BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
beberapa
rumus
ideal
tentang
berat
badan,
dapat
kembangkan menjadi rumus berat badan ideal untuk ibu hamil yaitu
sebagai berikut : Dimana penjelasannya adalah BBIH adalah Berat
Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari. BBI = ( TB 110) jika TB
diatas 160 cm (TB 105 ) jika TB dibawah 160 cm. Berat badan ideal
ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang
Eropa dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang Indonesia. UH adalah
Umur kehamilan dalam minggu. Diambil perminggu agar kontrol
faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui.
0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram
diambil nilai terendah 350 gram atau 0.35 kg . Dasarnya diambil nilai
terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada
kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya) (Supriasa, 2002).
2.1.1.3 Pengukuran Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan
yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui
dengan tepat. Disamping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua
yang penting, karena dengan menghubungkan berat badan terhadap
tinggi badan , faktor umur dapat dikesampingkan. Ibu hamil pertama
sangat membutuhkan perhatian khusus.
10
resiko
penyakit-penyakit
tertentu,
juga
dapat
11
Indeks
Masa
Tumbuh
diperoleh
dengan
IMT
< 16
16,0 -16,9
17,0 - 18,4
18,5 - < 25
25 - 29,9
30 40
>40
12
ini
dapat
mempengaruhi
aspek
kehidupan
termasuk
13
2.
membutuhkan
upaya
yang
besar
untuk
mengoperasikannya.
3.
4.
14
2.1.2.4 Pendapatan
Penerimaan baik berupa uang maupun barang, baik dari pihak lain
maupun pihak sendiri dari pekerjan atau aktivitas yang kita lakukan
dan dengan dinilai sebuah uang atas harga yang berlaku pada saat ini.
Pendapatan seorang dapat dikatakan meningkat apabila kebutuhan
pokok seorangpun akan meningkat. Suatu kegiatan yang dilakukan
untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut tidak
ada yang mengatur dan dia bebas karena tidak ada etika yang
mengatur.
Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain
tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga, harga bahan
makanan itu sendiri, serta tingkat penggelolaan sumber daya lahan dan
pekarangan. Keluarga dengan pendapatan terbatas kemungkinan besar
akan kurang dapat memenuhi kebutuhan akan makanannya terutama
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya. Tingkat
pendapatan dapat menentukan pola makan. Pendapatan merupakan
faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan.
Semakin banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang
diperoleh dengan kata lain semakin tinggi penghasilan, semakin besar
pula prosentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah,
sayuran dan beberapa jenis bahan makanan lainnya (FKM UI, 2007).
2.1.2.5 Faktor Jarak Kelahiran
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2
tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat
15
mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak
akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya
lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun.
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu
tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri
(ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan
setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali maka
akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang
dikandung (Baliwati, 2006).
Berbagai penelitian membuktikan bahwa status gizi ibu hamil
belum pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan sebelumnya, oleh
karena itu belum siap untuk kehamilan berikutnya (FKM UI, 2007).
Selain itu kesehatan fisik dan rahim ibu yang masih menyusui
sehingga dapat mempengaruhi KEK pada ibu hamil. Ibu hamil dengan
persalinan terakhir 10 tahun yang lalu seolah-olah menghadapi
kehamilan atau persalinan yang pertama lagi. Umur ibu biasanya lebih
bertambah tua. Apabila asupan gizi ibu tidak terpenuhi maka dapat
mempengaruhi KEK pada ibu hamil. Kriteria jarak kelahiran dibagi
menjadi 2, yaitu :
1. Resiko rendah ( 2 tahun sampai < 10 tahun).
2. Resiko tinggi (< 2 tahun atau 10 tahun) (Rochjati P, 2003)
16
2.
2.
17
18
19
zat
besi
(Fe)
adalah
tablet
untuk
suplementasi
20
21
1) Anemia Gizi
Anemia gizi adalah kekurangan kadar (Hb) dalam darah
yang disebabkan karena kekurangan zat besi yang (Fe) diperlukan
untuk pembentukan haemoglobin. Sebagian besar anemia terjadi
pada ibu hamil karena kekurangan zat besi (Fe) yang disebut
anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi (Muryanti,
2006).
Anemia gizi besi dapat terjadi karena kandungan zat besi
(Fe) yang berasal dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil tidak
mencukupi kebutuhan dimana makanan yang kaya akan kandungan
zat besi (Fe) seperti makanan sumber hewani (daging, ikan) serta
makanan yang mengandung sumber nabati (sayuran hijau), serta
meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi (Fe) yaitu pada masa
hamil. Kebutuhan zat besi (Fe) meningkat karena zat besi (Fe)
diperlukan untuk pertumbuhan janin serta untuk kebutuhan ibu
sendiri (Hyder, 2002).
2) Anemia defisiensi zat besi (Fe)
Anemia defisiensi zat besi (Fe) merupakan anemia yang
terjadi karena kebutuhan zat besi (Fe) untuk erithopoetic tidak
cukup, biasanya ditandai dengan eritrosit mikrositik, kadar besi
serum rendah, satu rasi transferin mengurang dan tidak adanya zat
besi (Fe) pada sumsum tulang dan tempat cadangan zat besi (Fe)
yang lain. Pemeriksaan dan pengawasan haemoglobin dapat
dilakukan dengan menggunakan alat Sahli. Berkurangnya kadar
22
23
24
25
26
2.2.7.3 Pekerjaan
Banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan
sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja nampak belum berperan
sebagai timbulnya suatu masalah pada ibu hamil, tetapi kondisi kerja
yang menonjol, aktifitas yang berlebih dan kurangnya istirahat saat
bekerja berpengaruh pada kurangnya zat besi. Selain itu penyediaan
makanan dari perusahaan tempat ibu hamil bekerja yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi ibu hamil akan berisiko kekurangan anemia
gizi, jika hal ini terjadi dalam waktu panjang (Grossman, 1999).
2.2.7.4 Pendapatan
Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kuantitas
maupun kualitas makanan sehingga ada hubungan yang erat antara
pendapatan dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi (Fe) pada
ibu hamil. Pendapatan yang kurang dapat mempengaruhi daya beli ibu
hamil dalam membeli bahan makanan yang dibutuhkan selama
kehamilan, Hal ini berdampak pada asupan makan yang kurang dan
berisiko terjadinya anemia gizi selama kehamilan (Simonn, 1995).
2.2.7.5 Pengetahuan Ibu Hamil
Pengetahuan merupakan hasil dari akibat proses penginderaan
terhadap suatu obyek baik meliputi penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang atau
terbentuknya praktek. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata
27
28