Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis gravimetri adalah analisis kimia secara kuantitatif berdasarkan proses
pemisahan dan penimbangan suatu unsur atau senyawa tertentu dalam bentuk
semurni mungkin (Gusdinar, 2012).
Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari
pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya
untuk memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya.
Dalam dunia teknik kimia sangat dibutuhkan juga bagaimana cara analisa
gravimetri ini. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja kita sebagai
insinyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting (Anwar, 2009).
Dalam melakukan analisis dengan teknik gravimetri, kemudahan atau kesukaran
dari suatu zat untuk membentuk endapan dapat diketahui dengan melihat
kelarutannya atau melihat harga dari hasil kali kelarutan yaitu Ksp. Jika harga Ksp
suatu zat kecil maka kita dapat mengetahui bahwa zat tersebut sangat mudah
membentuk endapan (Zulfikar, 2010).
Dalam percobaan ini, prinsip gravimetri diterapkan pada penentuan kadar nikel.
Kadar nikel dapat diperoleh melalui proses penimbangan endapan kering. Metode
gravimetri merupakan metode yang paling mudah dalam menentukan kuantitas suatu
zat dalam larutan sampel karena metode gravimetri menggunakan massa atau berat
dalam analisisnya. Untuk mengetahui kuantitas zat dalam larutan sampel, metode
gravimetri memerlukan beberapa tahap yaitu, pengendapan, penimbangan dan
pengukuran. Pada percobaan gravimetri, cara pengendapan komponen-komponen
yang diinginkan diubah bentuknya menjadi bentuk yang sukar larut. Bentuk ini
kemudian harus dapat dipisahkan secara sempurna. Setelah dipisahkan barulah kita
melakukan penimbangan dan menentukan suatu kadar zat dalam larutan sampel.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini antara lain :
1. Untuk menentukan kadar nikel (Ni+2), yang diperoleh dari penimbangan endapan
kering dalam bentuk Ni(C4H7O2N2)2.

2. Untuk mengetahui perbandingan % ralat sampel secara teori dan praktek.


1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam percobaan ini adalah :
1. Bagaimana cara menentukan kadar nikel berdasarkan penimbangan zat yang
2.

diperoleh dari hasil pengeringan yang berupa Ni(C4H7O2N2)2 ?


Apakah yang dimaksud dengan analisis gravimetri?

1.4 Manfaat Percobaan


Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah :
1.

Praktikan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai cara-cara


menentukan kuantitas dari suatu zat dengan menggunakan prinsip-prinsip
gravimetri.

2.

Praktikan dapat mengetahui perbandingan % ralat secara teori dan praktek dari
sampel yang digunakan.

1.5 Ruang Lingkup Percobaan


Praktikum kimia analisa kuantitatif modul Penetapan Nikel Sebagai
Dimetilglioksima Dengan Gravimetri ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia
Analisa Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
dengan kondisi ruangan:
Tekanan

: 760 mmHg

Suhu

: 30 oC

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan nikel
klorida (NiCl2), asam klorida (HCl) 0,5 N, aquadest (H 2O), dimetilglioksima
(C4H8O2N2) 1%, amonium hidroksida (NH4OH) 6 N, sedangkan peralatan-peralatan
yang digunakan selama percobaan ini adalah beaker glass, gelas ukur, erlenmeyer,
corong, penjepit tabung, pipet tetes, cawan porselen, kertas saring, bunsen, kaki tiga,
kasa penangas, termometer, batang pengaduk dan neraca elektrik.

Anda mungkin juga menyukai