Anda di halaman 1dari 13

CARA MENGHITUNG VOLTASE DAN MENGETAHUI

JENIS RANGKAIN PADA RUMAH

MAKALAH
untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia
yang dibimbing oleh Dian Etikasari, M.Pd.

oleh
Raka Arifiyan R
Yanuar Christiyanto

(1431120034)
(1431120110)

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
Nopember 2014

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari ditemukan arus listrik di setiap rumah dan di
jalan-jalan. Di setiap rumah pasti mempunyai rangkaian listrik yang berguna
untuk mengalirkan arus listrik di berbagai sudut rumah. Listrik sangat bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk penerangan jalan dan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga contohnya menyalakan televisi, lampu, mesin
cuci, dan sebagainya.
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan komponen elektronika yang
saling dihubungkan atau di rangkai dengan sumber tegangan menjadi satu
kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Rangkaian listrik hanya
terdapat arus listrik yang dapat mengalir jika listrik tersebut berada dalam keadaan
terbuka. Fungsi umum rangkaian listrik adalah untuk menghubungkan arus listrik
yang ada dalam suatu rumah supaya arus listrik dapat menyebar merata dalam
suatu rumah.Dampak Negatif rangkaian listrik contohnya Grounding Penangkal
Petir. Dampak negatif grounding penangkal petir yang dipakai sebagai jalan bagi
petir menuju ke permukaan bumi (earthing / ground), dengan alat dampak negatif
grounding penangkal petir ini, diharapkan petir tidak merusak benda-benda yang
dilewatinya.
Rangkaian seri merupakan salah satu jenis dari rangkaian listrik.
Rangkaian ini adalah suatu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar di mana
komponen-komponen di pasang berurutan. Dalam kata lain rangkaian listrik yang
dipasang secara seri memiliki susunan antar komponen yang berurutan.
Rangkaian ini sering di gunakan karena memiliki cara pengaktifan yang praktis.
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel.
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian
listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung yang diperlukan
lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan
tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu
komponen dicabut atau rusak maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya
Berdasarkan uraian di atas maka perlu diketahui voltase listrik yang
diperlukan dalam suatu rumah serta perlu diketahui arus voltase yang terpakai
dalam rumah. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui voltase maksimal yang
digunakan dalam rumah agar tidak terjadi hubungan arus pendek. Dengan
demikian ditulislah makalah yang berjudul Cara Menghitung Voltase dan
Mengetahui Jenis Rangkain pada Rumah.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mencari besaran voltase listrik pada perumahan?


2. Bagaimana cara menghitung voltase yang terpakai dalam rumah?
3. Bagaimana cara mengetahui rangkaian yang di pasang di dalam suatu
rumah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan cara mencari besaran voltase listrik terhadap rumah.
2. Menjelaskan cara menghitung voltase yang terpakai dalam rumah.
3. Menjelaskan cara mengetahui rangkaian yang di pasang di dalam suatu
rumah.

2. Pembahasan

2.1 Cara Mencari Besaran Voltase Listrik Pada Perumahan.


Apa kepanjangan dan fungsi dari MCB, kepanjangannya yaitu Miniature
Circuit Breaker, fungsinya Mengamankan, membatasi serta memutuskan
listrik di dalam rumah bila kelebihan beban, terjadi korsleting dan lain-lain.
Listrik dari PLN yang masuk ke MCB memiliki daya yg besar dan ketika
masuk ke dalam MCB akan di batasi sesuai dengan ukuran daya MCB
tersebut. Bagaimana cara mengecek daya / watt listrik yang terpasang di
rumah kita, caranya adalah lihat saklar listrik dari PLN yg terpasang di luar
rumah kita.

Lihat yang di highlight hijau CL6 = 6A (Ampere)


Lihat yang di highlight kuning 230/400V 50Hz = 220V (Volt)
Rumus menghitung Watt / daya listrik rumah adalah Ampere x Volt jadi
perhitungannya 6A X 220V = 1320 Watt
Jadi daya listrik yg terpasang di rumah adalah 1300 (pembulatan dalam
menyebut biar mudah). Jika di rumah anda CL10 = 10 Ampere, jika CL4 = 4
Ampere, maka tinggal di kalikan 220 / 230V hasilnya adalah daya listrik yang
terpasang.

2.2 Cara Menghitung Voltase Yang Terpakai Dalam Rumah.


Pernah memperhatikan jumlah pemakaian listrik rumah anda pada rekening
listrik? Bagaimana angka tersebut dapat terbentuk dan darimana asalnya?
Jawabannya mudah saja, yaitu dari perangkat elektronik yang dipakai di dalam
rumah. Seperti lampu, televisi, lemari es, mesin cuci, kipas angin dsb.
Jika kita membeli perangkat elektronik, seperti televisi, terdapat banyak
tulisan kecil yang tercetak pada stiker di belakangnya. Salah satu dari tulisan
tersebut kurang lebih seperti ini : POWER : 100 240V 50/60Hz, 135 W.
Sedangkan pada meteran listrik, terdapat beberapa angka yang selalu diakhiri
dengan tulisan KWH yang merupakan singkatan dari Kilo Watt per Hour.
Bagaimana hubungan antara Watt pada perangkat elektronik dengan Kilo Watt
per Hour pada meteran listrik?
Dengan asumsi seperti contoh keterangan pada stiker di belakang televisi tadi,
cara menghitung jumlah daya yang terpakai sesuai spesifikasi tersebut adalah
sbb.:

pemakaian per menit : ((135 / 1000) x jumlah menit) / 60

pemakaian per jam

: 135 / 1000 x 1

pemakaian per hari

: (135 / 1000 ) x jumlah jam

pemakaian per bulan : ((135 / 1000) x rata-rata jumlah jam per hari) x 30
Jadi, untuk pemakaian televisi selama 8 jam / hari, maka perhitungannya sbb. :

pemakaian per hari

pemakaian per bulan : ((135 / 1000) x 8) x 30 = 32,4 Kwh

: (135 / 1000 ) x 8 = 1,08 Kwh

*) asumsi 1 bulan = 30 hari

Setrika
Perhitungan pada perangkat elektronik dengan fitur otomatis (mis setrika),
anda harus memiliki perkiraan rata-rata lama waktu yang dibutuhkan saat
lampu otomatis menyala kemudian mati sampai menyala kembali.
Misalnya pemakaian setrika 350 watt dengan selang waktu lampu otomatis
menyala mati kembali menyala = 2 menit, maka perhitungan rata-rata
pemakaian daya adalah :

pemakaian per menit : ((350 / 1000) / 60) / 2 x jumlah menit

pemakaian per jam

: (((350 / 1000) / 60) / 2) x 60

pemakaian per hari

: ((((350 / 1000) / 60) / 2) x 60) x jumlah jam

pemakaian per bulan : (((((350 / 1000) / 60) / 2) x 60) x rata-rata jumlah


jam per hari) x 30
Contoh Kasus I :
pemakaian strika 350 watt dalam sehari = 30 menit :
(((350 / 1000) / 60) / 2) x 30 = 0,0875 Kwh per hari
sehingga perhitungan sebulan menjadi :
((((350 / 1000) / 60) / 2) x 30) x 30 = 2,625 Kwh per bulan
Teko listrik dan Lemari Es
Perangkat elektronik (yang berdaya besar) yang dipakai hanya sebatas saat
dibutuhkan, tidak akan meng-akumulasi-kan pemakaian secara ekstrim.
Misalnya seperti teko listrik berdaya 600 Watt yang menyala dalam waktu 10
menit dan akan mati secara otomatis. Jika digunakan hanya sekali dalam
sehari maka :

Contoh Kasus III :


pemakaian per hari : ((600 / 1000) x 10) / 60 = 0,1 Kwh per hari
sehingga pemakaian per bulan : 0,1 x 30 hari = 3 Kwh per bulan.
Berbeda halnya dengan lemari es. Walau pun konsumsi daya dibutuhkan
relatif kecil (rata-rata konsumsi daya listrik 75 Watt), lama nyala yang
dibutuhkan dalam sehari adalah 24 jam. Sehingga perhitungannya adalah :
Contoh Kasus IV :
pemakaian per hari : (75 / 1000) x 24 = 1,8 Kwh per hari
sehingga pemakaian per bulan : 1,8 x 30 hari = 54 Kwh per bulan.

Adaptor pada Laptop


Pada beberapa perangkat elektronik tertentu seperti laptop, sumber daya selain
baterei, menggunakan adaptor sebagai input daya agar dapat dinyalakan
langsung dari stopkontak. Besar daya yang dikonsumsi sebenarnya,
ditunjukkan oleh tulisan INPUT bukan OUTPUT sebagaimana tercetak pada
stiker yang menempel di badan adaptor.
Misalnya :
INPUT

: 100-240V ~ 1.6A 50/60Hz

OUTPUT : 19.0V 4.74A 90W Max.


Satuan daya yang dicontohkan di atas menggunakan satuan Ampere. Untuk
mengetahui pemakaian dalam satuan Watt, harus dikonversi terlebih dulu
menggunakan rumus :
Voltase x Ampere = Watt
Dengan asumsi voltase pada umumnya adalah 220 Volt, maka pemakaian daya
sebenarnya untuk mengoperasikan langsung dari stopkontak adalah :

220 Volt x 1.6 Ampere = 352 Watt


Dengan demikian, perhitungan pemakaian daya menjadi :

pemakaian per menit : (((352 / 1000) x jumlah menit) / 60

pemakaian per jam

: (352 / 1000) x 1

pemakaian per hari

: (352 / 1000) x jumlah jam pemakaian dalam sehari

pemakaian per bulan : ((352 / 1000) x rata-rata jumlah jam pemakaian


dalam sehari) x 30

Contoh Kasus V :
Untuk pemakaian laptop selama 5 jam dalam sehari :
(352 / 1000) x 5 = 0,352 x 5 = 1,76 Kwh per hari
sehingga pemakaian per bulan :
1,76 x 30 = 52,8 Kwh per bulan
Konsumsi Daya Pompa
Konsep yang mirip digunakan juga pada konsumsi daya mesin pompa air
sumur. Namun, biasanya unit ini menggunakan satuan VA (Volt Ampere)
sebagai satuan input daya. Stiker yang menempel di badan pompa, biasanya
hanya mencantumkan nilai OUTPUT yang dapat dihasilkan oleh mesin. Untuk
mengetahui besaran nilai INPUT-nya, anda harus mencari (jika dicantumkan)
pada lembar manual.
Perangkat yang menggunakan satuan daya VA, umumnya menyertakan nilai
Faktor Daya (Power Factor) pada lembar manual. Nilai ini berfungsi untuk
mendapatkan nilai daya sebenarnya (Watt) yang dimiliki oleh perangkat. Anda
harus meng-kali-kan nilai Faktor Daya sesuai dengan yang tertera pada
manual untuk memperoleh daya sebenarnya. Jika nilai Faktor Daya tidak
diketahui / dicantumkan, anda dapat menggunakan angka 0,8 sebagai nilai
Faktor Daya terendah pada umumnya. Rumus yang dipergunakan adalah :

Volt Ampere x Faktor Daya = Watt


Pada umumnya, INPUT daya yang dibutuhkan mesin pompa air sumur
berdaya tarik 9 meter adalah 350 VA. Dengan demikian, besaran daya
sebenarnya (Watt) yang dibutuhkan adalah :
350 VA x 0,8 = 280 Watt

Sehingga, pemakaian daya sebenarnya adalah :

pemakaian per menit : (((280 / 1000) x jumlah menit) / 60

pemakaian per jam

: (280 / 1000) x 1

pemakaian per hari

: (280 / 1000) x jumlah jam pemakaian dalam sehari

pemakaian per bulan : (280 / 1000) x rata-rata jumlah jam pemakaian


dalam sehari) x 30
Contoh Kasus VI :
Rata-rata waktu pemakaian pompa selama sehari = 50 menit :
((280 / 1000) x 50 ) / 60 = (0,28 x 50) / 60 = 14 /60 = 0,23 Kwh per hari
sehingga pemakaian per bulan :
0,23 Kwh x 30 hari = 6,9 Kwh per bulan
Contoh Kasus VII :
Rata-rata waktu pemakaian pompa dalam sehari = 1 jam 20 menit
((280 / 1000) x 80 ) /60 = (0,28 x 80) / 60 = 22,4 / 60 = 0,37 Kwh per hari
sehingga pemakaian per bulan :
0,37 Kwh x 30 hari = 11,1 Kwh per bulans

2.3 Cara Mengetahui Rangkaian Yang Di Pasang Di Dalam Suatu Rumah.


2 .3.1 Karakteristik rangkaian parallel :
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu.Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari
rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalamrangkaian.)
Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya
pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa
terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
2.3.2 Kelemahan Dan Kelebihan Rangkaian seri
Kelemahan Kelebihan rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan
sedikit kabel penghubung). jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka
komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. sumber
tegangan yang dituntut untuk selalu dalam keadaan prima untuk menanggulangi
resiko adanya loss. memiliki tingkat kestabilan yang tinggi dalam menghantarkan

arus listrik sehingga cocok digunakan untuk kepentingan-kepentingan umum atau


public
Rangkaian Parallel
Kelemahan Kelebihan Rancangan yang kompleks atau rumit menjadi beban untuk
seorang instalator dalam membuat skema memiliki lintasan aliran arus yang
teratur karena susunan dari rangkaian tersebut yang paralel. Komponen yang
diperlukan pun cukup banyak apalagi kita harus meyertakan node penghubung di
setiam titik percabangan. Biaya yang dikeluarkan pun pastinya lebih mahal
melihat beberapa kelemahan yang telah disebutkan sebelumnya. Jika terjadi
kerusakan pada suatu komponen maka ini tidak akan berdampak atau
berpengaruh terhadap komponen lain

Rangkaian Seri
Contoh sederhana penerapan rangkaian listrik seri dalam kehidupan sehari-hari :
1.Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik &
lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs)
sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
2.Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih
memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan
ballastnya.
3.Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol),
demikian juga kulkas.
4.Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
Rangkaian parallel
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian listrik paralel dalam kehidupan
sehari-hari (di rumah) :
1.Distribusi Listrik PLN kerumah-rumah adalah paralel.
2.Stop contact merupakan rangkaian paralel dengan jala-jala.

3. Penutup
3.1 Simpulan
Supaya dapat mengetahui keterangan daya maksimal suatu listrik yang terpakai
kita bisa melihat dari MCB yang terpasang. Di setiap-tiap rumah pasti ada MCB
yang terpasang di sana terdapat daya maksimal yang di keluarkan di setiap-setiap
rumah.
Sebenarnya kita dapat menghitung sendiri daya yang terpakai dengan cara kita
dapat mengetahui spek-spek yang ada pada bahan elektronik dan lampu.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua macam rangkaian
listrik yang sering digunakan oleh masyarakat,yaitu rangkaian seri dan rangkaian
parallel. Masing-masing rangkaian memiliki kelebihan dan kekurangan oleh sebab
itu maka dalam penggunaannya juga harus di sesuaikan kebutuhan kita sesuai
dengan yang ada pada point pengaplikasian.

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
Wabillah Taufik Walhidayah
Wassalamuaalaikum Wr.WB.

Anda mungkin juga menyukai