Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BESAR II

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK


DENGAN MENGGUNAKAN
PETA X DAN PETA R
PADA PT. GDS (GUNAWAN DIAN JAYA STEEL)

Disusun Oleh:
Nama

: Indra Andriawan

/ NPM :

14322042
Nama
: ................................... / NPM
: ....................
Nama
: ................................... / NPM
: .....................
Kelas
: ............................................
Dosen Pengampuh: ............................................
Nilai
:
Paraf Dosen :

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu perusahaan tidak lepas dari konsumen serta produk yang
dihasilkannya. Konsumen tentunya berharap bahwa barang yang
dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya
sehingga konsumen berharap bahwa produk tersebut memiliki
kondisi yang baik serta terjamin. Oleh karena itu perusahaan
harus melihat serta menjaga agar kualitas produk yang
dihasilkan terjamin serta diterima oleh konsumen serta dapat
bersaing di pasar.
Pengendalian kualitas pada perusahaan baik perusahaan jasa
maupun perusahaan manufaktur sangatlah diperlukan. Dengan
kualitas jasa atau pun barang yang dihasilkan tentunya
perusahaan berharap dapat menarik konsumen dan dapat
memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen.
Pengendalian kualitas yang dilaksanakan dengan baik akan
memberikan dampak terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan ditentukan berdasarkan ukuran-ukuran dan
karakteristik tertentu. Walaupun proses-proses produksi telah
dilaksanakan dengan baik. namun pada kenyataan masih
ditemukan terjadinya kesalahan-kesalahan dimana kualitas
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar atau dengan
kata lain produk yang dihasilkan mengalami kerusakan atau
cacat pada produk.
Kualitas produk yang baik dihasilkan dari pengendalian kualitas
yang baik pula. Maka banyak perusahaan yang menggunakan
metode tertentu untuk menghasilkan suatu produk dengan
kualitas yang baik. Untuk itulah pengendalian kualitas
dibutuhkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan sesuai
dengan standar kualitasyang berlaku.
Standar kualitas yang dimaksud adalah bahan baku. proses
produksi. dan produk jadi (M.N Nasution. 2005). Oleh karenanya.
kegiatan pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan mulai
dari bahan baku. selama proses produksi berlangsung sampai

pada produk akhir dan disesuaikan dengan standar yang


ditetapkan.
Pengendalian kualitas dengan alat bantu statistic bermanfaat
pula mengawasi tingkat efisiensi. Jadi. dapat digunakan sebagai
alat untuk detection yang mentolerir kerusakan dan prevention
yang menghindari / mencegah cacat terjadi. Detection biasanya
dilakukan pada produk jadi dan prevention melakukan
pencegahan sedini mungkin sehingga cacat pada produk dapat
dicegah.
PT. GDS merupakan perushaan di bidang plat besi dan baja
yang memiliki peminat yang cukup tinggi di kalangan
masyarakat Indonesia maupun internasional . Oleh Sebab itu
Kualitas merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga
oleh PT.GDS untuk menjaga daya saing dan loyalitas konsumen
mereka. Untuk itu PT. GDS akan melakukan pengendalian
kualitas produksi terhadap ketebalan plat. Batas ketebalan plat
yang dipakai adalah 6mm pada produksi plat 6mm dengan
toleransi 0.05 mm. Pengendalian kualitas terhadap plat yang
diproduksi agar tidak terlalu tipis dan tebal serta memenuhi
kelayakan terhadap standar yang telah ditetapkan sehingga
dapat memenuhi permintaan pasar konsumen.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana cara mencari nilai BKA dan BKB peta X. Bagaimana
cara mencari nilai BKA dan BKB peta R.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penulisan akan membahas tentang pertanyaanpertanyaan yang terdapat dalam studi kasus. Tujuan penulisan
dari peta X dan peta R adalah:
1. Mengetahui nilai BKA dan BKB. serta centre line untuk
ketebalan plat pada peta X
2. Mengetahui nilai BKA dan BKB. serta centre line untuk
ketebalan plat pada peta R
1.4

Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah. rumusan masalah. tujuan dan
kegunan penelitan. serta sistematika penulisan skripsi. Dalam

bab ini dibahas tentang masalah yang dihadapi dan tujuan


diadakanya penelitian ini.
BAB II Kajian Pustaka
Berisi landasan teori yang berhubungan dengan penelitian ini
serta hasil penelitian terdahulu tentang pengendalian kualitas.
Dalam bab ini dimuat kerangka pemikiran yang menggambarkan
pola pikir dan sistematika pelaksaana penelitian.

BAB III Metode Penelitian


Berisi penjelasan mengenai bagaimana penelitian ini
dilaksanakan secara operasional. Pada bagian ini. diuraikan
mengenai variabel penelitian dan definisi operasional. penentuan
sampel. jenis dan sumber data. metode pengumpulan data. serta
metode analisisdata yang menjelaskan metode analisis tersebut
dan mekanisme alat analisi yang digunakan dalam penelitan ini.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Berisi gambaran atau deskripsi objek yang diteliti. analisis data
yang diperoleh. dan pembahasan tentang hasil analisis.
BAB V Penutup
Berisi kesimpulan tentang analisis data dan pembahasan. serta
saran yang dapat diberikan kepada pembaca dan perusahaan

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kualitas
Kualitas merupakan suatu istilah relatif yang sangat bergantung
pada situasi. Ditinjau dari pandangan konsumen. secara subjektif
orang mengatakan kualitas adalah sesuatu yang cocok dengan
selera (fitness for use). Produk dikatakan berkualitas apabila
produk tersebut mempunyai kecocokan penggunaan bagi dirinya.
Pandangan lain mengatakan kualitas adalah barang atau jasa
yang dapat menaikkan status pemakai. Ada juga yang
mengatakan
barang atau jasa yang memberikan manfaat pada pemakai
(measure of utility and usefulness). Kualitas barang atau jasa
dapat berkenaan dengan keandalan. ketahanan. waktu yang
tepat. penampilannya. integritasnya. kemurniannya.
individualitasnya. atau kombinasi dari berbagai faktor tersebut.
Uraian di atas menunjukkan bahwa pengertian kualitas dapat
berbeda-beda pada setiap orang pada waktu khusus dimana
kemampuannya (availability). kinerja (performance). keandalan
(reliability). kemudahan pemeliharaan (
maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur (Juran. 1988).
Ditinjau dari sudut pandang
produsen. kualitas dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan
spesifikasinya (Juran. 1962; Krajewski. 1987). Suatu produk akan
dinyatakan berkualitas oleh produsen. apabila produk tersebut
telah sesuai dengan spesifikasinya.
Adapun pengertian kualitas menurut American Society for
Qualitydari buku Heizer & Render (2006: 253) : Kualitas adalah
keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu
memuaskan kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar. Para

ahli lainnya juga mempunyai pendapat yang berbeda tentang


pengertian kualitas. diantaranya adalah : Menurut Philip B.
Crosby (1979:58) dalam buku pertamanya Quality is Free
menyatakan bahwa. kualitas adalah conformance to
requirement. yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan atau
distandarkan. Suatu Produk memiliki kualitas apabila sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditentukan.
W. Edwards Deming (1982:176) menyatakan. bahwa kualitas
adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar.Suyadi
Prawirosentono (2007:5). pengertian kualitas suatu produk
adalah
Keadaan fisik. fungsi. dan sifat suatu produk bersangkutan yang
dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan
memuaskan sesuai dengan nilai uang yang telah dikeluarkan.
Kualitas tidak bisa dipandang sebagai suatu ukuran yang sempit.
yaitu kualitas produk semata-mata. Hal itu bisa dilihat dari
beberapa pengertian tersebut diatas. dimana kualitas tidak
hanya kualitas produk saja akan tetapi sangat kompleks karena
melibatkan seluruh aspek dalam organisasi serta diluar
organisasi. Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang
diterima secara universal. namun dari beberapa definisi kualitas
menurut para ahli di atas terdapat beberapa persamaan. yaitu
dalam elemen-elemen sebagai berikut (M.N
Nasution. 2005:3) :
a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan.
b. Kualitas mencakup produk. tenaga kerja. proses dan
lingkungan.
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya
apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin
dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).
2.1.2 Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu
dilakukan mulai dari sebelum proses produksi berjalan. pada saat
proses produksi. hingga proses produksi berakhir dengan
menghasilkan produk akhir. Pengendalian kualitas dilakukan agar
dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang sesuai
dengan standar yang diinginkan dan direncanakan. serta
memperbaiki kualitas produk yang belum sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan dan sebisa mungkin mempertahankan

kualitas yang sesuai. Adapun pengertian pengendalian menurut


para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut Sofjan Assauri (1998:25). pengendalian dan
pengawasan adalah :
Kegiatanyang dilakukan untuk menjamin agar kepastian
produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang
direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan. maka
penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apa yang
diharapkan dapat tercapai.
Sedangkan menurut Vincent Gasperz (2005:480). pengendalian
adalah Kegiatan yang dilakukan untuk memantau aktivitas dan
memastikan kinerja sebenarnya yang dilakukan telah sesuai
dengan yang direncanakan.Selanjutnya. pengertian
pengendalian kualitas dalam arti menyeluruh adalah sebagai
berikut :
Pengertian pengendalian kualitas menurut Sofjan Assauri
(1998:210) adalah Pengawasan mutu merupakan usaha untuk
mempertahankan mutu/kualitas barang yang dihasilkan. agar
sesuai dengan spesifikasi produk yang telah
ditetapkanberdasarkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan.
Sedangkan menurut Vincent Gasperz (2005:480). pengendalian
kualitas adalah Pengendalian Kualitas adalah teknik dan
aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi standar
kualitas yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian di atas. maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan
aktivitas/tindakan yang terencana yang dilakukan untuk
mencapai. mempertahankan. dan meningkatkan kualitas suatu
produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan konsumen.
2.1.3 Tujuan Pengendalian Kualitas
Adapun tujuan dari pengendalian kualitas menurut Sofjan Assauri
(1998:210) adalah :
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar
kualitas yang telah ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil
mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses
dengan menggunakan kualitas produksi tertentu dapat
menjadi sekecil mungkin.

4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi


serendah mungkin.
2.1.3 Peta Kontrol Untuk Data Variabel
Peta kontrol pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Walter
Andrew Shewhart tahun 1824. Peta kontrol digunakan sebagai
alat manajemen untuk membantu mengendalikan kualitas
(Nasrullah. 1996):
1. Membawa suatu proses kedalam kontrol.
2. Menjaga suatu proses data didalam kontrol.
3. Menentukan kemampuan proses sesuai spesifikasi.
Variabel suatu produk adalah dimensi produk yang dapat
diukur dan dianggap menentukan mutu produk tersebut.
Biasanya yang diukur adalah rata-rata variabel dan penyebaran
sampel. Untuk rata-rata variabel digunakan peta X. dan
penyebaran digunakan peta R (range). Keduanya biasanya
dianalisa bersamaan. Peta X menunjukkan variasi antar sampel
sedangkan peta R menunjukkan variasi didalam sampel.
Langkah-langkah membuat peta X dan R adalah sebagai berikut :
1. Tentukan ukuran subgrup (n=3.4.5.)
2. Tentukan banyaknya subgrup (k) sedikitnya 20 subgrup.
3. Hitung nilai rata rata dari setiap subgrup. yaitu X.
4. Hitung nila rata rata seluruh X. yaitu X. yang merupakan
center line dari peta kendali X.
5. Hitung nilai selisih data terbesar dengan data terkecil dari
setiap subgrup. yaitu Range(R).
6. Hitung nilai rata - rata dari seluruh R. yaitu R yang
merupakan center line dari peta kendali R.
7. Hitung batas kendali dari peta kendali X =
UCL = X + (A2.R)
. A2 = 3 / d2 n
LCL = X (A2. R)
8. Hitung batas kendali untuk peta kendali R :
UCL = D4 . R
LCL = D3 .R
9. Plot data X dan R pada peta kendali X dan R serta amati
apakah data tersebut berada dalam pengendalian atau tidak.
10. Hitung indeks Kapabilitas Proses (Cp)
Cp
= USL LSL
6S
Dimana

Xi 2
Nx

Xi
2

Atau S = R / d2

Kriteria penilaian =
Jika Cp > 1.33. maka kapabilitas proses sangat baik
Jika 1.00 Cp 1.33 maka kapabilitas proses sangat
baik
Jika Cp < 1.00 maka kapabilitas proses rendah
11. Hitung Indeks Cpk :
Cpk = Minimum {CPU;CPL}
Dimana :
Cpu = USL X
dan Cpl = X - LSL
3S
3S
Kriteria penilaian :
Jika Cpk = Cp. maka proses terjadi di tengah
Jika Cpk = 1. maka proses menghasilkan produk yang
sesuai spesifikasi
Jika Cpk < 1. maka proses menghasilkan produk yang
tidak sesuia spesifikasi
Kondisi Ideal Cp > 1.33 dan Cp = Cpk.

BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
3.1 Pembahasan
Tujuan utama pengendalian kualitas adalah untuk mendapatkan
jaminan bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dengan
mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah

mungkin.Pengendalian kualitas tidak dapat dilepaskan dari


pengendalian produksi. karena pengendalian kualitas merupakan
bagian dari pengendalian produksi. Pengendalian produksi baik
secara kualitas maupun kuantitas merupakan kegiatan yang
sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan
karena kegiatan produksi yang dilaksanakan akan dikendalikan.
supaya barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. dimana penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi diusahakan diminimumkan. Pengendalian kualitas
juga menjamin barang atau jasa yang dihasilkan dapat
dipertanggung jawabkan seperti halnya pada pengendalian
produksi. dengan demikian antara pengendalian produksi dan
pengendalian kualitas erat kaitannya dalam pembuatan barang

3.2 Studi Kasus


PT. GDS merupakan perushaan yang bergerak di bidang
pembuatan plat besi dan baja. Untuk meningkatkan kualitas
produksinya di butuhkan quality control yang ketat agar
produksinya sesuai standar yang di tentukan. Dalam pembuatan
plat besi khususnya pada ketebalan 6mm PT.GDS baru saja
sukses melakukan pengerolan pertamnya pada tahun 2014 untuk
menjaga kualitas produksinya PT.GDS melakukan seleksi ketat
dengan asumsi toleransi + 0.05 mm. Berikut ini merupakan datadata pengukuran yang dilakukan untuk memeriksa ketebalan
plat.
Tabel 3.1 Data Pengukuran Ketebalan Plat
Pengukuran Ketebalan plat Pada Unit Sampel
Observa
(mm)
si
X1
X2
X3
X4
X5
6.00
6.01
6.03
6.02
6.04
1
6.02
6.03
6.02
6.04
6.01
2
5.95
6.06
5.97
6.01
5.98
3
6.06
6.01
6.00
5.95
5.97
4
6.06
6.00
5.95
5.97
6.01
5
6.03
6.04
6.02
6.05
6.03
6
6.03
6.04
6.05
6.04
6.04
7
5.98
5.95
6.06
6.00
6.00
8
6.00
5.97
6.02
6.01
6.02
9
6.04
6.02
6.02
6.03
6.03
10
6.05
6.05
6.03
6.04
6.05
11
6.03
6.04
6.05
6.02
6.01
12
5.98
6.00
6.02
5.97
6.00
13

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

6.04
6.04
6.02
6.01
5.95
6.06
6.03
6.00
5.97
5.97
6.05
6.03
6.01
5.95
5.98
6.03
6.01

6.04
6.05
6.01
6.02
5.97
5.98
6.02
5.98
5.95
6.01
6.04
6.05
6.03
6.06
6.01
6.03
6.01

6.03
6.02
5.97
6.04
6.01
6.01
6.04
5.97
6.01
6.00
6.05
6.02
6.02
5.95
5.98
6.04
6.04

6.05
6.03
6.01
6.00
6.06
6.06
6.02
5.98
6.00
6.02
6.04
6.03
6.04
5.97
5.97
6.05
6.02

6.02
6.03
6.02
6.02
6.06
5.95
6.00
6.06
5.95
6.03
6.05
6.04
6.04
5.98
5.97
6.02
6.00

Berdasarkan data pemeriksaan diatas PT.GDS tersebut


ingin menguji apakah dalam proses pembuatan produk plat besi
dan baja masih dalam batas kendali atau tidak dengan
menghitung nilai BKA dan BKA pada peta X dan peta R.
3.1.2 Perhitungan Manual
Perhitungan manual akan menentukan batas kendali atas
dan batas kendali bawah untuk peta X dan peta R. Berikut ini
adalah perhitungan manual.

Tabel 3.2 Tabel Perhitungan Ketebalan Plat


Pengukuran Ketebalan plat

X
Observ
Pada Unit Sampel (mm)
asi
X1
X2
X3
X4
X5
6.00
6.01
6.03
6.02
6.04
1
6.02
6.02
6.03
6.02
6.04
6.01
2
6.024
5.95
6.06
5.97
6.01
5.98
3
5.994
6.06
6.01
6.00
5.95
5.97
4
5.998
6.06
6.00
5.95
5.97
6.01
5
5.998
6.03
6.04
6.02
6.05
6.03
6
6.034
6.03
6.04
6.05
6.04
6.04
7
6.04
5.98
5.95
6.06
6.00
6.00
8
5.998
6.00
5.97
6.02
6.01
6.02
9
6.004

0.04
0.03
0.09
0.11
0.11
0.03
0.02
0.11
0.05

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

6.04
6.05
6.03
5.98
6.04
6.04
6.02
6.01
5.95
6.06
6.03
6.00
5.97
5.97
6.05
6.03
6.01
5.95
5.98
6.03
6.01

6.02
6.05
6.04
6.00
6.04
6.05
6.01
6.02
5.97
5.98
6.02
5.98
5.95
6.01
6.04
6.05
6.03
6.06
6.01
6.03
6.01

6.02
6.03
6.05
6.02
6.03
6.02
5.97
6.04
6.01
6.01
6.04
5.97
6.01
6.00
6.05
6.02
6.02
5.95
5.98
6.04
6.04

6.03
6.04
6.02
5.97
6.05
6.03
6.01
6.00
6.06
6.06
6.02
5.98
6.00
6.02
6.04
6.03
6.04
5.97
5.97
6.05
6.02

6.03
6.05
6.01
6.00
6.02
6.03
6.02
6.02
6.06
5.95
6.00
6.06
5.95
6.03
6.05
6.04
6.04
5.98
5.97
6.02
6.00

=
X
R =

X
n

R
n

180.446
= 6.01487 mm
30

1 .63
= 0 . 055 mm
30

a. Peta X
Batas kontrol atas =
=

+ ( A2 x R )
X

6.01487 + (0.577 x 0.055)

= 6.04659
Batas kontrol bawah =

( A 2 x R )
X

= 6.01487 - (0.577 x 0.055)


= 5.98314
b. Peta R

6.028
6.044
6.03
5.994
6.036
6.034
6.006
6.018
6.01
6.012
6.022
5.998
5.976
6.006
6.046
6.034
6.028
5.982
5.982
6.034
6.016

180.446

0.02
0.02
0.04
0.05
0.03
0.03
0.05
0.04
0.11
0.11
0.04
0.09
0.06
0.06
0.01
0.03
0.03
0.11
0.04
0.03
0.04
1.63


D4 x R

Batas kontrol atas =

= 2.114 x 0.055
= 0.1163
D3 x R

Batas kontrol bawah =

= 0 x 0.055
= 0

Gambar 1.1 Peta X dan R

Subgrup belum terkendali, masih ada 3 data yang diluar batas


kontrol, yaitu data ke-22, 27 dan 28, sehinggaperlu untuk direvisi
(dimana, telah diasumsikan bahwa cacat diakibatkan dari
assignable causes.

=
X

R =

X
d
XK - Kd

R - R d
K - Kd

a. Peta X

180.446 - 17.94
30 - 3

1.63 0.57
30 - 3

= 6.01874 mm

= 0.0533 mm

+ ( A2 x R )
X

Batas kontrol atas =

6.01874

+ (0.577 x 0.0533)

= 6.04950
( A2 x R )
X

Batas kontrol bawah =

= 6.01874 (0.577 x 0.0533)


= 5.98798
b. Peta R

D4 x R

Batas kontrol atas =

= 2.114 x 0.0533
= 0.1163
Batas kontrol bawah =

D3 x R

= 0 x 0.0533
= 0

Gambar 1.1 Peta X dan R

Seluruh data pengamatan yang telah direvisi. semuanya akan


masuk kedalam batas kontrol atas dan batas kontrol bawah.
Maka. data-data yang digunakan sebagai pengukuran dari
ketinggian

kaki

penyangga

dapat

digunakan

semua

atau

memenuhi standar yang telah ditentukan untuk pengendalian


kualitas.

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan
Kesimpulan merupakan penjawaban pada tujuan penulisan

yang

didapat

dari

perhitungan

serta

analisis

yang

telah

dilakukan. Berdasarkan tujuan penulisan tugas besar maka dapat


disimpulkan bahwa:
1. Nilai BKA pada peta

sebesar 6.04950; nilai BKB sebesar

5.98798; dan nilai centre line atau

sebesar

6.01874 .

2. Nilai BKA pada peta R sebesar 0.1163; nilai BKB sebesar 0; dan
nilai centre line atau
4.2

sebesar 0.0533.

Saran
Saran

yang

dapat

diberikan

demi

perbaikan

pada

pembuatan tugas besar ini selanjutnya adalah menghitung


dengan teliti agar data tidak keliru. membaca teori dari modul
yang bersangkutan dari sumber dan referensi berkaitan agar
menambah

wawasan.

teliti

dalam

melakukan

manual serta cermat dalam melakukan input data.

perhitungan

DAFTAR PUSTAKA
Besterfield, Dale H. 1994. Quality Control. United States of
America: Prentice-Hall International, Inc.
Bhattacharyya, Gouri K. and Richard A. Johnson. 1977. Statistical
Concepts and
Methods, United States of America: John Wiley & Sons.
Devor, Richard E., et al. 1992. Statistical Quality and Control:
Contemporary
Concepts and Methods, USA: Macmillan Publishing Company, Inc.
Evans, James R. dan William M. Lindsay. 1996. The
Managementand Control of
Quality, USA: West Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai