Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PENGESAHAN

Jurnal Praktikum Fisika Dasar II dengan judul Gerbang Logika Dasar


yang disusun oleh:
Nama

: Wahyuni Sri Malinda R.

Nim

: 20600114066

Golongan

: B

Kelompok

: VII

Jurusan

: Pendidikan Fisika

Telah diperiksa dan diterima oleh asisten atau pembimbing serta disahkan
dan dinyatakan ACC dengan nilai :

Makassar,
Asisten,

Juni 2016

Praktikan,

Khairul Amaliah Masyur A.


Nim: 20600113004

Wahyuni Sri Malinda


Nim: 20600114066
Mengetahui,

Koordinator Kelas,

Sunardi Nasir
Nim: 20600113

Gerbang Logika Dasar


Mentari Anggraeni, Wahyuni Sri Malinda R., M. Alfiyan Ishaqy, , dan Imam
Alfajri
Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar
Abstrak
Telah dilakukan praktikum Elektronika Dasar II dengan judul
Gerbang Logika Dasar. Praktikum ini dilaksanakan tanggal 12
Juni 2016 di Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan Pendidikan
Fisika. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa Mampu
membuattabel kebenaran dari gerbang logika dasar, menganalisa
prinsip kerja dari gerbang logika dasar, dan menyusun kesimpulan
hasil praktek . Percobaan ini terdiri dari 3 kegiatan, yaitu Gerbang
AND, OR dan NOT. Masing-masing dari kegiatan memiliki variabel
manipulasi yaitu sinyal input gerbang, variabel respon yaitu sinyal
ouput dan indikator LED, serta variabel kontrol yaitu tegangan
sumber dan tipe IC masing-masing gerbang.. Kesimpulan yang dapat
diperoleh dari percobaan ini adalah untuk membuat tabel kebenaran
dapat digunakan persamaan 2n dimana n merupakan jumlah masukan
pada gerbang, prinsip kerja gerbang AND yaitu untuk menghasilkan
sinyal output tinggi maka semua input bernilai tinggi, dan sebaliknya
untuk gerbang OR, untuk NOT jika inputnya tinggi maka outputnya
rendah dan sebaliknya.
Kata kunci : gerbang AND, gerbang OR, gerbang NOT dan sinyal input
dan sinyal output.

TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini yang ingin
dicapai adalah:
1. Mampu

membuat

tabel

kebenaran dari gerbang logika


dasar.

2. Mampu

menganalisa

prinsip

kerja dari gerbang logika dasar.


3. Mampu menyusun kesimpulan
hasil praktek.

METODE EKSPERIMEN

Teori singkat

jalur

Transformator

merupakan

piranti untuk mengubah tegangan


dan

arus

bolak-balik

tanpa

kehilangan daya yang cukup besar.


Operasinya

didasarkan

pada

kenyataan bahwa arus bolak-balik


dalam

satu

rangkaian

akan

menginduksi (mengimbas) ggl bolakbalik pada rangkaian didekatnya


karena adanya induktansi bersama
pada

kedua

rangkaian

(Tipler, 2001:372).
Bagaimanapun, kebanyakan
generator tidak bisa menghasilkan
listrik pada tegangan sangat tinggi.
Untuk

melakukannya

akan

memerlukan kecepatan tinggi untuk


bergerak.

Beberapa

memperbesar
dihasilkan

cara

listrik

diperlukan

yang
perubahan

tegangan. Namun, ada beberapa cara


menurunkan

tegangan,

dimana

konsumen menggunakan tenaga juga


diperlukan.

Karena

kebanyakan

aplikasi listrik, terutama di dalam


rumah,

bukan

menyenangkan

maupun aman untuk menggunakan


tegangan tinggi. Singkatnya, trafo
diperlukan di akhir kedua-duanya

transmisi

tersebut

(Cassidy, 2002:526).
Jika N2 lebih besar dari N1,
tegangan pada kumparan sekunder
akan lebih tinggi daripada tegangan
dalam

kumparan

transformator

primer,
ini

dan

disebut

transformator penaik tegangan. Jika


N2 lebih kecil dari N1, tegangan pada
kumparan sekunder lebih rendah
daripada tegangan kumparan primer,
dan transformator ini disebut sebagai
transformator

penurun

tegangan

(Tipler, 2001:373).
Dalam
format

paling

sederhana nya , trafo arus bolakbalik terdiri dari dua coil kawat di
sekitar suatu inti besi. ( Bandingkan
dengan percobaan Faraday) Coil
pada

sisi

kiri,

dihubungkan

yang

kepada

mana
sumber

tegangan bolak-balik masukan dan


mempunyai

N1

Putaran,

disebut

lilitan primer. Coil pada sisi kanan,


terdiri

dari

N2

memutar

dan

menghubungkan ke suatu resistor


beban R, disebut lilitan sekunder.
Tujuan

inti

besi

adalah

untuk

meningkatkan fluks maknetis melalui


coil dan untuk menyediakan suatu
medium di mana hampir semua
bentuk medan magnet melalui satu

coil menerobos coil lain . Arus pusar


Prata-rata = I = IV

Kerugian dikurangi oleh penggunaan


suatu

inti

digunakan
sebab

berlapis
sebagai

(1)

tipis.

Besi

material

inti

Dan bagian lainnya kita mengikuti

suatu

zat

notasi

merupakan

yang

umum

dan

subskrip

yang

ferromaknetik lembut dan karenanya

menghilangkan

mengurangi

menandakan besaran-besaran rms.

kerugian

histeresis.

Perubahan bentuk tentang energi ke

Para

energi internal dalam

pembalasan

menganggap bahwa semua arus dan

terbatas kawat coil pada umumnya

tegangan bervariasi, waktu ditulis

sangat kecil. Trafo khas mempunyai

sebagai nilai rms: yaitu nilai yang

efisiensi dari 90% sampai 99%

tertulis

(Serway, 2004:1052).
Transformator

Persamaan

memilik

efesiensi yang sangat tinggi, artinya


kita dapat mengasumsikan bahwa
daya yang terdapat pada kumparan
primer (P1) sama dengan daya pada
kumparan

sekunder

(P2)

atau

sebaliknya,

meskipun

tentu

saja

sesungguhnya tidak karena ada arus


yang mengalir pada inti besi dan ada

insinyur

dalam
di

dan

alat
atas

ilmuwan

pengukur.
menyatakan

bahwa, untuk memenuhi syarat daya


yang

diberikan,

kita

memiliki

beberapa pilihan, dari arus I yang


relatif besar dan tegangan V yang
relatif kecil dan sebaliknya, asalkan
hasil kali IV seperti yang diinginkan
(Young dan Freedman, 2001:317318).

daya disipasi pada lilitan primer dan

Untuk kondisi-kondisi yang

sekunder (Ishaq, 2007:205).


Ketika sebuah rangkaian ac

diasumsikan, lilitan primer (atau

hanya memiliki beban resistif, faktor

dengan demikian arus primer (sangat

primer) adalah induktansi murni,

daya adalah cos 0 = 1 dan ggl rms

kecil),

yang digunakan rms sama dengan

magnetisasi Imag, tertinggal dari

tegangan rms Vrms pada beban.

tegangan primer sebesar 90o; faktor

dengan demikian, dengan arus rms

daya primer (= cos dalam sebuah

Irms dalam beban, energi dipasok dan

persamaan) bernilai nol; jadi tidak

disipasi pada laju rata-rata

yang

juga

disebut

arus

ada daya yang dihantarkan dari

(etc:319).

generator ke transformator (etc:318Kita ingin mengaitkan Is

319).

dengan Ip. Namun demikian, alih-alih


Namun

demikian,

arus

primer kecil yang berubah secara


sinusoidal

Imag

menghasilkan

yang
fluks

kecil
magnetik

berubah secara sinusoidal b di


dalam inti besi. Inti berperan untuk
memperkuat fluks dan membawanya
ke lilitan sekunder (atau sekunder).
Karena b berubah-ubah, fluks ini

menganalisis

detail

proses

yang

rumit, mari kita gunakan saja prinsip


konservasi energi. Tingkat transfer
energi dari generator ke primer sam
dengan IpVp. Laju dimana primer
kemudian mentransfer energi ke
sekunder (via medan magnet bolakbalik yang menghubungkan kedua
kumparan) adalah IsVs. Karena kita

menghasilkan ggl turn (= d b/dt)

asumsikan bahwa tidak ada energi

pada tiap lilitan sekunder. Pada

yang

primer, tegangan Vp adalah hasil kali

mensyaratkan bahwa

hilang.

Konservasi

energi

dari turn dan banyaknya lilitan Np:


IpVp = IsVs

dengan kata lain, Vp = turn Np.


Demikian

pula,

pada

sekunder

tegangan adalah Vs = turn Ns.


Dengan demikian, kita dapat menulis

turn =

Vp
Np
(2)
Atau

(4)

Dengan mensubtitusikan Vs, kita


peroleh
Np
Is = I p N s

Vs
Ns
(5)

Persamaan ini menyatakan bahwa


arus Is dalam sekunder bisa berbeda

Vs
Vs = Vp N p

dengan

arus

Ip

dalam

bergantung pada rasio lilitan


(3)

Ns

(etc:319).

primer,
Np

Arus

Ip

rangkaian

primer

resistansi

muncul

dalam

Alat

karena

beban

percobaan

dalam

rangkaian

sekunder. Untuk mencari Ip, kita

yang

digunakan
ini

pada

adalah

sebagai

berikut:
a. Bread Board
b. Power Supply

1 buah
1 buah

subtitusi Is = Vs/R dalam persamaan


dan kita subtitusi Vs dari persamaan.
Kita peroleh
Ns
Np

( )

1
R

Ip =

2. Komponen
Komponen yang digunakan pada

Vp

percobaan

(6)
Persamaan ini memiliki bentuk Ip =
Vp/Req, dimana resistasi ekuivalen Req
adalah

Req =

Np
Ns

( )

(7)

ini

adalah

berikut:
a. IC 7408
b.
c.
d.
e.
f.

4 buah
IC 7404
IC 7432
Kabel penghubung
Kabel tunggal
Indikator LED

sebagai
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
4 buah
1 buah

Identifikasi Variabel
Req ini adalah nilai dari beban
resistansi

seperti

terlihat

oleh

generator, generator menghasilkan


arus Ip dan tegangan Vp seolah-olah
generator

dihubungkan

dengan

dugunakan

pada

komponen
percobaan

adalah sebagai berikut:


1. Alat

Sinyal input gerbang AND


2. Variabel Respon

Sinyal output gerbang AND dan


3. Variabel Kontrol

Alat dan Komponen


dan

1. Variabel Manipulasi

indikator LED

resistansi Req (etc:320).

Alat

Kegiatan 1 : Gerbang Logika AND

yang
ini

Tegangan sumber dan IC 7408


Kegiatan II : Gerbang Logika OR
1. Variabel Manipulasi
Sinyal input gerbang OR

2. Variabel Respon

b.

Sinyal output gerbang OR dan


indikator LED
3. Variabel Kontrol

Indikator

LED

adalah

komponen yang digunakan


sebagai respon pembanding

apabila

Tegangan sumber dan IC 7432

output

yang

dihasilkan bertegangan tinggi


maka LED akan menyala dan
jika bertegangan renda maka

Kegiatan III : Gerbang Logika NOT


1. Variabel Manipulasi

LED tidak menyala.


3. Variabel Kontrol

Sinyal input gerbang NOT


2. Variabel Respon
:

a. Tegangan

Sinyal output gerbang NOT dan

sumber

adalah

besarnya beda potensial yang


di supply ke rangkaian yang

indikator LED
3. Variabel Kontrol

nilainaya

Tegangan sumber dan IC 7404


Definisi Operasional Variabel

disesuaikan

sebesar 6 volt.
b. IC adalah komponen yang

Kegiatan 1 : Gerbang Logika AND

digunakan

1. Variabel Manipulasi
a. Sinyal input gerbang AND

menghasilkan sinyal output

adalah sinyal yang diberikan


pada IC 7408 baik berupa
sinyal

bertegangan
akan

dari beberapa sinyal inpit,


dimana IC yang digunakan
yaitu IC 7408.

tinggi

maupun bertegangan rendah


yang

untuk

menghasilkan

sebuah keluaran.
2. Variabel Respon
a. Sinyal output gerbang AND

Kegiatan II : Gerbang Logika OR


1. Variabel Manipulasi
a. Sinyal input gerbang OR
adalah sinyal yang diberikan
pada IC 7432 baik berupa

adalah sinyal yang dihasilkan

sinyal

oleh IC 7408 berupa tegangan

maupun bertegangan rendah

tinggi maupun rendah setelah

yang

IC 7408 diberi sinyal input.

bertegangan
akan

tinggi

menghasilkan

sebuah keluaran.
2. Variabel Respon

a. Sinyal output gerbang OR

maupun bertegangan rendah

adalah sinyal yang dihasilkan

yang

oleh IC 7432 berupa tegangan

sebuah keluaran.

tinggi maupun rendah setelah


IC 7432 diberi sinyal input.
b.
Indikator LED adalah
komponen yang digunakan
sebagai respon pembanding
apabila

output

yang

akan

menghasilkan

2. Variabel Respon
a. Sinyal output gerbang NOT
adalah sinyal yang dihasilkan
oleh IC 7404 berupa tegangan
tinggi maupun rendah setelah

dihasilkan bertegangan tinggi

IC 7432 diberi sinyal input.


b. Indikator
LED
adalah

maka LED akan menyala dan

komponen yang digunakan

jika bertegangan renda maka

sebagai respon pembanding

LED tidak menyala.


3. Variabel Kontrol
a. Tegangan

sumber

apabila

yang

dihasilkan bertegangan tinggi


adalah

besarnya beda potensial yang


di supply ke rangkaian yang
nilainaya disesuaikan sebesar
6 volt.
b. IC adalah komponen yang
digunakan

output

untuk

menghasilkan sinyal output


dari beberapa sinyal inpit,
dimana IC yang digunakan

maka LED akan menyala dan


jika bertegangan renda maka
LED tidak menyala.
3. Variabel Kontrol
a. Tegangan sumber

besarnya beda potensial yang


di supply ke rangkaian yang
nilainaya disesuaikan sebesar
6 volt.
b. IC adalah komponen yang
digunakan

yaitu IC 7432.

adalah

untuk

menghasilkan sinyal output


Kegiatan III : Gerbang Logika NOT
1. Variabel Manipulasi
a. Sinyal input gerbang NOT
adalah sinyal yang diberikan
pada IC 7404 baik berupa
sinyal

bertegangan

tinggi

dari beberapa sinyal inpit,


dimana IC yang digunakan
yaitu IC 7404.
Prosedur Kerja
Kegiatan 3.1 : Gerbang Logika AND

a. Menyiapkan alat dan komponen

Kegiatan 3.2 : Gerbang Logika OR

yang akan digunakan.


b. Merangkai alat dan komponen

a. Menyiapkan alat dan komponen

seperti gambar berikut :

yang akan digunakan.


b. Merangkai alat dan komponen
seperti gambar berikut :

Gambar 1 : Gerbang AND

Gambar 1 : Gerbang

c. Memberikan sumber tegangan


pada IC 7408 sebesar 6 volt.
d. Memberikan sinyal input A, B
dan C.
e. Mengamati dan mencatat level
outputnya

pada

tabel

OR
c. Memberikan sumber tegangan
pada IC 7432 sebesar 6 volt.
d. Memberikan sinyal input A, B
dan C.
e. Mengamati dan mencatat level

pengamatan.

B
0
0
1
1
0
0
1
1

C
0
1
0
1
0
1
0
1

f. Membandingkan

Y = A.B

hasil

diperoleh dengan teori.

pada

pengamatan.

Keluaran

Masukan
A
0
0
0
0
1
1
1
1

outputnya

Keluaran

Masukan

yang

A
0
0
0
0
1
1
1
1

B
0
0
1
1
0
0
1
1

C
0
1
0
1
0
1
0
1

Y = A+B

tabel

f. Membandingkan

hasil

yang

diperoleh dengan teori.


Kegiatan 3.3 : Gerbang Logika NOT
a. Menyiapkan alat dan komponen
yang akan digunakan.
b. Merangkai alat dan komponen
seperti gambar berikut :
HASIL EKSPERIMEN DAN
ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Kegiatan I : Gerbang Logika AND
Tabel 1.1 : Gerbang Logika AND
Tipe IC

: 7408
Keluaran

Masukan
Gambar 1 : Gerbang
NOT
c. Memberikan sumber tegangan
pada IC 7432 sebesar 6 volt.
d. Memberikan sinyal input A, B
dan C.
e. Mengamati dan mencatat level
outputnya

pada

B
0
0
1
1
0
0
1
1

C
0
1
0
1
0
1
0
1

Y = A.B
0
0
0
0
0
0
0
1

tabel

pengamatan.
Masukan
A
0
1

A
0
0
0
0
1
1
1
1

Kegiatan 2 : Gerbang Logika OR


Tabel 2.1 : Gerbang Logika OR

Keluaran
Y = A'
1
0

f. Membandingkan hasil
diperoleh dengan teori.

Tipe IC

: 7432
Keluaran

Masukan
yang

A
0
0

B
0
0

C
0
1

Y= A+ B
0
1

0
0
1
1
1
1

1
1
0
0
1
1

0
1
0
1
0
1

1
1
1
1
1
1

PEMBAHASAN
1. Transformator Step-Down
Pada percobaan ini, salah
satu alat yang digunakan adalah

Kegiatan 3 : Gerbang Logika NOT

kumparan dengan lilitan. Dimana

Tabel 3.1 : Gerbang Logika NOT

terdapat dua jenis kumparan yang

Tipe IC

digunakan yaitu kumparan primer

: 7404

Masukan
A
0
1

Keluaran
Y = A'
1
0

dan kumparan sekunder, dimana


jumlah lilitan pada kumparan primer
sebesar

1000

lilitan

dan

pada

kumparan sekunder 500 lilitan. Pada


percobaan

ini

dengan

tegangan

sumber 3 volt, 6 volt, 9 volt dan 12


ANALISIS DATA

volt,

Kegiatan I

secara berturut-turut yaitu 2,90 volt,

: Gerbang AND

diperoleh

tegangan

primer

a. Kombinasi persamaan
1. Untuk 2 masukan
Y1 = A . B
2. Untuk 3 masukan
Y2 = Y1 . C

6,10 volt, 9,30 volt dan 12,00 volt,

Kegiatan 2

persen perbedaan secara berturut-

: Gerbang OR

sedangkan untuk tegangan sekunder


secara berturut turut yaitu 0,90 volt,
2,10 volt, 9,30 dan 12,00 volt. Untuk

a. Kombinasi persamaan
1. Untuk 2 masukan
Y1 = A + B
2. Untuk 3 masukan
Y2 = Y1 + C

turut yaitu 61,11%, 45,24%, 36,76%,

Kegiatan I

68,85 %, 73,11 % dan 76,66%,

Persamaan
Y = A

: Gerbang AND

dan

30,43%.

Dimana

diperoleh

efesiensi dari setiap tegangan sumber


secara berturut-turut yaitu 62,06 %,
sehingga diperoleh rata-rata hasil
pengukuran transformator 70,17 %.

Rugi daya pengukuran efesiensi

sedangkan untuk tegangan sekunder

transformator secara berturut-turut

secara berturut turut yaitu 4,60 volt,

yaitu 550 watt, 950 watt, 1250 watt,

9,70 volt, 16,20 dan 21,10 volt.

dan 1359 watt dan

Untuk

diperoleh rugi

daya rata-rata sebesar 1025 watt.


Berdasarkan
hasil
pengamatan

tersebut

dapat

disimpulkan bahwa percobaan ini


telah sesuai dengan teori yang ada,
dimana teori menyatakan bahwa
pada

transformator

step

down,

jumlah lilitan primer lebih besar


daripada jumlah lilitan sekunder
begitupun

tegangannya,

nilai

tegangan primer lebih besar dari


tegangan sekunder. Sesuai dengan

persen

perbedaan

secara

berturut-turut yaitu 21,73%, 23,71%,


41,81%

dan

diperoleh

13,74%.

efesiensi

dari

Dimana
setiap

tegangan

sumber

yaitu

82,14%,

80,83%,

87,09%

dan

87,91%,

sehingga diperoleh rata-rata hasil


pengukuran
84,49%.

transformator

Rugi

daya

adalah

pengukuran

transformator secara berturut-turut


yaitu 500 watt, 1150 watt, 1200 watt,
dan 1450 watt, sehingga diperoleh

hasil pengamatan yaitu tegangan

rugi daya rata-rata sebesar 1075 watt.


Berdasarkan
hasil

primer lebih besar dari tegangan

pengamatan

sekunder dan jumlah lilitan primer

disimpulkan bahwa percobaan ini

lebih banyak dari jumlah lilitan

telah sesuai dengan teori yang ada,

sekunder.
2. Transformator Step-Up
Pada percobaan ini sama

dimana teori menyatakan bahwa

dengan kegiatan sebelumnya, namun


jumlah lilitan pada kumparan primer
sebesar

500

lilitan

dan

pada

kumparan sekunder 1000 lilitan.


Pada percobaan ini dengan tegangan
sumber 3 volt, 6 volt, 9 volt dan 12
volt,

diperoleh

tegangan

primer

secara berturut-turut yaitu 2,80 volt,


6,00 volt, 9,30 volt dan 12,00 volt,

tersebut

dapat

pada transformator step up, jumlah


lilitan primer lebih kecil daripada
jumlah lilitan sekunder begitupun
tegangannya, nilai tegangan primer
lebih kecil dari tegangan sekunder.
Sesuai dengan hasil pengamatan
yaitu tegangan primer lebih kecil dari
tegangan sekunder dan jumlah lilitan
primer lebih sedikit dari jumlah
lilitan sekunder.

listrik keluaran dengan daya listrik


masukan

SIMPULAN DAN DISKUSI

dan

dinyatakan

dalam

bentuk persen.

Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan
dapat disimpulkan bahwa pada trafo
step-up harga rata-rata tegangan
primer lebih kecil daripada tegangan
sekunder sedangkan pada trafo step-

Diskusi
Sebaiknya untuk praktikum
selanjutnya

praktikan

sebaiknya

focus pada saat pembacaan tegangan


yang muncul pada voltmeter.

down harga rata-rata tegangan primer


lebih

besar

daripada

tegangan

sekuder. Dalam penyisipan inti besi


pada

kumparan

sebagai

listrik

suatu

mempermudah

berfungsi

yanga

dapat

jalannya

fluks

magnetic yang muncul karena aru


listrik mempunyai kumparan dimana
besi U berfungsi sebagai tempat
mengalirnya arus, sedangkan bei I
berfungsi

sebagai

penghubung

sekaligu memperkuat medan magnet.


Karakteristik keluaran transformator
yaitu untuk step-up jumlah lilitan dan
tegangan primernya sedangkan untuk
step-down

jumlah

lilitan

tegangan

primernya.

dan

Meentukan

harga efisiensi transformator pada


kumparan

listrik

diperoleh

dari

adanya perbandingan antara daya

DAFTAR RUJUKAN
Bishop, Owen. 2002. Dasar-Dasar
Elektronika.

Jakarta

Erlangga.
Mismail, Budiono. 1998. DasarDasar Rangkaian Logika.
Bandung : ITB
Tim Asisten Elektronika Dasar II.
2016. Penuntun Praktikum
Elektronika

Dasar

II.

Makassar : UIN Press.


Wollard, Barry. 2006. Elektronika
Praktis. Jakarta : Prodnya
Paramita.

Anda mungkin juga menyukai