I. IDENTIFIKASI PASIEN
a. Nama
b. Jenis kelamin
c. Umur
d. Status perkawinan
e. Agama
f. Tingkat pendidikan
g. Warga negara
h. Alamat
: Lina Kartika
: Perempuan
: 48 tahun
: Sudah menikah selama 18 tahun
: Islam
: D2
: Indonesia
: Rt 035 Rw 07 Kel. Pangkalan Balai
II. ANAMNESIS
a. Sebab utama
Tidak mampu lagi melakukan aktivitas
b. Keluhan utama
Merasa bodoh
c. Riwayat perjalanan penyakit
tahun 1998 os baru menikah dan suami os mengatakan baru
mengetahui kalau os bertingkah laku aneh. Os sering cemburu kepada
suaminya, jika sedang cemburu os suka mengoceh-ngoceh, berteriakteriak kepda suaminya. Os merasa cemburu jika suaminya berjabat
tangan dengan perempuan lain bahkan ketika ada perempuan yang hanya
berpapasan dengan suaminya.
tahun 1999 suami os mengatakan tingkah laku os semakin
parah, os masih suka mengoceh-ngoceh dan susah tidur. Os dibawa ke
orang pintar namun disarankan untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa, jadi
setelah itu os dibawa ke poli jiwa RSMH. Os lalu diberi beberapa obat
yang diminum rutin namum masih tidak ada perubahan.
tahun 2000 os mengatakan mendengar adanya bisikan-bisikan
suara laki-laki yang mengatakan sombong nian, setiap mendengar
bisikan tersebut pandangan mata os seperti kosong dan os terdiam
namun setelah itu os mengamuk kepada suami dan menyuruh suaminya
pergi dari rumah. Suami os mengatakan memang mereka sering
ingin meminta cerai karena terlalu sering berkelahi dan beradu mulut,
suami os akhirnya menyetujui untuk bercerai, nanun keluarga os masih
tidak setuju. Setelah itu os tinggal dengan keluarga os. Os jadi suka
berceramah dan kesal jika ada yang terlambat solat.
tahun 2012 os rujuk dengan suami os karena menyadari
keputusannya salah, os juga sudah tidak pernah mendegar bisikanbisikan lagi namun os merasa kepalanya selalu pusing dan merasa
dirinya bodoh hingga tidak mau lagi mengajar, os merasa tidak mampu
lagi menerangkapn pelajaran kepada para murid, menulis ataupun
berhitung. Os juga merasa tidak mampu lagi untuk mengerjakan
pekerjaan rumah seperti mencuci piring, menyapu, memasak jadi os
hanya banyak berbarig ditempat tidur. Disekolah juga os dipindahkan
dibagian perpustakaan dan tidak mengajar dikelas lagi. Os merasa
minatnya berkurang untuk melakukan appapun.
Saat ini os datang ke poli jiwa RSMH untuk meminta surat pensiun
dini karena os sudah merasa dirinya sangat bodoh hingga tidak mau lagi
untuk datang dan bekerja disekolah. Os juga mengeluhkan merasa mual
dan muntah sudah selama 2 bulan.
d. Riwayat penyakit dahulu
-
e. Riwayat premorbid
- Lahir
: lahir spontan, langsung menangis
- Bayi
: tumbuh kembang baik
- Anak-anak
: sosialisasi baik
- Remaja
: sosialisasi baik
- Dewasa
: sosialisasi baik
f. Riwayat pendidikan
Pasien tamatan D2 Universitas Terbuka
g. Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja sebagai guru SD sudah 26 tahun
h. Riwayat perkawinan
Pasien sudah menikah selama 18 tahun, namun sempat bercerai
tahun 2010 dan rujuk kembali tahun 2012
i. Keadaan sosial ekonomi
Pasien tinggal bersama keluarga dengan keadaan sosial ekonomi
menengah ke bawah.
j. Riwayat keluarga
- Pedigree:
A. STATUS INTERNUS
1) Keadaan Umum
Sensorium
: Compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi : 78 x/menit
Suhu
Frekuensi napas
: 36,40C
: 20x/menit
B. STATUS NEUROLOGIKUS
1)
2)
3)
4)
5) Motorik
Fungsi Motorik
Gerakan
Kekuatan
Tonus
Klonus
Refleks fisiologis
Refleks patologis
6)
7)
8)
9)
Lengan
Kanan
Kiri
Luas
Luas
5
5
Eutoni
Eutoni
+
+
Sensibilitas
: normal
Susunan syaraf vegetatif: tidak ada kelainan
Fungsi luhur
: tidak ada kelainan
Kelainan khusus
: tidak ada
C. STATUS PSIKIATRIKUS
KEADAAN UMUM
a. Sensorium
: Compos Mentis
b. Perhatian
: Atensi inadekuat
c. Sikap
: Kurang kooperatif
d. Inisiatif
: Kurang
Tungkai
Kanan
Kiri
Luas
luas
5
5
eutoni
eutoni
+
+
-
e.
f.
g.
h.
Echt-unecht : echt
Dalam-dangkal : normal
Pengendalian : terkendali
Adekuat-Inadekuat : inadekuat
: baik
Daya konsentrasi
: baik
: sesuai
Discriminative judgement
: jelek
Discriminative insight
: jelek
: baik
Autistik
Simbolik
Dereistik
Simetrik
Paralogik
Konkritisasi
Overinklusif
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
Arus pikiran
Flight of ideas
Inkoherensi
: tidak ada
Sirkumstansial
: tidak ada
Tangensial
: tidak ada
Terhalang (blocking) : tidak ada
Terhambat (inhibition): tidak ada
Perseverasi
: tidak ada
Verbigerasi
: tidak ada
: tidak ada
Isi pikiran
Waham
Pola Sentral
Fobia
Konfabulasi
Perasaan inferior
Kecurigaan
Rasa permusuhan
Perasaan berdosa
Hipokondria
Ide bunuh diri
Ide melukai diri
Lain-lain
Pemilikan pikiran
-
: ada
h. Dekorum
- Kebersihan
- Cara berpakaian
- Sopan santun
: cukup
: cukup
: baik
D. PEMERIKSAAN LAIN
a. Pemeriksaan elektroensefalogram : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan radiologi/ CT scan : tidak dilakukan
c. Pemeriksaan laboratorium
: tes urin (-)
IV. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
: F20.0 Skizofrenia paranoid
Aksis II
: F60.0 Gangguan kepribadian paranoid
Aksis III
: Tidak ada diagnosis
Aksis IV
: Masalah psikososial dan lingkungan lainnya
Aksis V
: 70-61
V. DIAGNOSIS DIFFERENSIAL
Depresi pasca skizofrenia paranoid
VI. TERAPI
a. Psikofarmaka
Clozapin
Haloperidol
Risperidon
1x25 mg
2x1,5 mg
2x20 mg
b. Psikoterapi
Suportif
-
Kognitif
Menerangkan tentang gejala penyakit pasien yang timbul akibat cara
berpikir yang salah, mengatasi perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang
dihadapi.
Keluarga
Memberikan penyuluhan bersama dengan pasien yang diharapkan keluarga
dapat membantu dan mendukung kesembuhan pasien.
Religius
Bimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai
ajaran agama yang dianutnya, yaitu menjalankan solat lima waktu, menegakkan
amalan sunah seperti mengaji, berzikir, dan berdoa kepada Allah SWT.
VII.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam