A. Definisi
Transformator tiga fasa hubungan open delta adalah transformator tiga fasa
dengan dua kumparan atau transformator bank tiga fasa yang terdiri dari dua buah
transformator satu fasa. Hubungan belitan open delta erat kaitannya dengan hubungan
belitan delta karena hubungan belitan open delta merupakan modifikasi dari hubungan
belitan delta yang dilakukan, jika salah satu belitanya mengalami kerusakan atau tidak
dapat melayani beban, maka sisa dua belitan lainnya dapat dioperasikan untuk
menyalurkan daya, yang dikenal dengan nama Transformator Open-Delta.
secara
deltadelta
dan
salah
satunya
rusak
dan
harus
Pada unsur beban ini tegangan antara kutub-kutub nya berbanding lurus
dengan arus yang melaluinya. Secara kuantitatif, tegangan diberikan oleh :
V = R i (3.1)
Persamaan ini dikenal sebagai hokum ohm. Benda fisis yang ciri utamanay
resistansi adalah resistor. Grafik v dan I dapat diperlihatkan pada gambar dibawah
ini berupa sepotong garis lurus melalui titikasal dengan kemiringan R. Karena R
merupakan konstanta maka resistor seperti ini disebut resistor linier.
diperoleh dari
2. Induktansi
Pada Induktor tegangan antara kutub-kutubnya sebanding dengan kecepatan
perubahan arus yang melaluinya. Secara kuantitatif tegangan tersebut adalah :
Persamaan diatas menunjukan bahwa arus dalam inductor bergantung pada nilai
seat tegangannya, melainkan pada nilai sejak awal hingga saat tegangan diamati.
Suatu inductor linier adalah inductor yang parameter induktansinya tidak
bergantung pada arusnya. Sebgaimana diatas, induktansi berhubungan erat
dengan medan magner, inductor merupakan suatu unsur rangkaian yang dapat
menyimpan daya dalam bentuk fluks medan magnet. Pada saat arus mengalir arus
mengalir melalui suatu inductor, arus itu menimbulkan fluks ruang. Bila fluks itu
menembus udara, ia akan menimbulkan suatu kesebandingan antara arus dengan
fluks tersebut sehingga parameter induktansi tetap konstan untuk setiap nilai arus.
Selisih potensial antara kumparan sebagai fungsi waktu dapat ditunjukkan pada
gambar
Tidak seperti daya dalam resistansi yang berubah menjadi panas, daya induktif
disimpan dalam medan magnet yang akan muncul kembali dalam rangkaian pada
saat arus menjadi nol.
Tegangan jatuh antara kutub suatu inductor dapat dinyatakan menurut
persamaan (3.5.), tetapi tegangan jatuh yang sama dapat diturunkan menurut
hokum faraday melalui fluks yang dihasilkan arus dan banyaknya lilitan N pada
kumparan inductor. Sesuai dengan hal itu, dapat ditulis
Dalam hal ini fluks berbanding lurus dengan arus ( yaitu dalam inductor linier),
persamaan terakhir ini menjadi :
Ggm adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan fluks dalam rangkaian
magnet yang mempunyai reluktansi. Gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah
inductor linier dengan inti besi. Jika inti besi diandaikan mempunyai panjang
menengah/meter
dengan
luas
penampang
meter
kuadrat,
maka
Seperti halnya dengan, induktansi juga bergantung pada geometri dimensi fisis
dan sifat magnet mediumnya. Hal ini penting karena ia menyatakan apa yang
dapat dilakukan untuk mengubah nilai L tersebut. Jadi untuk inductor yang
meliliti sebuah inti besi, parameter induktansinya dapat dinaikan nilainya dengan
empat cara : memperbanyak lilitannya, menggunakan inti besi dengan
permeabilitas yang lebih tingi, mengurangi panjang intinya, dan memperbesat
luas penampang intinya.
3. Kapasitansi
Pada kapasitor arus yang melaluinya sebanding dengan turunan waktu tegangan
antara kutub-kutubnya. Secara kuantitatif, arus tersebut adalah
Tegangan unsur tersebut dapat diturunkan dari persamaan 3.17 diatas sebagai
Tegangan jatuh pada arah arusnya dinyatakan oleh v. Bila induktansi melawan
perubahan arus, kapasitansi menentang perubahan tegangan. Daya yang
berhubungan dengan pengaruh kapasitansi adalah :
Persamaan 3.40 di atas dapat diterapkan pada setiap phasa dalam suatu sistem tiga
phasa seimbang. Satu-satunya perubahan yang diperlukan adalah adanya pergeseran
phasa 120 derajat di antara phasa-phasanya itu. Sesuai dengan hal tersebut untuk
masing-masing phasa dapat ditulis :
Dengan phasa a dipilih sebagai phasa acuan, Vp dan Ip menyatakan nilai-nilai efektif
tegangan phasa, dan arus phasanya serta
phasa phasa seimbang yang menyerap daya. Jadi daya sesaat keseluruhannya adalah :
P=Pa + Pc
P=3 V p I p cos V p I p [ cos ( 2 t ) + cos ( 2t 120 )+ cos ( 2 t240 ) ]
P=3
V1
Untuk sistem tiga phasa yang dihubungkan secara Y, dengan memasukan persamaan
2.55 dan 2.66, maka persamaan 3.45 menjadi :
P=3
V1
I cos = 3V 1 I 1 cos (3.46)
3 1
Untuk hubungan , dengan menggunakan persamaan 2.28 dan 2.30 maka didapatkan
P=3 V 1
V1
cos = 3 V 1 I 1 cos . (3.47 )
3
Tampak bahwa kedua pernyataan diatas menunjukan bahwa daya dalam suatu sistem
tiga phasa adalah sama, baik untuk hubungan Y ataupun bila dayanya dinyatakan
dalam besaran-besaran saluran (line). Tetapi perlu diingat bahwa
menyatakan
Jika transformator tersebut melayani beban tiga fasa resistif yang seimbang maka
vector arus dan tegangannya digambarkan sebagai berikut :
Gambar 8. Diagram fasor tegangan dan arus pada transformator open delta
Dari diagram diatat terlihat bahwa arus fasa Iab tertinggal dari tegangan Vab
sebesar 30
Dari persamaan diatas terlihat bahwa pada transformator open delta kapasitasnya
jika dibandingkan dengan transformator delta-delta akan berkurang yaitu menjadi
57,7 % nya. Besar kapasitasnya tidak sama dengan penjumlahan kapasitas kedua
transformator 1 phasa tetapi hanya 86,6% nya. Hal ini dapat dibuktikan dengan
persamaan-persamaan berikut ini :
Kapasitas V V = 3 V L L I L
3 V L L I L ( 3 I p )=( 3 V L Lc I p ) (3.56)
Pada hubungan open delta arus line sekundernya sama dengan arus fasa
sekundernya sehingga :
Kapasitas V V = 3 V L L I L = 3 V L L I p .......(3.57)
Dengan membandingkan kedua persamaan diatas, maka didapat :
I L =arus saluran , A
Dua buah belitan dari transformator hubungan Open delta seharusnya dapat
menyuplai 66,6 % dari kapasitas total transformator hubungan delta, tetapi kedua
belitan tersebut hanya dapat menyuplai 57,7 % dari kapasitas total transformator.
Jadi dari perbandungan rasio transformator 57,7/66,6 = 0,866 disebut juga dengan
faktor utilitas dari kedua belitan transformator ketika dalam keadaan dalam
keadaan berbeban. Dengan diopersikan seperti ini, transformator masih dapat
mengirim daya tiga fasa dengan urutan beban yang sama, tetapi kapasitas dari
transformator berkurang hingga 57,7% dari kapasitas total transformator ketika
terhubung delta. Misalnya transformator delta-delta bekerja pada beban
nominalnya, jika transformator tersebut dirubah menjadi open delta dengan beban
yang sama seperti sebelumnya, maka sisa kedua transformator akan mengalami
overload/beban lebih masing-masing sebesar 73,2% yaitu dari :
3 V L L I p
Total beban hubungan V V
=
= 3
VA Masingmasing Transformator
V ll I p
1.732=173,2
Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban, kira kira
86,6% dari faktor daya beban seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/konfigurasi-hubungan-belitan.html.
Diunduh pada 4:51 PM 1/26/2015.