Absorpsi perkutan adalah masuknya obat atau zat aktif dari luar kulit ke
dalam jaringan kulit dengan melewati membran sebagai pembatas. Membran
pembatas ini adalah stratum corneum yang bersifat tidak perm eabel terutama terhadap zat larut air, dibandingkan terhadap zat yang larut dalam lemak. Penetrasi melintasi stratum corneum dapat terjadi karena adanya proses difusi melalui dua mekanisme yaitu transepidermal dan transappendageal . 9 Mekanisme transepidermal merupakan penetrasi dengan car a difusi pasif. Difusi pasif melalui mekanisme ini dapat terjadi melalui dua jalur kemungkinan yaitu difusi intraseluler yang melalui sel korneosit yang berisi keratin dan difusi interseluler yang melalui ruang antar sel stratum corneum . Transepidermal merupakan jalur yang utama pada absorpsi perkutan karena kuas permukaan kulit 100-1000 kali lebih luar daripada luas permukaan kelenjar dalam kulit. Absorpsi melalui rute transepidermal sangat ditentukan oleh keadaan stratum corneum yang berfungsi sebagai membran semipermeabel. Jumlah zat aktif yang
terpenetrasi tergantung pada
gradien konsentrasi dan koefisien partisi senyawa aktif dalam minyak dan air. Mekanisme transappendageal adalah mekanisme penetrasi molekul zat aktif melalui poripori yang ada pada kelenjar keringat dan folikel rambut. Folikel rambut memiliki permeabilitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan stratum corneum sehingga absorpsi lebih cepat terjadi melewati pori folikel daripada melewati stratum corneum . Mekanisme ini adalah mekanisme satu-s atunya yang mungkin bagi senyawa-senyawa dengan molekul besar dengan kecepatan difusi rendah atau kelarutan yang buruk yang tidak dapat menembus stratum corneum . Faktor yang dapat mempengaruhi absorpsi perkutan adalah : (1 ) kelarutan dan karakterisasi distribusi obat; (2) perbedaan konsentrasi obat pada membran; (3) karakter dari pelarut atau pembawa yang digunakan pada obat; dan (4) ketebalan stratum corneum . Fenomena absorpsi perkutan terdiri dari dua tahap, yaitu pelepasan zat aktif dari pembawa untuk diabsorbsi di atas permukaan stratum corneum