lebih bersifat
mengajak dan ulangi secara berkala.
Jika memungkinkan, Anda bisa
memberikan sedikit penghargaan
pada mereka, baik kalimat pujian
maupun dalam bentuk hadiah.
Oleh
sebab
itu,
Anda
harus
senantiasa bersikap sabar ketika
menemani anak-anak belajar dan
berikan
bantuan
semaksimal
mungkin.
4. Belajar Sebelum Tidur
Tindakan ini tidak harus dilakukan
dengan duduk sambil membaca
buku. Anda dapat mengajak anakanak
latihan
berhitung
atau
membaca sebelum tidur karena
memorinya yang mudah merekam
dan akan diingat ketika esok
harinya.
5. Jam Belajar
Berlebihan
yang
Tidak
belajar,
maka
Anda
dapat
menjelaskan
mengenai
manfaat
belajar. Dengan mengetahui hal
tersebut,
mereka
dapat
lebih
bersemangat untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
Kekerasan
di
Pembelajaran
Dalam
hal
ini,
Anda
dapat
melakukan diskusi bersama guru
untuk menemukan solusi yang
paling tepat. Anda dapat mencoba
menggunakan
media
Internet
sebagai solusinya karena tampilan
yang menarik dapat membuat anak
lebih nyaman menggunakannya
Berkomunikasi
Anak
cengeng
cenderung
mengungkapkan
keinginannya
dengan cara menangis. Jika Anda
selalu menuruti kemauannya, maka
anak-anak
akan
mengetahui
kelemahan dari orangtuanya.
Oleh sebab itu, ketika anak-anak
menangis dan merengek setiap kali
meminta sesuatu, sebaiknya Anda
menasehatinya serta mengajarkan
cara berkomunikasi yang lebih baik.
Misalnya dengan mengatakan bahwa
Anda
tidak
dapat
memahami
ucapannya jika terus merengek.
Dengan
sikap
tersebut
yang
dilakukan secara berulang-ulang,
maka anak-anak akan terbiasa dan
mengerti bahwa menangis bukanlah
sikap yang baik.
6. Hindari Sikap
yang Berlebihan
Memanjakan
membuat
terpancing
orangtua
mudah
emosi.
Namun,
hal
Membuat
anak
menjadi
lebih
penurut tentu tidak dapat Anda
dapatkan dengan cara yang instan.
Semua
membuuhkan
proses
terutama jika anak-anak sudah
terbiasa
memiliki
sikap
yang
membagkang sejak kecil.
Oleh sebab itu, cara terbaik untuk
menasehatinya
adalah
dengan
mengulangi segala perintah dan
arahan yang baik padanya. Jika
mereka lupa dengan perjanjian yang
telah dibuat, ingatkanlah hingga
mereka bisa menjadi lebih menurut.
5. Hindari Kata Jangan
Menggunakan kata tersebut justru
membuat anak-anak menjadi susah
menuruti
kata-kata
dari
orangtuanya.
Anda
bisa
mengubahnya menggunakan kalimat
perintah yang halus seperti, bangun
yang pagi ya supaya tidak telat ke
sekolah".
6. Gunakan Kalimat Sederhana
Anak-anak yang tidak mau menurut
cenderung
susah
untuk
diajak
mendengarkan nasehat yang Anda
ucapkan. Oleh sebab itu, untuk
membuatnya lebih memahami apa
yang Anda mau, sebaiknya gunakan
kalimat yang sederhana.
Memberikan nasihat yang panjang
dan
bertele-tela
hanya
akan
dianggap angin lalu oleh mereka dan
tidak menutup kemungkinan mereka
akan
mengulangi
kesalahannya
kembali.
7. Bersikap Tegas
Jika sikap anak Anda dirasa sudah
melewati batas-batas yang sulit
untuk ditoleransi, sebaiknya Anda
mulai bersikap tegas. Sikap tersebut
bukan berarti dilakukan dengan
bangun/buat
kesepakatan
bersama siswa tentang jadwal
belajar di luar kelas. Misalnya
dijadwalkan 2 minggu sekali
setiap
akan
melaksanakan
pembelajaran
di
luar
kelas,
terlebih dahulu beri penjelasan
yang sejelas-jelasnya tentang
kegiatan pembelajaran tersebut.
Misalnya mengenai apa tugasnya
dan
bagaimana
langkahlangkahnya
lakukan
urutan
pembelajaran
seperti
ketika
pembelajaran
dilakukan di dalam kelas, jadi
pelajaran apa pun bisa dilakukan
di luar kelas.
Cara Mengatasi Anak yang Nakal dan Bandel agar Mudah Diatur
1. Memberikan
yang Baik
Seringkali
anak-anak
dengan
karakter
sifat
bandel akan meniru sikap
orang-orang di sekitarnya.
Oleh sebab itu, sebagai
pembimbing yang baik,
hendaknya
Anda
memberikan contoh yang
teladan dalam berbagai hal.
Contoh
Baik
ucapan
maupun
perbuatan, sebaiknya Anda
kerjakan
dengan
baik,
terutama ketika berada di
depan anak-anak. Jangan
sampai Anda plin plan
ketika
melarang
anak
melakukan sesuatu hal dan
justru Anda sendiri yang
melanggarnya.
2. Menetapkan
dan Hukuman
Aturan
3.
Memberikan
Tanggung Jawab
4. Bersikap Terbuka
Menghadapi
anak-anak
nakal dan bandel memang
harus diiringi dengan sikap
yang terbuka. Hal ini akan
memudahkan
Anda
memahami
apa
yang
mereka inginkan sehingga
solusi dapat didapatkan
secara bersama-sama.
Jika
mempunyai
anak
dengan sifat yang suka
membangkang, sebaiknya
tidak hanya Anda amati
dari sisi buruknya. Silahkan
Anda selami lebih dalam
untuk melihat sisi positif
dalam dirinya.
6. Bersikap Lembut
Menghadapi
anak
yang
nakal dengan cacian justru
dapat
memperburuk
karakter sifatnya. Terutama
jika Anda melakukan hal
tersebut di hadapan temantemannya.
7.
Memberikan
Kebebasan Berpendapat
Anak
yang
nakal
dan
bandel bukan berarti tidak
Minat
memiliki
hak
untuk
mengungkapkan pendapat.
Misalnya
ketika
Anda
kurang
setuju
dengan
teman bermainnya yang
kurang baik. Maka jangan
langsung
mengatakan
bahwa
hal
tersebut,
melainkan membicarakan
perlahan
dingin.
dengan
kepala
Jika
mereka
mengungkapkan
pendapatnya,
jangan
langsung menolak. Tetapi
dengarkan hingga mereka
selesai berbicara.
Cara Mengajari
Membaca
Anak
Agar
Cepat
Bisa
2. Pahami Mood
Anda
harus
memahami
mood anak terlebih dahulu
sebelum
mengajaknya
untuk belajar membaca.
Sebab, Anda akan kesulitan
apabila mengajak anakanak
dalam
keadaan
mengantuk, lapar, ataupun
marah.
Ketika
anak-anak
mulai
menikmati,
Anda
bisa
menggunakan buku dengan
tingkat kesulitan yang lebih
tinggi secara bertahap.
4. Berhentilah Sebelum
Bosan
Letakkan
buku-buku
di
tempat yang tidak terlalu
tinggi
agar
anak-anak
mudah menjangkau dan
selalu
ingat
dengan
aktivitas belajar membaca.
Dalam
hal
ini
yang
dimaksud
bukanlah
tes
secara resmi. Anda dapat
mengulangi
kemampuan
membaca
yang
telah
diajarkan
sebelumnya
ketika
mereka
sedang
bermain,
yaitu
dengan
mengingatkan
kosakata
atau ejaan yang telah
mereka pahami pada hari
sebelumnya.
7. Bersikap Sabar
Mengajari
anak-anak
membaca
tidak
dapat
dilakukan
dengan
cara
yang instan. Anda harus
mampu mengontrol emosi
jika anak-anak mengalami
kesulitan
serta
membutuhkan waktu yang
cukup
lama
untuk
membaca.
Mengajari
anak-anak
membaca dengan emosi
hanya
akan
membuat
mereka trauma serta segan
mengulangi
kegiatan
pembelajaran.
8. Memberikan
yang Baik
di
Contoh
di
hadapan
anak-anak,
sehingga
mereka
akan
selalu
tertarik
dengan
kegiatan tersebut. Sebab,
anak-anak masih memiliki
kebiasaan meniru apa yang
dilakukan oleh orang di
sekitarnya.
Jadi,
sangat
disarankan
bagi Anda untuk selalu
melakukan kegiatan positif
agar anak-anak juga dapat
menirukannya.
9. Berikan Pujian
Setiap
kali
anak-anak
mampu membaca dengan
baik
atau
saat
usai
melakukan kegiatan belajar
membaca,
Anda
harus
memberikannya
pujian
berupa
kata-kata
yang
dapat
membangkitkan
semangatnya.
Sesekali
Anda dapat memberikan
hadiah
sebagai
penghargaan atas prestasi
mereka.
1. Jelaskan Manfaatnya
Untuk
menghindari
hal
tersebut,
Anda
dapat
menjelaskan terlebih dahulu
pada anak-anak mengapa
mereka perlu ikut serta
bergabung
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
rumah. Jelaskan tujuannya
serta manfaat yang akan
didapatkannya.
Dengan
penjelasan
yang
baik, anak-anak akan lebih
memahami
kewajibannya
tersebut serta membantu
pekerjaan
rumah
tangga
Anda dengan lebih lapang
dada.
2. Ajari Perlahan
Anda
dapat
mengajak
mereka
bersama-sama
mengerjakan
pekerjaan
rumah secara rutin setiap
harinya sehingga mereka
dapat terbiasa dengan tugastugas tersebut.
3.
Kegiatan
Bertahap
Ketika
anak-anak
tidak
membantu pekerjaan rumah
tangga, Anda dapat menegur
dan mengingatkan mereka
secara perlahan-lahan. Jika
mereka
bersedia
memberikan bantuan, jangan
lupa untuk mengucapkan
terima
kasih
ataupun
pelukan dan ciuman.
5. Memberitahu
tugas
yang
Dikerjakan
6. Berikan Konsekuensi
yang
Jika
anak-anak
belum
terbiasa dengan tugas-tugas
tersebut
dan
Anda
membutuhkan bantuannya,
sebaiknya
Anda
tidak
memarahi
ataupun
meledeknya. Sebab, mereka
masih
membutuhkan
instruksi ketika melakukan
suatu
hal
dan
dengan
memarahinya hanya akan
membuat mereka trauma
serta ragu untuk membantu
Anda.
TugasHarus
membuat
mereka
memahami
tanggungjwabnya.
lebih
akan
Dengan
urutan
kegiatan
yang berbeda setiap harinya,
anak-anak akan lebih merasa
senang dan tidak terbebani.
Sebab dengan rutinitas yang
tetap setiap harinya hanya
akan membuat anak-anak
bosan serta mulai malas
untuk
membantu
Anda
menyelesaikan
rumah tersebut.
pekerjaan
Memang
tidaklah
mudah
menemukan cara mendidik
anak yang baik dan benar ,
justru seringkali yang terjadi
adalah sebaliknya. Karena
rasa
sayang
berlebihan,
seringkali
kita
memanjakannya
dan
menuruti
semua
kemauannya,
tanpa
mendidik
rasa
tanggungjawab sejak dini,
hingga akhirnya saat dia
besar, dia tidak bisa mandiri
dan tetap bergantung pada
orang
tuanya.
Walaupun
dengan cara memanjakan
bukanlah cara mendidik yang
baik, mendidik anak dengan
kekerasan fisik juga bukan
lah cara mendidik anak yang
baik, justru akan terjadi
trauma serta efek psikis yang
kurang baik yang mana hal
tersebut bisa jadi membatasi
potensi diri si anak.
Berikut ada ada beberapa
tips yang bagus dalam
mendidik anak agar kelak
menjadi
anak
pandai,
berbakti pada orang tua dan
juga taat beragama.
1. Tanamkan
dan
Segala
Sejak Dini.
2.
Menghukum
Anak
dengan
Kekerasan
Bukanlah Cara yang Baik
dalam Mendidik Anak.
Kejujuran
Kebaikan
3.
Menyayangi
Anak
Bukan Berarti Menuruti
Semua Keinginannya.
Sedangkan
anak
yang
minder
dan
malu
saat
bersosialisasi adalah karena
pengaruh dari sikap orang
2.
Jangan
membatasi
tempat bermainnya
Melarang
anak
bermain
diluar dapat membuatnya
minder
saat
berinteraksi
dengan dunia luar. Biarkan
mereka bermain di luar
rumah
dan
berinteraksi
dengan banyak teman, yang
tentunya masih di bawah
pengawasan Anda.
3.
Membuat
tangan bersama
4.
Bermain
boneka
5.
Tingkatkan
perbendaharaan kata
Melatih
anak
untuk
mengetahui sesuatu yang
lebih
detail
akan
membantunya untuk lebih
termotivasi
dan
ingin
mengenal sesuatu secara
lebih tentang apa yang
sudah
mereka
ketahui
maupun yang belum mereka
ketahui.
kerajian
dengan
10 Cara Terbaik dalam Mendidik Bayi Agar Menjadi Cerdas dan Pintar
Berikut
beberapa
cara
mendidik
bayi
supaya
menjadi pintar dan cerdas:
Dengan
menyusui
anak
sampai usia 2 tahun dan
memberikan susu secara
bergantian (payudara kanankiri),
dipercaya
dapat
merangsang
impuls
perkembangan otak bayi.
3. Ajak bermain
Kegiatan
ini
dapat
mempercepat proses belajar
anak serta mengembangkan
potensi sosialnya.
4.
Bernyanyi
dan
mendengarkan musik
6.
Temani
bayi
menonton TV
Hal
ini
bukan
berarti
membingungkan bayi Anda
tapi justru akan merangsang
daya ingat pada otak bayi
Anda.
saat
Saat
melihat
berbagai
macam tayangan di Televisi,
tentu bayi akan berinteraksi
serta
membantu
minat
belajarnya.
Dan
hal
ini
memerlukan pendampingan
Anda sebagai orangtua.
7.
Kehangatan
dan
kebahagiaan orang tua
Penelitian
menunjukkan
bahwa kondisi emosional
dapat
berpengaruh
pada
perembangan kognitif bayi
serta keterampilannya
berinteraksi
dengan
bayi
Anda,
misalnya
dengan
menggendong
atau
pun
mengajaknya bermain.
Selama
Anda
mengenal
orang tersebut, maka Anda
tidak perlu khawatir untuk
membiarkan orang tersebut
1. Berdo'a
Berdo'alah
sebelum
melakukan
sesuatu,dalam
hal ini berdo'alah sebelum
belajar.Do'a
merupakan
kekuatan yang sangat ampuh
agar kita dapat sukses dalam
belajar.
Dengan
berdo'a
sebelum belajar,maka pikiran
dan hati kita tenang. Dengan
meminta petunjuk dari yang
memberi nikmat akal pikiran,
juga
merupakan/sebagai
wujud
rasa
syukur
kita
kepada-Nya.
Di kamus kesehatan.com,
difus berarti menyebar, tidak
terlokalisasi atau terbatas;
menyebar
luas
melalui
jaringan atau zat. Metode
berpikir
difus/menyebar
mengandung
pengertian
bahwa
dalam
mempelajari/mengingat/me
mahami
sesuatu
tidak
dengan perhatian khusus
atau bisa dikatakan cara
berpikir di belakang layar.
Contoh kasus :
Contoh kegiatan:
saat
pembelajaran
di
Sekolah, tulislah kata-kata
kunci atau kata penting yang
sedang disampaikan oleh
Guru
3. Pengulangan
2. Chunking
Chunking
adalah
proses
dimana Anda mencoba untuk
memahami sesuatu yang
kompleks
dengan
memecahnya dan bekerja
Contoh kegiatan:
telaah/pahami materi
pelajaran yang sudah atau
belum diajarkan oleh Guru.
Jika Anda mempelajari dulu
materi
yang
belum
disampaikan
oleh
Guru,
maka
Anda
akan
lebih
banyak mengulang, di mana
saat Guru menyampaikan
materi berarti Anda sudah
masuk tahap pengulangan
sehingga materi pun dengan
cepat Anda kuasai.
4. Gunakan gaya belajar
yang sesuai
Bahasa
Indonesiaterlihat
pada
keaktifan
mereka dalam mengajukan
pertanyaan (keterampilan
berbicara),
bisa
juga
denagn
cara
menyuruh
mereka menuangkan hasil
pengalaman di luar kelas ke
dalam
sebuah
tulisan
berbentuk
karangan
deskripsi, bentuk puisi, dan
sebagainya
Matematikasuruhlah
mereka menghitung luas
dan keliling sawah.
SBKmanfaatkan
tumbuhan
sebagai
alat/bahan
pembelajaran,
misalkan
pada
materi
anyaman, suruhlah mereka
menganyam dengan bahan
daun pisang
Sahabat,
kegiatan
pembelajaran di luar kelas
sangat lah menyenangkan
bagi siswa dan juga guru.
Di mana kegiatan semacam
ini juga bisa menumbuhkan
kreatifitas siswa, atau lebih
lengkapnya
merupakan
Pembelajaran yang Aktif,
Inovatif,
Kreatif,
dan
Menyenangkan (PAIKEM).
4.
1.
Beri
pengertian
tentang
keutamaan
belajar pemahaman
pemahaman
hafalan.
2.
Tandai
kesalahan/pelajaran
yang belum dipahami
dan lain-lain
daripada
Anda
cukup
sekedar
membimbing dengan cara
memberi contoh lain dan
cara lainnya. Intinya jangan
sampai memberi jawaban.
Biarlah
Anak
Anda
menemukan
jawabannya
sendiri.
Saat
liburan
sekolah,
ajaklah
Anak
Anda
berkunjung
ke
tempat
wisata yang kiranya cocok
untuk
menambah
pengetahuan
yang
bermanfaat
bagi
Anak
Anda.
5.
Ajak
Anak
bertamasya
6. Manfaatkan media
pembelajaran online
Anda