Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT MANUSIA
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara
yang lainnya karena kita dikaruniai akal, pikiran dan perasaan oleh Tuhan. Maka
akan selalu memilih yang terbaik diantara yang dapat diambil.
Hakikat manusia juga memiliki banyak arti, yaitu :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah
laku intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan
mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih
baik untuk ditempati
6. Suatu

keberadaan

yang

berpotensi

yang

perwujudanya

merupakan

ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas


7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.

8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan


sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat
kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Hakikat manusia terdiri atas aspek aspek, sebagai berikut:
a. Manusia sebagai makhluk Tuhan
Manusia adalah subjek yang memiliki kesadaran (consciousness) dan
penyadaran diri (self awarness). Karena itu, manusia adalah subjek yang
menyadari keberadaannya, ia mampu membedakan dirinya dengan segala
sesuatu yang ada di luar dirinya.
Manusia berkedudukan sebagai makhluk tuhan YME maka dalam
pengalaman hidupnya terlihat bahkan dapat kita alami sebdiri adanya
fenomena kemakhlukan (M.I. Soelaeman, 1998).
b. Manusia sebagai makhluk Individu
Sebagaimana Anda alami bahwa manusia menyadari keberadaan
dirinya sendiri. Kesadaran manusian akan dirinya sendiri merupakan
perwujudan individualitas manusia. Manusia sebagai individu atau pribadi
merupakan kenyataan yang paling riil dalam kesadaran manusia.
Setiap manusia mempunya dunianya sendiri, tujuan hidupnya sendiri.
Masing-masing secara sadar berupaya menunjukkan eksistensinya, ingin
menjadi dirinya sendiri atau bebas bercita cita.
c. Manusia sebagai makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk individual, namun demikian ia tidak hidup
sendirian, tak mungkin hidup sendirian, dan tidak pula hidup untuk dirinya
sendiri.
d. Manusia sebagai makhluk Berbudaya
Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan,
hidup berbudaya, dan membudaya. Sejalan dengan ini Ernt Cassirer
menegaskan bahwa manusia tidak menjadi manusia karena sebuah factor

didalam dirinya, misalnya naluri atau akal budi, melainkan fungsi


kehidupannya, yaitu pekerjaannya, kebudayaanya. Demikianlah kebudayaan
termasuk hakikat manusia (C.A. Vanpeursen, 1988).
e. Manusia sebagai makhluk Susila
Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa manusia sadar akan
diri dan lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan untuk berpikir,
berkehendak bebas, bertanggung jawab, serta punya potensi untuk berbuat
baik. Karna itulah, eksistensi manusia memiliki aspek kesusilaan.
f. Manusia sebagai makhluk Beragama
Aspek keberagaman merupakan salah satu karakteristik esensial
eksistensi manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku.
Manusia hidup beragama karena agama menyangkut masalah-masalah
yanag bersifat mutlak maka pelaksanaan keberagaman akan tampak dalam
kehidupan sesuai agama yang dianut masing-masing individu. Hal ini baik
berkenaan dengan sistem keyakinannya, system peribadatan maupun
berkenaan dengan pelaksanaan tata kaidah yang mengatur hubungan
manusia dengan tuhannya, hubungan manusia dengan manusia serta
hubungan manusia dengan alam.
B. DIMENSI HAKIKAT MANUSIA
Dimensi dalam bahasa latinnya adalah dimensio merupakan ukuran.
Manusia memiliki karakteristik yang membedakannya dengan hewan, manusia
juga memiiki dimensi yang bersifat unik, potensial, dan dinamis.
Ada 4 (empat) macam dimensi manusia:
1. Dimensi Individual

Sebagai mahkluk individu, manusia bersifat unik dan khas karena tidak
ada manusia yang sama persis. Walaupun ada yang mirip, belum tentu
sifatnya sama.
2. Dimensi Religius
Sebagai mahkluk religius, manusia mengakui adanya kekuatan lain di
luar diri manusia yang sifatnya supranatural, yang secara umum disebut
Tuhan.
3. Dimensi Kesosialan
Manusia disamping sebagai mahluk individual, dia juga mahluk sosial
Socrates mengatakan manusia adalah Zoon Politicon (Mahluk/hewan
yang bermasyarakat). Dimensi kesosialan pada manusia tampak jelas pada
dorongan untuk bergaul manusia tidak dapat hidup seorang diri (terisolir).
Manusia hanya akan menjadi manusia jika berada di antara manusia
Individualitas manusia terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan).
4. Dimensi Kesusilaan
Sebagai mahkluk susila, manusia akan memunculkan suatu nilai untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam hubungannya
dengan manusia yang lainnya.
C. JENIS JENIS HAKIKAT MANUSIA
Jenis - jenis hakikat manusia sebagai berikut:
1. Kodrat adalah sesutau yang tidak bisa dirubah atau sifat pembawaan
alamiah yang terjelma dalam diri manusia itu ketika diciptakan oleh tuhan.
2. Harkat adalah nilai manusia sebagai mahluk tuhan yang di bekali
cipta,rasa,karsa dan hak-hak serta kewajiban assasi manusia.
3. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang
terhormat
4. Hak asasi adalah sesuatu atau sebuah anugrah yang diberikan oleh tuhan
kepada umatnya dari kita lahir.

5. kewajiban manusia terhadap Tuhan yang Maha Esa yaitu: a) menganut


agama, b) beribadah kepada tuhan, c) menunaikan tugas yang di perintah
oleh tuhan dan menjauhi larangannya.
6. kewajiban manusia terhadap diri sendiri yaitu: a) menjaga diri sendiri
baik fisik maupun mental, b) menjaga nama baik sendiri,

c)

mengembangkan potensi yang ada pada diri kita sendiri.


7. kewajiban manusia terhadap sesama mahluk hidup yaitu: a) saling
membantu satu sama lain (siamotutiprateli), b) toleransi terhadap orang lain,
c) saling menghargai satu sama lain, d) intinya kita semua saudara.
8. kewajiban manusia terhadap negara dan bangsa yaitu: a) membentuk
karakter atau diri individu berdasarkan pancasila, b) kesadaran diri wajib
bela negara atau bangsa, c) mengabdi kepada manusia sesuai propesi, d)
mengikuti pendidikan kewarganegaraan.
D. HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA
Harkat dan martabat merupakan dua istilah yang tidak terlepas dari
manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibanding
makhluk lainnya. Meskipun memiliki arti perbedaan yang berbeda, namun
kedua istilah tersebut saling berkaitan erat. Harkat manusia adalah derajat
kemuliaan manusia sedangkan martabat manusia adalah harga diri atau
tingkat harkat manusia.
Manusia juga memiliki jiwa raga dimana jiwa atau roh manusia memiliki
derajat (harkat) yang lebih tinggi karena berhubungan langsung dengan
pencipta Nya dan memiliki kemampuan-kemampuan yang disebut cipta, rasa
dan karsa. Sedangkan raga manusia meerupakan derajat paling rendah di mata
Tuhan karena berhubungan dengan kondisi dan tingkah laku manusia yang

terkadang manusia mengingkari hakikat dasar harkat dan martabat manusia


lainnya.
Harkat dan martabat manusia tidak terlepas dari hak asasi manusia dalam
menjaga harga dirinya karena sudah melekat sejak lahir dan terbawwa dalam
kehidupan bermasyarakat.demikian juga dengan kewajiban asasi manusia
yaitu membatasi hak yang dimiliki. Namun, seringkali harkat dan martabat
manusia direndahkan oleh manusia yang lain seperti diskriminasi social,
pelanggaran HAM dan lain-lainnya.
Namun, harkat dan martabat manusia bernilai sama di mata Sang Pencipta,
apapun situasi dan kondisinya. Tidak ada jabatan, pangkat, pendidikan, latar
belakang, kondisi ekonomi, yang menyebabkan Harkat Martabat Manusia
lebih tinggi dari manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
memiliki bakat, kodrat, kebebasan hak, dan kewajiban asasi dalam menjaga
dan menciptakan harkat dan martabat.
Contoh penerapan harkat dan martabat manusia yang paling umum adalah
pendidikan. Berdasarkan harkat dan martabat manuusia (HMM) dilakukan
proses pembelajaran yang merupakan interaksi antara manusia (pendidik
dengan peserta didik) berdasarkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Pendidikan merupakan wahana bagi pengembangan media bagi pemuliaan
manusia yang merupakan :
Mahluk yang terindah dalam bentuk dan pencitraannnya;
Mahluk yang tertinggi derajatnya;
Mahluk yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa;
Khalifah dimuka bumi;
Pemilik Hak-hak Asasi Manusia (HAM).

DAFTAR PUSTAKA
Fuad Hasan, Drs. H. 1995. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Bineka Cipta.
https://herujulianto89.wordpress.com/2013/10/13/hakikat-manusia-dan
kebudayaan/ (diakses tanggal 23 agustus 2016)
https://duniayanglebihbaik.wordpress.com/2015/08/27/hakekat-manusia-sebagaimahluk-ciptaan-tuhan/(diakses tanggal 23 agustus 2016)
Wahyudin, dkk. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas terbuka .
Umar Tirtarahardja, Prof. Dr. dan Drs. La Sula. 2000. Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Bineka Cipta.
Wahyudin, Dinn dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai