Anda di halaman 1dari 21

12 Cara Cerdas Menegur Anak

Usia Dini (1)


admin September 6, 2016 12 Cara Cerdas Menegur Anak Usia Dini (1)2016-0906T11:30:13+00:00Parenting No Comment

Memberi pengertian terhadap anak usia dini memang tak semudah dengan

memberikan pengertian terhadap orang dewasa. Dituntut teknik yang tepat


dalam memberikan pengertian dan pengarahan kepada mereka.
Anak usia dini menurut teori perkembangan Erikson adalah anak yang berusia
antara 3 sampai dengan usia 5 tahun atau pra sekolah.
Dalam usia ini perkembangan ini, anak mengalami fase di tahap perkembangan
kerja keras versus rasa inferior, dimana tahap ini merupakan tahap yang
menghubungkan anak-anak dengan pengalaman baru karena banyaknya
inisiatif dalam diri anak.
Dari penggolongan tersebut dapat di ketahui bahwa anak usia dini berada pada
fase usia yang tengah aktif-aktifnya dalam kegiatan dan keingin tahuan.
Maka tak heran apabila anak di fase ini, seringkali kepo (bertanya-tanya) /
tingginya rasa keingin tahuan dan penasarannya.
Fase ini pula anak menjadi lebih antusias dalam belajar dibandingkan dengan di
akhir periode kanak-kanak awal yang penuh dengan imajinasi. Akibat dari
imajinasi dan kreatifitasnya yang tinggi, kadangkala anak melakukan hal-hal
yang menurut orang dewasa justru merugikan, seperti melakukan eksperimen
kotor-kotor, tak sengaja merusak barang-barang, hingga berbuat keributan kecil
karena keigin tahuannya.
Bagi orang dewasa, ada baiknya jika ingin menegur anak usia dini tersebut
dengan cara-cara yang tepat dan tidak menghardiknya. Berikut ini adalah
beberapa cara untuk menegur anak usia dini yang dapat diterapkan oleh para
orang tua saat ini

Tetap Sabar

Menghadapi anak usia dini memang tak mudah, terebih lagi apabila ia sulit
untuk di atur. Sebenarnya mereka hanya antusias terhadap hal-hal yang
memang menurutnya menarik dan unik. Sesuai dengan teori Erikson yang
menyatakan bahwa, fase usia perkembangan anak usia dini yaitu 3-5 tahun
adalah masa dimana ia tengah aktif-aktifnya untuk mencari banyak pengalaman
baru dalam hidupnya.

Oleh sebab itu penting bagi orang dewasa, khususnya orang tua untuk
memberikan pengarahan yang baik, dan menegurnya dengan kesabaran yang
tinggi. Ingatlah bahwa, anak hanya penasaran dan ingin tau bukan karena ingin
mengacaukan segalanya.

Bicara Empat Mata

Menegur anak usia dini tak dapat dilakukan hanya dengan cara membentak dan
menyuruhnya berhenti begitu saja. Diperlukan kontak mata kepada anak.
Dengan kontak mata, anak harapanya dapat lebih memperhatikan anda,
daripada anda menegur dengan posisi berdiri. Pahamilah bahwa menegur dari
jauh, atau dengan posisi berdiri hanya akan menyebabkan anak mengira anda
membentaknya tanpa serta menghukumnya. Selain itu posisi berdiri anda dapat
membauat pegal leher anak, karena harus mendongak ke atas. Sangat tidak
efektif bukan? Baik itu secara essensi maupun fisik anak.
Saat menegur lakukanlah di saat taka da lagi orang. Tujuannya adalah agar anak
tidak merasa malu saat ia dinasehati.

12 Cara Cerdas Menegur Anak


Usia Dini (2)
admin September 6, 2016 12 Cara Cerdas Menegur Anak Usia Dini (2)2016-0906T11:30:08+00:00Parenting No Comment

Tidak Berkata Kasar

Masih banyak orang tua yang secara sadar atau tak sadar, masih menyamakan
dalam menegur anak dengan menegur orang dewasa. Akibatnya ia pun tak
segan-segan dalam berkata-kata kasar.

Jika hal tersebut terus menerus di lestarikan dan di budidayakan dalam


mendidik anak, justru malah merugikan bagi perkembangannya. Bisa jadi hal
tersebut akan di contoh oleh anak di kemudian hari.

Kendalikan Emosi

Tak jarang orang tua yang tengah mengajak buah hatinya ke pusat perbelanjaan
melakukan hal ini. Di tengah ramainya lalu-lalang, anak melihat mainan yang
lucu, lalu anak meminta untuk di belikan.
Karena orang tua sedang tidak membawa uang, pada akhirnya orang tua
menumpahkan kekesalan tesebut dengan memarahinya di muka umum. Tak
jarang diikuti dengan cubitan yang justru membuat anak semakin menangis di
tengah jalan.
Ingatlah bahwa anak tesebut sebenarnya tidak mengerti jika anda tengah tidak
membawa uang. Jika memang ingin menegur anak, kendalikanlah emosi anda
saat ini. Jangan sampai anda termakan emosi saat tengah menegur anak.
Hal tersebut justru akan menimbulkan potensi anak melakukan hal-hal yang
tidak diinginkan terhadap anak yang lainnya.

Tidak Membentak Anak

Mungkin anda marah saat anak anda membuat keributan akibat kreativitasnya
yang tidak pada tempatnya. Namun ingat bahwa apa yang di lakukan anak anda
sebenarnya dikarena rasa ingin taunya yang begitu tinggi.
Tak seharusnya rasa ingin taunya yang begitu tinggi anda larang begitu saja
dengan cara membentak tanpa adanya rasionalisasi mengapa ia tidak boleh

meakukannya. Mencoba untuk mengarahkan atau menasehati dengan baik jika


apa yang di lakukannya salah lebih baik, daripada anda tiba-tiba membentak
bahkan marah-marah seperti orang kerasukan.
Banyak dari orang tua saat ini yang tidak sabar dalam mendidik anak kerap kali
membully anak dengan kata-kata kasar dan nada yang membentak. Meskipun
kesalahan anak sebenarnya tak begitu parah.
Usahakan agar anda tidak membentak anak. apabila anda melakukannya justru
anak akan merasa takut dengan anda. Dan pada akhirnya hubungan emosional
antara anak dengan orang tua, berubah menjadi hubungan antara musuh dan
lawannya.

12 Cara Cerdas Menegur Anak


Usia Dini (3)
admin September 6, 2016 12 Cara Cerdas Menegur Anak Usia Dini (3)2016-0906T11:30:01+00:00Parenting No Comment

Tidak Membandingkan

Adakalanya di saat anak yang masih berusia dini memiliki keterbatasan saat
melakukan segala hal. Lantas dalam keterbatasan tersebut janganlah anda
membanding-bandingkannya dengan anak ibu komplek sebelah yang sudah
mampu melakukan ini dan itu.

Dengan membanding-bandingkan berarti sama saja anda telah meremehkan


kemampuan yang memang belum nampak pada diri sang anak.
Hindarilah tabiat membanding-bandingkan ini walaupun niat anda hanyalah
bercanda, karena di usia dini tersebut, informasi pembandingan yang cenderung
melecehakan anak akan diserapnya dan dipercayai sebagai sebuah kenyataan
melekat pada dirinya. Pada akhirnya anak berpotensi tumbuh menjadi orang
yang minder di usia dewasanya kelak.

Hindari Kekerasan

Jangan sekali-kali melakukan kekerasan terhadap anak usia dini. Karena dengan
anda melakukan kekerasan terhadapnnya, dikhawatirkan sang anak akan
mengalami teraumatis masa lalu yang merugikan bagi perkembangan nantinya.
Menegur dengan cara-cara persuasif seperti ajakan untuk tidak melakukan apa
yang salah lebih baik, daripada anda tanpa babibu.. langsung memukulnya,

atau mencubitnya. Emangnnya anda mau saat ia dewasa memiliki dendam pada
anda? Tentu tidak kann

Tidak Mengancam

Menegur dengan tanpa adannya unsur ancaman. Dengan tidak ada unsur
ancaman, harapannya nanti anak akan diajarkan untuk bijaksana dalam
menghadapi kesalahan orang lain.
Jangan ancam anak supaya tidak mengulangi kesalahannya, melainkan beri ia
peringatan dengan halus dan lembut.
Teguran dengan ancaman hanya akan membuat anak takut dengan ancaman
yang anda berikan, bukan karena esensi teguran di dalamnya.

Utamakan Diskusi

Setelah anda menegur dengan tidak memberikan ancaman, cara selanjutnya


dalam meneggur anak usia dini adalah dengan menerapkan model diskusi. Anak
usia dini memiliki kecendrungan lebih suka apabila ia di kondisikan dalam
sebuah interaksi yang aktif.

Salah satu interaksi aktif adalah dengan berdiskusi dua arah. Lakukanlah
teguran dengan cara seperti ini. berikan pula ia kesempatan pada anak untuk
mengutarakan pendapat maupun alasan mengapa ia melakukan kesalahan

Buat Perjanjian

Setelah beberapa langkah di atas di lakukan, langkah selanjutnya dalam cara


cerdas menegur anak usia dini adalah dengan membuat suatu perjanjian.
Buatlah komitmen perjanjian yang telah disepakati secara bersama, agar ia
tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Contoh dari perjanjian tersebut adalah dengan mengurangi waktu bermainnya
atau mengurangi kesenangan lainnya. Tentu pengurangan yang di lakukan
merupakan hukuman yang tidak ekstrim.

Beri Pengertian

Memberikan pengertian dengan jelas juga merupakan poin penting yang harus
di lakukan. Kerapkali para orang tua menegur anak, tanpa memberikan
pengertian yang jelas bahkan cenderung lebih mengedepankan emosi saat
menegur anak.

Ingat bahwa yang anda tegur tersebut merupakan anak yang masih berusia dini
loh.

Memberi Contoh

Ada pepatah yang berkata bahwa, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah
tersebut apabila di kaitkan dengan pendidikan akan memiliki korelasi bahwa,

segala perbuatan yang di lakukan orang tua pada anak akan selalu menjadi
pedoman dan kebenarann dalam pikirannya.
Begitu pula teguran pada anak pun sebaiknya di barengi dengan contoh agar
anak dapat mengikuti apa yang harus ia perbuat. Memberikan contoh kepada
anak tentang apa yang seharusnya dilakukan merupakan fungsi yang tepat,
agar ia mengetahui bagaimana cara untuk memperbaiki kesalahan yang telah di
perbuat.
By: Muhamad Fadhol Tamimy
http://www.psikoma.com/12-cara-cerdas-menegur-anak-usia-dini-3/

Anda mungkin juga menyukai