Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk
bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak
memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar
maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi
itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya
motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya
datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah
motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih
kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa
menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa
sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara,
maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa
sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin
menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih
kenikmatan.
Motivasi
menyalurkan,

merupakan
dan

kegiatan

memelihara

perilaku

yang

mengakibatkan,

manusia.

Motivasi

ini

merupakan subyek yang penting bagi manajer, kerena menurut

definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer
perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan
organisasi. Motivasi adalah juga subyek membingungkan, karena
motif tidak dapat diamati atau diukur secara langsung, tetapi harus
disimpulkan dari perilaku orang yang tampak.
Motivasi bukan hanya satu-satunya factor yang mempengaruhi
tingkat prestasi seseorang. Dua factor lainnya yang terlibat adalah
kemampuan

individu

dan

pemahaman

tentang

perilaku

yang

diperlakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi atau disebut


persepsi peranan. Motivasi, kemampuan, dan persepsi peranan
adalah saling berhubungan. Jadi, bila salah satu factor rendah, maka
tingkat prestasi akan rendah, walaupun factor-faktor lainnya tinggi.
Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut motivasi
(motivation) atau motif, antara lain kebutuhan (need), desakan (urge),
keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini akan digunakan
istilah motivasi, yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada
pada

seseorang

merupakan

kekuatan

pendorong

yang

akan

mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya.

B.
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Menjelaskan Pengertian dan Tujuan Motivasi ?
Apa Manfaat Motivasi?
Bagaimana Jenis-jenis Motivasi?
Bagaimana Metode dan Model Motivasi?

C. Tujuan
Untuk Memahami materi tentang Motivasi dalam Administrasi
Manajemen.

D. Manfaat Penulisan
Untuk

dijadikan

pegangan

dalam

pembelajaran

Manajemen khususnya dalam materi Motivasi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN MOTIVASI
1. Pengertian Motivasi

Administrasi

Ada beberapa pengertian motivasi yang akan sedikit dijabarkan oleh


penulis, diantaranya adalah sebagai berikut:
Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan
khususnya.

Motivasi

mempersoalkan

bagaimana

caranya

mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama


secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi terdiri dari
dua kata, yaitu motif dan aksi. Motif sendiri memiliki arti sebab-sebab
yang menjadi dorongan tindakan seseorang, dasar pikiran atau
pendapat, sesuatu yang jadi pokok. Sedangkan aksi memiliki arti
gerakan, perkumpulan politik, tindakan, sikap (gerak-gerik, tingkah
laku) yang dibuat-buat.
Menurut Lilik Reza (Motivator Training), motivasi terdiri dari dua
kata, yaitu motive (alasan) dan action (beraksi). Jika digabungkan,
maka

akan

diperoleh pengertian: alasan untuk beraksi

atau

mengerjakan sesuatu.
Kata motif, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif
dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal
4

dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan/mendesak. (Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Sardiman A.M.)
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam
diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian
yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting:
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energy didalam system neurophysiological
yang ada pada organisme manusia (walaupun motivasi itu muncul dari
dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan
fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi (rasa kasih
sayang; perasaan-perasaan dan emosi yang lunak) seseorang. Dalam
hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi
dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan.
Motivasi

memang

muncul

dari

dalam

diri

manusia,

tetapi

kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain,

dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal
kebutuhan.
Pentingnya

motivasi

karena

motivasi

adalah

hal

yang

menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia,


supaya mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang
optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan
pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Perusahaan tidak hanya mengharapkan karyawan mampu,
cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat
dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal.
Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi
perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat.
Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dari motivasi yaitu:

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:143).


Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:93).
Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu
mencapai tujuan dari motifnya.

Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:321).


Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong
perilaku atau keinginan seseorang.
Menurut T. Hani Handoko (2003:252).
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah dorongan dalam mengarahkan individu yang merangsang
tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan tindakan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi mencakup tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan motivasi

secara khusus adalah

pertama, memberikan

dorongan kepada seseorang atau kelompok untuk berbuat sesuatu


dalam

mencapai

tujuan.

Kedua,

motivasi

bertujuan

untuk

membangkitkan keinginan seseorang atau kelompok supaya berbuat


sesuai dengan yang dikehendaki. Sedangkan tujuan khusus motivasi
adalah menumbuhkan dorongan pada diri seseorang atau kelompok
untuk melaksanakan tugas atau kegiatan dalam upaya mencapai
tujuan organisasi; dan membangkitkan kemauan, keinginan, dan

harapan pada diri pihak yang dimotivasi sehingga ia dapat melakukan


kegiatan sebagaimana yang dikehendaki oleh motivator.
Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146)
adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.


Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
Mengefektifkan pengadaan karyawan.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-

tugasnya
j. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
B. MANFAAT MOTIVASI
Dalam ilmu manajemen, motivasi bukanlah hal yang tabu untuk
di bicarakan. Seorang manajer harus memberikan motivasi kepada
bawahannya dengan hal-hal yang tertentu jika ingin organisasi yang
diembannya menghasilkan sesuatu yang menjadi harapannya.
Sebelum bagian pengembangan organisasi di laksanakan, motivasi
harus di laksanakan terlebih dahulu oleh manajer. Mengapa
demikian? Karena para manejer tidak dapat mengarahkan para
bawahannya

kecuali jika mereka di motivasi untuk bersedia

mengikutinya.
Adapun manfaat motivasi yaitu:
1.

Meningkatkan

efektifitas

manajer

dalam

memotivasi,

mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para


bawahannya.
8

2.

Menjadikan para staf/karyawan bersemangat dalam menjalankan

3.

pekerjaannya.
Mencapai kepuasan hasil pekerjaan dengan ke-efisiensian waktu

4.

namun meningkatkan jumlah produksi


Meningkatkan pelaksanaan kegiatan dalam suatu perusahaan

C. JENIS MOTIVASI
1. Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang
membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia
sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan
belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah
ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu
sendiri.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar,
karena

betul-betul

ingin

mendapat

pengetahuan,

nilai

atau

keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif,


tidak karena tujuan yang lain-lain. intrinsik motivations are inherent in
the learning situations and meet pupil-needs and purposes. Itulah
sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk

motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan


berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait
dengan aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang
belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya,
bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu
belajar,karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan
mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau
temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat
hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya,
tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannyn
itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2005:150) mengatakan bahwa jenisjenis motivasi adalah sebagai berikut:
a.
Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang)
bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
b.

berprestasi di atas prestasi standar.


Motivasi Negatif (Insentif Negatif)

10

Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan


dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan
motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam waktu
pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi
untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
D. METODE DAN MODEL MOTIVASI
1. Metode Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua
a.

metode motivasi adalah sebagai berikut:


Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil)
yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan
untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya
khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya,bonus

b.

dan bintang jasa.


Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan
hanya

merupakan

fasilitas-fasilitas

yang

mendukung

serta

menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para


karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.
Misalnya ruangan kerja yang nyaman, suasana pekerjaan yang
serasi dan sejenisnya.
2. Model Motivasi
a.
Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan
kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil,
para menajer menggunkan sistem upah insentif, semakin banyak

11

mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna,


b.

semakin besar penghasilan mereka.


Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan
untuk

bisa

memotivasi

para

karyawan

dengan

mengakui

kebutuhan sosial mereka dan dengan membuat mereka merasa


penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan kepuasan
kerjanya. Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan
c.

untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya.


Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai
motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi
karena uang ataupn keinginan akan kepuasan, tetapi juga
kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja.
Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para
karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk
mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai
tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan
menyumbangkan

sesuai

dengan

kemampuannya masing-masing.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

12

kepentingan

dan

Motivasi bukan hanya dapat diberikan untuk menyemangati diri


sendiri atau orang di sekitar kita, tetapi juga dapat diberikan kepada
para karyawan untuk mengembangkan rasa semangat dalam
berproduktivitas. Dengan adanya motivasi baik itu berupa uang
sebagai gaji ataupun penghargaan berupa penganggapan terhadap
apa yang terlah dicapai oleh seorang karyawan dalam pekerjaannya.
Dengan

adanya

motivasi

yang

diberikan

menajer

kepada

bawahannya, itu akan mendorong bawahan untuk menghasilkan yang


terbaik dalam pekerjaannya. Sebaliknya, jika seorang manajer tidak
member penghargaan apapun kepada bawahannya sedangkan
bawahannya tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik,
maka semangat kerja bawahannya tersebut sedikit demi sedikit akan
menurun dan akan berakibat juga pada proses produktivitas.
B.

Penutup
Demikian

makalah

ini

kami

susun

dengan

masih

banyak

kekurangan di berbagai aspek dan isi. Penulis ucapkan beribu maaf


dan mohon masukannya dari para teman-teman pembaca. Dan tak
lupa penulis ucapkan banyak terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2010/03/hakikat-motivasibelajar.html
http://4jipurnomo.wordpress.com/makalah-tentang-motivasi/
13

http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/pengertian-bentuk-danfungsi-motivasi.html
http://www.indri.ga/2013/01/motivasi-manajemen.html

14

Anda mungkin juga menyukai