Anda di halaman 1dari 4

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.

Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan


luas.Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Citra budaya yang bersifat memaksa
tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka. Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan bendabenda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Aspek social budaya ini mencakup pada setiap
trimester kehamilan dan persalinan yang mana pada zaman dahulu banyak mitos dan budaya
dalam menanggapi hal ini.
Perilaku kesehatan merupakan salah satu factor perantara pada derajat kesehatan.Perilaku
yang dimaksud adalah meliputi semua perilaku seseorang atau masyarakat yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, angka kesakitan dan angka kematian. Perilaku
sakit (ilness behavior) adalah cara seseorang bereaksi terhadap gejala penyakit yang biasanya
dipengaruhi oleh pengetahuan, fasilitas, kesempatan, kebiasaan, kepercayaan, norma, nilai, dan
segala aturan (social law) dalam masyarakat atau yang biasa disebut dengan budaya. Beberapa
perilaku dan aspek social budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan di komunitas
diantaranya :
1. Health Believe
Tradisi-tradisi

yang

diberlakukan

secara

turun-temurun

dalam

pemberian

makanan

bayi.Contohnya di daerah Nusa Tenggara Barat ada tradisi pemberian nasi papah atau di Jawa
dengan tradisi nasi pisang.
2. Life Style

Gaya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya gaya hidup kawin cerai di lombok
atau gaya hidup perokok (yang juga termasuk bagian dari aspek sosial budaya).
3. Health Seeking Behavior
Salah satu bentuk perilaku sosial budaya yang mempercayai apabila seseorang sakit tidak perlu
pelayanan kesehatan, akan tetapi cukup dengan membeli obat di warung atau mendatangi dukun

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Citra budaya yang bersifat memaksa
tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling
bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi
sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Aspek social budaya ini mencakup pada setiap trimester kehamilan dan persalinan yang
mana pada zaman dahulu banyak mitos dan budaya dalam menanggapi hal ini. Oleh karena itu,
kami akan membahas hal tersebut dalam makalah ini.

5. Beri setetes kopi agar bayi tidak step (kejang)


Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya karena mengandung kafein yang
akan memacu denyut jantungnya bekerja lebih cepat. Lagi pula bayi itu minumnya
susu bukan kopi.
6. Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju bayi, bayi akan gelisah
tidurnya.
Kalo di pikir secara logika jelas tidak masuk akal, mungkin bayi gelisah saat
tidur karena dia pipis, pub, gerah, atau ada faktor lain, jadi bukan karena saat
memeras pakaiannya, mungkin lebih masuk akal kalau jangan memeras terlalu
keras karena akan merusak pakaian si bayi yang kalau sudah koyak atau lepas
jahitannya akan membuat gelisah sang ayah karena harus membelikan pakaian
yang baru lagi.
7. Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit
Tadinya saya percaya karena penalaran saya bayi akan tertular sakit si ibu,
ternyata saya salah karena setelah saya konsultasi ke dokter ternyata malah
sebaliknya, saat ibu sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem kekebalan
tubuh yang lebih banyak dan akan ikut ke dalam asi yang jika di minum si bayi akan
meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Yang tidak boleh adalah menyusui bayi
saat sakit tanpa ada pelindung untuk anda, contohnya pakailah masker penutup
mulut dan hidung saat anda flu karena akan memularkan penyakit, jadi bukan
karena ASI nya.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat,
mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat,
khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan
dengan kesehatan ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak . Seorang bidan juga harus memiliki
kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya.
Seorang bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat
pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari,
pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut.

Melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional setempat bidan dapat berperan aktif untuk
melakukan promosi kesehatan kepada masyaratkat dengan melakukan penyuluhan kesehatan di
sela-sela acara kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut

Anda mungkin juga menyukai