Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengenalan Alat

Gambar alat hemodialisa


Hemodialisis berasal dari kata hemo artinya darah, dan dialisis artinya
pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis berarti proses pembersihan darah dari zat-zat
sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Prinsip dari hemodialisis adalah
menerapkan proses osmotis dan ultrafiltrasi pada ginjal. Hemodialisis menggunakan ginjal
buatan berupa mesin dialysis ( dyalanizer ). Hemodialisis dikenal secara awam dengan istilah
cuci darah. Mesin ini mampu berfungsi sebagai pengganti ginjal penderita yang sudah rusak
selama 24 jam per minggu dan penderita memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang
tidak di tentukan.
2.

Bagian Bagian alat & Fungsi


a.

Arterial Venouse Blood Line (AVBL)


AVBL terdiri dari :
1.

Arterial Blood Line (ABL)

Adalah tubing tubing/line plastic yang menghubungkan darah dari


tubing akses vaskular tubuh pasien menuju dialiser, disebut Inlet ditandai
dengan warna merah.
2.

Venouse Blood Line


Adalah tubing/line plastic yang menghubungkan darah dari dialiser

dengan tubing akses vascular menuju tubuh pasien disebut outlet ditandai
dengan warna biru. Priming volume AVBL antara 100-500 ml. Priming
volume adalah volume cairan yang diisikan pertama kali pada AVBL dan
kompartemen dialiser.
Bagian-bagian dari AVBL dan kopartemen adalah konektor, ujung
runcing,segmen pump,tubing arterial/venouse pressure,tubing udara,bubble
trap,tubing infuse/transfuse set, port biru obat ,port darah/merah herah
heparin,tubing heparin dan ujung tumpul.
b.

Dializer /ginjal buatan (artificial kidney)


Adalah suatu alat dimana proses dialisis terjadi dan inti dari alat hemodialysis

terdiri dari 2 ruang atau kompartemen,yaitu:

Kompartemen darah yaitu ruangan yang berisi darah

Kompartemen dialisat yaitu ruangan yang berisi dialisat


o

Proses ini berfungsi menggantikan cairan dalam darah yang sudah terbuang /

tersaring oleh membrane dializer


Kedua kompartemen dipisahkan oleh membran semipermiabel
Dialiser mempunyai 4 lubang yaitu dua ujung untuk keluar masuk darah dan dua
samping untuk keluar masuk dialisat.
Dializer ini berfungsi menyaring racun racun / sisa sisa metabolism dalam tubuh
dalam darah kita dan akan di strelirkan kembali sebelum masuk ke dalam tubuh
pasien. Dializer ini memiliki Membrane-membrane kecil yang digunakan untuk
menyaring, Biasa nya 500mmHg tergantung spesifikasi.

Cara kerja Dializer


Bagian Dializer
Dialyzer ini seharusnya setiap penggantian pasien harus diganti karena sudah
terdapat racun racun yang telah di keluarkan oleh tubuh. Tetapi keadaan di rumah
sakit rumah sakit kecil dialyzer ini bisa di pakai untuk 6x penyaringan pada setiap
pasien, dengan syarat dialyzer ini tidak boleh di pakai kepada pasien yang berbeda,
biasanya tidakan seperti itu hanya dilakukan di rumah sakit / pasien menengah
kebawah karena harga dialyzer ini cukup mahal.
c.

Air Water Treatment


Air dalam tindakan hemodialis dipakai sebagai pencampur dialisat peka

(diasol). Air ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air PAM dan air sumur,
yang harus dimurnikan dulu dengan cara water treatment sehingga memenuhi
standar AAMI (Association for the Advancement of Medical Instrument). Jumlah air
yang dibutuhkan untuk satu session hemodilaisis seorang pasien adalah sekitar 120
Liter.
d.

Larutan Dialisat
Dialisat adalah larutan yang mengandung elektrolit dalam komposisi tertentu.

Dipasaran beredar dua macam dialisat yaitu dialisat asetat dan dialisat bicarbonate.
Dialisat asetat menurut komposisinya ada beberapa macam yaitu : jenis standart, free
potassium, low calsium dan lain-lain. Bentuk bicarbonate ada yang powder, sehingga
sebelum dipakai perlu dilarutkan dalam air murni/air water treatment sebanyak 9,5
liter dan ada yang bentuk cair (siap pakai). Larutan pengganti dalam darah ini harus di
panaskan antara 34 - 39C sebelum di alirkan didalam dialyzer
e.

Mesin Haemodialisis
Ada bermacam-macam mesin haemodilisis sesuai dengan merek nya. Tetapi

prinsipnya sama yaitu blood pump, system pengaturan larutan dilisat, system
pemantauan mesin terdiri dari blood circuit dan dillisat circuit dan bebagai monitor
sebagai deteksi adanya kesalahan. Dan komponen tambahan seperti heparin pump,
tombol bicarbonate, control ultrafiltrasi, program ultrafiltrasi, kateter vena, blood

volume monitor, settingan disesuaikan dengan kemampuan pasien biasanya diantara


300 400 ml/menit.
3.

Cara Kerja
Cara Kerja HD
Pada proses hemodialisa, darah dialirkan ke luar tubuh dan disaring di dalam
ginjal buatan (dialyzer). Darah yang telah disaring kemudian dialirkan kembali ke
dalam tubuh. Rata rata manusia mempunyai sekitar 5,6 s/d 6,8 liter darah, dan selama
proses hemodialisa hanya sekitar 0,5 liter yang berada di luar tubuh. Untuk proses
hemodialisa dibutuhkan pintu masuk atau akses agar darah dari tubuh dapat keluar dan
disaring oleh dialyzer kemudian kembali ke dalam tubuh. Terdapat 3 jenis akses yaitu
arteriovenous (AV) fistula, AV graft dan central venous catheter.
AV fistula adalah akses vaskular yang paling direkomendasikan karena
cenderung lebih aman dan juga nyaman untuk pasien. Sebelum melakukan proses
hemodialisa (HD), perawat akan memeriksa tanda tanda vital pasien untuk
memastikan apakah pasien layak untuk menjalani Hemodialysis. Selain itu pasien
melakukan timbang badan untuk menentukan jumlah cairan didalam tubuh yang harus
dibuang pada saat terapi.
Langkah berikutnya adalah menghubungkan pasien ke mesin cuci darah dengan
memasang blod line (selang darah) dan jarum ke akses vaskular pasien, yaitu akses
untuk jalan keluar darah ke dialyzer dan akses untuk jalan masuk darah ke dalam tubuh.
Setelah semua terpasang maka proses terapi hemodialisa dapat dimulai. Pada proses
hemodialisa, darah sebenarnya tidak mengalir melalui mesin HD, melainkan hanya
melalui selang darah dan dialyzer ( Ginjal Buatan ) dan darah akan dipisahkan dari sisa
sisa metabolisme / racun didalam darah melalui membrane dan cairan dalam darah akan
digantikan dengan cairan dialisat.
Mesin HD sendiri merupakan perpaduan dari komputer dan pompa, dimana
mesin HD mempunyai fungsi untuk mengatur dan memonitor aliran darah, tekanan
darah, dan memberikan informasi jumlah cairan yang dikeluarkan serta informasi vital
lainnya. Mesin HD juga mengatur cairan dialisat yang masuk ke dialyzer, dimana
cairan tersebut membantu mengumpulkan racun racun dari darah. Pompa yang ada

dalam mesin HD berfungsi untuk mengalirkan darah dari tubuh ke dialyzer dan
mengembalikan kembali ke dalam tubuh.
4.

S.O.P ( Standart Opersional Peralatan )


Sebelum dilakukan punksi dan memulai hemodialisa, ukur tanda-tanda vital dan berat

badan pre hemodialisa.


1.

Setelah selesai punksi, sirkulasi dihentikan, pompa dimatikan, ujung AV blood line

diklem
2.

Lakukan reset data untuk menghapus program yang telah dibuat, mesin otomatis

menunjukkan angka nol (0) pada UV, UFR, UFG dan time left
3.

Tentukan program pasien dengan menghitung BB datang BB standar + jumlah

makan saat hemodialisa


4.

Tekan tombol UFG = target cairan yang akan ditarik

5.

Tekan tombol time left = waktu yang akan diprogram

6.

Atur concentrate sesuai kebutuhan pasien (jangan merubah Base Na + karena teknisi

sudah mengatur sesuai dengan angka yang berada di gallon. Na = 140 mmol)
7.

Tekan tombol temperatur (suhu mesin = 360C 370C)

8.

Buatlah profil yang sesuai dengan keadaan pasien

9.

Berikan kecepatan aliran darah 100 rpm

10.

Menyambung selang fistula inlet dengan selang darah arteri

Matikan (klem) selang infus

Sambungkan selang arteri dengan fistula arteri (inlet)

Masing-masing kedua ujung selang darah arteri dan fistula di-swab dengan kassa

betadine sebagai desinfektan

Ujung selang darah venous masukkan dalam gelas ukur

Hidupkan pompa darah dan tekan tombol V atau 100 rpm

Perhatikan aliran cimino apakah lancar, fixasi dengan micropore. Jika aliran tidak

lancar, rubahlah posisi jarum fistula

Perhatikan darah, buble trap tidak boleh penuh (kosong), sebaiknya terisi bagian

Cairan normal saline yang tersisa ditampung dalam gelas ukur namanya cairan sisa

priming

Setelah darah mengisi semua selang darah dan dialyzer, matikan pompa darah

11.

Menyambung selang darah venous dengan fistula outlet

Sambung selang darah venous ke ujung AV fistula outlet (kedua ujungnya diberi kassa

betadine sebagai desinfektan). Masing-masing sambungan dikencangkan)

Klem pada selang arteri dan venous dibuka, sedangkan klem infus ditutup

Pastikan pada selang venous tidak ada udara, lalu hidupkan pompa darah dari 100 rpm

sampai dengan yang diinginkan

Tekan tombol UF pada layar monitor terbaca dialysis

Selama proses hemodialisa ada 7 lampu hijau yang menyala (lampu monitor, on,

dialysis start, pompa, heparin, UF dan Flow)

Rapikan peralatan

5.

Pemeliharaan & Kalibrasi


a.

Pemeliharaan

1.

Melakukan pembersihan alat setiap setelah digunakan

2.

Penggantian Dializer pada setiap pasien berbeda

3.

Membersihkan selang saluran darah

4.

Melakukan charge pada alat apabila battery kosong karena jarang di pakai

5.

Membersihkan filter filter

6.

Memeriksa pada blood pump dari kotoran jangan sampai menganggu putaran

7.

Pembersihan pada tabung pembuangan & tabung cairan dialisat

8.

Matikan power apabila indikasi battery sudah penuh

b.

Kalibrasi

1.

Penggantian pada dialyzer

2.

Kalibrasi pada blood pump

3.

Kalibrasi pada vacuum dan semua navigasi pada alat hemodialisa

Kesimpulan
a. Alat hemodialisa ini adalah alat pengganti fungsi ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring
kotoran darah dari sisa sisa metebolisme tubuh, dan menggantikan nya dengan air dialisat.
b. Dializer adalah bagian yang paling utama pada hemodialisa yang berfungsi sebagai ginjal.
c. Alat ini dapat berfungsi 24 jam non stop
d. Tingkat kesterilisasi dalam penggunaan alat ini sangat tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
http://obby-allinone.blogspot.co.id/2014/12/hemodialisa-cara-kerja.html
Dilihat pada : 14 Januari 2017
http://documents.tips/documents/hemodialisadoc.html
Dilihat pada : 14 Januari 2017
http://andyrezkysulfajri.blogspot.co.id/2015/05/makalah-peralatan-terapidasar.html
Dilihat pada : 14 Januari 2017
https://medianers.blogspot.co.id/2015/09/cara-kerja-cuci-darah-gagal-ginjal.html
Dilihat pada : 14 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai