Anda di halaman 1dari 6

Judul

Penulis

: Psychology In Relation to The War


: Major Robert M. Yerkes

PENDAHULUAN
Menurut asal kata, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu Psych yang
berarti jiwa dan logia yang berarti ilmu. Berikut pengertian psikologi menurut para ahli

1. Wundt, 1829
Psikologi bertugas menyelidiki apa yang kita sebut pengalaman bagian dalam
sensasi dan perasaan kita sendiri, pikiran serta kehendak kita yang bertolak
belakang

dengan

setiap

objek

pengalaman

luar

yang

melahirkan

pokok

permasalahan ilmu alam. (Abdul Rahman Shaleh. 2004).

2. Chaplin (1972)
Dalam Dictionary of psychology Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai perilaku
manusia dan hewan.

3. Menurut Plato dan Aristoteles


Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta
prosesnya sampai akhir. (Abdul Rahman Shaleh. 2004).

4. Menurut Watson, 1919

Psikologi merupakan bagian dari ilmu yang menekankan perilaku manusia,


perbuatan dan ucapannya baik yang dipelajari maupun yang tidak sebagai pokok
masalah. (Abdul Rahman Shaleh. 2004).
Psikologi sebagai ilmu memiliki tiga fungsi, yaitu:

1. Menjelaskan;
2. Memprediksi;
3. Control.
Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya perilaku merupakan respon terhadap stimulus
yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S R atau Stimulus
koneksi Respon. Ini berarti bahwa sebagai perilaku refleks tanpa pekerjaan mental
sama sekali.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa perilaku adalah proses mental, dimana
individu

(organisme)

aktif

dalam

menangkap,

menilai,

membandingkan,

dan

menanggapi rangsangan sebelum reaksi. Individu menerima proses mental yang


stimulus sebelum memberikan reaksi terhadap stimulus yang datang.
Pendekatan Psikoanalisis
Sejak tahun 1890-an sampai kematiannya pada tahun 1939, warga Austria dokter
bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal sebagai
psikoanalisis.
Pemahaman

Freud

pikiran

berdasarkan

metode

penafsiran,

introspeksi

dan

pengamatan klinis, dan terfokus pada menyelesaikan konflik bawah sadar, ketegangan
mental, dan gangguan psikologis lainnya.
Sigmund Freud percaya bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam
bawah sadar. Sehingga perilaku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak diakui, seperti
keinginan, impuls, atau dorongan.
Teori Psikoanalisis selain sangat terkenal, juga sangat kontroversial. Hal ini terutama
disebabkan oleh serangan teori topik seperti seksualitas dan sadar.
Topik tersebut masih dianggap tabu sangat pada waktu itu, dan Freud disediakan
katalis untuk membahas topik secara terbuka dalam masyarakat beradab. Selain itu,
banyak orang yang menolak teorinya dianggap merendahkan.
Pendekatan Fenomenologis

Pendekatan fenomenologis ini lebih memperhatikan pada pengalaman subjektif individu


karena perilaku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap dirinya dan
dunianya, konsep diri, harga diri dan semua hal yang berhubungan dengan kesadaran
atau aktualisasi diri.
Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang
dirinya.

RESUME
Major Robert M Yerkes selaku Presiden Asosiasi Psikologi Amerika menuliskan sebuah
tulisan mengenai sejarah pengorganisasian psikologi dalam kaitannya dengan militer.
Pada perkembangannya, sejarah ini bermula pada tahun 1917. Pada permulaan
perkembangannya, psikologi dalam ranah militer di Eropa sudah digunakan pada
perang dunia, namun dalam skala yang sangat kecil. Kemudian, perkembangan
selanjutnya menyebutkan bahwa

psikologi Amerika menempatkan personil-personil

yang sangat terlatih dalam organisasi-organisasi militer. Organisasi tersebut bekerja


secara kolektif, tidak secara individual. Selanjutnya, pada 6 April 1917, para psikolog
yang dikenal sebagai Experimentalists melakukan sebuah pertemuan. Agenda
pertemuan tersebut adalah untuk membahas hubungan antara peran psikologi dalam
pertahanan nasional. Pada pertemuan yang dihadiri beberapa ahli tersebut memberikan
sebuah pandangan bahwasanya ilmu psikologi dan metode-metode yang digunakan
dalam bidang psikologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dalam militer.
Hasil yang dicapai dari pertemuan tersebut adalah mengenai persetujuan pembentukan
komite yang memiliki tugas yaitu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya guna
menunjukkan aspek-aspek hubungan antara psikologi dan militer; melakukan kerja
sama sesuai kondisi tertentu dengan berbagai lembaga baik pemerintah, dewan
pertahanan nasional, para psikolog, dan lembaga lain yang berkaitan; melakukan

pengembangan lebih lanjut perihal metode dalam penyelesaian permasalahan dalam


penyeleksian personil militer.
Selanjutnya, langkah yang diambil adalah dengan melakukan konsultasi dengan Komisi
Rumah Sakit Militer perihal pengaplikasian metode psikologi pada personil militer.
Kegiatan ini bertempat di Kanada. Dalam perjalanan perkembangan psikologi tersebut,
Lab. Psikologi di Universitas Toronto melakukan aplikasi penggunaan psikologi yang
dilakukan oleh para psikolog dan psikiater dalam mengatasi permasalahan pada tentara
penyandang disabilitas yang menjadi korban dalam perang. Pada praktiknya, masih
terbilang sedikit dalam pemanfaatan baik dari segi pengetahuan psikologis maupun
metode psikologis secara teknis dalam menyembuhkan kondisi psikologis tentara yang
mengalami kelumpuhan akibat perang dalam mempersiapkan kembali ke masyarakat.
Hal ini disayangkan karena praktik penggunaan metode psikologi masih sedikit dalam
perekrutan calon dan pendidikan awal perang dalam militer, selanjutnya disebut
sebagai darurat militer. Bentuk penanganan darurat militer ini, dicanangkanlah
pembentukan komite-komite resmi sebagai lembaga yang mungkin dapat membantu
penanganan masalah dalam militer menggunakan pendekatan psikologis. Komitekomite tersebut berjumlah 12, di antaranya adalah Komite literatur psikologis yang
berkaitan dengan urusan militer; Komite pemeriksaan psikologis pada perekrutan;
Komite pemilihan orang untuk tugas-tugas yang membutuhkan bakat khusus; Komite
masalah

psikologis

dari

penerbangan;

Komite

masalah

psikologis

dari

ketidakmampuan; Komite masalah psikologis karakteristik kejuruan dan saran kejuruan;


Komite rekreasi pada tentara dan angkatan laut; . Komite masalah pedagogis dan
psikologis pelatihan militer dan disiplin; Komite masalah motivasi sehubungan dengan
kegiatan militer; Komite masalah karakteristik emosional, pengendalian diri, dll, dalam
hubungan mereka dengan tuntutan militer; Komite masalah akustik dan karakteristik
indera pendengaran dalam kaitannya dengan dinas militer; Komite masalah visi yang
memiliki makna militer.
Selanjutnya dibentuklah garis besar metode rencana perekrutan kajian percobaan yang
terdiri dari penentuan metode secara teknis dan perkiraan biaya. Pemanfaatan metode
tersebut diuji coba dengan melakukan peemriksaan sekitar 4000 prajurit dan hasil yang

didapat adalah potensi metode yang terbukti berguna bagi perekrutan personil tentara.
Hal tersebut kemudian dilanjutkan ke ahli bedah umum di tentara.
Perkembangan selanjutnya ditentukan kriteria dan regulasi bagi psikolog yaitu sebagai
berikut
1. Bahwa enam ahli yang berkualitas, yang selanjutnya ditunjuk sebagai kepala
pemeriksa psikologis, direkomendasikan langsung untuk komisi di korps sanitasi. Satu
kepala pemeriksa harus ditempatkan di setiap camp untuk mengatur dan berpartisipasi
dalam pekerjaan psikologis.
2. Bahwa delapan belas orang segera dipekerjakan sebagai asisten penguji psikologis
berdasarkan ketentuan komisi pegawai negeri untuk kerja ahli ilmiah tidak terdaftar.
Kemudian, dilakukan pula sebuah pengajuan perihal perlengkapan pemeriksaan yang
terdiri dari 15 set perlengkapan pemeriksaan pada camp

tentara dan prosedur

pemeriksaan yang diusulkan sebagai berikut


1. Semua perekrutan dilakukan dalam kelompok sekitar 50, untuk pemeriksaan
mental umum yang akan membutuhkan tidak kurang dari 20 atau lebih dari 40
menit per kelompok. Harapannya adalah agar waktu yang dibutuhkan hanya 20
menit. Jika demikian, waktu rata-rata per orang akan kurang dari menit.
2. Perekrutan, hasil ujian kelompok, akan diklasifikasi sementara dalam mental
rendah, tinggi, rata-rata, tidak teratur, dan waktu yang dibolehkan terendah 10
persen.
3. Semua pemeriksaan psikologis dilakukan di bawah kewenangan korps medis
tentara dan langsung di bawah arahan petugas medis yang secara khusus
ditunjuk untuk menangani kasus-kasus saraf dan mental.
4. Tujuan utama pemeriksaan psikologis dalam perekrutan diklasifikasikan melalui
tingkatan kelas mental. Hal ini dilakukan agar departemen perang dapat
menggunakan data dari hasil pemeriksaan sebagai dasar untuk penghapusan
atau untuk klasifikasi layanan, seperti kebijakan.
Pada perjalanannya, pemeriksaan psikologi direkomendasikan untuk dilakukan secara
menyeluruh pada pasukan. Berikut dirumuskan tujuan tes psikologi yaitu sebagai
berikut

1. Membantu dalam memisahkan yang tidak kompeten secara mental;


2. Mengklasifikasikan orang sesuai dengan kapasitas mental mereka;
3. Membantu dalam memilih orang yang kompeten untuk posisi tertentu dan
bertanggung jawab.
Pernyataan ini diperkuat dengan pendapat petinggi militer bahwa aktivitas pemeriksaan
psikologi sejauh ini adalah sebagai berikut
1. Sebagai sarana menghilangkan orang-orang yang tidak kompeten secara
mental;
2. Sebagai metode cepat dan mudah dalam memperoleh penggunaan informasi
pimpinan yang mengarah pada penugasan dan pelatihan;
3. Sebagai panduan dalam tugas seseorang yang dihasilkan dalam organisasi
dengan kira-kira sama pada kekuatan mental;
4. Sebagai bantuan dalam pemilihan calon kelompok pelatihan perwira, untuk
promosi dan untuk tugas khusus.
Perkembangan berikutnya, komite dalam permasalahan psikologis pada penerbangan,
mulai melakukan persiapan dan percobaan. Hasil menunjukkan jumlah yang baik dalam
perekrutan kadet penerbangan pada sekolah penerbangan di Massachusetts,
Pensylvania dan California. Hal ini memungkinkan pengukuran yang mengarah pada
pengaplikasian yang signifikan.
Hasil menunjukkan kecenderungan yang secara signifikan mengenai psikologi dan
hubungannya dalam bidang militer. Hal ini terlihat dari perkembangannya enam bulan
terakhir yang menunjukkan peran psikolog yang sangat besar dalam bidang militer.

Anda mungkin juga menyukai