Anda di halaman 1dari 12

Definisi dokter keluarga

Dokter adalah Setiap orang yg mengabdikan diri dalam bidang profesi dokter
dan kesehatan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan di
bidang kedokteran sehingga mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek
dokter.
Dokter praktek umum adalah Setiap dokter yg melakukan pelayanan
kesehatan dan asuhan medis yang dilakukan sendiri atau bersama dalam bentuk
organisasi untuk menjalankan kegiatan pelayanan tingkat primer sesuai dengan
peraturan setempat.
Dokter keluarga (IKK-FKUI 96). Setiap dokter yg mengabdikan dirinya dalam
bidang profesi dokter maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, ketrampilan
melalui pendidikan khusus di bidang kedokteran keluarga yang mempunyai
wewenang untuk menjalankan praktek dokter keluarga.
Dokter keluarga (AAFP,IDI,Singapura). Dokter yang mempunyai tanggung
jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, menyeluruh, terpadu,
bersinambungan dan proaktif sesuai dengan kebutuhan pasiennya sebagai anggota
satu unit keluarga, komunitas serta lingkungannya serta bila menghadapi masalah
kesehatan khusus yang tak tertanggulangi bertindak sebagai koordinator dlm
konsultasi dan / rujukan pada dokter ahli yang sesuai.
Ilmu Kedokteran Keluarga (Family Medicine) IKK, FKUI 96. Disiplin ilmu
kedokteran yg mempelajari, dinamika kehidupan keluarga, pengaruh penyakit
terhadap fungsi keluarga, pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan
berkembangnya penyakit, cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi
tubuh sekali gus fungsi keluarga dlm keadaan normal.
Menurut PB IDI 1983. Kedokteran Keluarga adalah ilmu kedokteran yg
mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang orientasinya untuk memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh
kepada kesatuan indifidu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor
faktor lingkungan , ekonomi dan sosial budaya.
Fungsi kedokteran keluarga
Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang dimiliki, yaitu (Azrul Azwar, dkk. 2004) :
a.
Care Provider (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)
Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu dan
sebagai bagian integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas, lingkungannya,
dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, komprehensif,
kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang dalam wujud hubungan
profesional dokter-pasien yang saling menghargai dan mempercayai. Juga sebagai
pelayanan komprehensif yang manusiawi namun tetap dapat dapat diaudit dan
dipertangungjawabkan
b.
Comunicator (Penghubung atau Penyampai Pesan)

Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang efektif
sehingga memberdayakan pasien dan keluarganya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatannya sendiri serta memicu perubahan cara berpikir menuju
sehat dan mandiri kepada pasien dan komunitasnya
c.
Decision Maker (Pembuat Keputusan)
Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan teknologi
kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan mempertimbangkan
harapan pasien, nilai etika, cost effectiveness untuk kepentingan pasien
sepenuhnya dan membuat keputusan klinis yang ilmiah dan empatik
d.
Manager
Yang dapat berkerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam
maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang cakap
memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana
e.
Community Leader (Pemimpin Masyarakat)
Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,
menyearahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan
nasihat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama
masyarakat dan menjadi panutan masyarakat
Tugas dokter keluarga
1. Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu
guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan.
2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat,
3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat
dan sakit,
4. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya,
5. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf
kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,
6. Menangani penyakit akut dan kronik,
7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah saki
8. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau
dirawat di RS,
9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,
10.Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,
11.Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien
12.Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,
13.Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan
ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

Tabel ini menjelaskan tentang perbedaan antara dokter praktek umum dengan
dokter keluarga (Qomariah, 2000) :
DOKTER PRAKTEK
DOKTER KELUARGA
UMUM
Cakupan Pelayanan
Terbatas
Lebih Luas
Menyeluruh,
Paripurna, bukan
Sifat Pelayanan
Sesuai Keluhan
sekedar yang
dikeluhkan
Kasus per kasus
Kasus per kasus
dengan
Cara Pelayanan
dengan pengamatan
berkesinambungan
sesaat
sepanjang hayat
Lebih kearah
Lebih kuratif hanya
pencegahan, tanpa
Jenis Pelayanan
untuk penyakit
mengabaikan
tertentu
pengobatan dan
rehabilitasi
Kurang
Lebih diperhatikan
Peran keluarga
dipertimbangkan
dan dilibatkan
Promotif dan
Tidak jadi perhatian
Jadi perhatian utama
pencegahan
Dokter pasien
Hubungan dokterDokter pasien
teman sejawat dan
pasien
konsultan
Secara individual
sebagai bagian dari
Awal pelayanan
Secara individual
keluarga komunitas
dan lingkungan
Manfaat dokter keluarga
Apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan
banyak manfaat yang diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah
(Cambridge Research Institute, 1976) :
1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia
seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan.
2. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit dan dijamin
kesinambungan pelayanan kesehatan.
3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan
terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini.
4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga
penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan berbagai masalah
lainnya.
5. jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka segala
keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan ataupun

keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah


kesehatan yang sedang dihadapi.
6. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.
7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang
lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya
kesehatan.
8. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran canggih yang
memberatkan biaya kesehatan.
Sejarah dokter keluarga
Latar Belakang
Jumlah dokter yang bukan spesialis tidak kurang dari 65.000 orang
Setiap tahun meluluskan sekitar 5000-6000 dokter baru
Kualitas lulusan FK dan pelayanan dokter primer sangat bervariasi
PDKI bermaksud meningkatkan kualitas dokter pelayanan primer Indonesia agar
setara dengan dokter pelayanan primer di negara-negara lainnya
Sejarah Internasional
1923. Dr. Francis Peabody mulai merasakan bahwa kedokteran modern telah

terkotak-kotak sehingga membutuhkan adanya dokter generalis


1950an masa jaya spesialistis, sangat sedikit dokter yang mau menjadi generalis
1960an awal, pemuka-pemuka generalis mulai mendengungkan pentingnya

generalis sebagai suatu specialis


1966 dipublikasikannya konsep bahwa generalis merupakan suatu spesialisasi

baru ditingkat primer


1969 berdiri American Board of Family Practice yang kemudian berubah menjadi

AmericanBoard of Family Medicine


Sejarah Organisasi
1978 perwakilan Indonesia berkunjung ke Philippines setelah disana terbentuk

Philippines Board of family physician


1979 terbit bunga rampai dokter keluarga Indonesia oleh Kelompok Studi Dokter

KeluargaIndonesia
1983 berdiri Kolegium Dokter Keluarga Indonesia
1997 diubah namanya menjadi Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
2006 berdiri Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia
2007 KIKK bergabung dengan Kolegium Dokter Indonesia menjadi Kolegium

Dokter danDokter Keluarga Indonesia atas arahan Ketua IDI yang menganjurkan
agar profesi di tingkat primer sebaiknya menjadi satu)
2008 program konversi dokter praktik umum menjadi dokter keluarga dimulai

Sejarah Pendidikan

1979

mahasiswakedokteran
2001 semua FK (38) sepakat bahwa materi kedokteran keluarga harus masuk

dalam kurikulum
2003 terdapat 3 FK yang memiliki kegiatan pendidikan kedokteran keluarga dan

dalam lokakarya 38 FK menyepakati materi kedokteran keluarga dalam tahap


preklinik dan tahapklinik
2004 lokakarya perencanaan kepaniteraan kedokteran keluarga untuk

mahasiswa kedokteran
2004 disusun kurikulum berbasis kompetensi untuk seluruh Indonesia yang

FKUI

memasukkan

materi

kedokteran

keluarga

dalam

pendidikan

bertujuanmeluluskan dokter primer dengan pendekatan kedokteran keluarga


Terminology dan batasan dokter keluarga
Pendekatan kedokteran keluarga itu prinsip ada 4,pelayanan yang bersifat personal
(invidual) bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primerartinya hanya melayani sebatas dokter
pelayanan primer, lalu komprehensif artinya DKsebagai Dokter praktek umum melayani 4 ranah
pelayanan yaitu promotif, preventif,kuratif, dan rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu,
ini yang sering dilupakanpara dokter prakter umum padahal hal tersebut sangat penting, the
continuity of care atau kesinambungan pelayanan. Jangan sampai seseorang itu dilayani oleh
banyak dokter,sehingga mengulang pelayanan lagi, pemeriksaan lagi, obatnya jadi doubledouble dan seterusnya. Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang
menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif,
dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia
ataupun jenispenyakitnya. Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai
penyaring di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang
melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai
tempat pelayanan rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik,
koordinatif dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga danlingkungannya
serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpamemilah jenis kelamin,
usia serta faktor-faktor lainnya.
Batasan tentang ilmu kedokteran keluarga di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmukedokteran yang
orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomidan sosial budaya.
2. Ilmu kedokteran keluarga menunjuk pada body of knowledge dari pelayanan
dokterkeluarga yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran yang dirancang

untuk memenuhi kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih responsif dan


bertanggung jawab.
3. Ilmu kedokteran keluarga adalah salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang ditandai
dengan terdapatnya suatu kelompok pengetahuan kedokteran yang bersifat khusus.
4. Ilmu kedokteran keluarga adalah body of knowledge tentang fenomena yang dihadapi
serta teknik yang dipergunakan oleh para dokter yang menyelenggarakan perawatan kesehatan
perorangan pada tingkat pertama dan berkelanjutan.
5. Ilmu kedokteran keluarga adalah sebuah pendekatan multidisipliner yang terpadu menuju
perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga.

a.
b.

c.

d.
e.

Batasan dokter keluarga :


Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanankomprehensif bagi
semua orang yang mencari pelayanan kedokteran
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan
yangberorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, bila perlu aktif
mengunjungipenderita atau keluarganya
Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yangterdapat dalam satu
keluarga dan dapat merujuk ke dokter ahli yang sesuai.
Dokter keluarga adalah dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yang
merupakan pintu masuk ke system pelayanan kesehatan.
Dokter keluarga adalah dokter yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal,
tingkat pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepada pasien yang terkait
dengankeluarga, komunitas, serta lingkungannya

Batasan pelayanan dokter keluaraga :


1. Pelayanan dokter keluarag adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggungajawab
dokter tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin, organ tubuh atau jenis penyakit.
2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan dan
kandungan, ilmu bedah, serta ilmu kedokteran jiwa yang secara keseluruhan membentuk
kesatuan yang terpadu.
Perkembangan dokter keluarga
Dokter Keluarga di Indonesia Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter
keluarga di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1981 yakni dengan didirikannya
Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990 melalui kongres yang kedua di
Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI).

Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota IDI, tapi pelayanan
dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan baik dari
profesi kedokteranataupun dari pemerintah.Untuk lebih meningkatkan program
kerja, terutama pada tingkat internasional, maka pada tahun1972 didirikanlah
organisasi
internasional
dokter
keluarga
yang
dikenal
dengannama Worldof National College and Academic Association of General Practit
ioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA yang
diwakili oleh Kolese Dokter KeluargaIndonesia.Untuk Indonesia, manfaat pelayanan
kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biayadan atau
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut
mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni:
Pendayagunaan dokter pasca PTT
Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Menghadapi era globalisasi
Prinsip pelayanan
1. Dokter kontak pertama (first contact) : DK adalah pemberi layanan kesehatan
(provider) yang pertama kali ditemui pasien/klien dalam masalah kesehatannya
2. Layanan bersifat pribadi (personal care) : DK memberikan layanan yang bersifat
pribadi dengan mempertimbangkan pasiensebagai bagian dari keluarga
3. Pelayanan paripurna (comprehensive) : DK memberikan pelayanan menyeluruh
yang memadukan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan,
dan rehabilitasidengan aspek fisik, psikologis, dansocial budaya.
4. Pelayanan bersinambungan (continuous care) : Pelayanan DK berpusat pada
orangnya (pasient-centered) bukan pada penyakitnya(diseases-centered).
5. Mengutamakan pencegahan (prevention first) : Karena berangkat dari
paradigma sehat, maka upaya pencegahan oleh DK dilaksanakansedini mungkin
6. KoordinasiDalam upaya mengatasi masalah pasien DK perlu berkonsultasi
dengan disiplin ilmulainnya
7. Kolaborasi Bila pasien membutuhkan pelayanan yang berada diluar
kompetensinya, DK bekerjasamadan mendelegasikan pengelolaan pasiennya
pada pihak lain yang berkompeten
8. Family oriented Dalam mengatasi masalah DK mempertimbangkan konteks
keluarga, dampak kondisi pasien terhadap keluarga dan sebaliknya
9. Community oriented : DK dalam mengatasi masalah pasien haruslah tetap
memperhatikan dampak kondisi pasien terhadap komunitas dan sebaliknya.
Standard pelayanan
a. Pelayanan kesehatan yang diberikan Dokter Keluarga bersifat komprehensif,
meliputi
upaya
promotif
(penyuluhan
dan
konsultasi),
upaya
preventif (imunisasi, kunjungan rumah, dan konseling), upaya kuratif

(pemeriksaan dan pengobatan penyakit), Upaya rehabilitatif (pemeriksaan dan


penanganan kasus),dan juga termasuk penanganan kasus rujuk balik
b. Pelayanan Dokter Keluarga bersifat terbuka, artinya selain melayani
pesertaAskes, Dokter keluarga dapat melayani masyarakat umum.
c. Dokter
Keluarga
dengan
cara
kerjasama
dengan
apotik
dan
laboratoriumterdekat dengan lokasi praktek Dokter Keluarga.
Jenis pelayanan
KLINIK DOKTER KELUARGA (KDK)
1. Merupakan klinik yang menyelenggarakan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga
(SPDK),
2. Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak di tempat
strategis),
3. Mempunyai bangunan yang memadai,
4. Dilengkapi dengan saraba komunikasi
5. Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK,
6. Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus
perlatihan khusus pembantu KDK,
7. Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok.
8. Mempunyai izin yang berorientasi wilayah,
9. Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu, dan
berkesinambungan,
10.Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur,
11.Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik yang
bersangkutan.
SISTEM PELAYANAN DOKTER KELUARGA (SPDK)
Untuk menunjang tugas dan wewenang nya diperlukan Sistem Pelayanan Dokter
Keluarga yang terdiri atas komponen :
a. Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan primer di klinik Dokter
Keluarga (KDK),
b. Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di klinik Dokter
Spesialis (KDSp),
c. Rumah sakit rujukan,
d. Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan,
e. Seperangkat peraturan penunjang.
Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter akan terjadi di KDK
yang selanjutnya akan menentukan dan mengkoordinasikan keperluan pelayanan
sekunder jika dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang disepakati. Pasca

pelayanan sekunder, pasien segera dirujuk balik ke KDK untuk pemantauan lebih
lanjut. Tata selenggarapelayanan seperti ini akan diperkuat oleh ketentuan yang
diberlakukan dalam skema JPKM/asuransi.
PENDEKATAN HOLISTIK DIMANA MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
1. Holistik memandang pasien sebagai manusia seutuhnya, sebagai : Individu,
Bagian dari keluarga, Bagian dari lingkungannya, Bagian dari masyarakat dan
Selalu mempertimbangkan siapa yang sakit melebihi penyakitnya.
2. Pelayanan terpadu
3. Koordinasi pelayanan dengan keluarga, laboratorium, dokter keluarga, dokter
spesialis, RS, perusahaan asuransi dsb yang diselenggarakan secara cermat
untuk kepentingan pasien
4. Memastikan bahwa pemeriksa dan atau konsultasi dan rujukan terlaksana
secara baik
5. Pelayanan kesinambungan

Mulai dari konsepsi sampai mati yang memerlukan klinik dengan pola
pelayanan 24 jam oleh sekelompok dokter layanan primer

Layanan yang diberikan oleh dokter yang prektek solo tidak menjadikan
layanan bersinambung tidak berjalan sempurna sekalipun masih dapat
dilakukan seoptimal mungkin

Memerlukan rekam medik yang komunikatif

Jika pasien hendak pindah alamat atau pindah dokter, harus diberikan
surat keterangan medis untuk disampaikan kepada dokter setempat atau
dokternya yang baru.

Memantau kelanjutan terapi sampai tuntas

Memelihara dan meningkatkan kesehatan

PELAYANAN STRATA PERTAMA


1. Pelayanan tingkat primer : Oleh dokter umum. Disebut sebagai tahap awal atau
kontak pertama pasien dengan dokter yang biasanya bertempat di klinik
pribadi, klinik dokter bersama, PUSKESMAS, balai pengobatan, klinik
perusahaan, atau poliklinik umum di RS.
2. Pelayanan tingkat sekunder : Jika dianggap perlu pasien dirujuk ke pelayanan
tingkat sekunder. Pasien dilayani oleh dokter spesialis yang sebagian besar
praktik di RS, sebagian yang lain di klinik spesialis atau klinik pribadi. Jika
masalah kesehatan yang sulit telah selesai, pasien akan dikirim balik ke dokter

praktik umum yang mengirimnya dengan bekal surat rujuk balik yang berisi
kelanjutan pengobatannya
3. Pelayanan tingkat tersier : Jika masalah kesetannya tidak dapat diselesaikan
oleh pelayanan tingkat sekunder maka akan dibawa ke tingkat tersier. Dilayani
oleh dokter superspesialis atau spesialis konsultan yang biasanya bertempat di
RS Pendidikan atau RS besar yang punya berbagai riset yang maju
PELAYANAN KOMPREHENSIF (PARIPURNA)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata
pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna (komprehensif), yaitu termasuk
:
a. Pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan (promotive)
b. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and specific protection )
c. Pemulihan kesehatan (curative)
d. Pencegahan kecacatan (disability limitation)
e. Rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation)
Pembiayaan pelayanan
Pembiayaan klinik dokter keluarga dapat berasal dari asuransi sosial, asuransi
komersial, dan out of pocket. Model pembiayaan yang diterapkan sesuai dengan
kebutuhan. Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga tentu
diperlukan tersedianya dana yang cukup. Tidak hanya untuk pengadaan pelbagai
sarana dan prasarana medis dan non medis yang diperlukan (investment cost),
tetapi juga untuk membiayai pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan
(operational cost) Seyogiyanyalah semua dana yang diperlukan ini dapat dibiayai
oleh pasien dan atau keluarga yang memanfaatkan jasa pelayanan dokter keluarga.
Masalah kesehatan seseorang dan atau keluarga adalah tanggung jawab masingmasing orang atau keluarga yang bersangkutan. Untuk dapat mengatasi masalah
kesehatan tersebut adalah amat diharapkan setiap orang atau keluarga bersedia
membiayai pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.
Mekanisme pembiayaan yang ditemukan pada pelayanan kesehatan banyak
macamnya. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Pertama, pembiayaan secara tunai (fee for service), dalam arti setiap kali pasien
datang berobat diharuskan membayar biaya pelayanan. Kedua, pembiayaan melalui
program asuransi kesehatan (health insurance), dalam arti setiap kali pasien datang
berobat tidak perlu membayar secara tunai, karena pembayaran tersebut telah
ditanggung oleh pihak ketiga, yang dalam hat ini adalah badan asuransi.

Tentu tidak sulit dipahami, tidaklah kedua cara pembiayaan ini dinilai sesuai
untuk pelayanan dokter keluarga. Dari dua cara pembiayaan yang dikenal tersebut,
yang dinilai sesuai untuk pelayanan dokter keluarga hanyalah pembiayaan melalui
program asuransi kesehatan saja. Mudah dipahami, karena untuk memperkecil
risiko biaya, program asuransi sering menerapkan prinsip membagi risiko (risk
sharing) dengan penyelenggara pelayanan, yang untuk mencegah kerugian, tidak
ada pilihan lain bagi penyelenggara pelayanan tersebut, kecuali berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, dan atau mencegah para anggota
keluarga yang menjadi tanggungannya untuk tidak sampai jatuh sakit. Prinsip kerja
yang seperti ini adalah juga prinsip kerja dokter keluarga.
Kompetensi dokter keluarga
Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada
seorang lulusanfakultas kedokteran pada umumnya. Kompetensi khusus inilah yang
perlu dilatihkan melalui program perlatihan ini.
1. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga
2. Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam
pelayanankedokteran keluarga
3. Menguasai ketrampilan berkomunikasi,
4. Menyelenggarakan hubungan profesional dokter- pasien untuk :
Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota

keluargadengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga


Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerja sama

menyelesaikan
masalah
kesehatan,peningkatankesehatan,pencegahandan penyembuhan penyakit, sert
a pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan keluarga
Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim

pada penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan


Peran dokter keluarga
Dokter keluarga memiliki peranan dan cakupan yang khusus yaitu :
1. Komprehensif dan holistik
2. Kompeten dengan ilmunya
3. Continue ( berkesinambungan)
4. Preventif
5. Kolaboratif dan kordinatif
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
7. Mempertimbangkan mutu dan biaya
8. Segala tindakan dapat dipertanggung jawabkan
9. Segala tindakan dapat diaudit

10.Bermoral dan beretika yang baik


Sehingga
yang
ditekankan
disini
dokter
keluarga
adalah
gate
keeper
sekelmpok masyarakat,sebagai system pencegahan atau prventif. Jadi pada dasarnya
preventiflah yangdiutamakan daripada tindakan kuratif. Semakin dia melakukan tindakan
preventif yang tepat, dan pasien yang mengalami sakit itu sedikit maka dapat dikatakan bahwa
dokter keluarga tersebut berhasil
Peran dokter keluarga dalam pelayanan kesehatan primer

Anda mungkin juga menyukai