PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi Tentang PT. Indonesia Power
1.1.1. Sejarah PT. Indonesia Power
Pada waktu terjadinya krisis energi yang melanda dunia tahun 1973, terjadi
embargo minyak oleh negara-negara arab terhadap Amerika Serikat dan negaranegara industri lainnya dan disusul keputusan OPEC (organisasi negara-negara
pengeksor minyak) untuk menaikkan BBM lima kali lipat. Belajar dari
pengalaman, maka pemerintah mencari sumber energi pengganti BBM. Sehingga
salah satu jalan yang ditempuh adalah pengalihan ke bahan bakar batubara.
Dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik
khususnya dipulau jawa sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah serta untuk
meningkatkan pemanfaatan sumber energi primer dan diversifikasi sumber energi
primer untuk pembangkit tenaga listrik, maka PLTU Suralaya dibangun dangan
menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama yang merupakan sumber
energi primer kelima disamping energi air, minyak bumi dan panas bumi.
Sejarah berdirinya PT Indonesia Power dimulai pada awal tahun 1990-an,
pemerintah indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor
ketenagalistrikan. PT Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT
PLN (persero) yang dahulu bernama PLN Pembangkit Tenaga Listrik Jawa Bali
(PJB I), menjalankan bisnis utama dibidang pembangkitan tenaga listrik Jawa dan
Bali serta memasok sekitar 30-40% dari kebutuhan tenaga listrik Jawa-Bali.
Diawali dengan
berdirinya
dipertegas
dengan
2
Bab I PENDAHULUAN
dengan tujuan untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu:
1. PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali yang berpusat di Surabaya
2. PT Indonesia Power yang berpusat di Jakarta
PT Indonesia Power memiliki sejumlah unit pembangkit dan fasilitasfasilitas
pendukungnya.
Pembangkit-pembgankit
tersebut
memanfaatkan
Kapasitas (MW)
Suralaya
3.400,00
Priok
1.444,08
Saguling
797,36
Kamojang
360,00
Mrica
306,44
Semarang
1.414,16
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
3
Bab I PENDAHULUAN
Perak Grati
864,08
Bali
335,07
8.921,19
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
4
Bab I PENDAHULUAN
= 3.400 MW
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
5
Bab I PENDAHULUAN
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
6
Bab I PENDAHULUAN
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
7
Bab I PENDAHULUAN
dengan biaya yang optimal dan kompetitif serta meningkatkan pelayanan pasokan.
Untuk mencapai sasaran tersebut, strateginya adalah sebagai berikut :
A. Melakukan optimalisasi kemampuan produksi terutama pembangkit beban
dasar dengan biaya murah.
B. Meningkatkan efisiensi operasi pembangkit baik biaya bahan maupun biaya
pemeliharaan.
C. Meningkatkan optimalisasi pola operasi pembangkit.
D. Meningkatkan keandalan pola pembangkit.
E. Meningkatkan keandalan dengan meningkatkan availability, menekan
gangguan dan memperpendek waktu pemeliharaan.
Adapun program kerja di bidang produksi :
A. Mengoptimalkan kemampuan produksi.
B. Meningkatkan efisiensi operasi dan pemeliharaan pembangkit :
1. Efisiensi thermal.
2. Efisiensi pemeliharaan.
3. Pengawasan volume dan mutu bahan bakar.
C. Melakukan optimasi biaya bahan bakar.
D. Meningkatkan keandalan pembangkit.
E. Meningkatkan waktu operasi pemeliharaan.
1.1.5 Makna Bentuk dan Warna Logo
Logo mencerminkan identitas dari PT. Indonesia Power sebagai Power
Utility Company terbesar di Indonesia.
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
8
Bab I PENDAHULUAN
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
9
Bab I PENDAHULUAN
Ruang Lingkup
Dengan menyadari bahwa tidak semua bidang yang dapat dipelajari karena
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
10
Bab I PENDAHULUAN
Cigading, Anyer
Suralaya, Merak
Gorenjang, Balaraja
Tanjung Pasir, Tangerang
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
11
Bab I PENDAHULUAN
ketersediaan pasokan air, baik itu air pendingin maupun air proses.
Karena adanya faktor nomor dua diatas, maka akan membantu
atau
pembakaran batubara.
Tersedianya tenaga kerja yang cukup untuk memperlancar pelaksanaan
pembangunan.
Dampak lingkungan yang baik karena terletak di antara pelabuhan dan
laut.
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
12
Bab I PENDAHULUAN
j
Menimbang kebutuhan beban di pulau jawa merupakan yang terbesar
maka tepat apabila dibangun suatu pembangkit listrik dengan daya yang
besar di pulau jawa.
Gedung sentral 30 ha
Ash Valley 8 ha
komplek perumahan 30 ha
Coal yard 20 ha
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
13
Bab I PENDAHULUAN
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya
14
Bab I PENDAHULUAN
PT.Indonesia Power
UBP Suralaya