7.1
LINGKUNGAN
Sektor pertambangan telah memberikan sumbangan signifikan
dan
masyarakat,
penciptaan
lapangan
kerja,
dan
penting
lingkungan
secara
hidup
ekonomi,
adalah
dampak
masalah
pertambangan
yang
mendesak.
pencegahan',
yaitu
bahwa
adanya
ancaman
kerusakan
Di sektor
industri pertambangan, hal ini berarti bahwa investasi dalam proyekproyek pertambangan harus menguntungkan secara finansial, layak
secara teknis, ramah lingkungan, dan bertanggung jawab secara sosial.
VII - 1
Dampak Kegiatan
Sejarah mengajarkan bahwa kegiatan pertambangan bauksit, tidak
Karenanya, untuk
VII - 2
pembakaran bahan
bakar di
dalam mesin
pembakaran
dioksida yang
merupakan gas
rumah
kaca,
adalah
sebagai
pemicu hipertensi,
penyebab
VII - 3
teratur
atau
membentuk
lereng
yang
curam
akan
menimbulkan
dampak
bagi
lingkungan.
Kegiatan
bagian
dari
pencucian
dapat
menghasilkan
pasir
dalam
jumlah
tertentu
sehingga
perlu
VII - 4
3) Sarana Penunjang
Sarana
penunjang
pada
kegiatan
pertambangan
sangat
tambang.
Pengadaan
fasilitas
penunjang
sangat
secara
sembarangan
dalam
jangka
pendek
dapat
bakteri yang
Akibat
terjadi di
dari
pembusukan
terus-menerus,
VII - 5
misalnya
Pencemaran
air oleh limbah cair akan menghalangi proses kelarutan gas dari
udara ke air
bagi
adalah
limbah
pelumas
dan
BBM.
Limbah
ini
VII - 6
menggandakan
(biological
magnification)
pencemar
karena
Aspek Teknis
Aspek Lingkungan
Penambangan Bauksit
Dampak
Bentang Alam
Sifat fisik dan Kimia Tanah
Erosi dan Sedimentasi
Bentang Alam
Debu
Erosi dan Sedimentasi
Pencucian bauksit
Gambar 7.1
Bagan Alir Kegiatan Pertambangan Bauksit dan Dampak yang
Terjadi
Secara garis besar dampak penting lingkungan yang terjadi akibat
kegiatan PT Borneo Edo International dapat dilihat pada Gambar 7.1.
VII - 7
Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya terpadu
untuk
melestarikan
fungsi
lingkungan
hidup
yang
meliputi
perencanaan
lingkungan
hidup.
dan
kebijakan
Pengelolaan
nasional
lingkungan
hidup
pengelolaan
kegiatan
kehidupan
makhluk
hidup dan
keselarasan,
keadilan
dan keseimbangan
generasi
masa kini
dan
pemanfaatan
sumber
daya
alam secara
VII - 8
i.
j.
1) Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah
kegiatan
pengurangan
VII - 9
pada
proses
pertambangan
PT
Borneo
Edo
International adalah:
1. Pengaspalan badan jalan utama dan perkerasan jalan
penghubung dengan menggunakan pasir dan batu koral;
2. Melakukan penyiraman secara berkala sepanjang jalan
yang tidak diaspal, khususnya pada saat musim kemarau
atau pada saat musim kering untuk mengurangi kondisi
debu yang cukup tinggi;
3. Memasang rambu batas kecepatan pada jalan tambang
dan jalan desa di sekitar daerah pertambangan bauksit
yang beraspal;
4. Penggunaan sarana K3 berupa masker bagi karyawan
khususnya
operator
yang
dan
terkena
supir
atau
dampak
langsung
mewajibkan
seperti
semua
truk
VII - 10
II. Pencucian
Pengelolaan lingkungan untuk mengendalikan dampak negatif
akibat
aktivitas
International
pencucian
akan
dilakukan
bauksit
dalam
PT
Borneo
beberapa
Edo
bentuk
kualitas
udara
dan
kebisingan
terhadap
VII - 11
kemudian
(landfill).
dibuang
ke
tempat
penimbunan
sampah
sumbernya
melalui
Rencana Reklamasi
Konsep rencana reklamasi PT Borneo Edo International adalah
untuk memastikan bahwa bentang alam (landscape) yang
stabil terhadap erosi dapat terbentuk. Selain itu kegiatan
reklamasi
juga
bertujuan
untuk
mengembalikan
lokasi
terus
menerus
dan
berlanjut
sepanjang
umur
VII - 12
Agar
rencana
International
reklamasi
akan
itu
berhasil,
melakukan
PT
Borneo
kegiatan-kegiatan
Edo
sebagai
berikut:
o
Revegetasi,
penambangan
yang
telah
reklamasi.
Pada
disepakati.
Kondisi
sangatlah mempengaruhi
dasarnya
kegiatan
reklamasi
Penataan lahan
Pemadatan
Pengaturan
geometri
lereng
rekomendari studi kelayakan.
sesuai
dengan
VII - 13
Uraian
Revegetasi
Penanaman
rencana
Pemeliharaan tanaman.
mengenai
tanaman
rencana
produktif
reklamasi
sesuai
PT
dengan
Borneo
Edo
pascatambang
sesungguhnya
adalah
suatu
berhadapan
dengan
perubahan-perubahan
sosial,
pascatambang
yang
sesuai
kiranya
adalah
yang
meluas
seiring
dengan
masa
hidup
tambang.
Dari
segi
pemanfaatan
lahan,
pertambangan
adalah
VII - 14
konsultasi
dengan
pemangku
kepentingan.
Hasil
aspek
yang
sekaligus
dipertimbangkan
dalam
C.
Pemantauan Lingkungan
Telah diuraikan di atas bahwa kegiatan penambangan akan
sarana
untuk
terus
meningkatkan
kualitas
pengelolaan
VII - 15
lingkungan
dalam
rangka
menciptakan
penambangan
yang
menjaga
dan
mempertahankan
keseimbangan
komponen
2. Pencucian
a. Komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
negatif penting pada tahap pencucian adalah kualitas air
dan tanah.
b. Tujuan dari pemantauan ini adalah:
i. Kualitas tanah: mengetahui tingkat penurunan kualitas
tanah.
VII - 16
3. Sarana Penunjang
a. Komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
negatif penting pada lokasi sarana penunjang adalah
kualitas tanah dan air.
b. Tujuan dari pemantauan ini adalah:
i. Kualitas tanah: menekan perubahan parameter
kualitas tanah dan perubahan tingkat kualitas tanah.
ii. Kualitas air: menekan penurunan kualitas air sungai
dan air sumur penduduk
c. Parameter lingkungan yang dipantau adalah:
i. Kualitas tanah: tekstur tanah, pH (H2O), pH (KCl), Corganik, N-total dan nisbah C/N, Aldd, Hdd, Corganik, Ntotal,
Ptersedia, KTK, K, Na, Ca dan Mg, kejenuhan Al, asam dan
basa.
ii. Kualitas air: Fisika, kimia organik dan kimia anorganik.
d. Frekwensi pemantauan adalah:
i. Kualitas tanah: enam bulan sekali selama ada aktivitas
penunjang
ii. Kualitas air: tiga bulan sekali selama ada aktivitas
penunjang.
VII - 17
7.2
modal, padat teknologi dan memiliki risiko yang besar. Oleh karena itu,
dalam rangka menjamin kelancaran operasi, menghindari terjadinya
kecelakaan kerja, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja maka
diperlukan implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
kegiatan pertambangan. Sesuai dengan tujuan perusahaan dalam
bidang K3 yaitu mencegah karyawan dari kecelakaan dan penyakit
akibat
kerja,
meminimalkan
kerugian
biaya
dan
material
serta
A.
Organisasi
Keselamatan dan kesehatan kerja PT Borneo Edo International
KTT
Safety Officer
Safety Committee
VII - 18
Gambar 7.2
Diagram Organisasi K3
B.
Peralatan
Untuk mendukung terlaksananya program-program K3, PT Borneo
Tabel VII.1
Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
No.
1.
Lokasi
Tambang
a.
b.
Sepatu pengaman
c.
Kacamata pelindung
d.
Sarung tangan
e.
f.
Reflector vest
g.
Alat
pemadam
api
dan
VII - 19
Bendera
merah
atau
C.
60 km/jam
Helm pengaman
Lokasi
a.
Pencucian
b.
Sepatu pengaman
Bauksit
c.
d.
Gudang suku
e.
a.
Kacamata pelindung
Masker debu
cadang
b.
Perlengkapan P3K
c.
d.
Helm pengaman
e.
Sepatu pengaman
f.
Pertambangan
dan
Energi
No.
555.K/26/M.PE/1995
tentang
keselamataan
dan
kesehatan
kerja
PT
Borneo
Edo
International, yaitu:
1. Program Tahunan K3 yang akan dibuat berdasarkan pada
kebutuhan tiap tahun
2. Realisasi program per triwulan
3. Pelatihan fire rescue
4. Pelatihan K3
5. Melakukan induksi K3 pada setiap karyawan maupun tamu,
dengan cara:
a. lnduksi harus dilakukan di ruangan khusus.
b. Bahan/materi induksi harus tersedia dalam jumlah yang
sesuai dengan jumlah peserta dan jenis induksi.
VII - 20
c. Alat
bantu untuk
mempermudah dan
memperjelas
penyampaian materi induksi harus disesuaikan dengan
jenis dan kondisi yang ada di lokasi.
d. Setiap perserta induksi harus mengisi daftar hadir dan
daftar periksa.
e. Daftar periksa yang telah ditandatangani peserta dan
penyaji induksi diarsipkan oleh bagian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
f. Hasil induksi didokumentasikan oleh perusahaan.
g. Jenis induksi K3 yang diberikan adalah induksi umum,
induksi lokal, induksi tamu, dan induksi ulang.
6. Memberikan Alat Pelindung Diri (APD) bagi semua pekerja
disesuaikan dengan tingkat resiko pekerjaan dan menekankan
pemakaian APD pada saat bekerja.
7. Menyiapkan fasilitas peralatan keselamatan kerja, misalnya
APAR (Alat Pemadam Api Ringan), safety belt.
8. Mengadakan penyuluhan K3.
9. Pembuatan JSA (Job Safety Analysis) dan SOP (Standart
Operation Procedure)
10.Melaksanakan safety campaign dengan memasang sloganslogan mengenai keselamatan kerja dan pembagian brosur K-3.
11.Melaksanakan safety patrol secara rutin yang dilakukan oleh
tim gabungan antara perusahaan dengan sub kontraktor.
12.Melaksanakan safety talk di kalangan karyawan sesuai jadwal
dan topik.
13.Memasang tanda-tanda lalu lintas dan tanda peringatan
lainnya di tempat-tempat tertentu.
VII - 21
Tabel VII.2
Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan
No.
1
Kegiatan
Patroli
Uraian
Implementasi peninjauan/pengecekan untuk
a.
keamanan
c.
d.
2
Inspeksi
keamanan
b.
c.
d.
e.
Diskusi
lokasi kerja
a.
Diskusi masalah keselamatan pada saat jam kerja
masalah
b.
keselamatan
Kampanye
keselamatan
Pelindung
b.
a.
keamanan
b.
Melengkapi kekurangan
c.
Memonitor pemakaian
d.
Pemilihan
e.
Cek dan melengkapi rambu-rambu
a. Cek jenis peralatan
operator
Laporan
a.
Laporan kecelakaan
keselamatan
b.
Laporan bulanan
kerja
Pengendalian
c.
a.
Laporan pelatihan
Cek kesehatan karyawan secara rutin
Kesehatan
b.
dini
c.
VII - 22
VII - 23