Nama Praktikan
: Agus Mauludin
Kelompok
: 1 (Satu)
: 1. Aditiya Rahman
2. Agni Nurfalah
3. Agus Mauludin
4. Bahar Agus Kurniawan
5. Betria Leogita Kuswandi
6. Cahya Ginanjar
7. Cintya Gustiarini Putri
Tanggal Praktikum
: 7 Oktober 2016
Waktu Praktikum
Pengumpulan Laporan
: 21 Oktober 2016
Nama Instruktur/Dosen
PRAKTIKUM 1
PERCOBAAN PENYEARAH 1 FASA GELOMBANG
I.
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan kegiatan praktikum mahasiswa diharapkan :
1. Dapat merangkai rangkaian penyearah satu fasa setengah gelombang
2. Mengetahui bentuk gelombang tegangan penyearah satu fasa setengah gelombang
3. Menghitung ripple factor, form factor dan efisiensi / parameter penyearah yang dapat
membandingkan besaran parameter listriknya secara teori dan secara praktek
4. Dapat memperbaiki tegangan ripple pada penyearah satu fasa dengan memasang rangkaian filter
5. Mengetahui sifat-sifat dari jenis filter dalam kaitanya dengan perubahan beban yang digunakan
II.
Dasar Teori
Penyearah tegangan AC menjadi DC 1 fasa gelombang dibentuk dari satu diode. Bentuk
penyarah ini adalah bentuk penyearah yang paling sederhana dan jarng digunakan untuk keperluan
industri. Di bawah ini adalah penyearah 1 fasa gelombang dengan beban resistif.
Parameter Penyearah :
1. Besaran keluaran penyearah komponen DC terdiri dari :
a. Tegangan rata-rata keluaran penyearah (Vdc)
b. Arus rata-rata keluaran penyearah (Idc)
c. Daya keluaran penyearah (Pdc) , dimana Pdc = Vdc. Idc
2. Besaran keluaran penyearah komponen efektif (rms) terdiri dari:
a. Tegangan keluaran efektif penyearah (Vrms)
b. Arus keluaran efektif penyearah (Irms)
c. Daya keluaran AC (Pac), dimana Pac = Vrms.Irms
3. Efisiensi (Rasio penyearahan) yang menggambarkan keefektifan penyearah :
Efisiensi () = Pac/Pdc
4. Tegangan keluaran penyearah merupakan kombinasi dari 2 komponen , masing -masing
komponen mempunyai besaran komponen DC, besaran komponen AC dan ripel
a. Tegangan efektif (tegangan rms) komponen ac dirumuskan sbb:
Vac= V 2 rmsV 2 dc
b. Faktor bentuk (form factor) disingkat FF diukur dari bentuk tegangan keluaran penyearah
yang dirumuskan sbb: FF = Vrms / Vdc
c. Faktor Ripel (Ripel Factor) disingkat RF diukur dari besaran tegangan ripel keluaran
penyearah yang dirumuskan sbb :
RF=
((
) )
Vrms
Vac
2
1 =( FF 1 ) atau RF =
Vdc
Vdc
Filter Kapasitor
Untuk memperbaiki gelombang output penyearah agar tegangan ripple lebih halus maka pada beban
dipasang kapasitor secara parallel . Pemasangan kapasitor pada penyearah ini disebut filter.
Pada gelombang tegangan penyearah 1 fasa gelombang jika dipasang kapasitor sebagai filter,
pada gelombang tegangan tersebut akan jadi seperti gambar diatas. Dimana dioda penyearah mulai
konduksi dari t1 dan berhenti pada t2, selama t1-t2 dioda bekerja untuk menyalurkan arus ke beban
mengisi kapasitor. Pada saat t2-t3 arus beban dicatu dari arus yang disimpan di dalam
kapasitorm(Discharge capasitor).
Cara menghitung secara praktis menggunakan kapasitor :
C= Besar kapasitor dalam satuan Farad
Q= Muatan kapasitor dalam Coulomb
Q = C . V
Q= I.t = C . V
t = waktu (dalam perhitungan ini antara puncak pulsa)
t = waktu perioda gelombang (T)
C=
1
f .V
III.
IV.
Rangkaian Percobaan
V.
Langkah Kerja
A. Sebelum percobaan Oscillloscope dikalibrasi dulu
B. Langkah Percobaan :
1. Buat rangkaian percobaan seperti pada gambar
2. Pasang oscilloscope prop1 di ch1 dan prop2 di ch2
3. Saklar S1 OFF (terbuka) dan saklar S2 ON(tertutup)
4. Tahanan geser pada posisi maksimum (tahanan pada posisi paling besar)
5. Amper meter dipasang pada 2,4 Amper (A1 arus AC dan A2 arus DC)
6. Voltmeter dipasang pada range tegangn 30V (V1 tegangan AC dan V2 tegangan DC)
7. Pastikan bahwa tegangan primer trafo di tegangan 220V dan tegangan sekunder di 24 V
8. Masukan tegangan sumber ke trafo
9. Amati tegangan A1 dan A2 ( masukan data ke tabel percobaan 1)
10. Amati arus A1 dan A2 (masukan data ke tabel percobaan 1)
11. Gambarlah bentuk gelombang tegangan input dan output yang tergambar pada oscilloscope ke
dalam kertas milimeter
12. Ulangi step percobaan no 9 dengan arus yang berbeda( sesuai isi tabel)
13. Step berikutnya pengisian tabel 2
14. Atur beban sesuai isi tabel dengan mengatur tahanan geser (beban geser)
15. On-kan saklar S1 , gambar gelombang input dan output
16. Ukur tegangan V1,V2 dan Arus A1,A2 masukan ke tabel 2
17. Gambar bentuk gelombang input dan output , ukur tegangan V1,V2,dan Arus A1,A2 masukan
dalam tabel percobaan
18. OFF-kan saklar S1 dan OFF-kan saklar S2, gambar bentuk gelombang input dan output
19. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukan ke dalam tabel
20. Gambar bentuk gelombang input dan output 3
21. Ukur tegangan V1, V2 , dan Arus A1, A2 masukan ke dalam tabel percobaan 3
22. Pengubahan rangkaian dengan saklar bisa diganti dengan pergantian rangkaian secara manual.
VI.
Data Pengamatan
Tabel 1 (Beban Resistif)
No
1
2
3
4
Input AC
Output DC
V1(Vol A1(Amper V2(Vol A2(Ampe
t)
e)
t)
re)
15
1,21
5,6
0,5
13,6
2,45
4,6
1
12,6
3,6
4,2
1,5
11,2
4,7
3,2
2
Input AC
Output DC
V1(Vol A1(Ampe V2(Vol A2(Ampere
t)
re)
t)
)
15
1,42
15,8
0,5
13,6
2,85
10,8
1
12,2
3,85
7
1,5
10,4
4,95
4,2
2
Input AC
Output DC
V1(Vol A1(Ampe V2(Volt A2(Ampe
t)
re)
)
re)
14,8
1,12
6
0,5
13,4
2,38
4,8
1
12,2
3,6
4
1,5
10,4
4,75
3
2
Nama Praktikan
: Agus Mauludin
Kelompok
: 1 (Satu)
: 1. Aditiya Rahman
2. Agni Nurfalah
3. Agus Mauludin
4. Bahar Agus Kurniawan
5. Betria Leogita Kuswandi
6. Cahya Ginanjar
7. Cintya Gustiarini Putri
Tanggal Praktikum
: 14 Oktober 2016
Waktu Praktikum
Pengumpulan Laporan
: 21 Oktober 2016
Nama Instruktur/Dosen
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan praktikum mahasiswa diharapkan :
1. Dapat merangkai rangkaian penyearah satu fasa gelombang penuh
2. Mengetahui bentuk gelombang tegangan penyearah 1 fasa gelombang penuh
3. Menghitung ripple faktor, form faktor, dan effisiensi / parameter penyearah dan dapat
membandingkan besaran parameter listriknya secara teori dan secara praktek
4. Dapat memperbaiki tegangan ripel pada penyearah satu fasa gelombang penuh dengan
memasang rangkaian filter (menggunakan kapasitor)
5. Mengetahui sifat-sifat dari jenis filter dalam kaitannya dengan perubahan beban yang
II.
digunakan
Dasar Teori
Simbol
Ragkaian penyearah tegangan 1 fasa gelombang penuh dapat dibentuk dengan menggunakan trafo
CT (centre tap) dengan dua diode seperti gambar di bawah ini
Bentuk rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh yang lainnya ditunjukkan pada gambar di
bawah ini yaitu menggunakan 4 dioda dan umumnya disebut bridge rectifier.
Bentuk rangkaian penyearah 1 fasa gelombang penuh yang lainnya ditunjukkan pada gambar di
bawah ini yaitu menggunakan 4 dioda dan umumnya disebut bridge rectifier.
III.
IV.
Rangkaian Percobaan
V.
Langkah Percobaan
A. Sebelum percobaan Oscilloscope dikalibrasi dulu!!!
B. Langkah percobaan 1:
1. Buat rangkaian percobaan seperti pada gambar 1
2. Pasang oschilloscope prop1 di ch1 dan prop 2 di ch2
3. Saklar S1 OFF (terbuka) dan saklar S2 ON (tertutup)
4. Tahanan geser pada posisi masimum (tahanan pada posisi paling besar)
5. Amper meter dipasang pada 2.4 Amper (A1 arus AC dan A2 arus DC)
6. Volt meter dipasang pada range tegangan 30 V (V1 tegangan AC dan V2 tegangan DC)
7. Pastikan bahwa tegangan primer trafo di tegangan 220 V dan tegangan sekunder di 24 Volt.
8. Masukkan tegangan sumber ke trafo
9. Amati tegangan V1 dan V2 (masukkan data ke tabel percobaan 1)
10. Amati arus A1 dan A2 (masukkan data ke table percobaan 1)
11. Gambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output yang tergambar di oscilloscope ke
dalam kertas millimeter
12. Ulangi step percobaan no. 9 dengan arus yang berbeda (sesuai isi tabel 1)
13. Step berikutnya pengisian tabel 2
14. Atur beban sesuai isi tabel dengan mengatur tahanan geser (beban geser)
15. On-kan saklar S1, gambar bentuk gelombang input dan output.
16. ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 2
17. Gambar bentuk gelombang input dahn outout, Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2
masukkan dalam table percobaan 2
18. OFF-kan saklar S1dan OFF-kan S2, gambar bentuk gelombang input dan output
19. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 3
20. Gambar bentuk gelombang input dan outout
21. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table percobaan 3
C. Langkah percobaan 2:
1. Buat rangkaian percobaan seperti pada gambar 2
2. Pasang oschilloscope prop1 di ch1 dan prop 2 di ch2
3. Saklar S1 OFF (terbuka) dan saklar S2 ON (tertutup)
4. Tahanan geser pada posisi masimum (tahanan pada posisi paling besar)
5. Amper meter dipasang pada 2.4 Amper (A1 arus AC dan A2 arus DC)
6. Volt meter dipasang pada range tegangan 30 V (V1 tegangan AC dan V2 tegangan DC)
7. Pastikan bahwa tegangan primer trafo di tegangan 220 V dan tegangan sekunder di 24 Volt,
masukkan tegangan sumber ke trafo
8. Amati tegangan V1 dan V2 (masukkan data ke tabel percobaan 4)
9. Amati arus A1 dan A2 (masukkan data ke table percobaan 4)
10. Gambarkan bentuk gelombang tegangan input dan output yang tergambar di oscilloscope ke
dalam kertas millimeter
11. Step berikutnya pengisian tabel 5
12. Atur beban sesuai isi tabel dengan mengatur tahanan geser (beban geser)
13. On-kan saklar S1, gambar bentuk gelombang input dan output.
14. ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 5
15. Gambar bentuk gelombang input dahn outout, Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2
masukkan dalam table percobaan 5
16. OFF-kan saklar S1dan OFF-kan S2, gambar bentuk gelombang input dan output
17. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2 masukkan dalam table 6
18. Gambar bentuk gelombang input dan outout 19. Ukur tegangan V1, V2, dan Arus A1, A2
masukkan dalam table percobaan 6
VI.
Input AC
V1(Vol A1(Amper
t)
e)
17
0,6
15,6
1,78
14,6
2,36
Output DC
V2(Vol A2(Ampere
t)
)
14,2
0,5
12,2
1,5
11,2
2
Input AC
V1(Vol A1(Amper
t)
e)
16,2
0,79
15,4
1,8
14,8
1,85
Output DC
V2(Vol A2(Ampere
t)
)
20,2
0,5
15,8
1,5
14,2
2
Input AC
Output DC
1
2
3
V1(Vol
t)
17
14,24
14,6
A1(Amper
e)
0,62
1,78
2,33
V2(Vol
t)
14,3
12
11,1
A2(Ampere
)
0,5
1,5
2
Rangkaian 2
4. Beban Resistif
No
1
2
3
Input AC
V1(Vol A1(Amper
t)
e)
17
0,64
15,4
1,84
15
2,55
Output DC
V2(Vol A2(Ampere
t)
)
12,6
0,5
10,6
1,5
9,8
2
Input AC
V1(Vol A1(Amper
t)
e)
16,9
0,63
13,2
1,82
11,3
2,5
Output DC
V2(Vol A2(Ampere
t)
)
17,4
0,5
9,5
1,5
6,6
2
Input AC
V1(Vol A1(Amper
t)
e)
16,6
1,28
15,8
1,82
15,2
2,45
Output DC
V2(Vol A2(Ampere
t)
)
11,6
0,5
10,4
1,5
9,8
2