Aik Uts
Aik Uts
Oleh:
BAB I
Pemurnian dan pembaharuan di dunia muslim
Maka dalam perjalanan sejarah peradaban Islam itu sendiri, umat banyak
sekali mengalami kelemahan-kelemahan dalam berbagai bidang. Sejak abad 11
Masehi mulailah Islam dan semua gerakannya mengalami kemunduran.
Muhammad Abduh menggambarkan kemerosotan tersebut terjadi karena
warisan umat Islam yang berharga tidak dipergunakan dengan sebaikbaiknya.
Kelemahan kaum Muslim menurutnya disebabkan oleh perpecahan umat Islam
menjadi bangsa-bangsa kecil yang beragam sekte, keyakinan, dan saling bertikai
demi kesetiaan pada pemimpinnya. Katanya pula, ajaran Islam menunjukkan
bahwa nasib yang menimpa kaum Muslim merupakan cobaan dari Allah, sebagai
hukuman atas ketidaktaatan mereka. Kemunduran masyarakat Muslim juga
merupakan hukuman yang digambarkan dalam Al-Quran. Menurutnya pula
inipun disebabkan oleh kebodohan umat Islam dan kesalahan dalam memahami
hakekat iman, banyaknya perpecahan sektarian, adanya anggapan tentang
tertutupnya pintu ijtihad, serta kesalahan pemimpin dalam mengambil arah
kebijakan.
Ketika kondisi mansyarakat yang rapuh dan terjebak dalam kondisi yang
serba lemah tersebut, lahirlah sebuah angin pembaharuan yang memberi
Aspek-aspek Pembaharuan
Ada beberapa aspek khusus yang perlu diperhatikan oleh setiap mujadid
dalam usaha seruan pembaharuannya Al-Maududi menerangkan aspekaspek tersebut sebagai berikut:
Setiap Mujadid harus selalu melakukan pengamatan-pengamatan atas
kekeliruan yang ada dan memperbaiki dengan cepat setiap macam
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan kaum Muslimin.
Seorang Mujadid harus mampu merencanakan dan merumuskan
program yang tepat untuk kebangkitan peradaban Islam
Mujadid mampu melakukan penafsiran yang teliti atas segala fenomena
yang terjadi dalam masyarakat.
Berusaha membangkitkan revolusi intelektual Muslim. Sebab corak
kemajuan dunia diilhami dengan buah fikiran kaum cendikiawan.
Memberikan bentuk ide praktis pembaharuan yang dapat dipahami oleh
masyarakat luas. Selalu melakukan ijtihad yang menyeluruh yang
berlandaskan ajaran-ajaran agama, pada bidang hukum, kebudayaan, dan
perubahan sosial yang terjadi.
Mampu membela dan mempertahankan Islam dari permasalahan
kebudayan dan ancaman berbagai pihak yang ingin menghancurkan
eksistensi agama Islam.
Menyuburkan kembali pola-pola hidup Islami pada seluruh aspek
kehidupan. Sebab sistem yang dipakai Islam terbukti telah mampu
menjawab semua tantangan dari masa ke masa.
Mujadid mampu menciptakan perubahan secara mendunia. Seorang
pembaharu tidak boleh lekas puas dengan keberhasilan hanya terbatas
pada daerahnya saja, sebab keberhasilan pembaharuan belumlah selesai
sebelum seluruh pelosok negeri merasakan pembaharuan tersebut. Sebab
pembaharauan Islam pada hakekatnya adalah rahmatan lil amain yang
mampu memberikan kesejahteraan pada seluruh jagad raya.
BAB II
Dakwah Islam di Nusantara dan asal-usul
Muhammadiyah
a. Sumber Eksternal
1) Berita dari Arab Pada abad ke-7 ketika Kerajaan Sriwijaya sedang
berkembang telah banyak pedagang Arab yang mengadakan hubungan
dengan masyarakat Kerajaan Zabag/Sriwijaya.
2) Berita dari Eropa Pada tahun 1292 Marco Polo (Italia) adalah orang
Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Indonesia ketika kembali dari
Cina untuk menuju Eropa melalui jalan laut. Ketika ia singgah di Perlak
(Peureulak) penduduknya telah memeluk agama Islam dan telah terdapat
kerajaan bercorak Islam, yakni Kerajaan Samudra Pasai.
3) Berita dari India Para pedagang Gujarat dari India di samping
berdagang juga menyebarkan agama Islam di pesisir pantai.
4) Berita dari Cina Dikatakan oleh Ma Huan (sekretaris Laksamana Cheng
Ho) bahwa pada tahun 1400 telah ada pedagang-pedagang Islam yang
tinggal di pantai utara Jawa.
b. Sumber Internal
Sumber intern yang menjadi bukti masuknya Islam di Indonesia, antara
lain sebagai berikut.
1) Batu Nisan Fatimah binti Maimun (1028) yang bertuliskan Arab di Leran
(Gresik).
2) Makam Sultan Malik Al Saleh (1297) di Sumatra.
3) Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim (1419) di Gresik.
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan terus berkembang serta
prosesnya lebih demokratis dari pada agama Hindu. Itulah sebabnya pada
abad ke-16 telah dapat menggeser kekuasaan Hindu (Kerajaan Majapahit).
Adapun proses islamisasi di Indonesia dilakukan dengan berbagai bentuk,
antara lain sebagai berikut.
BAB III
Matan keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah
SISTEMATIKA DAN PEDOMAN
Bismillahirrahmanirrahim
Sistematika:
1. Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah terdiri
dari lima (5) angka.
2. 5 (Lima) angka tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok: Kelompok
kesatu :Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat idiologis, ialah
angka 1 dan 2 yang berbunyi:
1. Muhammadiyah adalah Gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja
untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah
dimuka bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada para Rasul-Nya. Sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi Muhammad saw, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan
menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia dan ukhrawi.
Kelompok kedua :Mengandung persoalan mengenai faham agama
menurut Muhammadiyah, ialah angka 3 dan 4 yang berbunyi:
3. Muhammdiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: a. Al-Qur'an
: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. b. Sunnah
Rasul : Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran al-Qur'an yang
diberikan oleh Nabi Muhammad saw. dengan menggunakan akal fikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang: a) Aqidah, b) Akhlak, c) Ibadah, d) Mu'amalat
Duniawiyat. 4.1. Muhammdiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam
yang murni, bersih dari gejalagejala kemusyrikan, bid'ah dan khurafat,
tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam. 4.2.
Muhammdiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran al-Qur'an dan sunah Rasul, tidak
bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia. 4.3. Muhammdiyah bekerja
untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah saw. tanpa
tambahan dan perubahan manusia. 4.4. Muhammdiyah bekerja untuk
terlaksanya mu'amalat duniawiyat (pengolahan dunia dan pembinaan
masyarakat) dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah swt.
didunia ini ialah terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang baik guna
mewujudkan kemakmuran dunia dalam rangka ibadahnya kepada Allah
swt. Dalam hubungan ini Muhammadiyah adalah menegaskan citacita/tujuan perjuangannya dengan .. sehingga terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya. (AD Pasal 3). Bagaimana bentuk/wujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang dimaksud itu harus
dirumuskan dalam suatu konsepsi yang jelas gamblang dan menyeluruh.
(6) Berdasarkan Keyakinan dan Cita-cita Hidup yang berasas Islam dan
dikuatkan dengan hasil penyidikan secara ilmiah, historis dan sosiologis
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa ajaran yang dapat untuk
melaksanakan hidup yang sesuai dengan asasnya dalam mencapai citacita/tujuan hidup dan perjuangannya sebagaimana yang dimaksud,
hanyalah ajaran Islam. Sangat perlu adanya rumusan secara kongkrit,
sistimatis dan menyelurah tentang konsepsi ajaran Islam yang meliputi
seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia/masyarakat, sebagai isi
daripada masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. (7) Keyakinan dan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah yang persoalan-persoalan pokoknya
sebagaimana telah diuraikan dengan singkat di atas adalah di bentuk,
ditentukan, oleh pengertian dan fahamnya mengenai agama Islam.
Agama Islam adalah sumber Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah. Maka dari itu, faham agama bagi Muhammadiyah adalah
merupakan persoalan yang essensial bagi adanya Keyakinan dan Cita-cita
Hidup Muhammadiyah. (8) Paham agama. 8.1. Agama Islam ialah agama
Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam sehingga Nabi
terakhir, ialah Nabi Muhammad saw.
BAB IV
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH