Anda di halaman 1dari 15

Transformator Hubungan Segitiga Terbuka (Open-Delta)

A. Definisi
Transformator tiga fasa hubungan open delta adalah transformator tiga fasa
dengan dua kumparan atau transformator bank tiga fasa yang terdiri dari dua buah
transformator satu fasa. Hubungan belitan open delta erat kaitannya dengan hubungan
belitan delta karena hubungan belitan open delta merupakan modifikasi dari hubungan
belitan delta yang dilakukan, jika salah satu belitanya mengalami kerusakan atau tidak
dapat melayani beban, maka sisa dua belitan lainnya dapat dioperasikan untuk
menyalurkan daya, yang dikenal dengan nama Transformator Open-Delta.

Gambar. 1. Transformator hubungan delta

Gambar. 2. Transformator hubungan open delta


Hubungan Open Y - Open diperlihatkan padaGambar diatas, ada perbedaan
dari hubungan V - V karena penghantar titik tengah pada sisi primer dihubungkan ke
netral (ground).
Sekalipun besar daya yang dapat dilayani harus dikurangi beberapa persen dari
rating KVA transformator tiga fasa hubungan deltanya, hubungan belitan ini
mempunyai kontinuitas beban diperoleh dengan baik untuk sementara sehingga
sistem bekerja terus menerus sampai ada perbaikan atau pergantian yang baru.
Bagaimanapun, hubungan open delta jarang digunakan sebab hanya mampu
dibebani sebesar 86.6% (0,577 x 3 x rating trafo) dari kapasitas transformator yang
terpasang. Sebagai contoh, jika 2 transformator 50 kVA dihubungkan secara open
delta, kapasitas transformator bank yang terpasang adalah jelas 2x50 = 100kVA.
karena terhubung open-delta, maka transformator hanya dapat dibebani 86.6 kVA
sebelum transformator mulai menjadi overheat (panas berlebih). Hubungan open
delta utamanya digunakan dalam situasi darurat. Maka, jika 3 transformator
dihubungkan

secara

deltadelta

dan

salah

satunya

rusak

dan

harus

diperbaiki/dipindahkan, maka hal ini memungkinkan.

B. Fungsi dan Kegunaan Transformator Hubung Open Delta


Pada umumnya pemakaian transformator 3 fasa hubung open delta
dipergunakan untuk sementara saja, yaitu apabila transformator yang mengalami
kerusakan tersebut akan diperbaiki atau diganti dengan transformator yang baru.
Disamping bersifat sementara namun pemakaian transformator 3 fasa open delta dapat

digunakan secara permanen untuk tujuan tertentu. Berikut beberapa penjelasan


singkat mengenai sifat-sifat dari transformator hubung open delta.
1. Sementara
Biasanya diterapkan di beberapa industry karena akan kebutuhan akan kontinuitas
daya yang baik. Namun jika salah satu belitan dari transformator 3 fasa menglami
gangguan dan menyebabkan kedua belitan yang lainnya bekerja tidak seimbang,
sehingga fasa-fasa yang semula stabil menadi tidak stabil. Hal ini dapat
menyebabkan pengiriman daya terganggu dan kerugian yang sangat besar akan
dialami konsumen. Dengan demikian hubungan belitan Open delta memegang
peranan yang sangat penting dalam kejadian ini. Perubahan belitan pada inti tidak
perlu dilakukan untuk mengurangi leakage impedance untuk memperoleh sistem
lebih seimbang. Hubungan ini dapat dipakai sementara sebelum adanya pergantian
transformator baru atau perbaikan belitan yang rusak apabila memungkinkan.
2. Permanen
Pada suatu industry yang besar biasanya ada yang menggunakan penerangan
penerangan dan motor-motor kecil untuk dapat menggerakan peralatan-peralatan
industry yang tersendiri, misalnya pemompa minyak. Transformator hubungan
open delta ini cukup mampu untuk pengiriman daya yang dibuat khusus, karena
industry itu cukup mempunyai tengan teknis untuk itu dan dipandang lebih
ekonomis jika dibandingkan dengan pemakaian transformator tiga fasa.
Keuntungan yang paling besar adalah sistem dapat lebih seimbang kalau
dibandingkan dengan tidak dibuat satu transformator khusus untuk melayani
beban ini, sebab belitan konduktor pada inti dapat dibuat sehingga leakage
impedance menjadi lebih kecil dan akhirnya dapat mendekati keseimbangan
seperti transformator tiga fasa.
Disamping hal diatas hubungan open delta juga dilakukan jika beban yang
dilayani sekarang terlalu kecil dibandingkan dengan kapasitas transformatornya,
tetapi perlu diantisipasi pertumbuhan beban dimasa yang akan datang.

C. Transformator Hubung Open Delta Berbeban


1. Resistansi

Pada unsur beban ini tegangan antara kutub-kutub nya berbanding lurus
dengan arus yang melaluinya. Secara kuantitatif, tegangan diberikan oleh :
V = R i (3.1)
Persamaan ini dikenal sebagai hokum ohm. Benda fisis yang ciri utamanay
resistansi adalah resistor. Grafik v dan I dapat diperlihatkan pada gambar dibawah
ini berupa sepotong garis lurus melalui titikasal dengan kemiringan R. Karena R
merupakan konstanta maka resistor seperti ini disebut resistor linier.

Gambar 3. Grafik hokum ohm


Resistor yang resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang
berbeda dikenal sebagai resistor non linier. Resistansi dari resistor semacam itu
merupakan fungsi arus yang mengalir didalamnya. Salah satu contoh sederhana
dari resistor ini adalah lampu pijar. Contoh karakteristik tegangan arus untuk
resistor tidak linier dapat diperlihatkan pada gambar dibawah ini, dimana tampak
bahwa grafiknya bukan lagi merupakan sepotong garis lurus karena R tidak
konstan.

Gambar 4. Grafik resistor non linier


Parameter resistansi pada dasarnya merupakan suatu konstanta geometri ohm
menunjukan bahwa resistansi suatu penghantar dengan dimensi yang seragam
berbanding lurus dengan panjangnya, berbanding terbalik dengan luas
penampangnya, dan bergantung pada sifat penghantaran fisis bahannya. Jadi

Dengan p dalah resistifitas bahan yang dinyatakan dalam ohm-meter, 1 sebagai


panjang penghantar dalam meter, dan A sebagai luas penampangnya dalam meter
kuadrat.
Daya yang dipergunakan dalam rangkaian listrik dapat

diperoleh dari

tegangan dan arusnya. Karena menurut definisi v = dw / dq dan i = dq/dt, maka


daya adalah:

Dalam resistansi, sesuai dengan persamaan 3.1

2. Induktansi
Pada Induktor tegangan antara kutub-kutubnya sebanding dengan kecepatan
perubahan arus yang melaluinya. Secara kuantitatif tegangan tersebut adalah :

Persamaan diatas menunjukan bahwa arus dalam inductor bergantung pada nilai
seat tegangannya, melainkan pada nilai sejak awal hingga saat tegangan diamati.
Suatu inductor linier adalah inductor yang parameter induktansinya tidak
bergantung pada arusnya. Sebgaimana diatas, induktansi berhubungan erat
dengan medan magner, inductor merupakan suatu unsur rangkaian yang dapat
menyimpan daya dalam bentuk fluks medan magnet. Pada saat arus mengalir arus
mengalir melalui suatu inductor, arus itu menimbulkan fluks ruang. Bila fluks itu
menembus udara, ia akan menimbulkan suatu kesebandingan antara arus dengan
fluks tersebut sehingga parameter induktansi tetap konstan untuk setiap nilai arus.
Selisih potensial antara kumparan sebagai fungsi waktu dapat ditunjukkan pada
gambar

Gambar 5. Grafik parameter induktansi L


Bila fluks dibuat agar menembus besi, timbul gangguan terhadap kesebandingan
hubungan antara arus dengan fluks yang dihasilkannya. Dalam hal itu inductor
dikatakan tak linier.
Daya yang berhubungan dengan induktansi dalam rangkaian adalah :

Cara kerjanya adalah :

Tidak seperti daya dalam resistansi yang berubah menjadi panas, daya induktif
disimpan dalam medan magnet yang akan muncul kembali dalam rangkaian pada
saat arus menjadi nol.
Tegangan jatuh antara kutub suatu inductor dapat dinyatakan menurut
persamaan (3.5.), tetapi tegangan jatuh yang sama dapat diturunkan menurut
hokum faraday melalui fluks yang dihasilkan arus dan banyaknya lilitan N pada
kumparan inductor. Sesuai dengan hal itu, dapat ditulis

Dalam hal ini fluks berbanding lurus dengan arus ( yaitu dalam inductor linier),
persamaan terakhir ini menjadi :

Disini parameter induktansi mempunyai pernyataan gabungan karena sebagian


dinyatakan dalam variable rangkaian I dan sebagian lagi dalam variabel medan
fluks. Untuk menghindari hal tersebut fluks dapat digantikan oleh pernyataan
setaranya yaitu

Ggm adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan fluks dalam rangkaian
magnet yang mempunyai reluktansi. Gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah
inductor linier dengan inti besi. Jika inti besi diandaikan mempunyai panjang
menengah/meter

dengan

luas

penampang

meter

kuadrat,

maka

reluktansimagnet sama dengan :

Gambar 6. Induktor linier dengan inti besi


Dengan memasukan persamaan (3.12) dan (3.13) kedalam persamaan (3.11) akan
dihasilkan persamaan induktansi untuk inductor linier :

Seperti halnya dengan, induktansi juga bergantung pada geometri dimensi fisis
dan sifat magnet mediumnya. Hal ini penting karena ia menyatakan apa yang
dapat dilakukan untuk mengubah nilai L tersebut. Jadi untuk inductor yang
meliliti sebuah inti besi, parameter induktansinya dapat dinaikan nilainya dengan
empat cara : memperbanyak lilitannya, menggunakan inti besi dengan
permeabilitas yang lebih tingi, mengurangi panjang intinya, dan memperbesat
luas penampang intinya.

3. Kapasitansi
Pada kapasitor arus yang melaluinya sebanding dengan turunan waktu tegangan
antara kutub-kutubnya. Secara kuantitatif, arus tersebut adalah

Tegangan unsur tersebut dapat diturunkan dari persamaan 3.17 diatas sebagai

Tegangan jatuh pada arah arusnya dinyatakan oleh v. Bila induktansi melawan
perubahan arus, kapasitansi menentang perubahan tegangan. Daya yang
berhubungan dengan pengaruh kapasitansi adalah :

Tenaga yang tersimpan menurut persamaan 3.17 muncul kembali dalam


rangkaian pada saat tegangannya menjadi nol.

D. Daya pada Transformator Tiga Phasa Hubung Open Delta


Secara umum daya sesaat pada suatu sumber sinusoida satu phasa juga
berbentuk sinusoida dengan frekuensi dua kali frekuensi sumbernya.

Persamaan 3.40 di atas dapat diterapkan pada setiap phasa dalam suatu sistem tiga
phasa seimbang. Satu-satunya perubahan yang diperlukan adalah adanya pergeseran
phasa 120 derajat di antara phasa-phasanya itu. Sesuai dengan hal tersebut untuk
masing-masing phasa dapat ditulis :

Dengan phasa a dipilih sebagai phasa acuan, Vp dan Ip menyatakan nilai-nilai efektif
tegangan phasa, dan arus phasanya serta

menyatakan sudut impedansi beban tiga

phasa phasa seimbang yang menyerap daya. Jadi daya sesaat keseluruhannya adalah :
P=Pa + Pc
P=3 V p I p cos V p I p [ cos ( 2 t ) + cos ( 2t 120 )+ cos ( 2 t240 ) ]
P=3

V1

I 1 cos = 3V 1 I 1 Cos .(3.45)

Untuk sistem tiga phasa yang dihubungkan secara Y, dengan memasukan persamaan
2.55 dan 2.66, maka persamaan 3.45 menjadi :

P=3

V1
I cos = 3V 1 I 1 cos (3.46)
3 1
Untuk hubungan , dengan menggunakan persamaan 2.28 dan 2.30 maka didapatkan

P=3 V 1

V1
cos = 3 V 1 I 1 cos . (3.47 )
3

Tampak bahwa kedua pernyataan diatas menunjukan bahwa daya dalam suatu sistem
tiga phasa adalah sama, baik untuk hubungan Y ataupun bila dayanya dinyatakan
dalam besaran-besaran saluran (line). Tetapi perlu diingat bahwa

menyatakan

sudut impedansi beban berphasa.


Untuk menentukan daya pada transformator open delta maka perlu
diperhatikan vector tegangan dan vector arusnya. Dengan mengubah hubungan
kumparan transformator menjadi hubungan open delta maka tegangan tiga fasanya
adalah tetap. Misalkan tegangan pada dua kumparan yang tersisa adalah :
V AB=V L dan V BC =V L sudut 0 maka :

Gambar 7. Transformator Open delta berbeban

Jika transformator tersebut melayani beban tiga fasa resistif yang seimbang maka
vector arus dan tegangannya digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8. Diagram fasor tegangan dan arus pada transformator open delta
Dari diagram diatat terlihat bahwa arus fasa Iab tertinggal dari tegangan Vab
sebesar 30

sedangkan arus fasa Ibc mendahului Vbc sebesar 30 .

Hubungan arus fasa dan arus saluran adalah sebagai berikut :


Ia = Iab..(3.48)
Ic = Ibc..(3.49)
Ib = -Iab Ibc...(3.50)
Sehingga besar daya pada transformator open delta adalah :

Dari persamaan diatas terlihat bahwa pada transformator open delta kapasitasnya
jika dibandingkan dengan transformator delta-delta akan berkurang yaitu menjadi
57,7 % nya. Besar kapasitasnya tidak sama dengan penjumlahan kapasitas kedua
transformator 1 phasa tetapi hanya 86,6% nya. Hal ini dapat dibuktikan dengan
persamaan-persamaan berikut ini :
Kapasitas V V = 3 V L L I L
3 V L L I L ( 3 I p )=( 3 V L Lc I p ) (3.56)
Pada hubungan open delta arus line sekundernya sama dengan arus fasa
sekundernya sehingga :
Kapasitas V V = 3 V L L I L = 3 V L L I p .......(3.57)
Dengan membandingkan kedua persamaan diatas, maka didapat :

I L =arus saluran , A
Dua buah belitan dari transformator hubungan Open delta seharusnya dapat
menyuplai 66,6 % dari kapasitas total transformator hubungan delta, tetapi kedua

belitan tersebut hanya dapat menyuplai 57,7 % dari kapasitas total transformator.
Jadi dari perbandungan rasio transformator 57,7/66,6 = 0,866 disebut juga dengan
faktor utilitas dari kedua belitan transformator ketika dalam keadaan dalam
keadaan berbeban. Dengan diopersikan seperti ini, transformator masih dapat
mengirim daya tiga fasa dengan urutan beban yang sama, tetapi kapasitas dari
transformator berkurang hingga 57,7% dari kapasitas total transformator ketika
terhubung delta. Misalnya transformator delta-delta bekerja pada beban
nominalnya, jika transformator tersebut dirubah menjadi open delta dengan beban
yang sama seperti sebelumnya, maka sisa kedua transformator akan mengalami
overload/beban lebih masing-masing sebesar 73,2% yaitu dari :

3 V L L I p
Total beban hubungan V V
=
= 3
VA Masingmasing Transformator
V ll I p
1.732=173,2

Sehingga untuk mencegag terjadinya kerusakan pada transformator maka


bebanya harus dikurangi.
Dari apa yang ada diatas dapat diketahui kekurangan-kekurangan dari
transformator hubungan open delta ini adalah :

Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban, kira kira
86,6% dari faktor daya beban seimbang.

Tegangan terminal sekunder cenderung tidak seimbang, apalagi saat beban


bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Repository.usu.ac.id. Diunduh pada 4:28 PM 1/26/2015.

Hotdes Lumbanraja : Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap Efisiensi


Transformator Tiga Fasa Hubungan Open-Delta, 2008. USU Repository 2009.

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/05/konfigurasi-hubungan-belitan.html.
Diunduh pada 4:51 PM 1/26/2015.

https://www.academia.edu/8064897/Transformator. Diunduh pada 5:31 PM 1/26/2015

Anda mungkin juga menyukai